གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Ni Wayan Vara Wulandari

ASP A2025 -> Diskusi

Ni Wayan Vara Wulandari གིས-
Nama: Ni Wayan Vara Wulandari
NPM: 2313031017

Penentuan harga pelayanan sektor publik dilakukan dengan menetapkan tarif yang ideal didasarkan pada perhitungan total biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan layanan tersebut. Pendekatan utama adalah Marginal cost pricing , dimana layanan sama dengan biaya untuk melayani satu konsumen tambahan. Dalam perhitungan ono, biaya yang dimaksukkan mencakup biaya operasi variabel, biaya overhead semmi variabel, serta biaya penggantain dan penambahan aset modal. Selain itu, harga jual juga harus mempertimbangkan berbagai jenis opportunity cost (biaya peluang) untuk staf, perlengkapan dan modal serta cadangan untuk inflasi. Namun, metode ini menghadapi masalah karena sulitnya menghitung biaya secara tepat dan tidak otomatis mencakup pemulihan biaya penuh (full cost recovery). Strategi penetapan harga dapat disesuaikan menjadi lebih kompleks, seperti tarif dua bagian berdasarkan konsumsi, tarif beban puncak pada waktu sibuk, atau diskriminasi harga.

ASP A2025 -> Summary

Ni Wayan Vara Wulandari གིས-
Nama: Ni Wayan Vara Wulandari
NPM: 2313031017

Analisis investasi publik merupakan keputusan penting pemerintah untuk menggunakan uang rakyat demi membiayai program dan kegiatan yang menjadi prioritas utama negara. Proses ini sangat erat dengan cara pemerintah mengatur anggaran modalnya. Untuk memulainya, pemerintah harus melakukan inventarisasi semua aset dan layanan yang sudah ada, serta mengidentifikasi kebutuhan tambahan dimasa depan untuk memperluas cakupan layanan. Setelah itu, investasi yang diusulkan, yang bisa berupa penggantian aset lama, penambahan kapasitas atau proyek baru harus memulai evaluasi kelayakan. Evaluasi ini melibatkan pemeriksaan pada empas aspek penting yaitu investasi harus layak secara teknis, harus mempertimbangkan implikasi sosial dan budaya, harus dinilai kontibusinya terhadap perekonomian dan yang paling penting adalah harus menjamin distribusi keadilan serta persamaan kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang terjamin. Dalam mengambil keputusan, ada beberapa faktor besar yang mempengaruhi seperti tingkat diskonto (keuntungan yang diharapkan sesuai dengan risiko), tingkat inflasi yang tinggi (yang menuntut tingkat pengembalian yang lebih tinggi), serta adanya risiko dan ketidakpastian (politik,ekonomi dan lain sebagainya) yang dapat meningkatkan risiko investasi. Selain itu, pemerintah harus berhati-hati terhadap keterbatasan dana atau capital rotioning. Setelah kelayakan dipertimbangkan, proyek dievaluasi menggunakan teknik dasar, yang langkajnya meliputi penentuan semua manfaat dan biata, menghitungnya dalam nilai uang dan memilih proyek yang memberikan manfaat yang terbesar. Teknik yang paling sering digunakan adalah anailisi biaya-manfaat (Cost-Benefit Analysis), dimana proyek dianggap baik jika nilai sekarang manfaatnya melebihi biata dan harus mencerminkan manfaat sosial bersih (manfaat privat ditambah manfaat eksternal). Selain itu, ada juga analisis efektivitas biaya (Cost-Effectiveness Analysis) yang berguna ketika manfaatnya sulit diukur dengan uang, metode ini fokus pada pengukuran biaya untuk mencapai hasil yang diinginkan. Meskipun teknik-teknik ii penting, kesulitan utamanya adalah manfaaat dimasa depan.

MPPE A2025 -> Membuat summary e journal

Ni Wayan Vara Wulandari གིས-
Nama: Ni Wayan Vara Wulandari
NPM: 2313031017

Artikel Understanding and Applying Research Paradigms in Educational Contexts karya Charles Kivunja dan Ahmed Bawa Kuyini (2017) menjelaskan bahwa:
1. Paradigma Penelitian dan Elemen-elemennya
Para peneliti sering kali kesulitan memahami dan menerapkan konsep paradigma penelitian. Paradigma ini mendefinisikan orientasi filosofis seorang peneliti. Istilah ini pertama kali digunakan oleh filsuf Amerika, Thomas Kuhn (1962), untuk menjelaskan "cara berpikir filosofis". Dalam riset pendidikan, "paradigma" digunakan untuk menggambarkan "pandangan dunia" (Mackenzie & Knipe, 2006) peneliti. Ini adalah perspektif atau kumpulan keyakinan yang memengaruhi cara data penelitian diinterpretasikan.
2. Unsur-unsur Penting dari Paradigma Penelitian
Menurut Lincoln dan Guba (1985), paradigma penelitian terdiri dari empat elemen utama:
a. Epistemologi : Dalam penelitian, epistemologi adalah cara kita memperoleh pengetahuan atau mengetahui suatu kebenaran. Ini berkaitan dengan dasar-dasar pengetahuan, sifat dan bentuknya, cara memperolehnya, dan cara menyampaikannya kepada orang lain.
b. Ontologi: Ontologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asumsi yang kita buat untuk percaya bahwa sesuatu itu nyata atau masuk akal. Ini adalah studi filosofis tentang sifat keberadaan atau realitas.
c. Metodologi: Metodologi mencakup pengumpulan data, partisipan, instrumen yang digunakan, dan analisis data. Metodologi merumuskan logika dan alur dari proses sistematis yang diikuti dalam melakukan proyek penelitian untuk mendapatkan pengetahuan.
d. Aksiologi: Aksiologi mengacu pada isu-isu etika yang perlu dipertimbangkan saat merencanakan proposal penelitian. Ini melibatkan penentuan, evaluasi, dan pemahaman konsep perilaku benar dan salah terkait penelitian.
Terdapat banyak paradigma yang diusulkan oleh para peneliti, tetapi semuanya dapat dikelompokkan ke dalam tiga taksonomi utama: Positivis, Interpretivis, dan Kritis. Paradigma keempat, Pragmatis, juga diusulkan, yang meminjam elemen-elemen dari ketiganya.
a. Paradigma Positivis: bahwa eksperimen, observasi, dan penalaran berbasis pengalaman harus menjadi dasar untuk memahami perilaku manusia.
b. Paradigma Interpretivis/Konstruktivis: Paradigma ini bertujuan untuk memahami dunia subjektif dari pengalaman manusia. Penekanan ditempatkan pada pemahaman individu dan interpretasi mereka terhadap dunia di sekitar mereka.

MPPE A2025 -> Diskusi

Ni Wayan Vara Wulandari གིས-
Nama : Ni Wayan Vara Wulandari
NPM: 2313031017

Seorang peneliti wajib memahami masalah, variabel dan paradigma penelitian karena ketiga hal ini menjadi pondasi atau Langkah awal bagi seorang peneliti karena elemen ini akan saling berkaitan dan berpengaruh satu sama lain sehingga membentuk kerangka logis dan metodologis dari keseluruhan proses penelitian. Masalah penelitian adalah focus Utama yang harus dipecahkan, serta memastikan bahwa penelitian ini relevan dan memiliki tujuan yang jelas. Setelah merumuskan masalah, kemudian kita harus menentukan variabel yang akan diukur dan harus didefinisikan dengan baik karena akan berpengaruh pada hasil penelitian. Sementara itu, Paradigma (seperti Positivisme atau Konstruktivisme) adalah dasar filosofis yang menentukan cara kita sebagai peneliti dalam melihat realitas dan memilih metode; harus memastikan konsistensi antara keyakinan dan langkah-langkah yang akan kita ambil. Jadi, tanpa pemahaman ketiga elemen ini kita tidak akan bisa menghasilkan penelitian yang akurat dan akan kehilangan arah penelitian (tidak ada alur penelitian yang jelas).

Rujukan:
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.