1. Jika kamu sebagai peternak memiliki lahan sempit namun ingin memperbanyak pakan tanaman dengan cepat, jenis stek apa yang akan kamu gunakan dan bagaimana strateginya?
Jenis stek yang digunakan: Stek batang dari tanaman pakan seperti rumput gajah (Pennisetum purpureum) atau odot.
Strategi:
a. Pilih batang bagian tengah hingga bawah dari tanaman induk yang sehat dan berumur sekitar 2–3 bulan.
b. Potong stek sepanjang 20–30 cm dengan 2–3 ruas mata tunas.
c. Tanam di lahan sempit menggunakan polibag atau bedengan bertingkat agar hemat lahan.
d. Lakukan pemeliharaan intensif (penyiraman, pemupukan organik) agar pertumbuhan cepat dan siap dipindah ke lahan produksi.
e. Gunakan sistem rotasi tanam cepat dengan panen muda agar bisa diperbanyak lagi lebih sering.
2. Sebuah kelompok petani mengeluh bahwa banyak rumput gajah mati. Membayangkan kemungkinan penyebabnya dan memberikan solusi teknis untuk meningkatkan keberhasilan stek.
Kemungkinan penyebab:
a. Stek berasal dari tanaman induk yang sudah tua atau sakit.
b. Stek ditanam terlalu dalam atau terlalu dangkal.
c. Kondisi tanah terlalu basah atau terlalu kering.
d. Tidak ada perlakuan awal pada stek (seperti perendaman atau pemotongan miring).
e. Serangan hama atau jamur pada stek muda.
Solusi teknis:
a. Pilih tanaman induk yang sehat dan produktif.
b. Potong stek dengan pisau tajam, buat potongan miring untuk memperbesar area tumbuh akar.
c. Rendam stek dalam larutan hormon akar alami (misal: bawang merah atau air rendaman daun gamal) selama beberapa jam sebelum tanam.
d. Tanam pada kedalaman yang sesuai (sekitar 5–10 cm).
e Gunakan media tanam gembur dan kaya bahan organik.
f. Lindungi dari sinar matahari langsung selama masa awal tanam dengan naungan sementara.
g. Lakukan penyiraman rutin tapi tidak berlebihan.
3. Apa risiko jangka panjang dari penggunaan bahan tanam stek yang diambil berulang kali dari tanaman induk yang sama tanpa seleksi?
Risiko jangka panjang:
a. Penurunan kualitas genetik: Tanaman cenderung mengalami degenerasi, seperti pertumbuhan lambat, batang kecil, dan hasil rendah.
b. Akumulasi penyakit: Tanaman induk dapat menyimpan patogen (jamur, virus) yang menular ke semua stek baru.
c. Kehilangan daya adaptasi: Tanaman bisa kehilangan keragaman genetik, membuatnya rentan terhadap perubahan iklim atau serangan hama baru.
d. Produktivitas menurun: Hasil biomassa dan kualitas nutrisi bisa menurun seiring waktu.
Solusi: Lakukan seleksi induk secara berkala dan gunakan induk baru dari tanaman yang tumbuh subur dan bebas penyakit untuk menjaga kualitas hasil stek.
Jenis stek yang digunakan: Stek batang dari tanaman pakan seperti rumput gajah (Pennisetum purpureum) atau odot.
Strategi:
a. Pilih batang bagian tengah hingga bawah dari tanaman induk yang sehat dan berumur sekitar 2–3 bulan.
b. Potong stek sepanjang 20–30 cm dengan 2–3 ruas mata tunas.
c. Tanam di lahan sempit menggunakan polibag atau bedengan bertingkat agar hemat lahan.
d. Lakukan pemeliharaan intensif (penyiraman, pemupukan organik) agar pertumbuhan cepat dan siap dipindah ke lahan produksi.
e. Gunakan sistem rotasi tanam cepat dengan panen muda agar bisa diperbanyak lagi lebih sering.
2. Sebuah kelompok petani mengeluh bahwa banyak rumput gajah mati. Membayangkan kemungkinan penyebabnya dan memberikan solusi teknis untuk meningkatkan keberhasilan stek.
Kemungkinan penyebab:
a. Stek berasal dari tanaman induk yang sudah tua atau sakit.
b. Stek ditanam terlalu dalam atau terlalu dangkal.
c. Kondisi tanah terlalu basah atau terlalu kering.
d. Tidak ada perlakuan awal pada stek (seperti perendaman atau pemotongan miring).
e. Serangan hama atau jamur pada stek muda.
Solusi teknis:
a. Pilih tanaman induk yang sehat dan produktif.
b. Potong stek dengan pisau tajam, buat potongan miring untuk memperbesar area tumbuh akar.
c. Rendam stek dalam larutan hormon akar alami (misal: bawang merah atau air rendaman daun gamal) selama beberapa jam sebelum tanam.
d. Tanam pada kedalaman yang sesuai (sekitar 5–10 cm).
e Gunakan media tanam gembur dan kaya bahan organik.
f. Lindungi dari sinar matahari langsung selama masa awal tanam dengan naungan sementara.
g. Lakukan penyiraman rutin tapi tidak berlebihan.
3. Apa risiko jangka panjang dari penggunaan bahan tanam stek yang diambil berulang kali dari tanaman induk yang sama tanpa seleksi?
Risiko jangka panjang:
a. Penurunan kualitas genetik: Tanaman cenderung mengalami degenerasi, seperti pertumbuhan lambat, batang kecil, dan hasil rendah.
b. Akumulasi penyakit: Tanaman induk dapat menyimpan patogen (jamur, virus) yang menular ke semua stek baru.
c. Kehilangan daya adaptasi: Tanaman bisa kehilangan keragaman genetik, membuatnya rentan terhadap perubahan iklim atau serangan hama baru.
d. Produktivitas menurun: Hasil biomassa dan kualitas nutrisi bisa menurun seiring waktu.
Solusi: Lakukan seleksi induk secara berkala dan gunakan induk baru dari tanaman yang tumbuh subur dan bebas penyakit untuk menjaga kualitas hasil stek.