1. Pembersihan calon benih sangat penting karena dapat meningkatkan daya kecambah dan kualitas benih dengan beberapa cara:
• Menghilangkan kotoran dan patogen: Kotoran seperti debu, sisa tanaman, atau benda asing bisa menjadi tempat berkembangnya jamur dan bakteri yang dapat merusak benih dan menghambat perkecambahan.
• Memisahkan benih yang rusak atau tidak berkualitas: Benih yang cacat, keriput, atau tidak sempurna biasanya memiliki viabilitas rendah dan bisa mengurangi daya kecambah secara keseluruhan.
• Memastikan kemurnian benih: Proses pembersihan membantu menjaga kualitas dan keseragaman benih, sehingga tanaman yang tumbuh lebih seragam dan sehat.
• Mengoptimalkan penyerapan air dan oksigen: Benih yang bersih memiliki permukaan yang lebih baik untuk menyerap air dan oksigen, yang esensial dalam proses perkecambahan.
2. Keberadaan kotoran atau benda asing dalam benih dapat berdampak negatif terhadap perkecambahan dan pertumbuhan tanaman, di antaranya:
• Menghambat penyerapan air dan oksigen: Jika benih tertutup oleh kotoran atau debu, proses imbibisi (penyerapan air) dapat terganggu, sehingga memperlambat atau bahkan menggagalkan perkecambahan.
• Menjadi sumber infeksi penyakit: Kotoran bisa membawa jamur, bakteri, atau virus yang dapat menyebabkan busuk benih dan menurunkan tingkat perkecambahan.
• Menurunkan daya kecambah secara keseluruhan: Benih yang tercampur dengan kotoran atau benda asing sering kali memiliki daya kecambah yang lebih rendah karena benih yang rusak atau mati tidak disortir dengan baik.
• Menghambat pertumbuhan tanaman muda: Jika benih yang tidak bersih mengandung gulma atau biji tanaman lain, persaingan untuk nutrisi, air, dan cahaya bisa meningkat, menghambat pertumbuhan tanaman utama