Posts made by Fani Dimas Prasetyo 2313031047

Nama : Fani Dimas Prasetyo
NPM : 2313031047

Langkah-Langkah Penelitian

1. Identifikasi dan Pemilihan Masalah
Menemukan masalah yang penting, layak, dan menarik untuk diteliti.

2. Perumusan Masalah
Masalah yang ditemukan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian yang jelas dan terarah.

3. Tinjauan Pustaka
Mengkaji teori, konsep, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan untuk memperkuat penelitian.

4. Menentukan Tujuan dan Manfaat Penelitian
Menjelaskan apa yang ingin dicapai dan siapa yang mendapat manfaat dari hasil penelitian.

5. Penyusunan Kerangka Teori dan Kerangka Pikir
Menyusun dasar teoretis dan alur logis yang menjadi acuan penelitian.

6. Perumusan Hipotesis (jika diperlukan)
Menyusun dugaan sementara yang akan diuji kebenarannya (umumnya pada penelitian kuantitatif).

7. Penentuan Metode Penelitian
Memilih pendekatan (kualitatif/kuantitatif), jenis penelitian, serta teknik analisis yang akan digunakan.

8. Menentukan Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Menetapkan subjek penelitian dan cara mengambil sampel.

9. Menyusun Instrumen Penelitian
Menentukan alat pengumpul data seperti angket, pedoman wawancara, lembar observasi, dan sebagainya.

10. Pengumpulan Data
Melakukan pengamatan, wawancara, tes, dokumentasi, atau angket sesuai metode yang dipilih.

11. Analisis Data
Mengolah data menggunakan teknik statistik (kuantitatif) atau analisis tematik (kualitatif).

12. Pembahasan Hasil Penelitian
Menginterpretasi hasil analisis, menghubungkannya dengan teori dan penelitian sebelumnya.

13. Penarikan Kesimpulan
Menjawab rumusan masalah dan menjelaskan temuan utama penelitian.

14. Penyusunan Laporan Penelitian/Skripsi
Menyusun seluruh proses dan hasil penelitian dalam bentuk laporan ilmiah.

ASP B2025 -> CASE STUDY 2

by Fani Dimas Prasetyo 2313031047 -
Nama : Fani Dimas Prasetyo
NPM : 2313031047

Untuk mengaudit sistem IzinCerdas dengan pendekatan berbasis risiko, langkah pertama adalah mengidentifikasi risiko utama, baik yang berkaitan dengan kinerja layanan maupun integritas pegawai. Risiko seperti keterlambatan proses, status izin yang tidak diperbarui, serta potensi manipulasi data menjadi fokus utama audit. Setelah itu, auditor perlu menelaah alur proses bisnis secara menyeluruh untuk melihat tahapan yang paling sering menghambat layanan.

Pendekatan berbasis data dapat dilakukan melalui analisis log aktivitas, penggunaan process mining untuk mengetahui jalur aktual pemrosesan izin, serta teknik deteksi anomali untuk mengidentifikasi pola yang tidak wajar. Pemeriksaan terhadap kontrol akses dan audit trail juga menjadi bagian penting untuk menilai risiko penyalahgunaan wewenang.

Selanjutnya auditor dapat melakukan wawancara dan survei untuk memperoleh gambaran operasional yang tidak tercatat oleh sistem. Hasil dari seluruh proses tersebut kemudian dirumuskan menjadi rekomendasi yang berorientasi pada risiko terbesar, seperti penguatan modul pemantauan status, perbaikan audit trail, serta peningkatan pengawasan berbasis dashboard digital. Pendekatan ini memungkinkan auditor menemukan akar persoalan dan memberikan solusi yang lebih tepat sasaran.

ASP B2025 -> CASE STUDY

by Fani Dimas Prasetyo 2313031047 -
Nama : Fani Dimas Prasetyo
NPM : 2313031047

Jika dilihat dari kasus SehatMandiri, rendahnya efektivitas program lebih banyak disebabkan oleh faktor penerapan dan kesiapan institusi daripada semata masalah teknologi. Ketidakoptimalan penggunaan di Puskesmas menunjukkan kurangnya pelatihan dan kesiapan SDM. Sementara itu, ketidaksinkronan data menandakan lemahnya integrasi sistem dan belum adanya standar input data yang seragam. Meningkatnya keluhan masyarakat juga menunjukkan ketidaksesuaian antara alur pelayanan digital dan proses kerja di lapangan, sehingga waktu layanan tidak berkurang seperti yang diharapkan.

Untuk melakukan audit berbasis data, beberapa langkah dapat dilakukan. Pertama, menganalisis log penggunaan sistem untuk mengetahui tingkat adopsi dan pola penggunaan fitur. Kedua, melakukan pemeriksaan kualitas data untuk menemukan duplikasi, inkonsistensi, atau keterlambatan sinkronisasi. Ketiga, mengukur indikator layanan seperti waktu tunggu, jumlah keluhan, dan keberhasilan transaksi digital. Keempat, melakukan survei dan wawancara pegawai untuk mendapatkan informasi mengenai kendala operasional. Terakhir, seluruh data tersebut dapat diolah dalam bentuk dashboard kinerja yang memudahkan manajemen melihat perkembangan perbaikan.