Nama: Dwi Apriyana
NPM: 2313031022
Kelas: 2023 A
Judul jurnal "Memahami dan Menerapkan Paradigma Penelitian dalam Konteks Pendidikan” (Charles Kivunja & Ahmed Bawa Kuyini, 2017)
Artikel ini membahas tentang paradigma penelitian. Paradigma penelitian diartikan sebagai sekumpulan keyakinan filosofis yang mempengaruhi cara pandang peneliti terhadap dunia, memilih pendekatan penelitian, serta teknik yang digunakan untuk menganalisis data. Lincoln dan Guba (1985) menyatakan bahwa paradigma terdiri dari empat komponen utama, yaitu epistemologi, ontologi, metodologi, dan aksiologi.
-Epistemologi mendeskripsikan cara peneliti memperoleh pengetahuan dan apa yang dianggap sebagai kebenaran.
-Ontologi berkaitan dengan pandangan mengenai esensi dari realitas dan eksistensi.
-Metodologi menjelaskan desain serta prosedur sistematis dalam penelitian untuk meraih pengetahuan.
-Aksiologi membahas nilai dan etika dalam proses penelitian, termasuk tanggung jawab moral terhadap partisipan dan hasil penelitian.
Jurnal ini juga menjelaskan empat paradigma utama dalam riset pendidikan, yaitu:
1. Paradigma Positivis yang menekankan pendekatan ilmiah, kuantitatif, dan objektif untuk menemukan hubungan sebab akibat.
2. Paradigma Interpretivis atau Paradigma Konstruktivis yang berfokus pada pemahaman subjektif atas pengalaman manusia melalui metode kualitatif.
3. Paradigma Kritis yang berorientasi pada keadilan sosial, pembebasan, dan pemberdayaan kelompok yang terpinggirkan.
4. Paradigma Pragmatik yang mengombinasikan metode kuantitatif dan kualitatif dengan penekanan pada penerapan praktis dan relevansi dalam konteks penelitian.
Artikel ini juga menegaskan bahwa pemilihan paradigma memengaruhi seluruh proses penelitian, mulai dari rumusan masalah, pemilihan partisipan, instrumen, hingga analisis data. Paradigma bukan hanya dasar teoritis, tetapi juga menentukan validitas, keandalan, serta kredibilitas hasil penelitian.
NPM: 2313031022
Kelas: 2023 A
Judul jurnal "Memahami dan Menerapkan Paradigma Penelitian dalam Konteks Pendidikan” (Charles Kivunja & Ahmed Bawa Kuyini, 2017)
Artikel ini membahas tentang paradigma penelitian. Paradigma penelitian diartikan sebagai sekumpulan keyakinan filosofis yang mempengaruhi cara pandang peneliti terhadap dunia, memilih pendekatan penelitian, serta teknik yang digunakan untuk menganalisis data. Lincoln dan Guba (1985) menyatakan bahwa paradigma terdiri dari empat komponen utama, yaitu epistemologi, ontologi, metodologi, dan aksiologi.
-Epistemologi mendeskripsikan cara peneliti memperoleh pengetahuan dan apa yang dianggap sebagai kebenaran.
-Ontologi berkaitan dengan pandangan mengenai esensi dari realitas dan eksistensi.
-Metodologi menjelaskan desain serta prosedur sistematis dalam penelitian untuk meraih pengetahuan.
-Aksiologi membahas nilai dan etika dalam proses penelitian, termasuk tanggung jawab moral terhadap partisipan dan hasil penelitian.
Jurnal ini juga menjelaskan empat paradigma utama dalam riset pendidikan, yaitu:
1. Paradigma Positivis yang menekankan pendekatan ilmiah, kuantitatif, dan objektif untuk menemukan hubungan sebab akibat.
2. Paradigma Interpretivis atau Paradigma Konstruktivis yang berfokus pada pemahaman subjektif atas pengalaman manusia melalui metode kualitatif.
3. Paradigma Kritis yang berorientasi pada keadilan sosial, pembebasan, dan pemberdayaan kelompok yang terpinggirkan.
4. Paradigma Pragmatik yang mengombinasikan metode kuantitatif dan kualitatif dengan penekanan pada penerapan praktis dan relevansi dalam konteks penelitian.
Artikel ini juga menegaskan bahwa pemilihan paradigma memengaruhi seluruh proses penelitian, mulai dari rumusan masalah, pemilihan partisipan, instrumen, hingga analisis data. Paradigma bukan hanya dasar teoritis, tetapi juga menentukan validitas, keandalan, serta kredibilitas hasil penelitian.