Nama: Lilin Ratnasari
NPM: 2313031056
Simpulan dari materi pekan ini menunjukkan bahwa pengukuran dan pelaporan kinerja sektor publik merupakan aspek krusial dalam mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pemerintahan, namun implementasinya masih menghadapi berbagai keterbatasan. Berdasarkan laporan Victorian Auditor-General, banyak yurisdiksi dan departemen telah mengembangkan indikator kinerja serta kerangka pelaporan, tetapi sebagian besar masih berfokus pada pengukuran output dan belum secara konsisten mengaitkannya dengan outcome yang mencerminkan dampak nyata bagi masyarakat. Kelemahan utama yang ditemukan adalah kurangnya kedalaman analisis, keterbatasan pengukuran efisiensi, serta minimnya narasi atau komentar yang menjelaskan makna dan implikasi dari capaian kinerja yang dilaporkan. Selain itu, meskipun tersedia berbagai sumber data kinerja yang relevan dari lembaga lain, pemanfaatannya belum optimal dalam sistem pelaporan kinerja pemerintah. Hal ini menyebabkan informasi yang disajikan belum sepenuhnya mampu membantu pemerintah, parlemen, dan masyarakat untuk memahami sejauh mana tujuan kebijakan publik tercapai. Dengan demikian, materi pekan ini menegaskan pentingnya pergeseran menuju sistem pengukuran kinerja yang lebih berorientasi pada outcome, dilengkapi indikator yang jelas, analisis yang memadai, serta komentar yang bermakna. Upaya perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, memperkuat akuntabilitas publik, dan memastikan bahwa penggunaan sumber daya publik benar-benar memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.
NPM: 2313031056
Simpulan dari materi pekan ini menunjukkan bahwa pengukuran dan pelaporan kinerja sektor publik merupakan aspek krusial dalam mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pemerintahan, namun implementasinya masih menghadapi berbagai keterbatasan. Berdasarkan laporan Victorian Auditor-General, banyak yurisdiksi dan departemen telah mengembangkan indikator kinerja serta kerangka pelaporan, tetapi sebagian besar masih berfokus pada pengukuran output dan belum secara konsisten mengaitkannya dengan outcome yang mencerminkan dampak nyata bagi masyarakat. Kelemahan utama yang ditemukan adalah kurangnya kedalaman analisis, keterbatasan pengukuran efisiensi, serta minimnya narasi atau komentar yang menjelaskan makna dan implikasi dari capaian kinerja yang dilaporkan. Selain itu, meskipun tersedia berbagai sumber data kinerja yang relevan dari lembaga lain, pemanfaatannya belum optimal dalam sistem pelaporan kinerja pemerintah. Hal ini menyebabkan informasi yang disajikan belum sepenuhnya mampu membantu pemerintah, parlemen, dan masyarakat untuk memahami sejauh mana tujuan kebijakan publik tercapai. Dengan demikian, materi pekan ini menegaskan pentingnya pergeseran menuju sistem pengukuran kinerja yang lebih berorientasi pada outcome, dilengkapi indikator yang jelas, analisis yang memadai, serta komentar yang bermakna. Upaya perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, memperkuat akuntabilitas publik, dan memastikan bahwa penggunaan sumber daya publik benar-benar memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.