Kiriman dibuat oleh Zahra Syafitri T.

MPPE B2025 -> CASE STUDY

oleh Zahra Syafitri T. -
Nama : Zahra Syafitri Tunnisa
NPM : 2313031035

1. Jenis Skala Pengukuran Setiap Item
Usia responden (dalam tahun): Rasio. Alasan: Data numerik kontinyu dengan nol absolut (usia 0=belum lahir), bisa operasi matematika lengkap (+,-,×,÷, rasio).
Jenis kelamin: Nominal. Alasan: Kategori mutual exclusive tanpa urutan (laki/perempuan), hanya bedakan kelompok.
Tingkat kepuasan pelayanan dosen: Ordinal. Alasan: Ada urutan jelas (Sangat tidak puas < Tidak puas < Netral < Puas < Sangat puas), tapi jarak antar kategori tidak sama/standar.
Jumlah mata kuliah: Rasio. Alasan: Numerik diskrit, nol absolut (0= tidak ambil), operasi matematika lengkap.
Urutkan prioritas (1-5): Ordinal. Alasan: Urutan prioritas jelas (1=paling penting), tapi jarak antar ranking tidak sama (gap 1 vs 2 ≠ gap 4 vs 5).

2. Analisis Statistik Parametrik
Tidak bisa. Alasan: Data campuran nominal (jenis kelamin), ordinal (kepuasan, ranking), dan rasio (usia, mata kuliah). Statistik parametrik mensyaratkan semua data interval/rasio dengan asumsi normalitas. Data ordinal/nominal harus pakai non-parametrik (Chi-square, Spearman, Mann-Whitney).

3. Hubungan Kepuasan vs Jumlah Mata Kuliah
Metode: Spearman Rank Correlation (rho).
Alasan:
Kepuasan = ordinal, mata kuliah = rasio → cocok non-parametrik
Uji hubungan monotonik (semakin banyak mata kuliah → kepuasan naik/turun?)
Tidak asumsi normalitas, robust untuk data ordinal
Output: rho (-1 hingga +1) + p-value
Alternatif jika data normal: Pearson, tapi ordinal lebih aman Spearman

MPPE B2025 -> CASE STUDY

oleh Zahra Syafitri T. -
Nama : Zahra Syafitri Tunnisa
NPM : 2313031035

Populasi dan Sampel
Populasi: Seluruh siswa kelas XI di 600 SMA negeri Provinsi Jawa Barat. Alasannya, populasi adalah keseluruhan target generalisasi penelitian yaitu siswa kelas XI yang menerima pembelajaran hybrid, dengan fokus pada hasil belajar matematika mereka.
Sampel: Sebagian siswa kelas XI dari SMA negeri terpilih di Jawa Barat. Alasannya, populasi terlalu besar dan tersebar sehingga tidak memungkinkan sensus; sampel diperlukan untuk representasi efisien.

Teknik Sampling Paling Tepat
Teknik: Multistage Cluster Sampling.
Alasan: Teknik ini paling tepat karena menangani 600 sekolah tersebar di 27 kota/kabupaten dengan heterogenitas sosial-ekonomi dan infrastruktur digital; efisien biaya/waktu; probabilistik sehingga representatif; cocok untuk variasi ukuran sekolah dan siswa.

Cara Menerapkan:
Stage 1: SRS 6-9 kota/kabupaten dari 27 (25-33%)
Stage 2: SRS 4-6 SMA negeri per kota/kab terpilih (total 24-54 sekolah)
Stage 3: SRS 20-30 siswa kelas XI per sekolah (total 480-1620 siswa)

Kelemahan Sampling Kota Besar Saja
Sampling hanya Bandung dan Bekasi menyebabkan geographic bias dan socio-economic bias, merusak external validity. Sekolah kota punya infrastruktur digital lebih baik dan siswa bermotivasi tinggi, sehingga hasil "hybrid efektif" tidak berlaku untuk 80% Jawa Barat (kabupaten pedesaan) dengan kondisi berbeda. Kesimpulan jadi tidak dapat digeneralisasi ke provinsi secara keseluruhan.

ASP B2025 -> Diskusi

oleh Zahra Syafitri T. -
Nama : Zahra Syafitri Tunnisa
NPM : 2313031035

Langkah-langkah mengembangkan laporan audit kinerja sektor publik mengikuti metodologi standar seperti yang diuraikan dalam panduan BPK dan APIP Indonesia, terbagi menjadi tiga tahap utama: perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.

Pada tahap perencanaan, auditor melakukan pemahaman objek audit dan identifikasi masalah, analisis sistem pengendalian internal, penentuan tujuan serta lingkup (fokus 3E: ekonomi, efisiensi, efektivitas), kriteria audit, identifikasi bukti/prosedur, dan penyusunan program audit. Tahap pelaksanaan mencakup pengumpulan serta pengujian data/bukti, penyusunan konsep temuan audit, perolehan tanggapan auditan, dan penyampaian temuan sementara untuk validasi. Akhirnya, tahap pelaporan melibatkan penyusunan konsep Laporan Hasil Audit (LHA), revisi berdasarkan masukan, penyampaian LHA final dengan rekomendasi, serta tindak lanjut implementasi untuk perbaikan kinerja.