Nama : Eri Zenta Zikra Birama Putri
NPM : 23130131040
Modul ini berisi uraian mengenai konsep, prinsip, dan tahapan penelitian ilmiah yang harus dikuasai mahasiswa, khususnya mereka yang tengah mempersiapkan tugas akhir atau karya ilmiah lainnya. Modul ini disusun untuk memberikan panduan sistematis dalam memahami penelitian sebagai proses ilmiah yang terstruktur, mulai dari perumusan masalah hingga penyusunan laporan. Penelitian secara umum didefinisikan sebagai suatu proses pencarian kebenaran yang dilakukan secara ilmiah, sistematis, dan terencana dengan menggunakan metode tertentu. Tujuan penelitian bukan hanya untuk menemukan fakta baru, tetapi juga untuk membuktikan teori, memperbaiki pengetahuan yang sudah ada, serta memberikan solusi atas permasalahan nyata. Karena itulah penelitian dipandang sebagai salah satu elemen penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik pendidikan.
Di dalam modul dijelaskan berbagai fungsi penelitian, baik fungsi teoretis maupun praktis. Fungsi teoretis berkaitan dengan pengembangan pengetahuan dan teori ilmiah, sedangkan fungsi praktis lebih menekankan pada pemecahan masalah nyata di lapangan. Dengan demikian, penelitian tidak hanya bernilai akademis tetapi juga aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.
Tahapan penelitian dijelaskan secara runtut agar mahasiswa memahami bahwa penelitian adalah proses berkesinambungan. Tahapan utama meliputi:
1. Identifikasi masalah – tahap awal yang berfungsi menemukan dan merumuskan masalah penelitian yang jelas, spesifik, dan layak diteliti. Masalah penelitian harus memenuhi kriteria orisinalitas, relevansi, dan kebermanfaatan.
2. Kajian pustaka – dilakukan dengan cara menelaah teori, hasil penelitian terdahulu, serta referensi ilmiah lainnya yang mendukung topik penelitian. Kajian pustaka membantu menyusun kerangka teoretis dan menemukan celah penelitian.
3. Perumusan hipotesis – pada penelitian kuantitatif, hipotesis diperlukan sebagai jawaban sementara yang akan diuji melalui pengumpulan dan analisis data. Pada penelitian kualitatif, hipotesis tidak selalu digunakan, karena sifatnya lebih eksploratif.
4. Penentuan metode penelitian – peneliti harus memilih apakah menggunakan pendekatan kualitatif, kuantitatif, atau campuran (mixed methods). Pemilihan metode bergantung pada tujuan penelitian, sifat data, dan rumusan masalah.
5. Penentuan populasi dan sampel – dalam penelitian kuantitatif, sampel harus representatif agar hasilnya dapat digeneralisasi. Teknik sampling bisa berupa probability sampling maupun non-probability sampling.
6. Penyusunan instrumen penelitian – instrumen merupakan alat untuk mengumpulkan data. Instrumen dapat berupa angket, wawancara, observasi, maupun tes. Instrumen yang baik harus diuji validitas dan reliabilitasnya.
7. Pengumpulan data – dilaksanakan sesuai prosedur yang telah dirancang. Pada penelitian kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi mendalam, wawancara, dan dokumentasi. Pada penelitian kuantitatif, data dikumpulkan dengan tes, kuesioner, atau eksperimen.
8. Analisis data – pada penelitian kuantitatif, analisis dilakukan dengan teknik statistik, baik deskriptif maupun inferensial. Pada penelitian kualitatif, analisis bersifat interpretatif, dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian.
9. Penarikan kesimpulan – tahap terakhir berupa merumuskan temuan penelitian dan menghubungkannya dengan teori yang relevan. Kesimpulan harus menjawab rumusan masalah serta memberikan kontribusi baik teoritis maupun praktis.
Selain menjelaskan tahapan penelitian, modul ini juga membahas berbagai jenis penelitian, antara lain: penelitian deskriptif, eksperimen, korelasional, tindakan kelas, serta penelitian kualitatif seperti studi kasus, etnografi, dan fenomenologi. Setiap jenis penelitian memiliki karakteristik, kelebihan, serta keterbatasan masing-masing. Modul juga menekankan pentingnya etika penelitian. Seorang peneliti harus menjunjung tinggi kejujuran, tidak memanipulasi data, menghargai hak partisipan, serta menyebutkan sumber referensi dengan benar untuk menghindari plagiarisme. Etika penelitian menjadi landasan moral agar hasil penelitian dapat dipercaya dan diakui secara akademik. Lebih lanjut, modul memberikan penekanan pada keterampilan penulisan laporan penelitian. Laporan penelitian umumnya terdiri dari bagian pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Penulisan laporan menuntut keterampilan akademik dalam menyajikan argumen secara logis, sistematis, dan sesuai dengan kaidah bahasa ilmiah. Secara keseluruhan, modul ini menegaskan bahwa penelitian bukan hanya sekadar formalitas untuk menyelesaikan studi, melainkan juga sarana pengembangan diri dan kontribusi nyata dalam dunia akademis maupun masyarakat. Dengan memahami metodologi penelitian, mahasiswa diharapkan mampu berpikir kritis, analitis, serta menghasilkan karya ilmiah yang bermanfaat.
NPM : 23130131040
Modul ini berisi uraian mengenai konsep, prinsip, dan tahapan penelitian ilmiah yang harus dikuasai mahasiswa, khususnya mereka yang tengah mempersiapkan tugas akhir atau karya ilmiah lainnya. Modul ini disusun untuk memberikan panduan sistematis dalam memahami penelitian sebagai proses ilmiah yang terstruktur, mulai dari perumusan masalah hingga penyusunan laporan. Penelitian secara umum didefinisikan sebagai suatu proses pencarian kebenaran yang dilakukan secara ilmiah, sistematis, dan terencana dengan menggunakan metode tertentu. Tujuan penelitian bukan hanya untuk menemukan fakta baru, tetapi juga untuk membuktikan teori, memperbaiki pengetahuan yang sudah ada, serta memberikan solusi atas permasalahan nyata. Karena itulah penelitian dipandang sebagai salah satu elemen penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik pendidikan.
Di dalam modul dijelaskan berbagai fungsi penelitian, baik fungsi teoretis maupun praktis. Fungsi teoretis berkaitan dengan pengembangan pengetahuan dan teori ilmiah, sedangkan fungsi praktis lebih menekankan pada pemecahan masalah nyata di lapangan. Dengan demikian, penelitian tidak hanya bernilai akademis tetapi juga aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.
Tahapan penelitian dijelaskan secara runtut agar mahasiswa memahami bahwa penelitian adalah proses berkesinambungan. Tahapan utama meliputi:
1. Identifikasi masalah – tahap awal yang berfungsi menemukan dan merumuskan masalah penelitian yang jelas, spesifik, dan layak diteliti. Masalah penelitian harus memenuhi kriteria orisinalitas, relevansi, dan kebermanfaatan.
2. Kajian pustaka – dilakukan dengan cara menelaah teori, hasil penelitian terdahulu, serta referensi ilmiah lainnya yang mendukung topik penelitian. Kajian pustaka membantu menyusun kerangka teoretis dan menemukan celah penelitian.
3. Perumusan hipotesis – pada penelitian kuantitatif, hipotesis diperlukan sebagai jawaban sementara yang akan diuji melalui pengumpulan dan analisis data. Pada penelitian kualitatif, hipotesis tidak selalu digunakan, karena sifatnya lebih eksploratif.
4. Penentuan metode penelitian – peneliti harus memilih apakah menggunakan pendekatan kualitatif, kuantitatif, atau campuran (mixed methods). Pemilihan metode bergantung pada tujuan penelitian, sifat data, dan rumusan masalah.
5. Penentuan populasi dan sampel – dalam penelitian kuantitatif, sampel harus representatif agar hasilnya dapat digeneralisasi. Teknik sampling bisa berupa probability sampling maupun non-probability sampling.
6. Penyusunan instrumen penelitian – instrumen merupakan alat untuk mengumpulkan data. Instrumen dapat berupa angket, wawancara, observasi, maupun tes. Instrumen yang baik harus diuji validitas dan reliabilitasnya.
7. Pengumpulan data – dilaksanakan sesuai prosedur yang telah dirancang. Pada penelitian kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi mendalam, wawancara, dan dokumentasi. Pada penelitian kuantitatif, data dikumpulkan dengan tes, kuesioner, atau eksperimen.
8. Analisis data – pada penelitian kuantitatif, analisis dilakukan dengan teknik statistik, baik deskriptif maupun inferensial. Pada penelitian kualitatif, analisis bersifat interpretatif, dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian.
9. Penarikan kesimpulan – tahap terakhir berupa merumuskan temuan penelitian dan menghubungkannya dengan teori yang relevan. Kesimpulan harus menjawab rumusan masalah serta memberikan kontribusi baik teoritis maupun praktis.
Selain menjelaskan tahapan penelitian, modul ini juga membahas berbagai jenis penelitian, antara lain: penelitian deskriptif, eksperimen, korelasional, tindakan kelas, serta penelitian kualitatif seperti studi kasus, etnografi, dan fenomenologi. Setiap jenis penelitian memiliki karakteristik, kelebihan, serta keterbatasan masing-masing. Modul juga menekankan pentingnya etika penelitian. Seorang peneliti harus menjunjung tinggi kejujuran, tidak memanipulasi data, menghargai hak partisipan, serta menyebutkan sumber referensi dengan benar untuk menghindari plagiarisme. Etika penelitian menjadi landasan moral agar hasil penelitian dapat dipercaya dan diakui secara akademik. Lebih lanjut, modul memberikan penekanan pada keterampilan penulisan laporan penelitian. Laporan penelitian umumnya terdiri dari bagian pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Penulisan laporan menuntut keterampilan akademik dalam menyajikan argumen secara logis, sistematis, dan sesuai dengan kaidah bahasa ilmiah. Secara keseluruhan, modul ini menegaskan bahwa penelitian bukan hanya sekadar formalitas untuk menyelesaikan studi, melainkan juga sarana pengembangan diri dan kontribusi nyata dalam dunia akademis maupun masyarakat. Dengan memahami metodologi penelitian, mahasiswa diharapkan mampu berpikir kritis, analitis, serta menghasilkan karya ilmiah yang bermanfaat.