Posts made by Nadiva Aulia Putri

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 1

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
Npm : 2313053191

Judul : Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan

Berdasarkan hasil analisis video tersebut menjelaskan kisah seorang pengajar dari gerakan Indonesia Mengajar yang mengabdikan dirinya di Desa Tanjung Matol, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Ia memulai dengan refleksi tentang pentingnya pendidikan sebagai cahaya yang menuntun perjalanan hidup. Melalui pengalamannya, terlihat bagaimana ia menghadapi tantangan besar, baik secara pribadi maupun dalam konteks sosial masyarakat tempat ia bertugas. Kehidupan di Tanjung Matol yang terpencil memberikan gambaran tentang minimnya kesadaran terhadap pentingnya pendidikan. Banyak anak di desa tersebut tidak melanjutkan pendidikan setelah SD, dan pernikahan dini menjadi kebiasaan yang melanggengkan tradisi yang menghambat kemajuan perempuan. Pengajar ini merasakan dilema dalam menghadapi tradisi yang mengakar kuat, namun tetap mencoba memberikan dampak positif dengan fokus pada pendidikan. Ia berupaya menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan inovatif agar anak-anak lebih tertarik untuk datang ke sekolah. Selain mengajar, ia juga menjalankan berbagai upaya untuk memotivasi anak-anak, seperti memberikan pengalaman berharga berupa perjalanan ke luar desa. Misalnya, membawa seorang siswa untuk melihat dunia di luar desa mereka dengan harapan dapat membuka wawasan anak-anak lain. Ia juga bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan guru setempat, termasuk memanfaatkan figur seperti Loli, seorang pemudi yang peduli pada pendidikan, untuk memberikan pengaruh positif kepada masyarakat.

Pengalaman mengajar ini mengajarkan sang pengajar tentang keuletan, kesyukuran, dan rendah hati. Ia belajar untuk menghargai kehidupan sederhana masyarakat desa yang penuh perjuangan. Pengalaman ini memperlihatkan peran komunitas dalam mendukung pendidikan dan bagaimana keberagaman budaya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di Tanjung Matol. Melalui hubungan baik dengan warga, terutama anak-anak dan keluarga angkatnya, ia menemukan makna mendalam dari pengabdian. Ia terinspirasi oleh semangat anak-anak yang mulai bermimpi lebih besar, seperti menjadi polisi, tentara, atau guru. Ini memberikan optimisme bahwa perubahan, meskipun kecil, sedang terjadi. Pengajar ini juga menyadari bahwa kontribusinya mungkin tidak besar dibandingkan dengan tantangan yang ada, namun ia tetap percaya bahwa langkah kecil dalam pendidikan dapat membawa perubahan signifikan untuk masa depan.

Secara keseluruhan video ini menjadi bukti nyata bahwa pengabdian di pelosok negeri, meskipun penuh tantangan, dapat memberikan dampak yang berarti bagi pendidikan dan kehidupan masyarakat di daerah terpencil.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 2

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
NPM : 2313053191

Judul : Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)

Berdasarkan hasil analisis yang saya lakukan video ini menggambarkan pentingnya pendidikan moral di sekolah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Guru memainkan peran sentral, tidak hanya sebagai pengajar mata pelajaran, tetapi juga sebagai pembimbing moral siswa. Dalam keseharian, guru aktif menanamkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kedisiplinan, dan kesopanan. Contohnya terlihat ketika guru menunjukkan kepedulian terhadap kedisiplinan dengan menegur siswa yang tidak mengenakan seragam. Ketika ada siswa yang bertindak tidak sopan, guru juga memberikan teguran sekaligus nasihat, mengajarkan pentingnya menghormati orang lain. Hal ini sesuai dengan nilai kemanusiaan dan persatuan yang terkandung dalam sila kedua dan ketiga Pancasila. Video ini juga menunjukkan tantangan dalam pendidikan moral, terutama dari pengaruh buruk lingkungan luar. Misalnya, ada adegan siswa yang terlibat dalam perilaku negatif seperti merokok dan minum alkohol. Namun, ada sisi positif yang ditunjukkan oleh seorang siswi yang melaporkan perilaku teman-temannya kepada guru, menunjukkan hasil positif dari pendidikan moral yang diterapkan di sekolah. Guru memberikan arahan tentang dampak buruk perilaku tersebut dan mendorong perubahan ke arah yang lebih baik.

Kesimpulannya, pendidikan moral berbasis nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam membentuk kepribadian siswa. Guru menjadi figur utama dalam proses ini, tetapi dukungan dari keluarga dan masyarakat juga diperlukan untuk mengatasi pengaruh negatif dari luar. Dengan usaha yang terus-menerus, siswa dapat belajar memahami dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> FORUM pertanyaan

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
NPM : 2313053191

Menurut saya perbedaan utama antara kriteria hardskill dan softskill terletak pada fokus dan penerapannya. Hardskill adalah kemampuan teknis yang dapat diukur dan biasanya berkaitan dengan pekerjaan tertentu, seperti kemampuan menggunakan software, analisis data, atau keahlian memasak. Sementara itu, softskill adalah keterampilan non-teknis yang berhubungan dengan kepribadian dan cara berinteraksi dengan orang lain, seperti komunikasi, kepemimpinan, atau manajemen waktu. Hardskill cenderung lebih spesifik dan dapat diajarkan melalui pelatihan atau pendidikan formal, sedangkan softskill berkembang melalui pengalaman, pembiasaan, dan interaksi sosial. Kedua keterampilan ini saling melengkapi karena hardskill membantu menyelesaikan tugas teknis, sementara softskill mendukung efektivitas kerja dan hubungan interpersonal.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 2

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
NPM : 2313053191

Judul : Proses Pendidikan Nilai Moral di Lingkungan Keluarga sebagai Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja
Penulis : Fahrudin

Dalam pendahuluan pada jurnal ini menekankan bahwa keluarga adalah institusi pendidikan pertama dan utama bagi anak-anak. Dalam keluarga, nilai-nilai moral mulai ditanamkan sejak dini melalui interaksi dan sosialisasi. Penulis menjelaskan bahwa keluarga merupakan fondasi utama bagi pembentukan karakter anak sebelum mereka berinteraksi dengan dunia luar. Di tengah arus globalisasi dan perkembangan zaman, tantangan seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, dan penyimpangan moral menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, keluarga harus mempersiapkan anak-anak dengan nilai keimanan dan moral yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut.

Jurnal ini menggunakan pendekatan deskriptif analitis dengan mengacu pada kajian literatur dan data empiris dari berbagai sumber. Penulis menggabungkan pandangan para ahli seperti Abdullah Nasih Ulwan dan Zakiyah Darajat untuk menjelaskan pentingnya peran keluarga dalam pendidikan moral. Penelitian ini bersifat teoritis dengan penekanan pada konsep dan strategi pendidikan moral yang dapat diterapkan dalam keluarga.

Penulis mengidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan kemerosotan moral anak, seperti kurangnya nilai keimanan, lingkungan masyarakat yang tidak sehat, ketidakharmonisan dalam keluarga, serta minimnya pembimbingan terhadap anak. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis mengajukan solusi berupa pembinaan nilai keimanan dan moral sejak dini di lingkungan keluarga. Penanaman nilai-nilai keimanan, seperti mengenal Allah (ma’rifatullah), dilakukan melalui pembiasaan, seperti adzan sejak bayi lahir dan pengajaran tentang halal dan haram. Selain itu, nilai-nilai moral seperti kejujuran, kesederhanaan, dan kesabaran ditanamkan melalui keteladanan orang tua. Penulis juga menekankan pentingnya menciptakan suasana harmonis di rumah agar anak-anak merasa nyaman dan mendapatkan contoh perilaku moral yang baik. Pendekatan ini mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan praktik sehari-hari untuk membangun karakter anak secara holistik.
Evaluasi pendidikan moral dilakukan dengan mengamati perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua berperan sebagai pengamat utama untuk memastikan nilai-nilai yang diajarkan diterapkan dalam kehidupan anak. Penulis juga menekankan perlunya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan moral anak.

Berdasarkan hasil analisis jurnal ini menyimpulkan bahwa pendidikan moral di keluarga sangat penting untuk membentuk karakter anak. Keluarga berperan sebagai landasan awal yang memengaruhi seluruh aspek perkembangan anak, baik mental, emosional, maupun spiritual. Agar pendidikan moral berhasil, diperlukan harmonisasi hubungan dalam keluarga, penanaman nilai-nilai agama sejak dini, dan keterlibatan aktif orang tua dalam mendidik anak. Pendidikan moral yang dimulai dari keluarga harus didukung oleh lingkungan sekolah dan masyarakat agar anak-anak tumbuh menjadi individu yang bermoral dan berkontribusi positif bagi bangsa.

Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan panduan konseptual yang baik tentang pentingnya pendidikan moral di keluarga sebagai upaya menghadapi tantangan moral di era modern.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 4

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
NPM : 2313053191

Judul : Etika dan Moral Dalam Keluarga dan Pembelajaran Daring (SMAN 1 Pandeglang)

Berdasarkan hasil analisis yang saya lakukan video ini membahas tentang pentingnya etika dan moral bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan era globalisasi. Video ini dimulai dengan penjelasan bahwa kemajuan teknologi mempermudah akses informasi, yang dapat memengaruhi cara berpikir dan perilaku seseorang. Hal ini membawa dampak positif maupun negatif, tergantung bagaimana generasi muda menyikapi informasi tersebut. Masalah sosial seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, penistaan agama, hingga kekerasan dalam keluarga menjadi gambaran krisis moral yang terjadi. Hal ini mengarah pada pertanyaan mendasar: siapa yang salah, dan mengapa bisa terjadi? Penjelasan kemudian menguraikan bahwa etika dan moral adalah nilai penting yang harus menjadi pedoman hidup manusia.
Etika dijelaskan sebagai cabang ilmu filsafat yang membahas nilai dan norma dalam kehidupan, sedangkan moral merupakan aturan kesusilaan tentang baik dan buruk. Hubungan antara keduanya sangat erat, karena sama-sama mengajarkan perilaku yang baik. Namun, nilai-nilai ini tidak datang secara alami melainkan harus dibangun melalui pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan dalam keluarga, sekolah, serta masyarakat.

Keluarga diidentifikasi sebagai fondasi utama pembentukan etika dan moral. Dalam kehidupan sehari-hari, nilai-nilai seperti sopan santun, kejujuran, dan keagamaan diajarkan sejak dini. Meski demikian, penerapan nilai-nilai ini seringkali menghadapi hambatan, seperti kurangnya penghormatan kepada orang tua, tidak meminta maaf, atau tidak membantu dalam pekerjaan rumah tangga. Selain keluarga, sekolah juga memainkan peran penting. Dalam konteks pembelajaran daring yang meningkat selama pandemi COVID-19, banyak tantangan baru muncul. Contohnya, siswa sering melupakan sopan santun saat berkomunikasi dengan guru, seperti tidak mengucapkan salam, tidak memperkenalkan diri, atau menggunakan bahasa yang kurang sopan. Video ini memberikan panduan etika komunikasi daring, seperti memperhatikan waktu, menggunakan bahasa yang baik, memulai dengan salam, dan mengakhiri dengan ucapan terima kasih.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa etika dan moral adalah cerminan kualitas seseorang. Dengan membangun karakter yang baik, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat. Video ini menutup dengan pesan optimis bahwa setiap individu dapat memperbaiki diri untuk mencapai moralitas yang lebih tinggi dan bermanfaat bagi sesama.