Posts made by Gibran Noverta Darma 2351011001

Nama:Gibran Noverta Darma
NPM:2351011001

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

Etika adalah hal yang sangat diperlukan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan memiliki etika, maka kita mampu menjalankan kehidupan bernegara dengan baik untuk diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lainnya.

Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijawarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Nilai-nilai yang terkandung dalam etika Pancasila Yaitu:

Pertama, sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas yang mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Kedua, sila kemanusiaan mengandung dimensi yang artinya menjadikan manusia menjadi manusiawi yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam pergaulan antar sesama.

ketiga, sila persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan, dan cinta tanah air.

Keempat, sila kerakyatan mengandung nilai berupa sikap menghargai atau mau mendengar pendapat orang lain.

Kelima, sila keadilan mengandung dimensi nilai mau peduli atas nasib orang lain, kesediaan membantu kesulitan orang lain.

Urgensi Pancasila dalam sistem etika diantaranya:

Yang pertama, meletakkan sila-sila Pancasila sebagai etika berarti menempatkan Pancasila sebagai sumber moral dan inspirasi bagi penentu sikap, tindakan, dan keputusan.
____
Yang kedua, Pancasila sebagai sistem etika memberikan pedoman bagi setiap warga negara sehingga memiliki orientasi yang jelas dalam tata pergaulan baik lokal, nasional, regional, dan internasional.
____
Yang ketiga, Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi dasar analisis berbagai kebijakan sehingga tidak keluar dari semangat negara kebangsaan yang berjiwa Pancasila.
____
Nama:Gibran Noverta Darma
NPM:2351011001

Hubungan Antara Hukum dan Etika dalam Politik Hukum di Indonesia

etika berasal dari doktrin agama yang bersandar pada keyakinan dan karenanya bersifat abstrak. Namun kebutuhan akan pengendalian dan pengarahan perilaku manusia membutuhkan perubahan pemberlakuan etika dari yang semula hanya bersifat himbauan melalui khutbah-khutbah menjadi konkrit atau nyata melalui teguran, peringatan yang berujung dengan penerapan sanksi atas penyimpangan perilaku tersebut. Secara historis dan perkembangan ilmu pengetahuan, sistem etika berkembang melalui 5 (lima) tahapan.

Tahap pertama, etika teologi (theogical ethics), asal mula etika yang berasal dari dokrtin
agama.

Kedua, etika ontologis (ontological ethics) yang merupakan tahap perkembangan dari etika agama. Etika dikembangkan dari doktrin abstrak menjadi hasil pemikiran spekulasi dan dijadikan salah satu objek kajian filsafat.

Ketiga, positivasi etik
berupa kode etik (code of ethics) dan pedoman
perilaku ( code of conduct) yakni pedoman perilaku yang lebih konkrit.

Keempat, etika fungsional tertutup (close functional ethics) dimana proses peradilan etik dilakukan di internal komunitas/organisasi secara tertutup.

Kelima, etika fungsional terbuka (open functional ethics) dalam bentuk peradilan etika yang bersifat terbuka.


Hubungan antara etika dengan hukum bisa dilihat dari 3 (tiga) dimensi yakni dimensi substansi dan wadah, dimensi hubungan keluasan cakupannya serta dimensi alasan manusia untuk mematuhi atau melanggarnya. Ketiga dimensi ini diringkas dari pendapat beberapa ahli hukum yang memiliki perhatian khusus terhadap etik.

Politik hukum merupakan sikap untuk memilih apa-apa yang berkembang dimasyarakat, kemudian dipilih sesuai dengan prioritas dan diselaraskan dengan konstitusi kita (UUD 1945) dan kemudian dituangkan dalam produk hukum.
Nama: Gibran Noverta Darma
NPM: 2351011001

FILSAFAT ILMU
DAN ARAH PENGEMBANGAN PANCASILA:
RELEVANSINYA DALAM MENGATASI
PERSOALAN KEBANGSAAN

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu.

Di sisi lain, ketika berbicara tentang filsafat, ada dua hal yang patut diperhatikan : pertama, filsafat sebagai metode dan kedua, filsafat sebagai suatu pandangan (Hadi,1994:19). Oleh karena itu, di sini filsafat sebagai sebuah ilmu pengetahuan akan dijadikan sebagai pandangan hidup. Terkait dengan Pancasila, Pancasila sebagai sebuah pandangan hidup sudah tentu memiliki nilai-nilai filsafat yang terkandung di dalamnya, dan bahkan Pancasila telah memiliki ilmu pengetahuan.

Filsafat ilmu sebagai dasar sebuah ilmu pengetahuan (science of knowledge) dapat mengembangkan Pancasila dengan tiga cara, yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi. Pertama,secara ontologi, Pancasila pada hakekatnya adalah sebuah sistem nilai atau prinsip yang mendasari bentuk negara Indonesia. Sebagai nilai atau prinsip dasar, di dalamnya terkandung makna-makna kebijaksanaan reflektif yang menyiratkan idealisasi pada hal yang dianggap baik, benar, indah dan bermanfaat bagi manusia.
Nama:Gibran Noverta Darma
NPM:2351011001

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER.

Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa, sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat tersebut. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin supaya pendidikan dan prosesnya efektif, maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan.
Nama: Gibran Noverta Darma
NPM: 2351011001

A. Menurut saya pembelajaran secara daring dalam jangka waktu yang lama sangat merugikan,mengapa?dikarenakan saat daring siswa atau mahasiswa menjadi malas bahkan tidak paham materi yang diajarkan, pembelajaran daring ini membuat siswa tidak bersemangat, tidak memperhatikan, dan tidak disiplin pelajaran yang membuat kecerdasaan dan fasilitas yang harusnya diterima justru tidak masuk ke dalam otak,memang ini tergantung individu tetapi kebanyakan siswa dan mahasiswa seperti ini

B. Dengan cara mengintegrasikan teknologi pendidikan, mendukung pembelajaran jarak jauh, dan memastikan materi pembelajaran mencakup nilai-nilai Pancasila dapat meningkatkan efektivitas dan relevansi pendidikan di tengah pandemi COVID-19.

C. contoh lingkungan keluarga saya,disaat salah satu anggota keluarga kami sakit,kami seluruh keluarga menjenguk dan memberikan bingkisan dan juga semangat dan itu tentu membuat anggota keluarga saya yang sakit kembali semangat karena masih ada banyak yang peduli dengan nya

Contoh lagi lingkungan saya menjunjung tinggi sopan santun,yang muda menghormati yang tua,dan yang tua juga menghargai yang muda,dalam penggunaan bahasa kami tidak menggunakan kata kasar atau kotor

D. Hakikat Pancasila sebagai paradigma berpikir, bertingkah laku, dan berperilaku dalam masyarakat terletak pada upaya mewujudkan nilai-nilai dasar seperti gotong royong, keadilan sosial, demokrasi, solidaritas, dan kepercayaan ke dalam Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mencakup kesadaran akan tanggung jawab bersama untuk mewujudkan masyarakat adil, harmonis, dan berkeadilan