Nama : Dimas Faqih Nur Aulia Rohman
NPM : 2315061059
Kelas : TI C

Analisis saya terhadap jurnal yang bapak berikan tersebut adalah :

1. menggambarkan bagaimana ideologi Pancasila menjadi dasar negara di Indonesia. Pancasila dilihat sebagai ideologi terbuka yang mampu berkembang dengan dinamis sesuai perkembangan zaman.
2. membahas beragam pandangan tentang hubungan antara agama dan negara. Ada pandangan yang memandang bahwa agama dan negara tidak dapat dipisahkan, sementara pandangan lain mengusulkan hubungan timbal balik antara keduanya. Pancasila sebagai dasar negara mencoba mengakomodasi keberagaman ini.
3. menceritakan polemik yang muncul dalam sejarah Indonesia terkait dengan dasar negara. Beberapa kelompok menginginkan Islam sebagai dasar negara, sementara yang lain memilih Pancasila. Akhirnya, Pancasila dipilih dengan pengertian "Ketuhanan Yang Maha Esa" sebagai solusi tengah.
4. Membahas masalah radikalisme agama dengan faktor globalisasi, penyebaran Wahabi, dan kemiskinan sebagai penyebab.
5. menyoroti peran Pancasila sebagai landasan untuk menghadapi radikalisme. dan untuk mempersatukan keragaman di Indonesia.

Nama : Dimas Faqih Nur Aulia Rohman
NPM : 2315061059
Kelas : TI C

Dalam pidato bung karno di video tersebut, Bung Karno menyoroti pentingnya Pancasila sebagai dasar persatuan bagi bangsa Indonesia. Beliau percaya bahwa Pancasila dapat memulai dan mengakhiri revolusi, membawa perubahan yang positif dan damai. Dia mendorong semua warga Indonesia untuk mengikuti Pancasila sebagai pedoman moral dan ideologis.

Nama : Dimas Faqih Nur Aulia Rohman
NPM : 2315061059
Kelas : TI C

Analisis saya terkait jurnal "Internalisasi Nilai-nilai Pancasila di Perguruan Tinggi" adalah:

Nilai-nilai Pancasila mengalami degradasi dalam pemahaman generasi milenial, seperti yang ditunjukkan oleh wawancara dengan mahasiswa pada Februari 2018. Sejumlah mahasiswa bahkan tidak hafal isi dari sila-sila Pancasila. Hasil survei dari UKP PIP menunjukkan bahwa 24% dari 100 orang tidak hafal setiap sila Pancasila.

Revitalisasi Pancasila diperlukan untuk mengembalikan eksistensinya. Salah satu langkahnya adalah mewajibkan pendidikan Pancasila di semua program studi untuk melibatkan masyarakat dalam upaya ini. Tujuannya adalah menjaga posisi Pancasila sebagai dasar, ideologi, dan pandangan hidup Indonesia.

Nama : Dimas Faqih Nur Aulia Rohman
NPM : 2315061059

Pancasila adalah konsep dasar dalam sejarah dan politik Indonesia yang memiliki beberapa aspek penting.
Asal Usul dan Sejarah Pancasila:
- Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, dengan "panca" berarti lima dan "sila" berarti dasar atau asas, yang secara harfiah mengacu pada "lima asas."
- Sejarah Pancasila dapat ditelusuri dalam karya sastra Indonesia seperti "Negarakertagama" oleh Mpu Prapanca dan "Sutasoma" oleh Mpu Tantular.
- Tanggal 1 Juni 1945 dianggap sebagai hari lahirnya Pancasila ketika Ir. Soekarno mengusulkan usulan "Trisila" dan "Ekasila," yang merupakan inti sari dari Pancasila. 

Tokoh-Tokoh Pencetus Rumusan Pancasila:
- Beberapa tokoh yang berperan dalam merumuskan Pancasila antara lain Muhammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno.

Makna Pancasila:
- Pancasila memiliki dua pengertian utama:
1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup: Ini harus sesuai dengan norma-norma yang berlaku, termasuk norma agama, kesusilaan, sopan santun, dan hukum.
2. Pancasila sebagai Dasar Negara: Ini digunakan untuk mengatur penyelenggaraan negara atau pemerintahan, sering disebut "Philosofische Gronslag."

Fungsi Pancasila:
- Pancasila memiliki tiga fungsi utama:
1. Fungsi Yuridis: Sebagai landasan hukum utama di Indonesia.
2. Fungsi Sosiologis: Mengatur kehidupan sosial dan masyarakat Indonesia.
3. Fungsi Etis dan Filosofis: Membimbing nilai-nilai moral dan filosofis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pokok Pikiran Pancasila sebagai Dasar Negara:
- Pancasila sebagai dasar negara mengandung empat pokok pikiran utama:
1. Negara melindungi seluruh Bangsa Indonesia berdasarkan persatuan (Sila 3).
2. Negara Indonesia mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Sila 5).
3. Negara berdasarkan kedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan (Sila 4).
4. Negara berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

1. Pendidikan Pancasila memiliki hubungan erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara karena itu membantu mahasiswa atau generasi muda untuk memahami nilai-nilai dasar Pancasila sebagai landasan ideologi negara. Ini penting karena Pancasila mencerminkan karakteristik Indonesia yang pluralistik dan menjunjung tinggi toleransi, demokrasi, dan keadilan sosial. Urgensinya terletak pada pembentukan warga negara yang memiliki pemahaman mendalam tentang hak dan kewajiban mereka dalam masyarakat serta cinta dan nasionalisme terhadap Indonesia.

2. Hal paling pokok yang dipelajari dari pendidikan Pancasila adalah pemahaman tentang nilai-nilai dasar Pancasila itu sendiri. Ini mencakup nilai-nilai seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Manfaatnya dalam menghadapi masa depan adalah membekali mahasiswa dengan landasan moral, etika, dan kewarganegaraan yang kuat. Ini membantu mereka menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif dalam membangun masyarakat dan negara yang lebih baik.

3. Faktor penghambat dalam diberlakukannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi mencakup resistensi terhadap perubahan, kurikulum yang padat, perbedaan pandangan, dan ketidakmampuan beberapa individu atau institusi untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum mereka. Faktor penunjang melibatkan dukungan dari pemerintah, dosen yang berkomitmen, serta kesadaran mahasiswa tentang pentingnya pemahaman Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4. Relasi antara pendidikan Pancasila dengan program studi/jurusan terkait dengan cara program studi tersebut menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam konteksnya sendiri. Sebagai contoh, program studi hukum akan mempertimbangkan aspek-aspek keadilan sosial dalam praktik hukum. Tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa sejalan dengan pendidikan Pancasila karena menciptakan warga negara yang cerdas, moral, dan bertanggung jawab, yang pada gilirannya akan membantu memajukan bangsa Indonesia secara keseluruhan.