གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ CLARA KELVIANA KERIN 2313031064

MPPE C2025 -> ACTIVITY: RESUME

CLARA KELVIANA KERIN 2313031064 གིས-
Nama: Clara Kelviana Kerin
NPM : 2313031064

Pada buku Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus bagian Bab 2 ini membahas tentang rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian sebagai elemen penting dalam sebuah karya ilmiah. Rumusan masalah menjadi fondasi utama yang akan menentukan arah dan fokus penelitian, yang kemudian dijabarkan dalam pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab melalui proses penelitian. Tujuan penelitian sendiri adalah untuk menjawab rumusan masalah tersebut secara sistematis, sementara manfaat penelitian menjelaskan keuntungan atau dampak positif yang dapat diperoleh oleh berbagai pihak jika penelitian berhasil diselesaikan.

Dalam merumuskan masalah penelitian, peneliti perlu mempertimbangkan latar belakang masalah yang meliputi situasi atau keadaan yang ingin diteliti, argumentasi mengapa masalah tersebut penting untuk diteliti, serta hal-hal yang sudah atau belum diketahui mengenai masalah tersebut. Latar belakang masalah juga harus didukung oleh studi pendahuluan yang mencakup teori, data, fakta, dan informasi yang relevan. Selain itu, rumusan masalah penelitian dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya atau kalimat pernyataan, yang didasarkan pada sumber masalah seperti penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan, atau adanya pengaduan.

Tujuan penelitian harus dirumuskan secara jelas dan eksplisit, yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dasar penelitian. Tujuan penelitian dapat dikategorikan sebagai eksplorasi, pengujian kelayakan, atau pengembangan metode. Manfaat penelitian, baik teoretis maupun praktis, harus diuraikan secara sistematis dan rasional, serta didasarkan pada hasil penelitian yang telah dicapai. Dengan demikian, Bab 2 memberikan panduan komprehensif tentang bagaimana merumuskan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian secara efektif dalam konteks karya ilmiah.

MPPE C2025 -> ACTIVITY: RESUME

CLARA KELVIANA KERIN 2313031064 གིས-
Nama: Clara Kelviana Kerin
NPM : 2313031064

Pada buku "Metodologi Penelitian Berbasis Kasus" bagian Bab 1 membahas konsep dasar penelitian ilmiah dan langkah-langkah yang terlibat dalam prosesnya. Penelitian ilmiah didefinisikan sebagai upaya sistematis dan objektif untuk memecahkan masalah dan mengembangkan pengetahuan, menggunakan metode yang terukur dan dapat dipahami. Bab ini menekankan pentingnya berpikir ilmiah, yang bercirikan sistematis, kemampuan untuk diuji (testability), fleksibilitas, dan kemampuan untuk membuat prediksi. Peneliti harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti kelayakan (workability), signifikansi (critical mass), minat, nilai teoretis, dan nilai praktis saat memilih masalah penelitian.

Selanjutnya, bab ini menguraikan berbagai metode penelitian ilmiah, termasuk penelitian dasar dan terapan, serta metode eksplorasi, deskriptif, dan verifikatif. Metode penelitian juga dikategorikan berdasarkan sifatnya, seperti studi kasus, studi sejarah, penelitian eksperimental, studi, dan studi banding. Setiap metode memiliki langkah-langkah dan prosedur khusus yang harus diikuti untuk memastikan penelitian yang terkontrol dan terjaga.

Terakhir, bab ini menguraikan langkah-langkah penting dalam melakukan penelitian, termasuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah, menyusun kerangka pemikiran, merumuskan hipotesis, menguji hipotesis secara empiris, melakukan pembahasan, dan menarik kesimpulan. Bab ini juga membahas langkah-langkah khusus dalam penelitian kualitatif, seperti identifikasi masalah, tinjauan pustaka, kejelasan tujuan penelitian, pengumpulan data, observasi, pemilihan sampel, wawancara, dan analisis data. Manfaat penelitian, baik teoretis maupun praktis, juga ditekankan sebagai bagian penting dari proses penelitian.

ASP C2025 -> CASE STUDY 2

CLARA KELVIANA KERIN 2313031064 གིས-
Nama: Clara Kelviana Kerin
NPM : 2313031064

Penyusunan Audit Kinerja Berbasis Risiko untuk Sistem Izin Cerdas

Untuk menyusun audit kinerja berbasis risiko pada sistem IzinCerdas, langkah pertama adalah identifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam proses perizinan. Risiko ini bisa meliputi keterlambatan penerbitan izin, ketidakjelasan status izin, praktik pungutan liar, kesalahan input data, akses tidak sah ke sistem, dan kegagalan sistem. Setelah risiko teridentifikasi, dilakukan penilaian risiko berdasarkan probabilitas kejadian dan dampaknya terhadap tujuan sistem IzinCerdas. Risiko dengan probabilitas dan dampak tinggi menjadi prioritas utama dalam audit. Selanjutnya, ditetapkan tujuan audit yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART) untuk setiap risiko yang diidentifikasi.

Penggunaan Teknologi Digital dalam Mendeteksi Potensi Penyimpangan dan Kelemahan Sistem

Dalam mendeteksi potensi penyimpangan dan kelemahan sistem, teknologi digital dapat dimanfaatkan secara optimal. Pertama, analisis data dapat dilakukan untuk mengidentifikasi pola anomali dalam proses perizinan, seperti waktu penerbitan izin yang terlalu lama, jumlah perizinan yang ditolak atau disetujui secara tidak wajar, dan perbedaan data antara sistem dengan dokumen fisik. Kedua, audit trail dapat digunakan untuk melacak setiap aktivitas yang terjadi dalam sistem, termasuk siapa yang mengakses data, kapan data diubah, dan apa yang diubah. Ketiga, sistem deteksi intrusi dapat diimplementasikan untuk memantau aktivitas mencurigakan yang dapat mengancam keamanan sistem.

Implementasi Audit dan Tindak Lanjut

Setelah potensi penyimpangan dan kelemahan sistem terdeteksi, langkah selanjutnya adalah melakukan audit mendalam untuk memverifikasi temuan dan mengidentifikasi penyebabnya. Hasil audit kemudian digunakan untuk memberikan rekomendasi perbaikan yang spesifik dan terukur. Rekomendasi ini harus mencakup tindakan perbaikan sistem, peningkatan kontrol internal, pelatihan sumber daya manusia, dan penegakan hukum jika ditemukan indikasi pelanggaran. Implementasi rekomendasi harus dipantau secara berkala untuk memastikan efektivitasnya dalam mengurangi risiko dan meningkatkan kinerja sistem Izin Cerdas.

ASP C2025 -> CASE STUDY

CLARA KELVIANA KERIN 2313031064 གིས-
Nama: Clara Kelviana Kerin
NPM : 2313031064

Analisis Penyebab Rendahnya Efektivitas Implementasi Digitalisasi Layanan Kesehatan "Sehat Mandiri"

Rendahnya efektivitas implementasi digitalisasi layanan kesehatan "Sehat Mandiri" disebabkan oleh beberapa faktor utama. Pertama, kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia yang belum memadai. Banyak Puskesmas belum memiliki perangkat keras dan jaringan internet yang stabil untuk mendukung sistem digital, serta kurangnya pelatihan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam menggunakan teknologi baru. Kedua, kurangnya sosialisasi dan edukasi yang efektif kepada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai manfaat dan cara penggunaan platform, sehingga pemahaman dan pemanfaatan sistem masih rendah. Ketiga, masalah integrasi sistem yang menyebabkan data tidak sinkron antar fasilitas kesehatan, serta kurangnya standarisasi data yang mempersulit proses integrasi dan analisis.

Pendekatan Audit Berbasis Data untuk Meningkatkan Kinerja Sistem SehatMandiri

Untuk meningkatkan kinerja sistem SehatMandiri, pendekatan audit berbasis data dapat dilakukan melalui beberapa tahapan. Pertama, pengumpulan data yang komprehensif meliputi data penggunaan sistem, kinerja pelayanan, teknis sistem, dan sumber daya. Kedua, analisis data yang mendalam menggunakan metode deskriptif, komparatif, korelasi, dan regresi untuk mengidentifikasi pola penggunaan, kinerja, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem. Ketiga, identifikasi masalah utama berdasarkan analisis data dan memberikan rekomendasi yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART) untuk mengatasi masalah tersebut.

Implementasi, Monitoring, Evaluasi, dan Perbaikan Berkelanjutan

Setelah rekomendasi diberikan, langkah selanjutnya adalah implementasi dan monitoring secara berkala untuk memantau kinerja sistem dan dampak dari implementasi rekomendasi. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk mengukur efektivitas implementasi rekomendasi dan mengidentifikasi pelajaran yang dapat dipetik. Terakhir, perbaikan berkelanjutan dilakukan berdasarkan hasil evaluasi untuk memastikan sistem selalu relevan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, serta melibatkan tenaga kesehatan dan masyarakat dalam proses audit dan perbaikan sistem.