Nama: Clara Kelviana Kerin
NPM : 2313031064
Teknik sampling, sebagai metode krusial dalam penelitian, berfungsi untuk menentukan sampel yang representatif dari populasi yang lebih besar. Secara garis besar, teknik sampling terbagi menjadi dua kategori utama: probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk terpilih, mencakup metode seperti simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan area random sampling. Sebaliknya, nonprobability sampling tidak memberikan peluang yang sama, meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sistem jenuh, dan snowball sampling. Pemilihan teknik sampling yang tepat sangat bergantung pada tujuan penelitian dan karakteristik populasi yang diteliti.
Dalam konteks penelitian pendidikan ekonomi, teknik purposive sampling seringkali menjadi pilihan yang relevan. Teknik ini memungkinkan peneliti untuk memilih sampel berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu yang dianggap relevan dengan tujuan penelitian. Misalnya, dalam penelitian tentang efektivitas program pelatihan kewirausahaan, peneliti dapat memilih siswa atau mahasiswa yang memiliki minat atau pengalaman tertentu dalam bidang kewirausahaan sebagai sampel penelitian.
Argumentasi teoretik untuk penggunaan purposive sampling dalam penelitian pendidikan ekonomi didasarkan pada kebutuhan untuk mendapatkan informasi yang mendalam dan relevan dari individu atau kelompok yang memiliki pengetahuan atau pengalaman yang spesifik. Teknik ini memungkinkan peneliti untuk fokus pada kasus-kasus yang dianggap paling informatif dan dapat memberikan wawasan yang berharga tentang fenomena yang diteliti.
Meskipun purposive sampling memiliki keunggulan dalam mendapatkan informasi yang mendalam, peneliti perlu menyadari keterbatasan dalam hal generalisasi hasil penelitian ke populasi yang lebih luas. Oleh karena itu, peneliti perlu menjelaskan secara rinci kriteria pemilihan sampel dan mempertimbangkan potensi bias yang mungkin timbul akibat penggunaan teknik ini.
Referensi:
Pujiati, T. Rusman, T., & Yuliyanto, R. (2025). Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus. Yogyakarta: Bintang Semesta Media.
Patton, M. Q. (2015). Qualitative research & evaluation methods. Sage publications.
NPM : 2313031064
Teknik sampling, sebagai metode krusial dalam penelitian, berfungsi untuk menentukan sampel yang representatif dari populasi yang lebih besar. Secara garis besar, teknik sampling terbagi menjadi dua kategori utama: probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk terpilih, mencakup metode seperti simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan area random sampling. Sebaliknya, nonprobability sampling tidak memberikan peluang yang sama, meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sistem jenuh, dan snowball sampling. Pemilihan teknik sampling yang tepat sangat bergantung pada tujuan penelitian dan karakteristik populasi yang diteliti.
Dalam konteks penelitian pendidikan ekonomi, teknik purposive sampling seringkali menjadi pilihan yang relevan. Teknik ini memungkinkan peneliti untuk memilih sampel berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu yang dianggap relevan dengan tujuan penelitian. Misalnya, dalam penelitian tentang efektivitas program pelatihan kewirausahaan, peneliti dapat memilih siswa atau mahasiswa yang memiliki minat atau pengalaman tertentu dalam bidang kewirausahaan sebagai sampel penelitian.
Argumentasi teoretik untuk penggunaan purposive sampling dalam penelitian pendidikan ekonomi didasarkan pada kebutuhan untuk mendapatkan informasi yang mendalam dan relevan dari individu atau kelompok yang memiliki pengetahuan atau pengalaman yang spesifik. Teknik ini memungkinkan peneliti untuk fokus pada kasus-kasus yang dianggap paling informatif dan dapat memberikan wawasan yang berharga tentang fenomena yang diteliti.
Meskipun purposive sampling memiliki keunggulan dalam mendapatkan informasi yang mendalam, peneliti perlu menyadari keterbatasan dalam hal generalisasi hasil penelitian ke populasi yang lebih luas. Oleh karena itu, peneliti perlu menjelaskan secara rinci kriteria pemilihan sampel dan mempertimbangkan potensi bias yang mungkin timbul akibat penggunaan teknik ini.
Referensi:
Pujiati, T. Rusman, T., & Yuliyanto, R. (2025). Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus. Yogyakarta: Bintang Semesta Media.
Patton, M. Q. (2015). Qualitative research & evaluation methods. Sage publications.