གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ LIS TIARA PUTRI

MPPE A2025 -> CASE STUDY

LIS TIARA PUTRI གིས-
Nama : Lis Tiara Putri
NPM ; 2213031001

1. Teori-teori yang Relevan sebagai Landasan Teori

Teori yang dapat digunakan untuk mendukung penelitian ini antara lain:

Teori E-Learning, menjelaskan konsep pembelajaran berbasis teknologi yang memungkinkan proses belajar berlangsung tanpa harus bertatap muka serta mengatur bagaimana interaksi akademik dilakukan secara daring.

Teori Konstruktivisme, menyatakan bahwa mahasiswa membangun sendiri pemahamannya melalui aktivitas belajar, termasuk melalui penggunaan platform pembelajaran online.

Teori Self-Regulated Learning, relevan karena pembelajaran daring menuntut mahasiswa untuk lebih mandiri dalam mengatur waktu belajar, motivasi, dan penyelesaian tugas.

Teori Hasil Belajar, menjadi dasar dalam menilai sejauh mana mahasiswa mencapai kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotor setelah mengikuti pembelajaran daring.

Teori-teori tersebut membantu menjelaskan variabel pembelajaran daring dan hasil belajar dalam konteks pascapandemi.

2. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pikir disusun dari logika bahwa pembelajaran daring memengaruhi kualitas proses belajar mahasiswa. Ketika pembelajaran daring berjalan efektif—ditunjang dengan akses materi yang mudah, interaksi yang baik, dan media belajar yang memadai—mahasiswa akan lebih mudah memahami materi dan mampu mencapai hasil belajar yang optimal. Sebaliknya, jika pembelajaran daring kurang efektif, maka akan berdampak negatif pada hasil belajar.

Dengan demikian, hubungan variabel dapat dijelaskan bahwa:
Pembelajaran daring (variabel X) → memengaruhi → Hasil belajar mahasiswa (variabel Y)

Artinya, semakin baik pembelajaran daring diterapkan, maka semakin baik pula hasil belajar yang dicapai mahasiswa.

3. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir tersebut, hipotesis yang dapat diajukan adalah:
“Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.”

Hipotesis ini dapat diuji secara ilmiah melalui analisis statistik untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antar variabel.

MPPE A2025 -> Menulis Summary e-journal

LIS TIARA PUTRI གིས-
Nama : Lis Tiara Putri
NPM : 2213031001

Jurnal ini bertujuan menjelaskan secara komprehensif perbedaan antara teori, kerangka teori (theoretical framework), dan kerangka konseptual (conceptual framework), karena banyak mahasiswa dan peneliti pemula masih sering menyamakan atau menggunakan ketiganya secara keliru dalam penelitian. Penulis menggunakan pendekatan experiential methodology berdasarkan pengalaman mengajar serta systematic literature review untuk memperkuat pemahaman konsep.

Pertama, teori dipaparkan sebagai kumpulan konsep dan proposisi yang saling terhubung untuk menjelaskan hubungan antar variabel, memprediksi fenomena, dan dikembangkan melalui proses riset berbasis data empiris. Teori juga harus logis, dapat diuji, memiliki batasan penerapan, dan mampu memberikan prediksi yang berlaku dalam konteks yang luas.

Kedua, kerangka teori merupakan struktur analitis yang disusun dari teori-teori relevan untuk mendukung pemahaman peneliti dalam menganalisis data. Kerangka teori menjadi landasan ilmiah dalam menafsirkan hasil penelitian dan memastikan analisis dilakukan secara akademik, bukan sekadar opini peneliti. Fungsi penting kerangka teori ialah sebagai “penyangga” data dan lensa yang mengarahkan peneliti melihat makna yang tersembunyi dalam temuan.

Ketiga, kerangka konseptual dijelaskan sebagai rencana besar atau blueprint penelitian yang mencakup keseluruhan proses—mulai dari perumusan masalah, penentuan teori, metodologi, analisis, hingga pelaporan hasil. Bagian ini mencerminkan pemikiran peneliti sendiri tentang bagaimana penelitian dijalankan secara keseluruhan.

Penulis menekankan bahwa setiap tesis wajib memiliki kerangka teori yang jelas, namun tidak harus menjelaskan kerangka konseptual secara khusus. Jurnal ini akhirnya memberi panduan praktis untuk menyusun kerangka teori yang baik serta menegaskan pentingnya pemahaman konsep secara tepat agar penelitian lebih terarah, kredibel, dan sesuai standar ilmiah.

MPPE A2025 -> ACTIVITY: RESUME

LIS TIARA PUTRI གིས-
Nama : Lis Tiara Putri
NPM : 221301001

Bab ini menjelaskan bagaimana landasan ilmiah dalam penelitian dibentuk melalui kerangka teori, kerangka berpikir, dan perumusan hipotesis. Ketiganya memiliki peran yang saling berkaitan dalam menjaga penelitian tetap logis, sistematis, serta memiliki arah yang jelas. Secara garis besar, bab ini memandu peneliti untuk mampu mengaitkan teori dengan masalah yang diteliti sehingga menghasilkan dugaan sementara atau hipotesis yang bisa diuji.

1. Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis adalah kumpulan teori yang relevan dan digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan variabel dalam penelitian. Pada bagian ini peneliti harus:

Mengumpulkan konsep/teori yang mendukung fokus penelitian

Menjelaskan hubungan antar variabel melalui teori yang sudah ada

Menyertakan sumber teori yang kredibel

Kerangka teori berfungsi untuk memperkuat argumentasi penelitian, mencegah terjadinya penelitian tanpa dasar, dan membantu menentukan metode yang tepat.

2. Kerangka Pikir

Kerangka berpikir merupakan hasil olahan peneliti dari teori yang telah dikaji, kemudian dirangkai secara logis hingga membentuk alur pemikiran yang menjelaskan hubungan antar variabel penelitian.

Ciri penting kerangka pikir:

Disusun berdasarkan teori yang sudah ada

Menampilkan hubungan sebab-akibat yang dirumuskan peneliti sendiri

Umumnya divisualisasikan dalam bentuk bagan alur agar lebih mudah dipahami

Kerangka berpikir menjadi jembatan antara teori dan hipotesis.

3. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara mengenai hubungan antar variabel yang akan dibuktikan melalui penelitian. Hipotesis harus:

Disusun berdasarkan kerangka teori dan kerangka pikir

Dapat diuji secara empiris melalui data

Mengarah pada jawaban dari rumusan masalah

Jenis hipotesis yang dijelaskan dalam bab ini:

Hipotesis Deskriptif – hanya menjelaskan keadaan suatu variabel

Hipotesis Komparatif – membandingkan dua atau lebih kelompok/variabel

Hipotesis Asosiatif – menjelaskan hubungan antar variabel, baik searah maupun timbal balik

Hipotesis digunakan pada penelitian kuantitatif, sedangkan penelitian kualitatif sering kali tidak memerlukan hipotesis karena sifatnya eksploratif.