Posts made by Dina Erniyana sari

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> TOPIK DISKUSI -> Re: TOPIK DISKUSI

by Dina Erniyana sari -
Nama : Dina Eniyana Sari
Npm : 2213054016

Komunikasi non-verbal, termasuk kinesik dan isyarat, adalah cara manusia menyampaikan pesan, emosi, dan informasi tanpa menggunakan kata-kata. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang kedua konsep ini:

Kinesik:
Kinesik adalah studi tentang bahasa tubuh atau gerakan tubuh sebagai bentuk komunikasi non-verbal. Ini mencakup penggunaan postur tubuh, gerakan, dan ekspresi wajah untuk menyampaikan pesan.
Postur tubuh: Cara seseorang duduk, berdiri, atau mengatur postur tubuhnya dapat mengungkapkan tingkat kenyamanan, kepercayaan diri, atau kenyamanan.
Gerakan tubuh: Gerakan tangan, kepala, atau bagian tubuh lainnya dapat digunakan untuk menunjukkan ketertarikan, kesepakatan, atau persetujuan.
Ekspresi wajah: Ekspresi wajah dapat mengungkapkan emosi seperti senang, sedih, marah, terkejut, atau ketidaksetujuan.
Kinesik dapat bervariasi menurut budaya, dan penting untuk memahami konteks budaya ketika menginterpretasi gerakan dan ekspresi.
Gesture:

Gesture adalah bentuk komunikasi non-verbal yang melibatkan gerakan tangan, lengan, atau jari-jari untuk menyampaikan pesan atau informasi tambahan selain kata-kata.
Gesture dapat digunakan untuk mengklarifikasi, memperingatkan, atau memuji pesan verbal. Misalnya, mengacungkan jari telunjuk untuk menunjuk sesuatu, menahan kepala untuk menunjukkan penolakan, atau mengangguk untuk menunjukkan persetujuan.
Gestur juga dapat berbeda berdasarkan budaya. Beberapa isyarat tangan dapat memiliki makna yang berbeda dalam budaya yang berbeda, oleh karena itu penting untuk memahami norma budaya ketika menggunakan isyarat atau menginterpretasinya.
Kinesik dan isyarat sangat penting dalam komunikasi sehari-hari. Mereka membantu dalam mengungkapkan emosi, niat, atau pesan tambahan yang mungkin sulit disampaikan hanya dengan kata-kata. Penting untuk memahami dan mengamati perbedaan budaya dalam penggunaan kinesik dan gerak tubuh, terutama dalam situasi komunikasi lintas budaya.

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Dina Erniyana sari -
Nama : Dina Erniyana Sari
Npm : 2213054016

1. Berbicara Efektif
Berbicara efektif artinya tidak bertele-tele, tidak berputar-putar untuk menyampaikan suatu pokok pembicaraan. Cepat, tepat, lugas dan dapat dipahami oleh lawan bicara kita. Berbicara efektif membuat lawan bicara kita akan fokus pada setiap hal yang kita sampaikan dan dapat mempengaruhi langsung ke dalam pikiran.

2. Berbicara penuh motivasi
Komunikasi yang terjalin dan sampai kepada lawan bicara haruslah bersifat mendorong. Terlebih ketika yang berbicara adalah orang yang memiliki jabatan lebih tinggi daripada lawan bicaranya, seperti bos kepada anak buahnya. Motivasi yang dimaksud adalah adanya dorongan/penyemangat dalam kata-kata yang diucapkan agar lawan bicara tergerak untuk melakukan sesuatu dengan baik dan sungguh-sungguh berdasarkan pengarahan yang telah diberikan.

3. Berbicara untuk mendapat perhatian
Pembicaraan yang membosankan dan bertele-tele tentu akan membuat lawan bicara atau pendengar mengabaikan kata-kata kita. Dalam teknik berkomunikasi/bicara perlu diperhatikan tema/materi yang akan kita sampaikan pada lawan bicara agar membuat mereka tetap fokus dengan kita. Ada baiknya memperhatikan siapa lawan bicara kita agar materi yang kita sampaikan tepat sasaran, selain itu usahakan penyampaiannya dilakukan dengan gaya yang menarik.

4. Berbicara melalui keinderaan
Agar tema/materi yang kita sampaikan meninggalkan bekas dalam pikiran lawan bicara maka kita bisa memperkuat komunikasi kita dengan ekspresi indera yang meyakinkan. Gerak tangan, menyampaikan mata, senyuman, atau kernyitan dahi akan menambah kesan tentang tema yang kita sampaikan.

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Dina Erniyana sari -
Nama : Dina Erniyana Sari
Npm : 2213054016


1. Tak bisa dimungkiri, kelebihan dari komunikasi tertulis yang bagus kamu dapat menunjukkan sisi profesionalitasmu.

Menurut Career Addict, menulis dengan tata bahasa dan kalimat yang mudah dipahami akan membuat terlihat profesional di mata orang lain di kantor.

Hal ini tentu sangat penting. Sebab, jika tulisan strukturmu tidak tertata rapi, dipastikan orang kantor melihat profesionalitasmu kurang dalam bekerja.

2. Mengirimkan informasi dengan jelas
Selain berbagi informasi melalui lisan, dalam dunia kerja atau bisnis berbagi melalui tulisan juga menjadi hal yang sangat penting di zaman sekarang.

Menurut Inc, di era digital yang saat ini sudah mudah mendapatkan informasi, keterampilan komunikasi tertulis sangat penting untuk dikembangkan.

Misalnya, saat ini kamu dapat mengirimkan informasi mengenai produk atau perusahaanmu melalui newsletter kepada pelangganmu.
Nah, dari situlah, penting untuk menggunakan kata-kata yang tepat agar pembaca tertarik untuk memakai produkmu.
Intinya, kunci dari komunikasi tertulis adalah menyampaikan informasi secara akurat dan penuh makna.

3. Memberikan kesan pertama yang baik
Salah satu kelebihan jika memiliki kemampuan komunikasi tertulis adalah memberikan kesan pertama yang baik.
Kesan pertama dalam dunia kerja penting untuk diperoleh semaksimal mungkin.
Nah, ketika kamu baru masuk kerja, keterampilan komunikasi tertulis sangat penting untuk diterapkan saat hendak mengirim email, membuat memo, dan lain-lain kepada rekan kerja atau atasan.
Oleh karena itu, penting untuk menguasai komunikasi tertulis terlebih dahulu sebelum benar-benar terjun ke dalam dunia kerja.

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Dina Erniyana sari -
Nama : Dina Erniyana Sari
Npm : 2213054016


Model-Model Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah model teoritis yang menggambarkan bagaimana pesan dikirim dari pengirim ke penerima melalui berbagai tahapan. Beberapa model proses komunikasi yang umum:
1. Model Linear (Model Shannon-Weaver):
- Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses linier dari pengirim ke pesan, melalui saluran komunikasi, kepada penerima.
- Proses ini dianggap unidireksional, di mana pengirim mengirim pesan, dan penerima menerimanya tanpa umpan balik yang kuat.
- Model ini tidak mempertimbangkan peran pemahaman, interpretasi, atau umpan balik dalam komunikasi.

2. Model Interaksi (Model Osgood-Schramm):
- Model ini menambahkan dimensi interaksi dalam proses komunikasi. Komunikasi dipahami sebagai pertukaran pesan dan umpan balik antara pengirim dan penerima.
- Penerima memberikan umpan balik kepada pengirim, dan komunikasi dianggap sebagai proses dua arah yang lebih kompleks.
- Model ini mencerminkan lebih baik realitas komunikasi interpersonal yang melibatkan dialog dan respon.

3. Model Transaksional (Model Dance):
- Model ini menggambarkan komunikasi sebagai interaksi simultan antara pengirim dan penerima. Kedua pihak secara bersamaan berperan sebagai pengirim dan penerima.
- Dalam proses ini, komunikasi tidak hanya melibatkan pertukaran pesan, tetapi juga berkaitan dengan peran persepsi, interpretasi, dan konstruksi bersama pemahaman.
- Komunikasi transaksional mengakui bahwa kedua pihak mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komunikasi tersebut.

4. Model Berbasis Konstruksi Sosial (Model Berger dan Luckmann):
- Model ini menekankan bahwa makna dan pemahaman dalam komunikasi dibangun secara sosial oleh individu dan kelompok.
- Fokus pada peran budaya, nilai, dan norma dalam membentuk pemahaman bersama.
- Model ini mempertimbangkan kompleksitas dalam memahami cara individu dan kelompok membentuk realitas melalui komunikasi.

5. Model Sirkular (Model Westley-MacLean):
- Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses berkelanjutan yang melibatkan pengirim, pesan, penerima, umpan balik, dan unsur-unsur konteks yang saling berinteraksi.
- Pesan dan umpan balik mempengaruhi satu sama lain, menciptakan dinamika dalam komunikasi.
- Model ini lebih relevan dalam konteks komunikasi berkelompok dan organisasi.

Setiap model proses komunikasi menekankan aspek-aspek tertentu dari interaksi komunikasi dan cocok untuk situasi-situasi yang berbeda.

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Dina Erniyana sari -
Nama: Dina Erniyana Sari
Npm: 2213054016

MODEL H LASWELL
Harold Laswell seorang ilmuwan dalam bidang ilmu politik dari Yale University dalam artikelnya tahun 1948 menyebutkan sebuah model komunikasi yang mungkin paling dikenal sepanjang masa. Model ini muncul dalam studi perkembangan Laswell tantang propaganda politik. Model ini merupakan pandangan umum tentang komunikasi yang dikembangkan dari batasan ilmu politik. Menurut Lasswel, persoanal komunikasi mencakup 5 (lima) pertanyaan sederhana sebagai berikut:
• Siapa? (siapa)
• Bilang Apa? (mengatakan apa)
• Di Channel Yang Mana? (melalui saluran apa)
• Kepada Siapa? (kepada siapa)
• Apa Dampaknya? (dengan akibat apa).

MODEL SHANNON DAN WEAVER (1949)
Model ini berbeda dengan model Lasswell mengenai istilah yang digunakan bagi-masing komponen seperti dapat dilihat pada masing-masing gambar di bawah ini. Selain itu Model Matematik atau Model Shannon dan Weaver (1949) melihat komunikasi sebagai proses pemancaran pesan. Claude Shannon dan Warren Weaver bukanlah scorang ilmuwan sosial. Mereka adalah insiyur yang bekerja di laboratorium telepon Bell di Amerika Serikat. Tujuan mereka adalah untuk memastikan "efisiensi maksimum" dari kabel telepon dan gelombang radio. Mereka mengembangkan sebuah model komunikasi yang ditujukan untuk membantu mengembangkan sebuah teori matematis dari komunikasi (Chandler).

MODEL KOMUNIKASI MELVIN DE FLEUR 1966
Model komunikasi yang dibuat oleh Melvin DeFleur pada dasarnya merupakan pengembangan dari model komunikasi yang dibuat oleh Shannon dan Weaver. Model DeFleur ini cocok untuk menggambarkan proses komunikasi melalui media massa (komunikasi massa). Di dalamnya tercakup delapan komponen proses komunikasi massa, yaitu: Sumber (source), Pemancar (transmitter), Saluran (channel), Penerima (receiver), Tujuan (destination), Gangguan (noise), sarana medium massa (perangkat medium massa), dan sarana penyampai umpan balik (perangkat umpan balik).

MODEL BERLO (1960)
Model komunikasi Berlo dikenal dengan model SMCR (source, message, chanel, receiver), model ini menekankan pada efektivitas komunikasi, proses komunikasi serta tekanan juga pada ide bahwa makna ada pada orang atau arti pesan yang dikirim pada orang yang menerima pesan bukan pada kata-kaat pesan itu sendiri. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa interpretasi pesan terutama tergantung pada arti dari kata atau pesan yang disampaikan oleh si pengirim atau si penerima pesan dan bukan pada apa yang ada dalm komponen pasan itu sendiri. Model ini hanya menampilkan proses komunikasi satu arah dan dalam prosesnya hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber pesan, saluran dan penerima atau penerima. Berlo (1960), semua elemen ini penting dalam menyampaikan pesan dalam memastikan kelancaran komunikasi.

MODEL SOR (STIMULUS ORGANISM RESPON), HOULAND
Model ini adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Hal ini bisa terjadi karena psikologi dan komunikasi memiliki objek kajian yang sama, yaitu jiwa manusia; yang meliputi sikap, pendapat, prilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Asumsi dasar teori SOR adalah bahwa penyebab terjadinya perubahan prilaku bergantung pada kualitas rangsangan (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme.

MODEL ARISTOTELES
Aristoteles adalah filosof yunani, tokoh paling dini yang mengkaji komunikasi, yang intinya komunikasi adalah persuasi. Model Aristoteles adalah model yang paling klasik atau disebut juga model retoris ( Mulyana, 2005:134 ) Olch karena itu model ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris, komunikasi publik atau pidato.
Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model komunikasi verbal pertama.
Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang pembicara berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dalam rangka men…