Jelaskan model-model proses komunikasi?
Nama : Putri Ayu Lestari
Npm : 2213054024
MODEL H LASWELL
Harold Laswell seorang ilmuwan dalam bidang ilmu politik dari Yale University dalam artikelnya tahun 1948 menyebutkan sebuah model komunikasi yang mungkin paling dikenal sepanjang masa. Model ini muncul dalam perkembangan studi Laswell tantang propaganda politik. Model ini merupakan sebuah pandangan umum tentang komunikasi yang dikembangkan dari batasan ilmu politik. Menurut Lasswel, persoanal komunikasi menyangkut 5 (lima) pertanyaan sederhana sebagai berikut:
• Who? (siapa)
• Says What? (mengatakan apa)
• In Which Channel? (melalui saluran apa)
• To Whom? (kepada siapa)
• With What Effect? (dengan akibat apa).
MODEL SHANNON DAN WEAVER (1949)
Model ini berbeda dengan model Lasswell mengenai istilah yang digunakan bagi masing-masing komponen seperti dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Selain itu Model Matematik atau Model Shannon dan Weaver (1949) melihat komunikasi sebagai proses pemancaran pesan. Claude Shannon and Warren Weaver bukanlah scorang ilmuwan social. Mereka adalah insiyur yang bekerja untuk laboratorium telephone Bell di Amerika Serikat. Tujuan mereka adalah untuk memastikan "the maximum efficiency" dari kabel telephone dan gelombang radio. Mereka mengembangkan sebuah model komunikasi yang ditujukan untuk membantu mengembangkan sebuah teori matematis dari komunikasi (Chandler).
MODEL KOMUNIKASI MELVIN DE FLEUR 1966
Model komunikasi yang dibuat och Melvin DeFleur pada dasarnya merupakan pengembangan dari model komunikasi yang dibuat oleh Shannon dan Weaver. Model DeFleur ini cocok untuk menggambarkan proses komunikasi melalui media massa (komunikasi massa). Di dalamnya tercakup delapan komponen proses komunikasi massa, yaitu: Sumber (source), Pemancar (transmitter), Saluran (channel), penerima (receiver), Tujuan (destination), Gangguan (noise), sarana medium massa (mass medium device), dan sarana penyampai umpan balik (feedback device).
MODEL BERLO (1960)
Model komunikasi Berlo dikenal dengan model SMCR (source, message, chanel, receiver), model ini menekankan pada efektivitas komunikasi, proses komunikasi serta menekankan juga pada ide bahwa meaning are in the people atau arti pesan yang dikirim pada orang yang menerima pesan bukan pada kata-kaat pesan itu sendiri. Dengan kata lain dapat dikatakan bahawa interpretasi pesan terutama tergantung kepada arti dari kata atau pesan yang ditafirkan oleh si pengirim atau si penerima pesan dan bukan pada apa yanga ada dalm komponen pasan itu sendiri. Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan dalam prosesnya hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber pesan, saluran dan penerima atau receiver Berlo (1960), kesemua elemen ini penting dalam menyampaikan pesan dalam memastikan jalannya komunikasi.
MODEL S-O-R (STIMULUS ORGANISM RESPON), HOULAND
Model ini adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Hal ini bisa terjadi karena psikologi dan komunikasi memiliki objek kajian yang sama, yaitu jiwa manusia; yang meliputi sikap, opini, prilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Asumsi dasar teori S-O-R adalah bahwa penyebab terjadinya perubahan prilaku bergantung ada kualitas rangsangan (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme.
MODEL ARISTOTELES
Aristoteles adalah filosof yunani, tokoh paling dini yang mengkaji komunikasi, yang intinya komunikasi adalah persuasi. Model Aristoteles adalah model yang paling klasik atau disebut juga model retoris ( Mulyana, 2005:134 ) Olch karena itu model ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris, komunikasi publik atau pidato.
Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model komunikasi verbal pertama.
Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang pembicara berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dalam rangka merubah sikap mereka.
Aristoteles mengemukakan tiga unsur yang harus ada dalam proses komunikasi:
1. Pembicara (speaker)
2. Pesan (message)
3. Pendengar (listiner)
Sedangkan dalam proses komunikasi persuasive menurut Aristoteles ada tiga factor yang harus dipenuhi: Pertama, Siapa anda (etos kepercayaan anda) Kedua, Apa argumen anda (logos logika dalam pendapat anda) Ketiga, Dan dengan memainkan emosi khalayak (pathos - emosi khalayak).
MODEL KOMUNIKASI WILBUR SCHRAMM
Wilbur Schramm adalah seorang ahli komunikasi yang memberikan pengaruh yang sangat besar dalam memfasilitasi penggunaan model komunikasi linear pada tahun 1950-an dan kemudian bergerak untuk mengembangkan model komunikasi relasional di tahun 1973. Berbagai penelitian komunikasi dan empiris dipengaruhi oleh model komunikasi Schramm.
MODEL HELICAL DANCE
Model komunikasi helikal ini dapat dikaji sebagai pengembangan dari model sirkular dari Osgood & Schramm. Ketika membandingkan model komunikasi linear & sirkular, Dance mengatakan bahwa dewasa ini kebanyakan orang menganggap bahwa pendekatan sirkular adalah paling tepat dalam menjelaskan proses komunikasi.
Helix, yakni suatu bentuk melingkar yang semakin membesar menunjukkan perhatian kepada suatu fakta bahwa proses komunikasi bergerak maju dan apa yang dikomunikasikan kini akan mempengaruhi struktur dan isi komunikan yang datang menyusul. Dance menggaris bawahi sifat dinamik dari komunikasi.
Npm : 2213054024
MODEL H LASWELL
Harold Laswell seorang ilmuwan dalam bidang ilmu politik dari Yale University dalam artikelnya tahun 1948 menyebutkan sebuah model komunikasi yang mungkin paling dikenal sepanjang masa. Model ini muncul dalam perkembangan studi Laswell tantang propaganda politik. Model ini merupakan sebuah pandangan umum tentang komunikasi yang dikembangkan dari batasan ilmu politik. Menurut Lasswel, persoanal komunikasi menyangkut 5 (lima) pertanyaan sederhana sebagai berikut:
• Who? (siapa)
• Says What? (mengatakan apa)
• In Which Channel? (melalui saluran apa)
• To Whom? (kepada siapa)
• With What Effect? (dengan akibat apa).
MODEL SHANNON DAN WEAVER (1949)
Model ini berbeda dengan model Lasswell mengenai istilah yang digunakan bagi masing-masing komponen seperti dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Selain itu Model Matematik atau Model Shannon dan Weaver (1949) melihat komunikasi sebagai proses pemancaran pesan. Claude Shannon and Warren Weaver bukanlah scorang ilmuwan social. Mereka adalah insiyur yang bekerja untuk laboratorium telephone Bell di Amerika Serikat. Tujuan mereka adalah untuk memastikan "the maximum efficiency" dari kabel telephone dan gelombang radio. Mereka mengembangkan sebuah model komunikasi yang ditujukan untuk membantu mengembangkan sebuah teori matematis dari komunikasi (Chandler).
MODEL KOMUNIKASI MELVIN DE FLEUR 1966
Model komunikasi yang dibuat och Melvin DeFleur pada dasarnya merupakan pengembangan dari model komunikasi yang dibuat oleh Shannon dan Weaver. Model DeFleur ini cocok untuk menggambarkan proses komunikasi melalui media massa (komunikasi massa). Di dalamnya tercakup delapan komponen proses komunikasi massa, yaitu: Sumber (source), Pemancar (transmitter), Saluran (channel), penerima (receiver), Tujuan (destination), Gangguan (noise), sarana medium massa (mass medium device), dan sarana penyampai umpan balik (feedback device).
MODEL BERLO (1960)
Model komunikasi Berlo dikenal dengan model SMCR (source, message, chanel, receiver), model ini menekankan pada efektivitas komunikasi, proses komunikasi serta menekankan juga pada ide bahwa meaning are in the people atau arti pesan yang dikirim pada orang yang menerima pesan bukan pada kata-kaat pesan itu sendiri. Dengan kata lain dapat dikatakan bahawa interpretasi pesan terutama tergantung kepada arti dari kata atau pesan yang ditafirkan oleh si pengirim atau si penerima pesan dan bukan pada apa yanga ada dalm komponen pasan itu sendiri. Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan dalam prosesnya hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber pesan, saluran dan penerima atau receiver Berlo (1960), kesemua elemen ini penting dalam menyampaikan pesan dalam memastikan jalannya komunikasi.
MODEL S-O-R (STIMULUS ORGANISM RESPON), HOULAND
Model ini adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Hal ini bisa terjadi karena psikologi dan komunikasi memiliki objek kajian yang sama, yaitu jiwa manusia; yang meliputi sikap, opini, prilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Asumsi dasar teori S-O-R adalah bahwa penyebab terjadinya perubahan prilaku bergantung ada kualitas rangsangan (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme.
MODEL ARISTOTELES
Aristoteles adalah filosof yunani, tokoh paling dini yang mengkaji komunikasi, yang intinya komunikasi adalah persuasi. Model Aristoteles adalah model yang paling klasik atau disebut juga model retoris ( Mulyana, 2005:134 ) Olch karena itu model ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris, komunikasi publik atau pidato.
Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model komunikasi verbal pertama.
Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang pembicara berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dalam rangka merubah sikap mereka.
Aristoteles mengemukakan tiga unsur yang harus ada dalam proses komunikasi:
1. Pembicara (speaker)
2. Pesan (message)
3. Pendengar (listiner)
Sedangkan dalam proses komunikasi persuasive menurut Aristoteles ada tiga factor yang harus dipenuhi: Pertama, Siapa anda (etos kepercayaan anda) Kedua, Apa argumen anda (logos logika dalam pendapat anda) Ketiga, Dan dengan memainkan emosi khalayak (pathos - emosi khalayak).
MODEL KOMUNIKASI WILBUR SCHRAMM
Wilbur Schramm adalah seorang ahli komunikasi yang memberikan pengaruh yang sangat besar dalam memfasilitasi penggunaan model komunikasi linear pada tahun 1950-an dan kemudian bergerak untuk mengembangkan model komunikasi relasional di tahun 1973. Berbagai penelitian komunikasi dan empiris dipengaruhi oleh model komunikasi Schramm.
MODEL HELICAL DANCE
Model komunikasi helikal ini dapat dikaji sebagai pengembangan dari model sirkular dari Osgood & Schramm. Ketika membandingkan model komunikasi linear & sirkular, Dance mengatakan bahwa dewasa ini kebanyakan orang menganggap bahwa pendekatan sirkular adalah paling tepat dalam menjelaskan proses komunikasi.
Helix, yakni suatu bentuk melingkar yang semakin membesar menunjukkan perhatian kepada suatu fakta bahwa proses komunikasi bergerak maju dan apa yang dikomunikasikan kini akan mempengaruhi struktur dan isi komunikan yang datang menyusul. Dance menggaris bawahi sifat dinamik dari komunikasi.
Nama: Salshabila Rizky Ramadhani
Npm: 2213054054
Ada beberapa model proses komunikasi yang umum digunakan untuk menjelaskan bagaimana komunikasi terjadi antara individu atau kelompok. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan
respon dengan cara tertentu.
2. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi
saat pembicara menyampaikan pesannya kepada
khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
3. Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota - anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
4. Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
5. Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
6. Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing
7. Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks,
komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
8. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
9. Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah pembuat pesan.
10. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase-fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
11. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
12. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur
Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi
berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
13. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh
Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
14. Komunikasi sebagai Proses
Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau konsekuensi) serta berkaitan satu sama
lainnya dalam kurun waktu tertentu. Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat
menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan
komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
Npm: 2213054054
Ada beberapa model proses komunikasi yang umum digunakan untuk menjelaskan bagaimana komunikasi terjadi antara individu atau kelompok. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan
respon dengan cara tertentu.
2. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi
saat pembicara menyampaikan pesannya kepada
khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
3. Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota - anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
4. Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
5. Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
6. Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing
7. Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks,
komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
8. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
9. Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah pembuat pesan.
10. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase-fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
11. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
12. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur
Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi
berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
13. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh
Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
14. Komunikasi sebagai Proses
Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau konsekuensi) serta berkaitan satu sama
lainnya dalam kurun waktu tertentu. Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat
menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan
komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
Nama : Paulina Irlingga
NPM : 2213054044
Model-model proses komunikasi
Model SR atau model stimulus-respon adalah model komunikasi yang dipengaruhi aliran psikologi behavioristik yang menggambarkan perilaku manusia berdasar pada reward (ganjaran setimpal) dan punishment yang menunjukkan proses aksi-reaksi (positif-positif, negatif-negatif), bersifat timbal balik dan memiliki banyak efek dan setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi (communication act) berikutnya.
Model Aristoteles
Menekankan komunikator sebagai sentral. Agar komunikasi berjalan efektif, komunikator harus memiliki apa yang disebutnya sebagai ethos (kredibilitas/ keterpercayaan), logos (logika pendapat), pathos (emosi khalayak). Kritik yang dihasilkan dari model Aristoteles adalah bahwa komunikasi dianggap statis dan mengabaikan pesan nonverbal.
Model Lasswell
Lasswell menggambarkan proses komunikasi dan fungsinya dalam masyarakat. Model ini mampu menggambarkan unsur-unsur komunikasi yang harus ada dalam proses komunikasi massa yang dapat dirincikan sebagai berikut.
Who (komunikator).
Says what (pesan).
In which channel (saluran/media).
To whom (komunikan).
With what effect (efek media).
Model Shanon dan Weaver
Model ini dapat diterapkan pada komunikasi antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi massa. Kritik untuk model ini adalah komunikasi dianggap statis dan tidak ada umpan balik.
Model S-O-R
Adalah kepanjangan dari Stimulus-Organism-Response yang sebenaranya berasal dari studi psikologi. Hal itu tidak mengherankan, dikarenakan psikologi dan komunikasi mempunyai objek material yang sama, yaitu manusia, yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.
Model SMCR (Berlo)
Model ini dapat menjelaskan bahwa sumber pesan harus mempunyai skil komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial dan lingkungan budaya komunikator dan komunikannya. Receiver bagi Berlo identik dengan penerima pesan atau orang, baik itu orang, audiens, pembaca maupun pendengar. Kritik untuk model ini adalah tidak mencantumkan umpan balik dan menganggap komunikasi sebagai proses statis. Namun demikian, model ini tidak terbatas untuk diterapkan pada komunikasi publik dan komunikasi massa, namun juga dapat diterapkan ke dalam komunikasi antarpribadi dan komunikasi tertulis lain.
NPM : 2213054044
Model-model proses komunikasi
Model SR atau model stimulus-respon adalah model komunikasi yang dipengaruhi aliran psikologi behavioristik yang menggambarkan perilaku manusia berdasar pada reward (ganjaran setimpal) dan punishment yang menunjukkan proses aksi-reaksi (positif-positif, negatif-negatif), bersifat timbal balik dan memiliki banyak efek dan setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi (communication act) berikutnya.
Model Aristoteles
Menekankan komunikator sebagai sentral. Agar komunikasi berjalan efektif, komunikator harus memiliki apa yang disebutnya sebagai ethos (kredibilitas/ keterpercayaan), logos (logika pendapat), pathos (emosi khalayak). Kritik yang dihasilkan dari model Aristoteles adalah bahwa komunikasi dianggap statis dan mengabaikan pesan nonverbal.
Model Lasswell
Lasswell menggambarkan proses komunikasi dan fungsinya dalam masyarakat. Model ini mampu menggambarkan unsur-unsur komunikasi yang harus ada dalam proses komunikasi massa yang dapat dirincikan sebagai berikut.
Who (komunikator).
Says what (pesan).
In which channel (saluran/media).
To whom (komunikan).
With what effect (efek media).
Model Shanon dan Weaver
Model ini dapat diterapkan pada komunikasi antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi massa. Kritik untuk model ini adalah komunikasi dianggap statis dan tidak ada umpan balik.
Model S-O-R
Adalah kepanjangan dari Stimulus-Organism-Response yang sebenaranya berasal dari studi psikologi. Hal itu tidak mengherankan, dikarenakan psikologi dan komunikasi mempunyai objek material yang sama, yaitu manusia, yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.
Model SMCR (Berlo)
Model ini dapat menjelaskan bahwa sumber pesan harus mempunyai skil komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial dan lingkungan budaya komunikator dan komunikannya. Receiver bagi Berlo identik dengan penerima pesan atau orang, baik itu orang, audiens, pembaca maupun pendengar. Kritik untuk model ini adalah tidak mencantumkan umpan balik dan menganggap komunikasi sebagai proses statis. Namun demikian, model ini tidak terbatas untuk diterapkan pada komunikasi publik dan komunikasi massa, namun juga dapat diterapkan ke dalam komunikasi antarpribadi dan komunikasi tertulis lain.
Nama : Sulis Fitria
NPM : 2213054030
Model-model komunikasi
~ Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan
Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical
of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai
proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan
bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication
model).
~ Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada
proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
~ Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung
secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
~ Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu.
~ Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah
pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota – anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah
dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah
transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
~ Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang
lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
~ Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
~ Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model
retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
~ Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks,
komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung
cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
~ Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini
menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing
~ Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
~ Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen
yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah
pembuat pesan.
~ Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan
menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter),
penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang
terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase–
fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam
model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
NPM : 2213054030
Model-model komunikasi
~ Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan
Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical
of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai
proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan
bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication
model).
~ Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada
proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
~ Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung
secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
~ Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu.
~ Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah
pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota – anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah
dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah
transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
~ Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang
lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
~ Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
~ Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model
retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
~ Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks,
komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung
cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
~ Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini
menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing
~ Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
~ Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen
yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah
pembuat pesan.
~ Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan
menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter),
penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang
terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase–
fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam
model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
Nama : Elsi Regina
Npm : 2213054028
1. Model Komunikasi Aristoteles
Model komunikasi Aristoteles adalah salah satu model komunikasi linear yang ditujukan untuk menggambarkan atau menjelaskan proses public speaking. Model ini merupakan model komunikasi pertama dan merupakan model komunikasi yang diterima secara luas diantara model komunikasi lainnya.
2. Model Westley dan Maclean (1957) Bruce Westley dan Malcolm Maclean, merumuskan suatu model yang mencakup komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai integral dari proses komunikasi.
3. Model Komunikasi Schramm dikenalkan oleh Wilbur Schramm (1954) yang menggambarkan proses komunikasi berlangsung secara dua arah baik pengirim pesan atau penerima pesan dapat berganti peran dalam mengirim dan menerima pesan.
4. Model Newcomb
Ini adalah suatu model tindakan komunikatif dua orang yang disengaja (intensional).
5. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase-fase yang digambarkan Schramm.
6. Model HELICAL DANCE
Model komunikasi helikal ini dapat dikaji sebagai pengembangan dari model sirkular dari Osgood & Schramm. Ketika membandingkan model komunikasi linear & sirkular, Dance mengatakan bahwa dewasa ini kebanyakan orang menganggap bahwa pendekatan sirkular adalah paling tepat dalam menjelaskan proses komunikasi.
Helix, yakni suatu bentuk melingkar yang semakin membesar menunjukkan perhatian kepada suatu fakta bahwa proses komunikasi bergerak maju dan apa yang dikomunikasikan kini akan mempengaruhi struktur dan isi komunikan yang datang menyusul. Dance menggaris bawahi sifat dinamik dari komunikasi.
7. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
8. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh
Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
9. Model komunikasi interaksi Seperti model komunikasi transaksional, model komunikasi interaksi juga berlangsung secara dua arah. Umumnya model komunikasi ini berlangsung pada media baru. Dimana dari pengirim dan penerima pesan dapat saling memberikan umpan balik secara langsung.
10. Model komunikasi linier Gambaran model komunikasi paling sederhana yaitu terjadi secara satu arah. Pesan yang disampaikan melalui arus secara langsung dari pengirim pesan ke penerima pesan. Dalam model komunikasi linier penerima pesan bersifat pasif sehingga tidak dapat memberikan umpan balik (feedback) secara langsung.
Npm : 2213054028
1. Model Komunikasi Aristoteles
Model komunikasi Aristoteles adalah salah satu model komunikasi linear yang ditujukan untuk menggambarkan atau menjelaskan proses public speaking. Model ini merupakan model komunikasi pertama dan merupakan model komunikasi yang diterima secara luas diantara model komunikasi lainnya.
2. Model Westley dan Maclean (1957) Bruce Westley dan Malcolm Maclean, merumuskan suatu model yang mencakup komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai integral dari proses komunikasi.
3. Model Komunikasi Schramm dikenalkan oleh Wilbur Schramm (1954) yang menggambarkan proses komunikasi berlangsung secara dua arah baik pengirim pesan atau penerima pesan dapat berganti peran dalam mengirim dan menerima pesan.
4. Model Newcomb
Ini adalah suatu model tindakan komunikatif dua orang yang disengaja (intensional).
5. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase-fase yang digambarkan Schramm.
6. Model HELICAL DANCE
Model komunikasi helikal ini dapat dikaji sebagai pengembangan dari model sirkular dari Osgood & Schramm. Ketika membandingkan model komunikasi linear & sirkular, Dance mengatakan bahwa dewasa ini kebanyakan orang menganggap bahwa pendekatan sirkular adalah paling tepat dalam menjelaskan proses komunikasi.
Helix, yakni suatu bentuk melingkar yang semakin membesar menunjukkan perhatian kepada suatu fakta bahwa proses komunikasi bergerak maju dan apa yang dikomunikasikan kini akan mempengaruhi struktur dan isi komunikan yang datang menyusul. Dance menggaris bawahi sifat dinamik dari komunikasi.
7. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
8. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh
Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
9. Model komunikasi interaksi Seperti model komunikasi transaksional, model komunikasi interaksi juga berlangsung secara dua arah. Umumnya model komunikasi ini berlangsung pada media baru. Dimana dari pengirim dan penerima pesan dapat saling memberikan umpan balik secara langsung.
10. Model komunikasi linier Gambaran model komunikasi paling sederhana yaitu terjadi secara satu arah. Pesan yang disampaikan melalui arus secara langsung dari pengirim pesan ke penerima pesan. Dalam model komunikasi linier penerima pesan bersifat pasif sehingga tidak dapat memberikan umpan balik (feedback) secara langsung.
Nama : Riris Setabil
NPM : 2213054046
Berikut model-model proses komunikasi
1. Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan
respon dengan cara tertentu.
2. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi
saat pembicara menyampaikan pesannya kepada
khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
3. Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota - anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
4. Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
5. Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
6. Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing
7. Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks,
komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
8. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
9. Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah pembuat pesan.
10. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase-fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
11. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
12. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur
Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi
berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
13. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh
Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
14. Komunikasi sebagai Proses
Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau konsekuensi) serta berkaitan satu sama
lainnya dalam kurun waktu tertentu. Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat
menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan
komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
NPM : 2213054046
Berikut model-model proses komunikasi
1. Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan
respon dengan cara tertentu.
2. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi
saat pembicara menyampaikan pesannya kepada
khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
3. Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota - anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
4. Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
5. Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
6. Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing
7. Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks,
komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
8. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
9. Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah pembuat pesan.
10. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase-fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
11. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
12. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur
Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi
berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
13. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh
Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
14. Komunikasi sebagai Proses
Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau konsekuensi) serta berkaitan satu sama
lainnya dalam kurun waktu tertentu. Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat
menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan
komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
Model-model proses komunikasi
1.)model stimulus-respon adalah model komunikasi yang dipengaruhi aliran psikologi behavioristik yang menggambarkan perilaku manusia berdasar pada reward (ganjaran setimpal) dan punishment yang menunjukkan proses aksi-reaksi (positif-positif, negatif-negatif), bersifat timbal balik dan memiliki banyak efek dan setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi (communication act) berikutnya.
2.)Model Aristoteles
Menekankan komunikator sebagai sentral. Agar komunikasi berjalan efektif, komunikator harus memiliki apa yang disebutnya sebagai ethos (kredibilitas/ keterpercayaan), logos (logika pendapat), pathos (emosi khalayak). Kritik yang dihasilkan dari model Aristoteles adalah bahwa komunikasi dianggap statis dan mengabaikan pesan nonverbal.
3.)Model Lasswell
Lasswell menggambarkan proses komunikasi dan fungsinya dalam masyarakat. Model ini mampu menggambarkan unsur-unsur komunikasi yang harus ada dalam proses komunikasi massa yang dapat dirincikan sebagai berikut.
Who (komunikator).
Says what (pesan).
In which channel (saluran/media).
To whom (komunikan).
With what effect (efek media).
4.)Model Shanon dan Weaver
Model ini dapat diterapkan pada komunikasi antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi massa. Kritik untuk model ini adalah komunikasi dianggap statis dan tidak ada umpan balik.
5.)Model S-O-R
Adalah kepanjangan dari Stimulus-Organism-Response yang sebenaranya berasal dari studi psikologi. Hal itu tidak mengherankan, dikarenakan psikologi dan komunikasi mempunyai objek material yang sama, yaitu manusia, yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.
6.)Model SMCR (Berlo)
Model ini dapat menjelaskan bahwa sumber pesan harus mempunyai skil komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial dan lingkungan budaya komunikator dan komunikannya. Receiver bagi Berlo identik dengan penerima pesan atau orang, baik itu orang, audiens, pembaca maupun pendengar. Kritik untuk model ini adalah tidak mencantumkan umpan balik dan menganggap komunikasi sebagai proses statis. Namun demikian, model ini tidak terbatas untuk diterapkan pada komunikasi publik dan komunikasi massa, namun juga dapat diterapkan ke dalam komunikasi antarpribadi dan komunikasi tertulis lain.
7.) Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks,
komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
8.) Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
9.) Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase-fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
10.) Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
11.) Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur
Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi
berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
12.) Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh
Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
13.)Komunikasi sebagai Proses
Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau konsekuensi) serta berkaitan satu sama
lainnya dalam kurun waktu tertentu. Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat
menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan
komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
1.)model stimulus-respon adalah model komunikasi yang dipengaruhi aliran psikologi behavioristik yang menggambarkan perilaku manusia berdasar pada reward (ganjaran setimpal) dan punishment yang menunjukkan proses aksi-reaksi (positif-positif, negatif-negatif), bersifat timbal balik dan memiliki banyak efek dan setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi (communication act) berikutnya.
2.)Model Aristoteles
Menekankan komunikator sebagai sentral. Agar komunikasi berjalan efektif, komunikator harus memiliki apa yang disebutnya sebagai ethos (kredibilitas/ keterpercayaan), logos (logika pendapat), pathos (emosi khalayak). Kritik yang dihasilkan dari model Aristoteles adalah bahwa komunikasi dianggap statis dan mengabaikan pesan nonverbal.
3.)Model Lasswell
Lasswell menggambarkan proses komunikasi dan fungsinya dalam masyarakat. Model ini mampu menggambarkan unsur-unsur komunikasi yang harus ada dalam proses komunikasi massa yang dapat dirincikan sebagai berikut.
Who (komunikator).
Says what (pesan).
In which channel (saluran/media).
To whom (komunikan).
With what effect (efek media).
4.)Model Shanon dan Weaver
Model ini dapat diterapkan pada komunikasi antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi massa. Kritik untuk model ini adalah komunikasi dianggap statis dan tidak ada umpan balik.
5.)Model S-O-R
Adalah kepanjangan dari Stimulus-Organism-Response yang sebenaranya berasal dari studi psikologi. Hal itu tidak mengherankan, dikarenakan psikologi dan komunikasi mempunyai objek material yang sama, yaitu manusia, yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.
6.)Model SMCR (Berlo)
Model ini dapat menjelaskan bahwa sumber pesan harus mempunyai skil komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial dan lingkungan budaya komunikator dan komunikannya. Receiver bagi Berlo identik dengan penerima pesan atau orang, baik itu orang, audiens, pembaca maupun pendengar. Kritik untuk model ini adalah tidak mencantumkan umpan balik dan menganggap komunikasi sebagai proses statis. Namun demikian, model ini tidak terbatas untuk diterapkan pada komunikasi publik dan komunikasi massa, namun juga dapat diterapkan ke dalam komunikasi antarpribadi dan komunikasi tertulis lain.
7.) Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks,
komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
8.) Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
9.) Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase-fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
10.) Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
11.) Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur
Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi
berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
12.) Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh
Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
13.)Komunikasi sebagai Proses
Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau konsekuensi) serta berkaitan satu sama
lainnya dalam kurun waktu tertentu. Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat
menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan
komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
nama:Della amelia kartika
npm :2213054096
Model-model komunikasi
~ Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan
Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical
of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai
proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan
bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication
model).
~ Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada
proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
~ Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung
secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
~ Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu.
~ Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah
pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota – anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah
dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah
transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
~ Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang
lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
~ Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
~ Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model
retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
~ Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks,
komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung
cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
~ Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini
menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing
~ Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
~ Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen
yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah
pembuat pesan.
~ Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan
menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter),
penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang
terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase–
fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam
model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
npm :2213054096
Model-model komunikasi
~ Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan
Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical
of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai
proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan
bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication
model).
~ Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada
proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
~ Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung
secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
~ Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu.
~ Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah
pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota – anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah
dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah
transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
~ Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang
lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
~ Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
~ Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model
retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
~ Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks,
komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung
cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
~ Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini
menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing
~ Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
~ Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen
yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah
pembuat pesan.
~ Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan
menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter),
penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang
terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase–
fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam
model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
Nama : Della Laras Alhusna
Npm : 2213054002
Model-model proses komunikasi
1. Model Komunikasi Aristoteles
Model komunikasi Aristoteles adalah salah satu model komunikasi linear yang ditujukan untuk menggambarkan atau menjelaskan proses public speaking. Model ini merupakan model komunikasi pertama dan merupakan model komunikasi yang diterima secara luas diantara model komunikasi lainnya.
2. Model Westley dan Maclean (1957) Bruce Westley dan Malcolm Maclean, merumuskan suatu model yang mencakup komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai integral dari proses komunikasi.
3. Model Komunikasi Schramm dikenalkan oleh Wilbur Schramm (1954) yang menggambarkan proses komunikasi berlangsung secara dua arah baik pengirim pesan atau penerima pesan dapat berganti peran dalam mengirim dan menerima pesan.
4. Model Newcomb
Ini adalah suatu model tindakan komunikatif dua orang yang disengaja (intensional).
5. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase-fase yang digambarkan Schramm.
6. Model HELICAL DANCE
Model komunikasi helikal ini dapat dikaji sebagai pengembangan dari model sirkular dari Osgood & Schramm. Ketika membandingkan model komunikasi linear & sirkular, Dance mengatakan bahwa dewasa ini kebanyakan orang menganggap bahwa pendekatan sirkular adalah paling tepat dalam menjelaskan proses komunikasi.
7. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
8. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh
Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
9. Model komunikasi interaksi Seperti model komunikasi transaksional, model komunikasi interaksi juga berlangsung secara dua arah. Umumnya model komunikasi ini berlangsung pada media baru.
10. Model komunikasi linier Gambaran model komunikasi paling sederhana yaitu terjadi secara satu arah. Pesan yang disampaikan melalui arus secara langsung dari pengirim pesan ke penerima pesan.
Npm : 2213054002
Model-model proses komunikasi
1. Model Komunikasi Aristoteles
Model komunikasi Aristoteles adalah salah satu model komunikasi linear yang ditujukan untuk menggambarkan atau menjelaskan proses public speaking. Model ini merupakan model komunikasi pertama dan merupakan model komunikasi yang diterima secara luas diantara model komunikasi lainnya.
2. Model Westley dan Maclean (1957) Bruce Westley dan Malcolm Maclean, merumuskan suatu model yang mencakup komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai integral dari proses komunikasi.
3. Model Komunikasi Schramm dikenalkan oleh Wilbur Schramm (1954) yang menggambarkan proses komunikasi berlangsung secara dua arah baik pengirim pesan atau penerima pesan dapat berganti peran dalam mengirim dan menerima pesan.
4. Model Newcomb
Ini adalah suatu model tindakan komunikatif dua orang yang disengaja (intensional).
5. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase-fase yang digambarkan Schramm.
6. Model HELICAL DANCE
Model komunikasi helikal ini dapat dikaji sebagai pengembangan dari model sirkular dari Osgood & Schramm. Ketika membandingkan model komunikasi linear & sirkular, Dance mengatakan bahwa dewasa ini kebanyakan orang menganggap bahwa pendekatan sirkular adalah paling tepat dalam menjelaskan proses komunikasi.
7. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
8. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh
Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
9. Model komunikasi interaksi Seperti model komunikasi transaksional, model komunikasi interaksi juga berlangsung secara dua arah. Umumnya model komunikasi ini berlangsung pada media baru.
10. Model komunikasi linier Gambaran model komunikasi paling sederhana yaitu terjadi secara satu arah. Pesan yang disampaikan melalui arus secara langsung dari pengirim pesan ke penerima pesan.
Nama : Regina Valencia
Npm : 2213054008
Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda- tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu.
Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota – anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing.
Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
Npm : 2213054008
Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda- tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu.
Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota – anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing.
Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
Nama : Ajeng Nurindah
Npm : 2213054034
Kelas : 3B
1. model stimulus-respon
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu.
2. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
3. Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota–anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
4. Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
5. Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi
manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
6. Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini
menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing.
7. Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
8. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
9. Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah pembuat pesan.
10. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase–fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
11. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication
model).
12. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
13. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.
Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggung jawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
Npm : 2213054034
Kelas : 3B
1. model stimulus-respon
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu.
2. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
3. Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota–anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
4. Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
5. Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi
manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
6. Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini
menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing.
7. Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
8. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
9. Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah pembuat pesan.
10. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase–fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
11. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication
model).
12. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
13. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.
Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggung jawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
nama: Rosmawaty
npm: 2213054090
• Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan
menyisipkan perangkat media massa (mass medium
device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini
menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter),
penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang
terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase–fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam
model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
• Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya
informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan
yang tersedia.
• Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasar
dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan
komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model
ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-
tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan
akan merangsang orang lain untuk memberikan
respon dengan cara tertentu.
npm: 2213054090
• Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan
menyisipkan perangkat media massa (mass medium
device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini
menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter),
penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang
terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase–fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam
model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
• Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya
informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan
yang tersedia.
• Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasar
dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan
komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model
ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-
tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan
akan merangsang orang lain untuk memberikan
respon dengan cara tertentu.
NAMA : APRINA DWI YANTI
NPM : 2213054014
KELAS : 3B PGPAUD
Jelaskan model-model proses komunikasi?
Jawab :
1. . Model Linear
Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses linear yang melibatkan pengirim, pesan, saluran, dan penerima. Pesan dikirimkan dari pengirim ke penerima melalui saluran komunikasi tanpa memperhitungkan umpan balik. Model ini sederhana dan mudah dimengerti, tetapi tidak mencakup elemen penting seperti umpan balik dan konteks.
2. Model Interaktif:
Model interaktif menambahkan unsur umpan balik ke dalam proses komunikasi. Dalam model ini, penerima memberikan umpan balik kepada pengirim setelah menerima pesan. Umpan balik ini memungkinkan pengirim untuk mengoreksi atau mengklarifikasi pesan mereka, membuat komunikasi menjadi proses dua arah.
3. Model Transaksional:
Model transaksional menekankan bahwa komunikasi adalah proses saling mempengaruhi di antara pengirim dan penerima. Dalam model ini, baik pengirim maupun penerima berperan sebagai pengirim dan penerima sekaligus, menghasilkan pertukaran pesan yang dinamis. Model ini mempertimbangkan konteks dan interaksi interpersonal yang kompleks dalam komunikasi manusia.
4. Model Shannon-Weaver:
Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses pengiriman informasi dari pengirim ke penerima melalui saluran komunikasi. Model ini mencakup konsep sumber (source), pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver), dan hambatan (noise) yang dapat mengganggu proses komunikasi.
5. Model Berorientasi Konteks (Transactional Model of Communication):
Model ini menekankan pentingnya konteks dalam memahami komunikasi. Faktor konteks seperti budaya, latar belakang, nilai-nilai, dan pengalaman mempengaruhi bagaimana pesan diinterpretasikan. Model ini mencakup elemen-elemen seperti pesan, penerima, umpan balik, situasi, dan konteks.
6. Model Berbasis Budaya (Cultural Model of Communication):
Model ini menekankan peran budaya dalam komunikasi. Budaya mempengaruhi persepsi, nilai, norma, dan ekspektasi yang membentuk pesan dan mempengaruhi bagaimana pesan tersebut dipahami oleh orang lain. Model ini mempertimbangkan perbedaan budaya dan multikulturalisme dalam komunikasi.
NPM : 2213054014
KELAS : 3B PGPAUD
Jelaskan model-model proses komunikasi?
Jawab :
1. . Model Linear
Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses linear yang melibatkan pengirim, pesan, saluran, dan penerima. Pesan dikirimkan dari pengirim ke penerima melalui saluran komunikasi tanpa memperhitungkan umpan balik. Model ini sederhana dan mudah dimengerti, tetapi tidak mencakup elemen penting seperti umpan balik dan konteks.
2. Model Interaktif:
Model interaktif menambahkan unsur umpan balik ke dalam proses komunikasi. Dalam model ini, penerima memberikan umpan balik kepada pengirim setelah menerima pesan. Umpan balik ini memungkinkan pengirim untuk mengoreksi atau mengklarifikasi pesan mereka, membuat komunikasi menjadi proses dua arah.
3. Model Transaksional:
Model transaksional menekankan bahwa komunikasi adalah proses saling mempengaruhi di antara pengirim dan penerima. Dalam model ini, baik pengirim maupun penerima berperan sebagai pengirim dan penerima sekaligus, menghasilkan pertukaran pesan yang dinamis. Model ini mempertimbangkan konteks dan interaksi interpersonal yang kompleks dalam komunikasi manusia.
4. Model Shannon-Weaver:
Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses pengiriman informasi dari pengirim ke penerima melalui saluran komunikasi. Model ini mencakup konsep sumber (source), pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver), dan hambatan (noise) yang dapat mengganggu proses komunikasi.
5. Model Berorientasi Konteks (Transactional Model of Communication):
Model ini menekankan pentingnya konteks dalam memahami komunikasi. Faktor konteks seperti budaya, latar belakang, nilai-nilai, dan pengalaman mempengaruhi bagaimana pesan diinterpretasikan. Model ini mencakup elemen-elemen seperti pesan, penerima, umpan balik, situasi, dan konteks.
6. Model Berbasis Budaya (Cultural Model of Communication):
Model ini menekankan peran budaya dalam komunikasi. Budaya mempengaruhi persepsi, nilai, norma, dan ekspektasi yang membentuk pesan dan mempengaruhi bagaimana pesan tersebut dipahami oleh orang lain. Model ini mempertimbangkan perbedaan budaya dan multikulturalisme dalam komunikasi.
Nama : Natasya Pramudita
NPM : 2213054052
1. Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya.
Model-model komunikasi :
A. Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu.
B. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang pertama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
C. Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota – anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
D. Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
E. Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
F. Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing.
G. Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
H. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
I. Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah pembuat pesan.
J. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase– fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
K. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
L. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
M. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
N. Komunikasi sebagai Proses
Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau konsekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
NPM : 2213054052
1. Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya.
Model-model komunikasi :
A. Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu.
B. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang pertama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
C. Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota – anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
D. Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
E. Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
F. Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing.
G. Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
H. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
I. Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah pembuat pesan.
J. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase– fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
K. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
L. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
M. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
N. Komunikasi sebagai Proses
Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau konsekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
Nama: Putri Kharisma Dewi
NPM: 2213054042
Proses komunikasi adalah aliran pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Dalam komunikasi, terdapat beberapa model atau teori yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana komunikasi berlangsung. Berikut adalah beberapa model proses komunikasi yang umum digunakan:
1. Model Linear atau Model Shannon-Weaver:
-Model ini menggambarkan komunikasi sebagai aliran linier dari pengirim ke penerima.
-Komponen utama model ini meliputi pengirim (sender), pesan (message), kanal (channel), penerima (receiver), serta gangguan (noise).
-Prosesnya adalah pengirim mengkodekan pesan, mengirimkannya melalui kanal, dan penerima mendekodekan pesan tersebut.
2. Model Interaksional atau Model Schramm:
-Model ini menekankan pentingnya interaksi antara pengirim dan penerima.
-Komunikasi dipahami sebagai pertukaran pesan yang dapat kembali dari penerima ke pengirim, membentuk sebuah lingkaran komunikasi.
-Dalam model ini, feedback (umpan balik) berperan penting untuk memahami apakah pesan telah dipahami atau diterima dengan baik.
3. Model Transaksional atau Model Osgood-Schramm:
-Model ini memandang komunikasi sebagai interaksi yang kompleks antara pengirim dan penerima, di mana keduanya memiliki peran yang aktif dalam membangun makna.
-Menekankan pentingnya konsep konotasi dan denotasi, serta konteks sosial, budaya, dan psikologis dalam proses komunikasi.
-Dalam model ini, komunikasi tidak hanya terbatas pada kata-kata, tetapi juga pada bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan elemen-elemen non-verbal lainnya.
4. Model Komunikasi Verbal dan Non-Verbal:
-Model ini menggambarkan perbedaan antara komunikasi yang terjadi melalui kata-kata (verbal) dan komunikasi yang terjadi melalui isyarat, bahasa tubuh, intonasi, ekspresi wajah, dan elemen non-verbal lainnya (non-verbal).
-Menyoroti pentingnya pesan non-verbal dalam menyampaikan emosi, nuansa, dan makna tambahan dalam komunikasi.
5. Model Komunikasi Organisasi (Organizational Communication Model):
-Model ini digunakan untuk menjelaskan komunikasi di dalam organisasi.
-Terdiri dari komunikasi atas (upward communication), komunikasi bawah (downward communication), komunikasi horizontal (lateral communication), serta komunikasi diagonal (diagonal communication).
-Pentingnya komunikasi efektif di dalam organisasi untuk mencapai tujuan dan menjaga keseimbangan informasi.
Model-model ini membantu kita memahami berbagai aspek dalam proses komunikasi. Namun, komunikasi adalah fenomena yang sangat kompleks, dan seringkali model-model ini digunakan bersama-sama untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang bagaimana pesan dan makna disampaikan antara individu atau kelompok.
NPM: 2213054042
Proses komunikasi adalah aliran pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Dalam komunikasi, terdapat beberapa model atau teori yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana komunikasi berlangsung. Berikut adalah beberapa model proses komunikasi yang umum digunakan:
1. Model Linear atau Model Shannon-Weaver:
-Model ini menggambarkan komunikasi sebagai aliran linier dari pengirim ke penerima.
-Komponen utama model ini meliputi pengirim (sender), pesan (message), kanal (channel), penerima (receiver), serta gangguan (noise).
-Prosesnya adalah pengirim mengkodekan pesan, mengirimkannya melalui kanal, dan penerima mendekodekan pesan tersebut.
2. Model Interaksional atau Model Schramm:
-Model ini menekankan pentingnya interaksi antara pengirim dan penerima.
-Komunikasi dipahami sebagai pertukaran pesan yang dapat kembali dari penerima ke pengirim, membentuk sebuah lingkaran komunikasi.
-Dalam model ini, feedback (umpan balik) berperan penting untuk memahami apakah pesan telah dipahami atau diterima dengan baik.
3. Model Transaksional atau Model Osgood-Schramm:
-Model ini memandang komunikasi sebagai interaksi yang kompleks antara pengirim dan penerima, di mana keduanya memiliki peran yang aktif dalam membangun makna.
-Menekankan pentingnya konsep konotasi dan denotasi, serta konteks sosial, budaya, dan psikologis dalam proses komunikasi.
-Dalam model ini, komunikasi tidak hanya terbatas pada kata-kata, tetapi juga pada bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan elemen-elemen non-verbal lainnya.
4. Model Komunikasi Verbal dan Non-Verbal:
-Model ini menggambarkan perbedaan antara komunikasi yang terjadi melalui kata-kata (verbal) dan komunikasi yang terjadi melalui isyarat, bahasa tubuh, intonasi, ekspresi wajah, dan elemen non-verbal lainnya (non-verbal).
-Menyoroti pentingnya pesan non-verbal dalam menyampaikan emosi, nuansa, dan makna tambahan dalam komunikasi.
5. Model Komunikasi Organisasi (Organizational Communication Model):
-Model ini digunakan untuk menjelaskan komunikasi di dalam organisasi.
-Terdiri dari komunikasi atas (upward communication), komunikasi bawah (downward communication), komunikasi horizontal (lateral communication), serta komunikasi diagonal (diagonal communication).
-Pentingnya komunikasi efektif di dalam organisasi untuk mencapai tujuan dan menjaga keseimbangan informasi.
Model-model ini membantu kita memahami berbagai aspek dalam proses komunikasi. Namun, komunikasi adalah fenomena yang sangat kompleks, dan seringkali model-model ini digunakan bersama-sama untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang bagaimana pesan dan makna disampaikan antara individu atau kelompok.
Nama : Alvia Dwi Cahyaningtyas
Npm : 2213054032
MODEL- MODEL KOMUNIKASI
a. Model Stimulus - Respons
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. untuk memberikan respon dengan cara tertentu.
b. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka. Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama : Pembicara (speaker), Pesan (message), dan Pendengar (listener).
c. Model Lasswell
Model ini menggambarkan komunikasi dalam ungkapan who, says what, in which channel, to whom, with what effect atau dalam bahasa Indonesia adalah, siapa, mengatakan apa, dengan medium apa, kepada siapa,pengaruh apa? Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota – anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
d. Model Shannon dan Weaver
Model ini membahas tentang masalah dalam mengirim pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini mengandaikan sebuah sumber daya informasi (source information) yang menciptakan sebuah pesan (message)dan mengirimnya dengan suatu saluran (channel) kepada penerima (receiver) yang kemudian membuat ulang (recreate) pesan tersebut. Dengan kata lain, model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
e. Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu. Model pertama mirip dengan model Shannon dan Weaver Model yang kedua Schramm memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan sasaranlah yang sebenarnya dikomunikasikan, karena bagian sinyal Sumber dapat menyandi pesan, dan tujuan dapat menyandi balik pesan, tergantung dari pengalaman mereka masing-masing. Jika kedua lingkaran itu mempunyai daerah yang sama, maka komunikasi menjadi mudah. Makin besar daerahnya akan berpengaruh pada daerah pengalaman (field of experience) yang dimiliki oleh keduanya.
f. Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X).
f. Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X).
h. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik. Model Verbal : Seseorang (sumber) mempersepsi kejadian dan bereaksi dalam situasi melalui suatu alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administrative, dan kelembagaanuntuk distribusidan control) untuk menyediakan materi dalam suatu bentuk dan konteks yangh. Model Gerbner Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik. Model Verbal : Seseorang (sumber) mempersepsi kejadian dan bereaksi dalam situasi melalui suatu alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administrative, dan kelembagaanuntuk distribusidan control) untuk menyediakan materi dalam suatu bentuk dan konteks yang mengandung isi dengan konsekuensi yang ada. Model Diagramatik : Seseorang mempersepsi kejadian dan mengirim beberapa pesan untuk pemancar yang akan mengirim sinyal kepada penerima. Pada transmisi ini, sinyal akan menghadapi gangguan dan menjadi SSSE untuk si tujuan.
i.Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah pembuat pesan.Pesan adalah gagasan yang diterjemahkan atau kode yang berupa simbol-simbol. Saluran adalah media yang membawa pesan. Dan penerima adalah target dari komunikasi itu sendiri. Menurut model ini, sumber dan penerima dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut : kemampuan berkomunikasi, perilaku, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesan merupakan perluasan yang berdasarkan elemen, struktur, isi, pemeliharaan, dan kode.
j. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar(transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase–fase yang digambarkan Schramm.
k. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagaiproses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima.
l. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain(role-taking).
Npm : 2213054032
MODEL- MODEL KOMUNIKASI
a. Model Stimulus - Respons
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. untuk memberikan respon dengan cara tertentu.
b. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka. Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama : Pembicara (speaker), Pesan (message), dan Pendengar (listener).
c. Model Lasswell
Model ini menggambarkan komunikasi dalam ungkapan who, says what, in which channel, to whom, with what effect atau dalam bahasa Indonesia adalah, siapa, mengatakan apa, dengan medium apa, kepada siapa,pengaruh apa? Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota – anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
d. Model Shannon dan Weaver
Model ini membahas tentang masalah dalam mengirim pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini mengandaikan sebuah sumber daya informasi (source information) yang menciptakan sebuah pesan (message)dan mengirimnya dengan suatu saluran (channel) kepada penerima (receiver) yang kemudian membuat ulang (recreate) pesan tersebut. Dengan kata lain, model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
e. Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu. Model pertama mirip dengan model Shannon dan Weaver Model yang kedua Schramm memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan sasaranlah yang sebenarnya dikomunikasikan, karena bagian sinyal Sumber dapat menyandi pesan, dan tujuan dapat menyandi balik pesan, tergantung dari pengalaman mereka masing-masing. Jika kedua lingkaran itu mempunyai daerah yang sama, maka komunikasi menjadi mudah. Makin besar daerahnya akan berpengaruh pada daerah pengalaman (field of experience) yang dimiliki oleh keduanya.
f. Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X).
f. Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X).
h. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik. Model Verbal : Seseorang (sumber) mempersepsi kejadian dan bereaksi dalam situasi melalui suatu alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administrative, dan kelembagaanuntuk distribusidan control) untuk menyediakan materi dalam suatu bentuk dan konteks yangh. Model Gerbner Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik. Model Verbal : Seseorang (sumber) mempersepsi kejadian dan bereaksi dalam situasi melalui suatu alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administrative, dan kelembagaanuntuk distribusidan control) untuk menyediakan materi dalam suatu bentuk dan konteks yang mengandung isi dengan konsekuensi yang ada. Model Diagramatik : Seseorang mempersepsi kejadian dan mengirim beberapa pesan untuk pemancar yang akan mengirim sinyal kepada penerima. Pada transmisi ini, sinyal akan menghadapi gangguan dan menjadi SSSE untuk si tujuan.
i.Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah pembuat pesan.Pesan adalah gagasan yang diterjemahkan atau kode yang berupa simbol-simbol. Saluran adalah media yang membawa pesan. Dan penerima adalah target dari komunikasi itu sendiri. Menurut model ini, sumber dan penerima dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut : kemampuan berkomunikasi, perilaku, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesan merupakan perluasan yang berdasarkan elemen, struktur, isi, pemeliharaan, dan kode.
j. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar(transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase–fase yang digambarkan Schramm.
k. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagaiproses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima.
l. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain(role-taking).
Nama : Firda Kusuma
NPM : 2213054010
Kelas : 3B
1. Model-model proses komunikasi antara lain :
a. Model Stimulus - Respons Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Kita dapat juga mengatakan bahwa proses ini merupakan perpindahan informasi ataupun gagasan. Proses ini dapat berupa timbal balik dan mempunyai efek yang banyak. Setiap efek dapat merubah perilaku dari komunikasi berikutnya. Model ini mengabaikan komunikasi sebagai sebuah proses. Dengan kata lain, komunikasi dianggap sebagai hal yang statis. Manusia dianggap berprilaku karena kekuatan dari luar ( stimulus ), bukan berdasarkan kehendak, keinginan, atau kemauan bebasnya.
b. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang pertama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka. Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama : Pembicara (speaker), Pesan (message), dan Pendengar (listener). Model ini lebih berorientasi pada pidato. Terutama pidato untuk mempengaruhi orang lain.
c. Model Lasswell
Model ini menggambarkan komunikasi dalam ungkapan who, says what, in which channel, to whom, with what effect atau dalam bahasa Indonesia adalah, siapa, mengatakan apa, dengan medium apa. Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota – anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi kegenerasi lainnya.
d. Model Shannon dan Weaver
Model ini membahas tentang masalah dalam mengirim pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini mengandaikan sebuah sumber daya informasi (source information) yang menciptakan sebuah pesan (message)dan mengirimnya dengan suatu saluran (channel) kepada penerima (receiver) yang kemudian membuat ulang (recreate) pesan tersebut. Dengan kata lain, model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang dipakai. Sasaran (destination) adalah orang yang menjadi tujuan pesan itu.
e. Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
f. Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing.
g. Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interperonal dan massa. Perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
h. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
Model Verbal : Seseorang (sumber) mempersepsi kejadian dan bereaksi dalam situasi melalui suatu alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administrative, dan kelembagaan untuk distribusi dan control) untuk menyediakan materi dalam suatu bentuk dan konteks yang mengandung isi dengan konsekuensi yang ada.
Model Diagramatik : Seseorang mempersepsi kejadian dan mengirim beberapa pesan untuk pemancar yang akan mengirim sinyal kepada penerima. Pada transmisi ini, sinyal akan menghadapi gangguan dan menjadi SSSE untuk si tujuan.
i. Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver).
j. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (massa medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar(transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase–fase yang digambarkan Schramm.
k. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi
melewati berbagai saluran (channel).
l. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain(role-taking).
m. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggaris bawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal.
NPM : 2213054010
Kelas : 3B
1. Model-model proses komunikasi antara lain :
a. Model Stimulus - Respons Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Kita dapat juga mengatakan bahwa proses ini merupakan perpindahan informasi ataupun gagasan. Proses ini dapat berupa timbal balik dan mempunyai efek yang banyak. Setiap efek dapat merubah perilaku dari komunikasi berikutnya. Model ini mengabaikan komunikasi sebagai sebuah proses. Dengan kata lain, komunikasi dianggap sebagai hal yang statis. Manusia dianggap berprilaku karena kekuatan dari luar ( stimulus ), bukan berdasarkan kehendak, keinginan, atau kemauan bebasnya.
b. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang pertama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka. Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama : Pembicara (speaker), Pesan (message), dan Pendengar (listener). Model ini lebih berorientasi pada pidato. Terutama pidato untuk mempengaruhi orang lain.
c. Model Lasswell
Model ini menggambarkan komunikasi dalam ungkapan who, says what, in which channel, to whom, with what effect atau dalam bahasa Indonesia adalah, siapa, mengatakan apa, dengan medium apa. Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota – anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi kegenerasi lainnya.
d. Model Shannon dan Weaver
Model ini membahas tentang masalah dalam mengirim pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini mengandaikan sebuah sumber daya informasi (source information) yang menciptakan sebuah pesan (message)dan mengirimnya dengan suatu saluran (channel) kepada penerima (receiver) yang kemudian membuat ulang (recreate) pesan tersebut. Dengan kata lain, model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang dipakai. Sasaran (destination) adalah orang yang menjadi tujuan pesan itu.
e. Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
f. Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing.
g. Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interperonal dan massa. Perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
h. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
Model Verbal : Seseorang (sumber) mempersepsi kejadian dan bereaksi dalam situasi melalui suatu alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administrative, dan kelembagaan untuk distribusi dan control) untuk menyediakan materi dalam suatu bentuk dan konteks yang mengandung isi dengan konsekuensi yang ada.
Model Diagramatik : Seseorang mempersepsi kejadian dan mengirim beberapa pesan untuk pemancar yang akan mengirim sinyal kepada penerima. Pada transmisi ini, sinyal akan menghadapi gangguan dan menjadi SSSE untuk si tujuan.
i. Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver).
j. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (massa medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar(transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase–fase yang digambarkan Schramm.
k. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi
melewati berbagai saluran (channel).
l. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain(role-taking).
m. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggaris bawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal.
Model-model proses komunikasi yang digunakan untuk menggambarkan cara pesan atau informasi disampaikan dan diterima. Ada beberapa model yang digunakan secara umum yaitu:
- Model Komunikasi Linear: Model yang menggambarkan komunikasi sebagai aliran satu arah dari pengirim ke penerima. Unsur utamanya pengirim, pesan, media, dan penerima. Model ini tidak banyak mempertimbangkan umpan balik atau interaksi.
- Model Komunikasi Interaktif: Model yang menambahkan elemen umpan balik dan interaksi antara pengirim dan penerima. Komunikasi dianggap sebagai proses saling berbagi informasi dan respon.
- Model Komunikasi Transaksional: Model yang mengakui bahwa komunikasi adalah proses saling berbagi pesan dan pemahaman yang kompleks. Terdapat dua arah aliran informasi yang terus berinteraksi.
- Model Komunikasi Berlapis (Layered Communication Model): Model yang menggambarkan bahwa komunikasi sering kali melibatkan banyak lapisan atau aspek, termasuk pesan lisan, non-verbal, dan konteks sosial dan menekankan kompleksitas komunikasi pada manusia.
- Model Komunikasi Berbasis Teknologi: Model yang mempertimbangkan bagaimana teknologi informasi dan komunikasi memengaruhi cara kita berkomunikasi. Menggambarkan peran media sosial, email, pesan teks, dan komunikasi online lainnya dalam interaksi manusia saat ini.
NAMA: DHANIA ANNISA
NPM: 2213054056
1. Model Linear (Model Shannon-Weaver):
- Dalam model ini, komunikasi dijelaskan sebagai proses linear yang melibatkan pengirim, pesan, saluran, dan penerima.
- Pengirim mengirimkan pesan melalui saluran kepada penerima.
- Model ini tidak memperhitungkan umpan balik atau gangguan dalam komunikasi.
2. Model Interaksional (Model Schramm):
- Model ini menekankan pentingnya interaksi dalam komunikasi. Dalam proses ini, pengirim dan penerima saling bertukar peran.
- Komunikasi dipandang sebagai proses saling mempengaruhi antara kedua belah pihak, dengan umpan balik yang diberikan oleh penerima.
3. Model Transaksional (Model Osgood-Schramm):
- Model ini menggabungkan konsep interaksi dan transaksi. Dalam proses komunikasi, pesan dibangun bersama oleh pengirim dan penerima.
- Komunikasi dipahami sebagai proses yang dinamis dan kompleks yang melibatkan peran aktif dari kedua belah pihak, serta pengaruh konteks dan pengalaman sebelumnya.
4. Model Helical (Model Dance):
- Model ini menggambarkan komunikasi sebagai siklus yang berulang-ulang, di mana individu terlibat dalam proses komunikasi sepanjang waktu.
- Model ini menyoroti perubahan dan perkembangan dalam komunikasi seiring berjalannya waktu, serta perubahan dalam hubungan antara pengirim dan penerima.
5. Model Komunikasi Organisasi (Model Berlo):
- Model ini menambahkan unsur unsur yang lebih rinci dalam proses komunikasi. Ini meliputi sumber (source), ide (idea), simbol (symbol), proses (process), pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver), pengaruh (influence), efek (effect), dan umpan balik (feedback).
- Model ini berfokus pada pemahaman bahwa komunikasi dapat memiliki berbagai efek dan kompleksitas dalam konteks organisasi.
6. Model Komunikasi Massa (Model Lasswell):
- Model ini digunakan untuk memahami komunikasi dalam konteks media massa.
- Model ini berfokus pada pertanyaan-pertanyaan dasar: "Siapa?" (pengirim), "Mengatakan apa?" (pesan), "Melalui saluran apa?" (saluran), "Kepada siapa?" (penerima), dan "Dengan efek apa?" (efek).
7. Model Komunikasi Budaya (Model Hall):
- Model ini menekankan peran budaya dalam proses komunikasi. Komunikasi dipahami sebagai pertukaran pesan antara individu atau kelompok yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.
- Model ini mencakup unsur-unsur konteks budaya, seperti norma, nilai, dan konvensi dalam komunikasi.
NPM: 2213054056
1. Model Linear (Model Shannon-Weaver):
- Dalam model ini, komunikasi dijelaskan sebagai proses linear yang melibatkan pengirim, pesan, saluran, dan penerima.
- Pengirim mengirimkan pesan melalui saluran kepada penerima.
- Model ini tidak memperhitungkan umpan balik atau gangguan dalam komunikasi.
2. Model Interaksional (Model Schramm):
- Model ini menekankan pentingnya interaksi dalam komunikasi. Dalam proses ini, pengirim dan penerima saling bertukar peran.
- Komunikasi dipandang sebagai proses saling mempengaruhi antara kedua belah pihak, dengan umpan balik yang diberikan oleh penerima.
3. Model Transaksional (Model Osgood-Schramm):
- Model ini menggabungkan konsep interaksi dan transaksi. Dalam proses komunikasi, pesan dibangun bersama oleh pengirim dan penerima.
- Komunikasi dipahami sebagai proses yang dinamis dan kompleks yang melibatkan peran aktif dari kedua belah pihak, serta pengaruh konteks dan pengalaman sebelumnya.
4. Model Helical (Model Dance):
- Model ini menggambarkan komunikasi sebagai siklus yang berulang-ulang, di mana individu terlibat dalam proses komunikasi sepanjang waktu.
- Model ini menyoroti perubahan dan perkembangan dalam komunikasi seiring berjalannya waktu, serta perubahan dalam hubungan antara pengirim dan penerima.
5. Model Komunikasi Organisasi (Model Berlo):
- Model ini menambahkan unsur unsur yang lebih rinci dalam proses komunikasi. Ini meliputi sumber (source), ide (idea), simbol (symbol), proses (process), pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver), pengaruh (influence), efek (effect), dan umpan balik (feedback).
- Model ini berfokus pada pemahaman bahwa komunikasi dapat memiliki berbagai efek dan kompleksitas dalam konteks organisasi.
6. Model Komunikasi Massa (Model Lasswell):
- Model ini digunakan untuk memahami komunikasi dalam konteks media massa.
- Model ini berfokus pada pertanyaan-pertanyaan dasar: "Siapa?" (pengirim), "Mengatakan apa?" (pesan), "Melalui saluran apa?" (saluran), "Kepada siapa?" (penerima), dan "Dengan efek apa?" (efek).
7. Model Komunikasi Budaya (Model Hall):
- Model ini menekankan peran budaya dalam proses komunikasi. Komunikasi dipahami sebagai pertukaran pesan antara individu atau kelompok yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.
- Model ini mencakup unsur-unsur konteks budaya, seperti norma, nilai, dan konvensi dalam komunikasi.
Nama : Salsabilla Ramadhani Hevandri
NPM : 2213054018
Model komunikasi adalah gambaran sederhana dari proses komunikasi yang menampilkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya. Ada beberapa beberapa model proses komunikasi antara lain:
1. Model Komunikasi Linier
Model ini menggambarkan komunikasi berlangsung secara satu arah, dari pengirim pesan ke penerima pesan juga tidak adanya konsep umpan balik (respon) yang diberikan dalam model ini. Contoh model komunikasi linear antara lain Model Komunikasi Aristoteles, Model Komunikasi Lasswell, Model Komunikasi SMCR Berlo, dan Model Komunikasi Shannon dan Weaver
2. Model Komunikasi Transaksional
Model ini menekankan pada pentingnya peran pengirim pesan dan penerima pesan dalam proses komunikasi yang berlangsung dua arah. Dalam model ini, komunikasi digambarkan sebagai ajang untuk pertukaran pesan dan juga untuk membangun hubungan sosial, hubungan budaya, dan hubungan konteks.
3. Model Komunikasi Interaksional
Model ini menganggap komunikasi sebagai interaksi kedua pihak yang menyandi, menafsirkan, menyandi-balik, mentransmisikan, dan menerima sinyal. Ada proses yang berkelanjutan dalam memberikan umpan balik atau berbagi informasi. Manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan individu terhadap lingkungan sosialnya. Konsep diri tumbuh berdasarkan bagaimana orang lain memandang diri individu tersebut.
4. Model Schramm
Model ini dikenal dengan istilah umpan balik (feedback), yang menjadi peran penting dalam komunikasi ini. Model ini mengisyaratkan bahwa setiap sistem ditandai oleh suatu keseimbangan kekuatan atau simetri. Terdapat tiga unsur komunikasi menurut Schramm, yaitu sumber informasi, pesan, dan sasaran (tujuan).
5. Model Lasswell
Model ini menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya dalam masyarakat. Terdapat lima pertanyaan yang harus dijawab dalam model ini, yaitu siapa, mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa, dan dengan akibat apa.
6. Model Newcomb
Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing.
7. Model Berlo (SMCR)
Model ini hanya menggambarkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber/ pihak yang menciptakan pesan (Source), pesan (Message), saluran/ yang membawa pesan (Channel), dan penerima/ sasaran komunikasi (Receiver). Model ini dapat menjelaskan bahwa sumber pesan harus mempunyai skil komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial dan lingkungan budaya komunikator dan komunikannya. Receiver bagi Berlo identik dengan penerima pesan atau orang, baik itu orang, audiens, pembaca maupun pendengar. Model ini tidak terbatas untuk diterapkan pada komunikasi publik dan komunikasi massa, namun juga dapat diterapkan ke dalam komunikasi antarpribadi dan berbagai komunikasi tertulis lainnya.
8. Model Gebner
Menunjukkan bahwa seseorang mempersepsi suatu kejadian dan mengirimkan kepada suatu transmitter yang pada gilirannya mengirimkan sinyal kepada penerima (receiver) dalam transmisi tersebut. Sinyal mungkin mengalami gangguan dan muncul sebagai hasil yang dikomunikasikan (SSSE) pada sasaran (destination)
NPM : 2213054018
Model komunikasi adalah gambaran sederhana dari proses komunikasi yang menampilkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya. Ada beberapa beberapa model proses komunikasi antara lain:
1. Model Komunikasi Linier
Model ini menggambarkan komunikasi berlangsung secara satu arah, dari pengirim pesan ke penerima pesan juga tidak adanya konsep umpan balik (respon) yang diberikan dalam model ini. Contoh model komunikasi linear antara lain Model Komunikasi Aristoteles, Model Komunikasi Lasswell, Model Komunikasi SMCR Berlo, dan Model Komunikasi Shannon dan Weaver
2. Model Komunikasi Transaksional
Model ini menekankan pada pentingnya peran pengirim pesan dan penerima pesan dalam proses komunikasi yang berlangsung dua arah. Dalam model ini, komunikasi digambarkan sebagai ajang untuk pertukaran pesan dan juga untuk membangun hubungan sosial, hubungan budaya, dan hubungan konteks.
3. Model Komunikasi Interaksional
Model ini menganggap komunikasi sebagai interaksi kedua pihak yang menyandi, menafsirkan, menyandi-balik, mentransmisikan, dan menerima sinyal. Ada proses yang berkelanjutan dalam memberikan umpan balik atau berbagi informasi. Manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan individu terhadap lingkungan sosialnya. Konsep diri tumbuh berdasarkan bagaimana orang lain memandang diri individu tersebut.
4. Model Schramm
Model ini dikenal dengan istilah umpan balik (feedback), yang menjadi peran penting dalam komunikasi ini. Model ini mengisyaratkan bahwa setiap sistem ditandai oleh suatu keseimbangan kekuatan atau simetri. Terdapat tiga unsur komunikasi menurut Schramm, yaitu sumber informasi, pesan, dan sasaran (tujuan).
5. Model Lasswell
Model ini menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya dalam masyarakat. Terdapat lima pertanyaan yang harus dijawab dalam model ini, yaitu siapa, mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa, dan dengan akibat apa.
6. Model Newcomb
Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing.
7. Model Berlo (SMCR)
Model ini hanya menggambarkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber/ pihak yang menciptakan pesan (Source), pesan (Message), saluran/ yang membawa pesan (Channel), dan penerima/ sasaran komunikasi (Receiver). Model ini dapat menjelaskan bahwa sumber pesan harus mempunyai skil komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial dan lingkungan budaya komunikator dan komunikannya. Receiver bagi Berlo identik dengan penerima pesan atau orang, baik itu orang, audiens, pembaca maupun pendengar. Model ini tidak terbatas untuk diterapkan pada komunikasi publik dan komunikasi massa, namun juga dapat diterapkan ke dalam komunikasi antarpribadi dan berbagai komunikasi tertulis lainnya.
8. Model Gebner
Menunjukkan bahwa seseorang mempersepsi suatu kejadian dan mengirimkan kepada suatu transmitter yang pada gilirannya mengirimkan sinyal kepada penerima (receiver) dalam transmisi tersebut. Sinyal mungkin mengalami gangguan dan muncul sebagai hasil yang dikomunikasikan (SSSE) pada sasaran (destination)
Nama : Bunga Rindiantika
NPM : 2213054004
- Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda- tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu.
- Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
- Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota – anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
- Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
- Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
- Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
NPM : 2213054004
- Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda- tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu.
- Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
- Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota – anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
- Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
- Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
- Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
NAMA LEIERA WULAN SABRINA '
NPM 2213054040
Terdapat beberapa model proses komunikasi yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana komunikasi berlangsung antara pengirim (sender) dan penerima (receiver). Berikut adalah beberapa model yang umum digunakan:
Model Linear (Model Shannon-Weaver):
Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses linear yang terdiri dari pengirim, pesan, saluran, noise, dan penerima. Pesan dikirimkan oleh pengirim melalui saluran kepada penerima. Noise atau gangguan dapat terjadi selama transmisi, dan penerima berusaha untuk menginterpretasi pesan. Model ini kurang mempertimbangkan respons atau feedback dari penerima.
Model Interaksi (Model Osgood-Schramm):
Model ini mengakui peran penting penerima dalam proses komunikasi. Ini mencakup elemen respons atau feedback yang aktif dari penerima. Komunikasi dilihat sebagai interaksi dua arah di mana pengirim dan penerima saling memengaruhi. Model ini lebih realistis dalam menggambarkan kompleksitas komunikasi interpersonal.
Model Transaksional (Model Dance):
Model transaksional menganggap komunikasi sebagai pertukaran pesan antara pengirim dan penerima yang terjadi secara bersamaan. Ini menekankan pada kesalahan pengertian yang mungkin terjadi selama komunikasi, dan pesan dikirim dan diterima secara simultan. Model ini memahami bahwa komunikasi adalah proses yang dinamis yang melibatkan komunikator yang saling beradaptasi satu sama lain.
Model Helical (Model Berlo):
Model ini menunjukkan bahwa komunikasi adalah proses yang berkembang seiring waktu dan pengulangan. Ini menggambarkan bagaimana komunikasi yang efektif memungkinkan penerima untuk memahami pesan lebih baik melalui pengalaman berulang.
Model Komunikasi Organisasi (Model Shannon dan Weaver yang Dimodifikasi):
Model ini menggambarkan komunikasi dalam konteks organisasi atau perusahaan. Ini mencakup elemen-elemen seperti komunikasi formal dan informal, hirarki, dan bagaimana pesan disampaikan melalui struktur organisasi.
Model Komunikasi Berbasis Teknologi (Model New Media):
Model ini fokus pada peran teknologi dalam komunikasi, terutama dalam era digital. Ini menggambarkan bagaimana internet, media sosial, dan teknologi lainnya telah mengubah cara komunikasi terjadi dan berinteraksi.
Model Penerima-Centris (Model Penerima Pertama):
Model ini menekankan pentingnya penerima dalam memahami pesan. Penerima dianggap sebagai pihak yang lebih aktif dalam proses komunikasi, yang mencari informasi dan menginterpretasikannya sesuai dengan pemahaman mereka.
Penting untuk diingat bahwa setiap model memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan pilihan model tergantung pada konteks komunikasi yang spesifik. Dalam realitasnya, komunikasi seringkali kompleks dan melibatkan berbagai faktor yang memengaruhi bagaimana pesan disampaikan dan dipahami.
NPM 2213054040
Terdapat beberapa model proses komunikasi yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana komunikasi berlangsung antara pengirim (sender) dan penerima (receiver). Berikut adalah beberapa model yang umum digunakan:
Model Linear (Model Shannon-Weaver):
Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses linear yang terdiri dari pengirim, pesan, saluran, noise, dan penerima. Pesan dikirimkan oleh pengirim melalui saluran kepada penerima. Noise atau gangguan dapat terjadi selama transmisi, dan penerima berusaha untuk menginterpretasi pesan. Model ini kurang mempertimbangkan respons atau feedback dari penerima.
Model Interaksi (Model Osgood-Schramm):
Model ini mengakui peran penting penerima dalam proses komunikasi. Ini mencakup elemen respons atau feedback yang aktif dari penerima. Komunikasi dilihat sebagai interaksi dua arah di mana pengirim dan penerima saling memengaruhi. Model ini lebih realistis dalam menggambarkan kompleksitas komunikasi interpersonal.
Model Transaksional (Model Dance):
Model transaksional menganggap komunikasi sebagai pertukaran pesan antara pengirim dan penerima yang terjadi secara bersamaan. Ini menekankan pada kesalahan pengertian yang mungkin terjadi selama komunikasi, dan pesan dikirim dan diterima secara simultan. Model ini memahami bahwa komunikasi adalah proses yang dinamis yang melibatkan komunikator yang saling beradaptasi satu sama lain.
Model Helical (Model Berlo):
Model ini menunjukkan bahwa komunikasi adalah proses yang berkembang seiring waktu dan pengulangan. Ini menggambarkan bagaimana komunikasi yang efektif memungkinkan penerima untuk memahami pesan lebih baik melalui pengalaman berulang.
Model Komunikasi Organisasi (Model Shannon dan Weaver yang Dimodifikasi):
Model ini menggambarkan komunikasi dalam konteks organisasi atau perusahaan. Ini mencakup elemen-elemen seperti komunikasi formal dan informal, hirarki, dan bagaimana pesan disampaikan melalui struktur organisasi.
Model Komunikasi Berbasis Teknologi (Model New Media):
Model ini fokus pada peran teknologi dalam komunikasi, terutama dalam era digital. Ini menggambarkan bagaimana internet, media sosial, dan teknologi lainnya telah mengubah cara komunikasi terjadi dan berinteraksi.
Model Penerima-Centris (Model Penerima Pertama):
Model ini menekankan pentingnya penerima dalam memahami pesan. Penerima dianggap sebagai pihak yang lebih aktif dalam proses komunikasi, yang mencari informasi dan menginterpretasikannya sesuai dengan pemahaman mereka.
Penting untuk diingat bahwa setiap model memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan pilihan model tergantung pada konteks komunikasi yang spesifik. Dalam realitasnya, komunikasi seringkali kompleks dan melibatkan berbagai faktor yang memengaruhi bagaimana pesan disampaikan dan dipahami.
Nama: Dina Erniyana Sari
Npm: 2213054016
MODEL H LASWELL
Harold Laswell seorang ilmuwan dalam bidang ilmu politik dari Yale University dalam artikelnya tahun 1948 menyebutkan sebuah model komunikasi yang mungkin paling dikenal sepanjang masa. Model ini muncul dalam studi perkembangan Laswell tantang propaganda politik. Model ini merupakan pandangan umum tentang komunikasi yang dikembangkan dari batasan ilmu politik. Menurut Lasswel, persoanal komunikasi mencakup 5 (lima) pertanyaan sederhana sebagai berikut:
• Siapa? (siapa)
• Bilang Apa? (mengatakan apa)
• Di Channel Yang Mana? (melalui saluran apa)
• Kepada Siapa? (kepada siapa)
• Apa Dampaknya? (dengan akibat apa).
MODEL SHANNON DAN WEAVER (1949)
Model ini berbeda dengan model Lasswell mengenai istilah yang digunakan bagi-masing komponen seperti dapat dilihat pada masing-masing gambar di bawah ini. Selain itu Model Matematik atau Model Shannon dan Weaver (1949) melihat komunikasi sebagai proses pemancaran pesan. Claude Shannon dan Warren Weaver bukanlah scorang ilmuwan sosial. Mereka adalah insiyur yang bekerja di laboratorium telepon Bell di Amerika Serikat. Tujuan mereka adalah untuk memastikan "efisiensi maksimum" dari kabel telepon dan gelombang radio. Mereka mengembangkan sebuah model komunikasi yang ditujukan untuk membantu mengembangkan sebuah teori matematis dari komunikasi (Chandler).
MODEL KOMUNIKASI MELVIN DE FLEUR 1966
Model komunikasi yang dibuat oleh Melvin DeFleur pada dasarnya merupakan pengembangan dari model komunikasi yang dibuat oleh Shannon dan Weaver. Model DeFleur ini cocok untuk menggambarkan proses komunikasi melalui media massa (komunikasi massa). Di dalamnya tercakup delapan komponen proses komunikasi massa, yaitu: Sumber (source), Pemancar (transmitter), Saluran (channel), Penerima (receiver), Tujuan (destination), Gangguan (noise), sarana medium massa (perangkat medium massa), dan sarana penyampai umpan balik (perangkat umpan balik).
MODEL BERLO (1960)
Model komunikasi Berlo dikenal dengan model SMCR (source, message, chanel, receiver), model ini menekankan pada efektivitas komunikasi, proses komunikasi serta tekanan juga pada ide bahwa makna ada pada orang atau arti pesan yang dikirim pada orang yang menerima pesan bukan pada kata-kaat pesan itu sendiri. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa interpretasi pesan terutama tergantung pada arti dari kata atau pesan yang disampaikan oleh si pengirim atau si penerima pesan dan bukan pada apa yang ada dalm komponen pasan itu sendiri. Model ini hanya menampilkan proses komunikasi satu arah dan dalam prosesnya hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber pesan, saluran dan penerima atau penerima. Berlo (1960), semua elemen ini penting dalam menyampaikan pesan dalam memastikan kelancaran komunikasi.
MODEL SOR (STIMULUS ORGANISM RESPON), HOULAND
Model ini adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Hal ini bisa terjadi karena psikologi dan komunikasi memiliki objek kajian yang sama, yaitu jiwa manusia; yang meliputi sikap, pendapat, prilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Asumsi dasar teori SOR adalah bahwa penyebab terjadinya perubahan prilaku bergantung pada kualitas rangsangan (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme.
MODEL ARISTOTELES
Aristoteles adalah filosof yunani, tokoh paling dini yang mengkaji komunikasi, yang intinya komunikasi adalah persuasi. Model Aristoteles adalah model yang paling klasik atau disebut juga model retoris ( Mulyana, 2005:134 ) Olch karena itu model ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris, komunikasi publik atau pidato.
Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model komunikasi verbal pertama.
Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang pembicara berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dalam rangka men…
Npm: 2213054016
MODEL H LASWELL
Harold Laswell seorang ilmuwan dalam bidang ilmu politik dari Yale University dalam artikelnya tahun 1948 menyebutkan sebuah model komunikasi yang mungkin paling dikenal sepanjang masa. Model ini muncul dalam studi perkembangan Laswell tantang propaganda politik. Model ini merupakan pandangan umum tentang komunikasi yang dikembangkan dari batasan ilmu politik. Menurut Lasswel, persoanal komunikasi mencakup 5 (lima) pertanyaan sederhana sebagai berikut:
• Siapa? (siapa)
• Bilang Apa? (mengatakan apa)
• Di Channel Yang Mana? (melalui saluran apa)
• Kepada Siapa? (kepada siapa)
• Apa Dampaknya? (dengan akibat apa).
MODEL SHANNON DAN WEAVER (1949)
Model ini berbeda dengan model Lasswell mengenai istilah yang digunakan bagi-masing komponen seperti dapat dilihat pada masing-masing gambar di bawah ini. Selain itu Model Matematik atau Model Shannon dan Weaver (1949) melihat komunikasi sebagai proses pemancaran pesan. Claude Shannon dan Warren Weaver bukanlah scorang ilmuwan sosial. Mereka adalah insiyur yang bekerja di laboratorium telepon Bell di Amerika Serikat. Tujuan mereka adalah untuk memastikan "efisiensi maksimum" dari kabel telepon dan gelombang radio. Mereka mengembangkan sebuah model komunikasi yang ditujukan untuk membantu mengembangkan sebuah teori matematis dari komunikasi (Chandler).
MODEL KOMUNIKASI MELVIN DE FLEUR 1966
Model komunikasi yang dibuat oleh Melvin DeFleur pada dasarnya merupakan pengembangan dari model komunikasi yang dibuat oleh Shannon dan Weaver. Model DeFleur ini cocok untuk menggambarkan proses komunikasi melalui media massa (komunikasi massa). Di dalamnya tercakup delapan komponen proses komunikasi massa, yaitu: Sumber (source), Pemancar (transmitter), Saluran (channel), Penerima (receiver), Tujuan (destination), Gangguan (noise), sarana medium massa (perangkat medium massa), dan sarana penyampai umpan balik (perangkat umpan balik).
MODEL BERLO (1960)
Model komunikasi Berlo dikenal dengan model SMCR (source, message, chanel, receiver), model ini menekankan pada efektivitas komunikasi, proses komunikasi serta tekanan juga pada ide bahwa makna ada pada orang atau arti pesan yang dikirim pada orang yang menerima pesan bukan pada kata-kaat pesan itu sendiri. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa interpretasi pesan terutama tergantung pada arti dari kata atau pesan yang disampaikan oleh si pengirim atau si penerima pesan dan bukan pada apa yang ada dalm komponen pasan itu sendiri. Model ini hanya menampilkan proses komunikasi satu arah dan dalam prosesnya hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber pesan, saluran dan penerima atau penerima. Berlo (1960), semua elemen ini penting dalam menyampaikan pesan dalam memastikan kelancaran komunikasi.
MODEL SOR (STIMULUS ORGANISM RESPON), HOULAND
Model ini adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Hal ini bisa terjadi karena psikologi dan komunikasi memiliki objek kajian yang sama, yaitu jiwa manusia; yang meliputi sikap, pendapat, prilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Asumsi dasar teori SOR adalah bahwa penyebab terjadinya perubahan prilaku bergantung pada kualitas rangsangan (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme.
MODEL ARISTOTELES
Aristoteles adalah filosof yunani, tokoh paling dini yang mengkaji komunikasi, yang intinya komunikasi adalah persuasi. Model Aristoteles adalah model yang paling klasik atau disebut juga model retoris ( Mulyana, 2005:134 ) Olch karena itu model ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris, komunikasi publik atau pidato.
Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model komunikasi verbal pertama.
Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang pembicara berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dalam rangka men…
Nama: Selpa hartono
Npm: 2213054022
MODEL H LASWELL
Harold Laswell seorang ilmuwan dalam bidang ilmu politik dari Yale University dalam artikelnya tahun 1948 menyebutkan sebuah model komunikasi yang mungkin paling dikenal sepanjang masa. Model ini muncul dalam studi perkembangan Laswell tantang propaganda politik. Model ini merupakan pandangan umum tentang komunikasi yang dikembangkan dari batasan ilmu politik. Menurut Lasswel, persoanal komunikasi mencakup 5 (lima) pertanyaan sederhana sebagai berikut:
• Siapa? (siapa)
• Bilang Apa? (mengatakan apa)
• Di Channel Yang Mana? (melalui saluran apa)
• Kepada Siapa? (kepada siapa)
• Apa Dampaknya? (dengan akibat apa).
MODEL SHANNON DAN WEAVER (1949)
Model ini berbeda dengan model Lasswell mengenai istilah yang digunakan bagi-masing komponen seperti dapat dilihat pada masing-masing gambar di bawah ini. Selain itu Model Matematik atau Model Shannon dan Weaver (1949) melihat komunikasi sebagai proses pemancaran pesan. Claude Shannon dan Warren Weaver bukanlah scorang ilmuwan sosial. Mereka adalah insiyur yang bekerja di laboratorium telepon Bell di Amerika Serikat. Tujuan mereka adalah untuk memastikan "efisiensi maksimum" dari kabel telepon dan gelombang radio. Mereka mengembangkan sebuah model komunikasi yang ditujukan untuk membantu mengembangkan sebuah teori matematis dari komunikasi (Chandler).
MODEL KOMUNIKASI MELVIN DE FLEUR 1966
Model komunikasi yang dibuat oleh Melvin DeFleur pada dasarnya merupakan pengembangan dari model komunikasi yang dibuat oleh Shannon dan Weaver. Model DeFleur ini cocok untuk menggambarkan proses komunikasi melalui media massa (komunikasi massa). Di dalamnya tercakup delapan komponen proses komunikasi massa, yaitu: Sumber (source), Pemancar (transmitter), Saluran (channel), Penerima (receiver), Tujuan (destination), Gangguan (noise), sarana medium massa (perangkat medium massa), dan sarana penyampai umpan balik (perangkat umpan balik).
MODEL BERLO (1960)
Model komunikasi Berlo dikenal dengan model SMCR (source, message, chanel, receiver), model ini menekankan pada efektivitas komunikasi, proses komunikasi serta tekanan juga pada ide bahwa makna ada pada orang atau arti pesan yang dikirim pada orang yang menerima pesan bukan pada kata-kaat pesan itu sendiri. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa interpretasi pesan terutama tergantung pada arti dari kata atau pesan yang disampaikan oleh si pengirim atau si penerima pesan dan bukan pada apa yang ada dalm komponen pasan itu sendiri. Model ini hanya menampilkan proses komunikasi satu arah dan dalam prosesnya hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber pesan, saluran dan penerima atau penerima. Berlo (1960), semua elemen ini penting dalam menyampaikan pesan dalam memastikan kelancaran komunikasi.
MODEL SOR (STIMULUS ORGANISM RESPON), HOULAND
Model ini adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Hal ini bisa terjadi karena psikologi dan komunikasi memiliki objek kajian yang sama, yaitu jiwa manusia; yang meliputi sikap, pendapat, prilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Asumsi dasar teori SOR adalah bahwa penyebab terjadinya perubahan prilaku bergantung pada kualitas rangsangan (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme.
MODEL ARISTOTELES
Aristoteles adalah filosof yunani, tokoh paling dini yang mengkaji komunikasi, yang intinya komunikasi adalah persuasi. Model Aristoteles adalah model yang paling klasik atau disebut juga model retoris ( Mulyana, 2005:134 ) Olch karena itu model ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris, komunikasi publik atau pidato.
Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model komunikasi verbal pertama.
Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang pembicara berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dalam rangka men…
Npm: 2213054022
MODEL H LASWELL
Harold Laswell seorang ilmuwan dalam bidang ilmu politik dari Yale University dalam artikelnya tahun 1948 menyebutkan sebuah model komunikasi yang mungkin paling dikenal sepanjang masa. Model ini muncul dalam studi perkembangan Laswell tantang propaganda politik. Model ini merupakan pandangan umum tentang komunikasi yang dikembangkan dari batasan ilmu politik. Menurut Lasswel, persoanal komunikasi mencakup 5 (lima) pertanyaan sederhana sebagai berikut:
• Siapa? (siapa)
• Bilang Apa? (mengatakan apa)
• Di Channel Yang Mana? (melalui saluran apa)
• Kepada Siapa? (kepada siapa)
• Apa Dampaknya? (dengan akibat apa).
MODEL SHANNON DAN WEAVER (1949)
Model ini berbeda dengan model Lasswell mengenai istilah yang digunakan bagi-masing komponen seperti dapat dilihat pada masing-masing gambar di bawah ini. Selain itu Model Matematik atau Model Shannon dan Weaver (1949) melihat komunikasi sebagai proses pemancaran pesan. Claude Shannon dan Warren Weaver bukanlah scorang ilmuwan sosial. Mereka adalah insiyur yang bekerja di laboratorium telepon Bell di Amerika Serikat. Tujuan mereka adalah untuk memastikan "efisiensi maksimum" dari kabel telepon dan gelombang radio. Mereka mengembangkan sebuah model komunikasi yang ditujukan untuk membantu mengembangkan sebuah teori matematis dari komunikasi (Chandler).
MODEL KOMUNIKASI MELVIN DE FLEUR 1966
Model komunikasi yang dibuat oleh Melvin DeFleur pada dasarnya merupakan pengembangan dari model komunikasi yang dibuat oleh Shannon dan Weaver. Model DeFleur ini cocok untuk menggambarkan proses komunikasi melalui media massa (komunikasi massa). Di dalamnya tercakup delapan komponen proses komunikasi massa, yaitu: Sumber (source), Pemancar (transmitter), Saluran (channel), Penerima (receiver), Tujuan (destination), Gangguan (noise), sarana medium massa (perangkat medium massa), dan sarana penyampai umpan balik (perangkat umpan balik).
MODEL BERLO (1960)
Model komunikasi Berlo dikenal dengan model SMCR (source, message, chanel, receiver), model ini menekankan pada efektivitas komunikasi, proses komunikasi serta tekanan juga pada ide bahwa makna ada pada orang atau arti pesan yang dikirim pada orang yang menerima pesan bukan pada kata-kaat pesan itu sendiri. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa interpretasi pesan terutama tergantung pada arti dari kata atau pesan yang disampaikan oleh si pengirim atau si penerima pesan dan bukan pada apa yang ada dalm komponen pasan itu sendiri. Model ini hanya menampilkan proses komunikasi satu arah dan dalam prosesnya hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber pesan, saluran dan penerima atau penerima. Berlo (1960), semua elemen ini penting dalam menyampaikan pesan dalam memastikan kelancaran komunikasi.
MODEL SOR (STIMULUS ORGANISM RESPON), HOULAND
Model ini adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Hal ini bisa terjadi karena psikologi dan komunikasi memiliki objek kajian yang sama, yaitu jiwa manusia; yang meliputi sikap, pendapat, prilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Asumsi dasar teori SOR adalah bahwa penyebab terjadinya perubahan prilaku bergantung pada kualitas rangsangan (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme.
MODEL ARISTOTELES
Aristoteles adalah filosof yunani, tokoh paling dini yang mengkaji komunikasi, yang intinya komunikasi adalah persuasi. Model Aristoteles adalah model yang paling klasik atau disebut juga model retoris ( Mulyana, 2005:134 ) Olch karena itu model ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris, komunikasi publik atau pidato.
Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model komunikasi verbal pertama.
Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang pembicara berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dalam rangka men…
Nama:Dera Nadila
Npm:2213054026
Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya. Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi.
Model-model komunikasi antara lain:
1.Model Komunikasi Linear
Model komunikasi linear adalah model komunikasi yang sangat sederhana. Model ini menggambarkan komunikasi berlangsung secara satu arah. Arus pesan digambarkan bersifat langsung dari pengirim pesan ke penerima pesan, komunikator ke komunikan.
2. Model Komunikasi Transaksional
Model komunikasi transaksional adalah model komunikasi yang menekankan pada pentingnya peran pengirim pesan dan penerima pesan dalam proses komunikasi yang berlangsung dua arah. Model komunikasi transaksional mengaitkan komunikasi dengan konteks sosial, konteks hubungan, dan konteks budaya.
3. Model Komunikasi Interaksi
Model komunikasi interaksi adalah model komunikasi yang menggambarkan komunikasi berlangsung dua arah. Umumnya model komunikasi interaksi digunakan dalam media baru seperti internet atau media komunikasi modern.
Npm:2213054026
Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya. Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi.
Model-model komunikasi antara lain:
1.Model Komunikasi Linear
Model komunikasi linear adalah model komunikasi yang sangat sederhana. Model ini menggambarkan komunikasi berlangsung secara satu arah. Arus pesan digambarkan bersifat langsung dari pengirim pesan ke penerima pesan, komunikator ke komunikan.
2. Model Komunikasi Transaksional
Model komunikasi transaksional adalah model komunikasi yang menekankan pada pentingnya peran pengirim pesan dan penerima pesan dalam proses komunikasi yang berlangsung dua arah. Model komunikasi transaksional mengaitkan komunikasi dengan konteks sosial, konteks hubungan, dan konteks budaya.
3. Model Komunikasi Interaksi
Model komunikasi interaksi adalah model komunikasi yang menggambarkan komunikasi berlangsung dua arah. Umumnya model komunikasi interaksi digunakan dalam media baru seperti internet atau media komunikasi modern.
Nama: Tiara Sukmawati
Npm: 2213054036
Model Linear (Model Shannon-Weaver): Model ini menggambarkan komunikasi sebagai aliran satu arah dari pengirim ke penerima. Komunikasi ini melibatkan pengirim yang menghasilkan pesan, mengirim pesan melalui saluran komunikasi, dan penerima yang menerima pesan. Model ini seringkali dianggap terlalu sederhana karena tidak mempertimbangkan umpan balik atau hambatan yang mungkin muncul selama proses komunikasi.
Model Interaksional (Model Schramm): Model ini memperluas model linear dengan memasukkan unsur umpan balik. Dalam model ini, komunikasi dilihat sebagai pertukaran pesan antara pengirim dan penerima, dan umpan balik dari penerima menjadi penting untuk memahami komunikasi yang efektif.
Model Transaksional (Model Dance): Model ini lebih kompleks karena menekankan bahwa komunikasi adalah proses saling memengaruhi di mana pengirim dan penerima berkontribusi untuk membuat makna bersama. Proses ini tidak hanya melibatkan pertukaran pesan, tetapi juga penafsiran pesan oleh kedua belah pihak. Model ini mempertimbangkan hambatan dan asumsi-asumsi yang mungkin memengaruhi komunikasi.
Model Berlapis (Model Lasswell): Model ini mengidentifikasi lima unsur komunikasi yang harus dijelaskan: "Who says what in which channel to whom with what effect?" (Siapa yang mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan dampak apa). Model ini menekankan pentingnya memahami siapa yang berkomunikasi, isi pesan, saluran komunikasi, penerima pesan, dan dampak yang dihasilkan oleh komunikasi tersebut.
Model Kotak Pesan (Model Osgood-Schramm): Model ini memandang komunikasi sebagai pertukaran pesan di antara pengirim dan penerima. Ini menekankan bahwa pesan dapat dikodekan dan didekodekan oleh kedua belah pihak. Model ini mencakup elemen-elemen pesan, kode, pesan terkirim, dan pesan diterima.
Model Spiral (Model Hargie): Model ini menyoroti perkembangan berkelanjutan dalam komunikasi antarindividu. Ini menekankan bahwa komunikasi dapat berkembang dan berubah seiring waktu, dan bahwa pengalaman komunikasi sebelumnya dapat memengaruhi interaksi masa depan.
Npm: 2213054036
Model Linear (Model Shannon-Weaver): Model ini menggambarkan komunikasi sebagai aliran satu arah dari pengirim ke penerima. Komunikasi ini melibatkan pengirim yang menghasilkan pesan, mengirim pesan melalui saluran komunikasi, dan penerima yang menerima pesan. Model ini seringkali dianggap terlalu sederhana karena tidak mempertimbangkan umpan balik atau hambatan yang mungkin muncul selama proses komunikasi.
Model Interaksional (Model Schramm): Model ini memperluas model linear dengan memasukkan unsur umpan balik. Dalam model ini, komunikasi dilihat sebagai pertukaran pesan antara pengirim dan penerima, dan umpan balik dari penerima menjadi penting untuk memahami komunikasi yang efektif.
Model Transaksional (Model Dance): Model ini lebih kompleks karena menekankan bahwa komunikasi adalah proses saling memengaruhi di mana pengirim dan penerima berkontribusi untuk membuat makna bersama. Proses ini tidak hanya melibatkan pertukaran pesan, tetapi juga penafsiran pesan oleh kedua belah pihak. Model ini mempertimbangkan hambatan dan asumsi-asumsi yang mungkin memengaruhi komunikasi.
Model Berlapis (Model Lasswell): Model ini mengidentifikasi lima unsur komunikasi yang harus dijelaskan: "Who says what in which channel to whom with what effect?" (Siapa yang mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan dampak apa). Model ini menekankan pentingnya memahami siapa yang berkomunikasi, isi pesan, saluran komunikasi, penerima pesan, dan dampak yang dihasilkan oleh komunikasi tersebut.
Model Kotak Pesan (Model Osgood-Schramm): Model ini memandang komunikasi sebagai pertukaran pesan di antara pengirim dan penerima. Ini menekankan bahwa pesan dapat dikodekan dan didekodekan oleh kedua belah pihak. Model ini mencakup elemen-elemen pesan, kode, pesan terkirim, dan pesan diterima.
Model Spiral (Model Hargie): Model ini menyoroti perkembangan berkelanjutan dalam komunikasi antarindividu. Ini menekankan bahwa komunikasi dapat berkembang dan berubah seiring waktu, dan bahwa pengalaman komunikasi sebelumnya dapat memengaruhi interaksi masa depan.
Nama : Alisa mulia wati
Npm : 2213054006
Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya. Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi.
Model-model komunikasi antara lain:
1.Model Komunikasi Linear
Model komunikasi linear adalah model komunikasi yang sangat sederhana. Model ini menggambarkan komunikasi berlangsung secara satu arah. Arus pesan digambarkan bersifat langsung dari pengirim pesan ke penerima pesan, komunikator ke komunikan.
2. Model Komunikasi Transaksional
Model komunikasi transaksional adalah model komunikasi yang menekankan pada pentingnya peran pengirim pesan dan penerima pesan dalam proses komunikasi yang berlangsung dua arah. Model komunikasi transaksional mengaitkan komunikasi dengan konteks sosial, konteks hubungan, dan konteks budaya.
3. Model Komunikasi Interaksi
Model komunikasi interaksi adalah model komunikasi yang menggambarkan komunikasi berlangsung dua arah. Umumnya model komunikasi interaksi digunakan dalam media baru seperti internet atau media komunikasi modern.
Npm : 2213054006
Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya. Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi.
Model-model komunikasi antara lain:
1.Model Komunikasi Linear
Model komunikasi linear adalah model komunikasi yang sangat sederhana. Model ini menggambarkan komunikasi berlangsung secara satu arah. Arus pesan digambarkan bersifat langsung dari pengirim pesan ke penerima pesan, komunikator ke komunikan.
2. Model Komunikasi Transaksional
Model komunikasi transaksional adalah model komunikasi yang menekankan pada pentingnya peran pengirim pesan dan penerima pesan dalam proses komunikasi yang berlangsung dua arah. Model komunikasi transaksional mengaitkan komunikasi dengan konteks sosial, konteks hubungan, dan konteks budaya.
3. Model Komunikasi Interaksi
Model komunikasi interaksi adalah model komunikasi yang menggambarkan komunikasi berlangsung dua arah. Umumnya model komunikasi interaksi digunakan dalam media baru seperti internet atau media komunikasi modern.
Nama : Syifa Nur’aini Putri
Npm : 2213054058
Model adalah kerangka kerja konseptual yang menggambarkan penerapan teori untuk kasus-kasus terntentu. Sebuah model membantu kita mengorganisasikan data sehingga dapat tersusun kerangka konseptual tentang apa yang akan diucapkan atau ditulis. (Liliweri, 2011) Model Komunikasi juga merupakan gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya.
Model Komunikasi Linier
Model kumunikasi linear adalah model komunikasi yang sangat sederhana dan menggambarkan komunikasi berlangsung secara satu arah.
•Model Aristoteles
Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang sering juga disebut model retoris (rhetorical model). Ia berjasa dalam merumuskan model komunikasi verbal pertama. Komunikasi terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepadakhlayak dalam upaya mengubah sikap mereka.Tepatnya ia mengemukakan tiga unsur dalamproses komunikasi, yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listnener). Model ini juga menekankan komunikator sebagai sentral. Agar komunikasi berjalan efektif komunikator harus memiliki apa yang disebutnya sebagai ethos (kreadibilitas/keterpercayaan), logos (logikapendapat),pathos (emosi khalayak).
•Model Lasswell
Model ini dikemukakan oleg Harold D.Lasswell pada tahun 1948. Menggambarkan proses komunikasi dan fungsinya dalam masyarakat. Menurutnya ada tiga, Model komunikasi ini, merupakan ungkapan verbal yakni :
who (siapa)
say what (apa yang dikatakan)
In Which Channel (saluran komunikasi)
To Whom (kepada siapa)
With What Effect? (unsure pengaruh).
Model ini dikemukakan oleh Harolld Laswel tahun 1948 yang menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya dalam masyarakat dan merupakan model komunikasi yang paling tua tetapi masih digunakan untuk orang tertentu.(Muhammad Fahrudin Yusuf, 2021 )
•Model Komunikasi Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Komunikasi transaksional adalah suatu proses personal karena makna atau pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Hingga derajat tertentu para pelakunya sadar akan kehadiran orang lain di dekatnya bahwa komunikasi sedang berlangsung,meskipun para pelakunya tidak dapat mengontrol sepenuhnya bagaimana orag lain di dekatnya dan bahwa komunikasi bersifat dinamis.
•Model Komunikasi Konvergensi
Model komunikasi konvergensi sendiri didefinisikan sebagai suatu proses konvergen (memusat) dengan informasi yang disepakati bersama oleh pihak-pihak yang berkomunikasi dalam rangka mancapai kesaling pengertian (kosensus). Menurut model ini komunikasi dikatakan efektif apabila tercapai pemahaman bersama antara pelaku yang terlibat dalan komunikasi. Di sini tidak lagi dikenal istilah sumber dan penerima,tetapi lebih disebut sebagai partisipan (pihak-pihak yang berpatispasi).
(Cut Alma Nuraifah, 2020) Model komunikasi konvergensi terjadi ketika kedua pihak berbalas- balasan secara terus menerus dan berkelanjutan untuk berbagi informasi. Berbalas-balasan di sini adalah proses pemberian pesan yang diumpan balik,sehingga menimbulkan skema seperti model yang diutarakan scharm.
Scharm berpendapat bahwa meskipun dalam komunikasi lewat radio atau telepon enkorder dapat berupa microfon dan dekorder atau earphone,dalam komunikasi manusia, sumber dan enkorder adalah satu orang, sedangkan dekorder dan sasaran adalah seseorang lainnya yang sinyalnya adalah bahasa.
•Komunikasi Tiga Tingkat
Sama halnya seperti tangga,komunikasi juga memiliki tingkatan. Awal sebuah komunikasi itu ada pada diri sendiri (intrapersonal), lalu lanjut ketingkatan kedua yaitu ketika kita berkomunikasi dengan orang lain (interpersonal), dan tingkat ketiga yaitu ketika diri andaberkomunikasi dengan beberapa individu (massa).
1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri kita, ia meliputi keguatan berbicara kepada diri sendiri dan kegiatan mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita. (Effend, 2003) Komunikasi intrapersonal merupakan dialog internal dan bahkan dapat terjadi saat bersama dengan orang lain sekalipun. Contohnya ketika anda melihat seseorang, apa yang sedang ada didalam pikiran anda saat itu adalah komunikasi intrapersonal.
2. Komunikasi interpersonal
Kata inter personal pada dasarnya terdiri dari dua suku kata, yaitu inter dan personal. Kata inter berarti di tengan, Antara dua hal yang berhubungan. Kata personal dapat diartikan bersifat pribadi atau perorangan. Jadi dapat disimpulkan arti kata inter personal adalah hubungan antara dua hal yang bersifat pribadi yang saling berhubungan. Hubungan inter personal adalah di mana kita berkomunikasi bukan hanya sekedar menyampaikan isi pesan tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya.
Menurut Morisan mengemukakan mengenai komunikasi inter personal berdasarkan prinsip suatu sistem yaitu : hubungan merupakan bagian penting pada suatu sistem. Ketika dua orang berkomunikasi, maka mereka akan menunjukkan relasi mereka.
Sedangkan menurut Djoko Purwanto, bahwa komunikasi inter personal adalah komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi, dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan dapat bahasa yang mudah dipahami untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Komunikasi Massa
komunikasi massa adalah pertukaran pesan dengan sejumlah orang yang berada dalam sebuah suatu organisasi atau yang di luar organisasi, secara tatap muka atau melalui media. Pengertian lain mengatakan bahwa komunikasi massa merupakan suatu komunikasi yang dilakukan di depan banyak orang. Dalam komunikasi massa pesan yang disampaikan dapat berupa suatu informasi, ajakan, gagasan. Sarananya bisa media massa, bisa pula melalui orasi pada rapat umum atau aksi demokrasi, blok, situs jejaring sosial, colom komentar di website atau media sosial, email, SMS, surat, reklame, spanduk, atau apapun yang bisa menjangkau publik.
Npm : 2213054058
Model adalah kerangka kerja konseptual yang menggambarkan penerapan teori untuk kasus-kasus terntentu. Sebuah model membantu kita mengorganisasikan data sehingga dapat tersusun kerangka konseptual tentang apa yang akan diucapkan atau ditulis. (Liliweri, 2011) Model Komunikasi juga merupakan gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya.
Model Komunikasi Linier
Model kumunikasi linear adalah model komunikasi yang sangat sederhana dan menggambarkan komunikasi berlangsung secara satu arah.
•Model Aristoteles
Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang sering juga disebut model retoris (rhetorical model). Ia berjasa dalam merumuskan model komunikasi verbal pertama. Komunikasi terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepadakhlayak dalam upaya mengubah sikap mereka.Tepatnya ia mengemukakan tiga unsur dalamproses komunikasi, yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listnener). Model ini juga menekankan komunikator sebagai sentral. Agar komunikasi berjalan efektif komunikator harus memiliki apa yang disebutnya sebagai ethos (kreadibilitas/keterpercayaan), logos (logikapendapat),pathos (emosi khalayak).
•Model Lasswell
Model ini dikemukakan oleg Harold D.Lasswell pada tahun 1948. Menggambarkan proses komunikasi dan fungsinya dalam masyarakat. Menurutnya ada tiga, Model komunikasi ini, merupakan ungkapan verbal yakni :
who (siapa)
say what (apa yang dikatakan)
In Which Channel (saluran komunikasi)
To Whom (kepada siapa)
With What Effect? (unsure pengaruh).
Model ini dikemukakan oleh Harolld Laswel tahun 1948 yang menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya dalam masyarakat dan merupakan model komunikasi yang paling tua tetapi masih digunakan untuk orang tertentu.(Muhammad Fahrudin Yusuf, 2021 )
•Model Komunikasi Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Komunikasi transaksional adalah suatu proses personal karena makna atau pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Hingga derajat tertentu para pelakunya sadar akan kehadiran orang lain di dekatnya bahwa komunikasi sedang berlangsung,meskipun para pelakunya tidak dapat mengontrol sepenuhnya bagaimana orag lain di dekatnya dan bahwa komunikasi bersifat dinamis.
•Model Komunikasi Konvergensi
Model komunikasi konvergensi sendiri didefinisikan sebagai suatu proses konvergen (memusat) dengan informasi yang disepakati bersama oleh pihak-pihak yang berkomunikasi dalam rangka mancapai kesaling pengertian (kosensus). Menurut model ini komunikasi dikatakan efektif apabila tercapai pemahaman bersama antara pelaku yang terlibat dalan komunikasi. Di sini tidak lagi dikenal istilah sumber dan penerima,tetapi lebih disebut sebagai partisipan (pihak-pihak yang berpatispasi).
(Cut Alma Nuraifah, 2020) Model komunikasi konvergensi terjadi ketika kedua pihak berbalas- balasan secara terus menerus dan berkelanjutan untuk berbagi informasi. Berbalas-balasan di sini adalah proses pemberian pesan yang diumpan balik,sehingga menimbulkan skema seperti model yang diutarakan scharm.
Scharm berpendapat bahwa meskipun dalam komunikasi lewat radio atau telepon enkorder dapat berupa microfon dan dekorder atau earphone,dalam komunikasi manusia, sumber dan enkorder adalah satu orang, sedangkan dekorder dan sasaran adalah seseorang lainnya yang sinyalnya adalah bahasa.
•Komunikasi Tiga Tingkat
Sama halnya seperti tangga,komunikasi juga memiliki tingkatan. Awal sebuah komunikasi itu ada pada diri sendiri (intrapersonal), lalu lanjut ketingkatan kedua yaitu ketika kita berkomunikasi dengan orang lain (interpersonal), dan tingkat ketiga yaitu ketika diri andaberkomunikasi dengan beberapa individu (massa).
1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri kita, ia meliputi keguatan berbicara kepada diri sendiri dan kegiatan mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita. (Effend, 2003) Komunikasi intrapersonal merupakan dialog internal dan bahkan dapat terjadi saat bersama dengan orang lain sekalipun. Contohnya ketika anda melihat seseorang, apa yang sedang ada didalam pikiran anda saat itu adalah komunikasi intrapersonal.
2. Komunikasi interpersonal
Kata inter personal pada dasarnya terdiri dari dua suku kata, yaitu inter dan personal. Kata inter berarti di tengan, Antara dua hal yang berhubungan. Kata personal dapat diartikan bersifat pribadi atau perorangan. Jadi dapat disimpulkan arti kata inter personal adalah hubungan antara dua hal yang bersifat pribadi yang saling berhubungan. Hubungan inter personal adalah di mana kita berkomunikasi bukan hanya sekedar menyampaikan isi pesan tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya.
Menurut Morisan mengemukakan mengenai komunikasi inter personal berdasarkan prinsip suatu sistem yaitu : hubungan merupakan bagian penting pada suatu sistem. Ketika dua orang berkomunikasi, maka mereka akan menunjukkan relasi mereka.
Sedangkan menurut Djoko Purwanto, bahwa komunikasi inter personal adalah komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi, dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan dapat bahasa yang mudah dipahami untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Komunikasi Massa
komunikasi massa adalah pertukaran pesan dengan sejumlah orang yang berada dalam sebuah suatu organisasi atau yang di luar organisasi, secara tatap muka atau melalui media. Pengertian lain mengatakan bahwa komunikasi massa merupakan suatu komunikasi yang dilakukan di depan banyak orang. Dalam komunikasi massa pesan yang disampaikan dapat berupa suatu informasi, ajakan, gagasan. Sarananya bisa media massa, bisa pula melalui orasi pada rapat umum atau aksi demokrasi, blok, situs jejaring sosial, colom komentar di website atau media sosial, email, SMS, surat, reklame, spanduk, atau apapun yang bisa menjangkau publik.
Fadillah Miranda Putri
2213054048
3B
Komunikasi Pembelajaran AUD
Model-Model Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah model teoritis yang menggambarkan bagaimana pesan dikirim dari pengirim kepada penerima melalui berbagai tahapan. Beberapa model proses komunikasi yang umum:
1. Model Linear (Model Shannon-Weaver):
- Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses linier dari pengirim ke pesan, melalui saluran komunikasi, kepada penerima.
- Proses ini dianggap unidireksional, di mana pengirim mengirim pesan, dan penerima menerimanya tanpa umpan balik yang kuat.
- Model ini tidak mempertimbangkan peran pemahaman, interpretasi, atau umpan balik dalam komunikasi.
2. Model Interaksi (Model Osgood-Schramm):
- Model ini menambahkan dimensi interaksi dalam proses komunikasi. Komunikasi dipahami sebagai pertukaran pesan dan umpan balik antara pengirim dan penerima.
- Penerima memberikan umpan balik kepada pengirim, dan komunikasi dianggap sebagai proses dua arah yang lebih kompleks.
- Model ini mencerminkan lebih baik realitas komunikasi interpersonal yang melibatkan dialog dan respons.
3. Model Transaksional (Model Dance):
- Model ini menggambarkan komunikasi sebagai interaksi simultan antara pengirim dan penerima. Kedua pihak secara bersamaan berperan sebagai pengirim dan penerima.
- Dalam proses ini, komunikasi tidak hanya melibatkan pertukaran pesan, tetapi juga memperhitungkan peran persepsi, interpretasi, dan konstruksi bersama pemahaman.
- Komunikasi transaksional mengakui bahwa kedua pihak memengaruhi dan dipengaruhi oleh komunikasi tersebut.
4. Model Berbasis Konstruksi Sosial (Model Berger dan Luckmann):
- Model ini menekankan bahwa makna dan pemahaman dalam komunikasi dibangun secara sosial oleh individu dan kelompok.
- Fokus pada peran budaya, nilai, dan norma dalam membentuk pemahaman bersama.
- Model ini mempertimbangkan kompleksitas dalam memahami cara individu dan kelompok membentuk realitas melalui komunikasi.
5. Model Sirkular (Model Westley-MacLean):
- Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses berkelanjutan yang melibatkan pengirim, pesan, penerima, umpan balik, dan unsur-unsur konteks yang saling berinteraksi.
- Pesan dan umpan balik memengaruhi satu sama lain, menciptakan dinamika dalam komunikasi.
- Model ini lebih relevan dalam konteks komunikasi berkelompok dan organisasi.
Setiap model proses komunikasi menekankan aspek-aspek tertentu dari interaksi komunikasi dan cocok untuk situasi-situasi yang berbeda.
2213054048
3B
Komunikasi Pembelajaran AUD
Model-Model Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah model teoritis yang menggambarkan bagaimana pesan dikirim dari pengirim kepada penerima melalui berbagai tahapan. Beberapa model proses komunikasi yang umum:
1. Model Linear (Model Shannon-Weaver):
- Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses linier dari pengirim ke pesan, melalui saluran komunikasi, kepada penerima.
- Proses ini dianggap unidireksional, di mana pengirim mengirim pesan, dan penerima menerimanya tanpa umpan balik yang kuat.
- Model ini tidak mempertimbangkan peran pemahaman, interpretasi, atau umpan balik dalam komunikasi.
2. Model Interaksi (Model Osgood-Schramm):
- Model ini menambahkan dimensi interaksi dalam proses komunikasi. Komunikasi dipahami sebagai pertukaran pesan dan umpan balik antara pengirim dan penerima.
- Penerima memberikan umpan balik kepada pengirim, dan komunikasi dianggap sebagai proses dua arah yang lebih kompleks.
- Model ini mencerminkan lebih baik realitas komunikasi interpersonal yang melibatkan dialog dan respons.
3. Model Transaksional (Model Dance):
- Model ini menggambarkan komunikasi sebagai interaksi simultan antara pengirim dan penerima. Kedua pihak secara bersamaan berperan sebagai pengirim dan penerima.
- Dalam proses ini, komunikasi tidak hanya melibatkan pertukaran pesan, tetapi juga memperhitungkan peran persepsi, interpretasi, dan konstruksi bersama pemahaman.
- Komunikasi transaksional mengakui bahwa kedua pihak memengaruhi dan dipengaruhi oleh komunikasi tersebut.
4. Model Berbasis Konstruksi Sosial (Model Berger dan Luckmann):
- Model ini menekankan bahwa makna dan pemahaman dalam komunikasi dibangun secara sosial oleh individu dan kelompok.
- Fokus pada peran budaya, nilai, dan norma dalam membentuk pemahaman bersama.
- Model ini mempertimbangkan kompleksitas dalam memahami cara individu dan kelompok membentuk realitas melalui komunikasi.
5. Model Sirkular (Model Westley-MacLean):
- Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses berkelanjutan yang melibatkan pengirim, pesan, penerima, umpan balik, dan unsur-unsur konteks yang saling berinteraksi.
- Pesan dan umpan balik memengaruhi satu sama lain, menciptakan dinamika dalam komunikasi.
- Model ini lebih relevan dalam konteks komunikasi berkelompok dan organisasi.
Setiap model proses komunikasi menekankan aspek-aspek tertentu dari interaksi komunikasi dan cocok untuk situasi-situasi yang berbeda.
Nama : Dina Erniyana Sari
Npm : 2213054016
Model-Model Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah model teoritis yang menggambarkan bagaimana pesan dikirim dari pengirim ke penerima melalui berbagai tahapan. Beberapa model proses komunikasi yang umum:
1. Model Linear (Model Shannon-Weaver):
- Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses linier dari pengirim ke pesan, melalui saluran komunikasi, kepada penerima.
- Proses ini dianggap unidireksional, di mana pengirim mengirim pesan, dan penerima menerimanya tanpa umpan balik yang kuat.
- Model ini tidak mempertimbangkan peran pemahaman, interpretasi, atau umpan balik dalam komunikasi.
2. Model Interaksi (Model Osgood-Schramm):
- Model ini menambahkan dimensi interaksi dalam proses komunikasi. Komunikasi dipahami sebagai pertukaran pesan dan umpan balik antara pengirim dan penerima.
- Penerima memberikan umpan balik kepada pengirim, dan komunikasi dianggap sebagai proses dua arah yang lebih kompleks.
- Model ini mencerminkan lebih baik realitas komunikasi interpersonal yang melibatkan dialog dan respon.
3. Model Transaksional (Model Dance):
- Model ini menggambarkan komunikasi sebagai interaksi simultan antara pengirim dan penerima. Kedua pihak secara bersamaan berperan sebagai pengirim dan penerima.
- Dalam proses ini, komunikasi tidak hanya melibatkan pertukaran pesan, tetapi juga berkaitan dengan peran persepsi, interpretasi, dan konstruksi bersama pemahaman.
- Komunikasi transaksional mengakui bahwa kedua pihak mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komunikasi tersebut.
4. Model Berbasis Konstruksi Sosial (Model Berger dan Luckmann):
- Model ini menekankan bahwa makna dan pemahaman dalam komunikasi dibangun secara sosial oleh individu dan kelompok.
- Fokus pada peran budaya, nilai, dan norma dalam membentuk pemahaman bersama.
- Model ini mempertimbangkan kompleksitas dalam memahami cara individu dan kelompok membentuk realitas melalui komunikasi.
5. Model Sirkular (Model Westley-MacLean):
- Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses berkelanjutan yang melibatkan pengirim, pesan, penerima, umpan balik, dan unsur-unsur konteks yang saling berinteraksi.
- Pesan dan umpan balik mempengaruhi satu sama lain, menciptakan dinamika dalam komunikasi.
- Model ini lebih relevan dalam konteks komunikasi berkelompok dan organisasi.
Setiap model proses komunikasi menekankan aspek-aspek tertentu dari interaksi komunikasi dan cocok untuk situasi-situasi yang berbeda.
Npm : 2213054016
Model-Model Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah model teoritis yang menggambarkan bagaimana pesan dikirim dari pengirim ke penerima melalui berbagai tahapan. Beberapa model proses komunikasi yang umum:
1. Model Linear (Model Shannon-Weaver):
- Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses linier dari pengirim ke pesan, melalui saluran komunikasi, kepada penerima.
- Proses ini dianggap unidireksional, di mana pengirim mengirim pesan, dan penerima menerimanya tanpa umpan balik yang kuat.
- Model ini tidak mempertimbangkan peran pemahaman, interpretasi, atau umpan balik dalam komunikasi.
2. Model Interaksi (Model Osgood-Schramm):
- Model ini menambahkan dimensi interaksi dalam proses komunikasi. Komunikasi dipahami sebagai pertukaran pesan dan umpan balik antara pengirim dan penerima.
- Penerima memberikan umpan balik kepada pengirim, dan komunikasi dianggap sebagai proses dua arah yang lebih kompleks.
- Model ini mencerminkan lebih baik realitas komunikasi interpersonal yang melibatkan dialog dan respon.
3. Model Transaksional (Model Dance):
- Model ini menggambarkan komunikasi sebagai interaksi simultan antara pengirim dan penerima. Kedua pihak secara bersamaan berperan sebagai pengirim dan penerima.
- Dalam proses ini, komunikasi tidak hanya melibatkan pertukaran pesan, tetapi juga berkaitan dengan peran persepsi, interpretasi, dan konstruksi bersama pemahaman.
- Komunikasi transaksional mengakui bahwa kedua pihak mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komunikasi tersebut.
4. Model Berbasis Konstruksi Sosial (Model Berger dan Luckmann):
- Model ini menekankan bahwa makna dan pemahaman dalam komunikasi dibangun secara sosial oleh individu dan kelompok.
- Fokus pada peran budaya, nilai, dan norma dalam membentuk pemahaman bersama.
- Model ini mempertimbangkan kompleksitas dalam memahami cara individu dan kelompok membentuk realitas melalui komunikasi.
5. Model Sirkular (Model Westley-MacLean):
- Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses berkelanjutan yang melibatkan pengirim, pesan, penerima, umpan balik, dan unsur-unsur konteks yang saling berinteraksi.
- Pesan dan umpan balik mempengaruhi satu sama lain, menciptakan dinamika dalam komunikasi.
- Model ini lebih relevan dalam konteks komunikasi berkelompok dan organisasi.
Setiap model proses komunikasi menekankan aspek-aspek tertentu dari interaksi komunikasi dan cocok untuk situasi-situasi yang berbeda.
Nama: Suci Murni
NPM: 2213054038
Model-model proses komunikasi merupakan kerangka kerja yang menggambarkan bagaimana pesan dikirim dan diterima antara pengirim dan penerima. Beberapa model yang umumnya digunakan antara lain:
Model Linear: Menggambarkan komunikasi sebagai proses satu arah dari pengirim ke penerima tanpa interaksi balik. Contohnya adalah model Shannon-Weaver yang menekankan encoding, channel, decoding, dan noise.
Model Interaksi: Menyoroti interaksi antara pengirim dan penerima, menekankan pada umpan balik (feedback) yang memungkinkan pengirim menyesuaikan pesannya berdasarkan respon penerima. Model Berlo adalah salah satunya yang memperhitungkan faktor psikologis dan sosial dalam komunikasi.
Model Transaksional: Menggambarkan komunikasi sebagai pertukaran pesan yang kompleks dan dinamis di antara pihak-pihak yang terlibat. Model ini menekankan konteks, saling pengaruh, dan konstruksi makna bersama antara pengirim dan penerima.
Setiap model memiliki keunggulan dan batasannya sendiri dalam menggambarkan proses komunikasi. Pemilihan model biasanya tergantung pada situasi komunikasi yang spesifik.
NPM: 2213054038
Model-model proses komunikasi merupakan kerangka kerja yang menggambarkan bagaimana pesan dikirim dan diterima antara pengirim dan penerima. Beberapa model yang umumnya digunakan antara lain:
Model Linear: Menggambarkan komunikasi sebagai proses satu arah dari pengirim ke penerima tanpa interaksi balik. Contohnya adalah model Shannon-Weaver yang menekankan encoding, channel, decoding, dan noise.
Model Interaksi: Menyoroti interaksi antara pengirim dan penerima, menekankan pada umpan balik (feedback) yang memungkinkan pengirim menyesuaikan pesannya berdasarkan respon penerima. Model Berlo adalah salah satunya yang memperhitungkan faktor psikologis dan sosial dalam komunikasi.
Model Transaksional: Menggambarkan komunikasi sebagai pertukaran pesan yang kompleks dan dinamis di antara pihak-pihak yang terlibat. Model ini menekankan konteks, saling pengaruh, dan konstruksi makna bersama antara pengirim dan penerima.
Setiap model memiliki keunggulan dan batasannya sendiri dalam menggambarkan proses komunikasi. Pemilihan model biasanya tergantung pada situasi komunikasi yang spesifik.