Nama : Arthalia Brilian Humairah
NPM : 2215012001
Kelas : A
Prodi : Arsitektur
Pada tanggal 3 Oktober 2020 Presiden Joko Widodo menyatakan terkait penanganan pandemi di Indonesia bahwa jangan ada yang berpolemik dan jangan ada yang membuat kegaduhan. Pernyataan Jokowi terkait situasi pandemi ini dinilai muskil terpenuhi dalam negara demokrasi. Selain karena demokrasi yang memfasilitasi silang pendapat demokrasi juga menjamin kebebasan untuk berpendapat. Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik menyatakan bahwa demokrasi memang tempat orang berisik, bising, dan ribut namun masih dalam konteks koridor demokrasi yang prosedural.
Demokrasi itu gaduh tapi mengapa bertahan dan dianut oleh banyak negara ? Alasan utamanya negara yang sistem demokrasinya baik lebih mampu mempertahankan keamanan dan kemakmuran jangka panjang. Demokrasi juga dipandang sebagai alat paling efektif mewujudkan kesetaraan, mengurangi konflik, dan meningkatkan partisipasi publik. Dari segi penegakan HAM misalnya negara yang menganut demokrasi memiliki skor penegakan HAM yang lebih tinggi. Warga di negara penganut demokrasi juga cenderung mempunyai angka harapan hidup yang tinggi. Menurut Alex Tan, pengajar ilmu politik di Universitas Chengci Taiwan perbandingan negara demokrasi dengan non-demokrasi yaitu secara umum negara demokrasi lebih kaya karena demokrasi mempunyai angka korupsi yang lebih rendah, warga negara demokrasi lebih bahagia dan sehat, serta warga negara demokrasi menikmati lebih banyak jaminan atas HAM. Namun bukan berarti demokrasi adalah sistem pemerintahan yang sempurna. Para kritikus demokrasi kerap mempertanyakan soal apakah memberi hak pilih kepada warga atas persoalan yang mereka tidak kuasai adalah hal yang tepat? Pertanyaan ini terasa relevan ketika demokrasi menghasilkan pemimpin-pemimpin populis yang anti sains juga para politikus yang menolak dikritik dan menampik kebebasan berpendapat. Kini beberapa analisis mengatakan demokrasi berada dalam fase krisis. Pada 2019 skor rata-rata indeks demokrasi di 165 negara merosot dari 5,48 ke-5,44. Itu menjadi skor yang terburuk sejak 2006. Beberapa alasan yang mengemukakan mengapa demokrasi dilanda krisis yaitu rendahnya kepercayaan terhadap pemerintah dan politikus, penurunan jumlah keanggotaan partai politik, hingga regulasi pemerintah yang dianggap tidak transparan.
Winston Churchill, mantan perdana menteri Inggris mengatakan bahwa "Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang paling buruk, tapi tidak ada yang lebih baik dari itu."