NAMA : DEVINA ANDARI CHAIRUNISSA
NPM : 2215012051
KELAS : A
PRODI : S1 ARSITEKTUR
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Dalam artikel tersebut, terlihat bahwa penyelesaian konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste dilakukan dengan profesional dan berdasarkan prinsip hukum. Selain itu, hal positif yang dapat dipahami adalah kesadaran akan pentingnya regulasi perbatasan negara. Kehadiran peraturan yang jelas dan pasti mengenai perbatasan negara sangat penting, karena ketidakpastian dalam menentukan batas negara dapat memicu konflik yang merugikan kedua belah pihak. Artikel ini juga memberikan pelajaran berharga agar konflik semacam itu tidak terulang di masa depan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jika bangsa Indonesia tidak memiliki pemahaman tentang wawasan nusantara, maka negara Indonesia akan rentan terhadap penjajahan dan kehancuran. Hal ini dikarenakan adanya potensi konflik berkepentingan yang timbul dari perbedaan yang beragam di Indonesia. Tanpa adanya konsep yang kuat, bangsa Indonesia mungkin tidak dapat mempertahankan persatuan dan kesatuan, serta tidak memiliki rasa saling melindungi secara menyeluruh.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Penerapan konsepsi wawasan nusantara memainkan peran penting dalam mencegah konflik seperti yang terjadi di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Wawasan nusantara mencakup pemahaman tentang kesatuan dan keutuhan wilayah Indonesia, dengan mempertimbangkan aspek geografis, historis, sosiokultural, dan politik. Konsep ini menekankan pentingnya menghargai dan menjaga keberagaman budaya dan suku bangsa sebagai bagian integral dari identitas bangsa Indonesia.
Dalam menghadapi konflik di perbatasan Indonesia-Timor Leste, penerapan konsepsi wawasan nusantara dapat dilakukan melalui penguatan kerjasama dan komunikasi antara masyarakat adat, aparat keamanan, dan pemerintah Indonesia dan Timor Leste. Upaya penguatan kerjasama melibatkan peningkatan jaringan komunikasi dan kerjasama antara wilayah-wilayah perbatasan, perkuatan peraturan keamanan perbatasan, serta memberikan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan dan keanekaragaman budaya kepada semua pihak terlibat.
NPM : 2215012051
KELAS : A
PRODI : S1 ARSITEKTUR
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Dalam artikel tersebut, terlihat bahwa penyelesaian konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste dilakukan dengan profesional dan berdasarkan prinsip hukum. Selain itu, hal positif yang dapat dipahami adalah kesadaran akan pentingnya regulasi perbatasan negara. Kehadiran peraturan yang jelas dan pasti mengenai perbatasan negara sangat penting, karena ketidakpastian dalam menentukan batas negara dapat memicu konflik yang merugikan kedua belah pihak. Artikel ini juga memberikan pelajaran berharga agar konflik semacam itu tidak terulang di masa depan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jika bangsa Indonesia tidak memiliki pemahaman tentang wawasan nusantara, maka negara Indonesia akan rentan terhadap penjajahan dan kehancuran. Hal ini dikarenakan adanya potensi konflik berkepentingan yang timbul dari perbedaan yang beragam di Indonesia. Tanpa adanya konsep yang kuat, bangsa Indonesia mungkin tidak dapat mempertahankan persatuan dan kesatuan, serta tidak memiliki rasa saling melindungi secara menyeluruh.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Penerapan konsepsi wawasan nusantara memainkan peran penting dalam mencegah konflik seperti yang terjadi di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Wawasan nusantara mencakup pemahaman tentang kesatuan dan keutuhan wilayah Indonesia, dengan mempertimbangkan aspek geografis, historis, sosiokultural, dan politik. Konsep ini menekankan pentingnya menghargai dan menjaga keberagaman budaya dan suku bangsa sebagai bagian integral dari identitas bangsa Indonesia.
Dalam menghadapi konflik di perbatasan Indonesia-Timor Leste, penerapan konsepsi wawasan nusantara dapat dilakukan melalui penguatan kerjasama dan komunikasi antara masyarakat adat, aparat keamanan, dan pemerintah Indonesia dan Timor Leste. Upaya penguatan kerjasama melibatkan peningkatan jaringan komunikasi dan kerjasama antara wilayah-wilayah perbatasan, perkuatan peraturan keamanan perbatasan, serta memberikan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan dan keanekaragaman budaya kepada semua pihak terlibat.