Posts made by Alvanesya Gita

Nama: Alvanesya Gita
NPM: 2218011045

Analisis Soal

1). Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!
Sistem etika perilaku politik yang berlaku di Indonesia saat ini secara pribadi sudah berlangsung dengan baik dan sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Walaupun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pengimplementasiannya secara nyata, masih banyak hal yang perlu dibenahi dan dikoreksi agar mampu menghasilkan output yang maksimal dan lebih baik dari sebelumnya.

Secara subjektif, kita dapat mengetahui seberapa efektifnya etika perilaku politik dengan mengevaluasi secara pribadi apa saja hal-hal yang menjadi kekurangan diri baik dalam bersikap maupun dalam perbuatan berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang ada. Contohnya, apakah dalam pengimplementasian nilai sila ke-1, sudahkah kita jalankan dengan baik? Seperti melaksanakan sholat pada waktunya dan lebih menghargai adanya perbedaan agama di sekitar kita. Lalu, pada sila ke-2, sudahkah kita mampu menjadi teman yang baik dan supportif bagi sekeliling kita? Tentu semua pertanyaan yang saya lontarkan ini hanya dapat dijawab berdasarkan pengalaman yang telah kita kerjakan selama kita hidup di sini dan masih berlanjut pada nilai sila-sila yang berikutnya, Oleh karena itu, marilah tingkatkan perilaku Pancasila agar sistem etika perilaku politik di Indonesia dapat meningkat keefektifannya dan menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

2). Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !
Pada lingkungan tempat tinggal saya saat ini, masyarakat nya mampu beretika dengan baik. Hal ini dapat dimulai dengan perilaku satpam yang selalu tersenyum menyapa setiap kali saya hendak memasuki ataupun keluar dari perumahan. Lalu, pada lingkungan kampus, terdapat teman-teman yang selalu menegur sapa dengan ramah dan lembut yang membuktikan etika generasi muda masih dapat dikatakan baik dan terpuji. Meskipun hal tersebut merupakan tindakan positif yang biasa kita lakukan sehari-hari, terdapat juga perilaku- perilaku yang tidak selayaknya mencerminkan etika bangsa. Seperti contohnya, merusak properti umum dengan mencoret-coret tembok dan sarana transportasi yang telah disediakan oleh pemerintah,

Untuk mengurangi frekuensi terjadinya hal-hal tersebut di kemudian hari, berikut merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai masyarakat:

a. Melatih sedari kecil untuk selalu menghargai beberapa fasilitas yang telah disediakan dengan menjaga dan tidak merusaknya.
b. Mempelajari nilai Pancasila mendalam agar dapat menumbuhkan kesadaran secara perlahan untuk selalu menjaga nilai moral dalam berkehidupan.
c. Membangun nilai kesatuan dan persatuan antarsesama dengan sikap saling toleran di antara perbedaan yang ada.
d. Pemilihanteman bergaul dan lingkungan yang tepat. 
e. Mampu memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan danh teknologi dengan baik.
f. Memperkuat Ajaran Agama bagi generasi muda
g. Menyaring Budaya luar yang masuk
Nama : Alvanesya Gita

NPM   : 2218011045
 
Analisis Jurnal “PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KONTROL SOSIAL OLEH MEDIA MASSA UNTUK MENEKAN KEJAHATAN DI INDONESIA”
Nama penulis                   : Ariesta Wibisono Anditya
Nama 
Jurnal                                 : Nurani Hukum

Volume, No, Halaman     : Vol. 3 No. 1 Juni 2020. ISSN. 2655-7169, Halaman 29-44

Tahun                                 : 2020

Amandemen atau perubahan peraturan atas dampak perubahan teknologi, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan lain sebagainya dan yang sudah tidak sesuai perkembangan juga merupakan contoh terjadinya perubahan sosial sehingga perlu ditinjau, apakah perubahan tersebut dapat menggeser nilai-nilai Pancasila. Dasar dari negara Indonesia adalah Pancasila. Dengan hal itu, Indonesia memiliki tujuan untuk menjadikan masyarakat nya menganut nilai-nilai Pancasila. Untuk mewujudkan mimpi tersebut dapat dibantu dengan kehadiran media massa baik berupa media cetak ataupun elektronik. Media massa dapat dijadikan sebagai alat kontrol sosial bagi masyarakat mulai dari gagasan, pandangan, dan bentuk suara dan gambaran secara umum. Pengaruhnya pun juga dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari dengan adanya kehadiran iklan, artikel, dan berita yang sudah dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pancasila dalam pengertian sebagai pandangan hidup asal-usulnya dari falsafah hidup. Pancasila dalam pengertian ini, isinya berupa nilai-nilai yang menjadi tolok ukur untuk memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah, baik atau buruk. Nilai-nilai Pancasila tersebut merupakan norma dan pedoman yang harus diterapkan. Norma Pancasila dapat ditemukan melalui Hakekat isi Pancasila yaitu hakikat yang pertama, hakikat ketuhanan yang berarti adanya pernyataan pernyataan yang bersifat agamis dan mudah dipahami seperti Tuhan yang Maha kuasa dan lainnya. hakikat yang kedua, yaitu hakikat manusia yang berarti manusia terdiri atas berbagai macam unsur yang menjadikan dirinya suatu kesatuan utuh. Hakikat ketiga, hakikat satu yang menjelaskan bahwa suatu hal yang tidak dapat dipecah lagi. Hakikat keempat, hakikat rakyat yang berarti kumpulan dari orang, manusia, dan penduduknya. Hakikat terakhir atau yang kelima adalah hakikat keadilan yang berarti seimbang dan tidak memihak secara sebelah.

Pengamalan nilai-nilai Pancasila sudah sejak dahulu tertanam di dalam masyarakat Indonesia yang berpadu dengan adat-istiadat, kebudayaan, dan agama. Dengan memahami serta menerapkan dasar nilai-nilai tersebut, maka segala kegiatan kenegaraan, kemasyarakatan, maupun perorangan di Indonesia dapat dikatakan beretika Pancasila.

Tinjauan Umum Mengenai Media Massa:
1. Perkembangan Media Massa di Indonesia
Secara historis, pers telah mengalami perjalanan periodik waktu cukup panjang. Media massa merupakan media atau alat yang dipergunakan oleh lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas sehingga pesan informasi yang sama itu dapat diterima secara serentak dan sesaat. Media massa merupakan bagian dari pers, di mana media massa menjadi perantara bagi pers dalam menyiarkan berita dengan beberapa bentuk dan berfungsi untuk menyalurkan pikiran dan aspirasi masyarakat. Jurnalistik merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan kepada masyarakat tentang apa yang terjadi sehari-hari. Jurnalistik telah menjadi media edukasi kepada pelajar dan masyarakat umum. Pemanfaatan media massa artinya penggunaan berbagai bentuk media massa, di antaranya adalah media cetak, media penyiaran, dan media elektronik.

2. Peran Media Massa dalam Kontrol Sosial
Pers atau media massa berfungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Media masa dapat mempengaruhi pandangan-pandangan masyarakat tentang pengetahuan, keyakinan dan perilaku masyarakat dalam memahami hukum dan penyimpangan dalam hukum. Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan hukum yang biasanya dimuat di media massa terbatas antara lain :
a. Melibatkan tokoh atau orang terkenal
b. Berkaitan dengan skandal hukum
c. Pertama kali terjadi
d. Memiliki problem hukum
e. Proses pembuatan undang-undang
f. Melihat penerapan undang-undang baru
g. Perselisihan antara lembaga hukum
h. Pemilihan petinggi hukum
i. Kisah-kisah pencari keadilan
j. Berkaitan dengan lembaga hukum atau aparat hukum
Berdasarkan jurnal ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembahasan mengenai media massa selalu berkaitan dengan sistem politik, ekonomi, sosial dan budaya yang berkembang. Dalam sistem sosial, media massa memiliki efek yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat, sebagai sumber kekuatan perubahan yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial politik. Sebaliknya, media massa memiliki ketergantungan terhadap kehidupan politik. Untuk memperkuat posisi media massa dalam kontrol sosial dapat dilakukan dengan merekonstruksi kembali sebuah pelanggaran hukum dan para penegak hukumnya dengan memperhatikan kepentingan korban, pelaku, keluarga korban, penegak hukum dan masyarakat. Media massa mempunyai peran yang strategis dalam kontrol sosial di mana media massa dapat melakukan kontrol atau pengawasan terhadap hukum. Penerapan nilai Pancasila dari media massa sebagai fungsi kontrol sosial belum mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini dapat terjadi karena media massa juga harus mengejar tenggat waktu sehingga mengalami kurangnya pemahaman mengenai etika pemberitaan dan mengakibatkan konstruksi dari suatu berita tidak dapatdibentuk secara lengkap dan menyeluruh. Namun, dengan adanya peningkatan kerjasama antara instansi pemerintah dan pers yang terkait, diharapkan berita-berita yang dapat diperoleh dapat menjadi lebih baik daripada yang sebelumnya.