Posts made by Ruth Leria Noverika

Nama : Ruth Leria Noverika
NPM : 2218011019

Analisis Jurnal Pertemuan 12
PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KONTROL SOSIAL OLEH MEDIA MASSA UNTUK MENEKAN KEJAHATAN DI INDONESIA

Pencegahan kejahatan melalui media massa layak untuk diterapkan karena di era globalisasi saat ini, kebijakan hukum pidana tidak selalu dapat digunakan untuk menekan kejahatan. Di era sekarang, media masa berkaitan erat dengan masyarakat. Dalam bidang hukum pidana, media massa, baik berupa media cetak maupun media elektronik, dapat melakukan kontrol terhadap hukum dan merupakan pendukung dari kebijakan hukum pidana. Hal ini seperti dirumuskan dalam Pasal 3 ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, yaitu Fungsi Pers Nasional adalah sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial, serta dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi. Selain itu, pers penting pula adanya untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan, seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Untuk mendapat hasil yang optimal, peran media massa tersebut di atas tentunya harus disertai dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kesadaran diri masing-masing warga Indonesia.
Notonagoro membagi nilai-nilai Pancasila ke dalam 3 (tiga) kategori, yaitu :
1. nilai materiil, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia,
2. nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas,
3. nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Dalam fungsinya untuk mengatur control sosial, media massa menjadi sarana preventif dengan memuat dan memperbarui berita mengenai kejahatan beserta hukuman yang mereka dapatkan sehingga memberi pandangan kepada masyarakat, dan juga sebagai sarana penegakan HAM dan nilai nilai Pancasila , misalnya media massa mengungkap suka duka dari sebuah kasus sehingga dapat menggugah masyarakat sekaligus bentuk kritik kepada berjalannnya sistem hukum yang mana efeknya bisa membantu para pejuang keadilan. Walaupun faktanya media massa di Indonesia belum sampai pada keadaan yang dapat membuat masyarakat mengubah moral untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila, tetapi fungsi media sebagai control sosial memang baik adanya dan harus dilakukan sembari menebar nilai nilai Pancasila agar hasil yang didapatkan dapat efektif.
Ruth Leria Noverika
2218011019

ANALISIS SOAL 1 PERTEMUAN 10

A. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!
Jawab : Menurut saya, proses pendidikan di tengah pandemi covid - 19 bisa tetap terlaksana namun pastinya tidak se-optimal saat proses pembelajaran tatap muka. Banyak hal hal yang menjadi tantangan, misalnya, kebanyakan orang yang ekonominya menengah ke bawah, kesulitan untuk menyediakan sarana pembelajaran dari rumah, seperti device yang memadai, paket data internet, tempat belajar yang kondusif, dll. Kalaupun semua itu sudah tercukupi, belum tentu proses pembelajaran bisa berjalan dengan lancar, karena jangankan orang yang tinggal di daerah pelosok, yang di kota pun bisa terkendala masalah sinyal, lalu dengan pembelajaran jarak jauh, siswa cenderung merasa tidak diawasi sehingga tidak bersungguh sungguh dalam mengikuti pembelajaran yang hasil akhirnya tentu saja tidak efektif. Belum lagi ditambah dengan banyaknya orang orang yang kehilangan pekerjaan, sementara kebutuhan di masa pandemi terbilang cukup banyak, sehingga urgensi pendidikan menjadi dianggap tidak begitu penting, dan orang orang lebih fokus pada kesehatan dan mencari cara untuk bertahan hidup.

B. Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?
Jawab : Dengan dukungan dari orang tua, walaupun di situasi sulit, orang tua diharapkan tetap mengusahakan proses pembelajaran yang efektif. Walaupun dengan fasilitas seadanya, siswa diharapkan bisa memanfaatkan fasilitas tersebut dengan maksimal dan tetap mau untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan serius, konsentrasi, dan tidak mudah teralihkan oleh situasi sekitar, bisa memanajemen waktunya.
Kaitannya dengan implementasi sila Pancasila, alangkah baiknya jika kita bisa membantu orang orang yang kesulitan dengan sarana pendukung pembelajaran daring agar bisa sama-sama mendapatkan pendidikan yang layak, di sisi lain pemerintah juga telah mengusahakan memberi bantuan berupa paket internet, dll.

C. Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!
Jawab : Dalam kehidupan sehari-hari, saya disiplin untuk datang kuliah tepat waktu, bersikap jujur saat ujian, peduli terhadap teman, menjaga sopan santun dan menyapa civitas di kampus, ikut menjaga lingkungan dengan cara bijak dalam mengelola sampah di lingkungan sekitar, tetap menjaga kerukunan dan kedamaian di lingkungan sekitar dengan saling menghargai dan toleransi. Selama yang dilakukan adalah hal yang baik dan bisa membawa perubahan ke arah yang lebih maju, maka sifat sifat terkait pengembangan karakter penting untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

D. Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?
Jawab : Pancasila bisa dikatakan sebagai paradigma karena pancasila dijadikan landasan, acuan, metode, nilai, dan tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa kita dan menjadi pedoman dan petunjuk tentang bagaimana cara berpikir, bersikap dan berperilaku yang bukan hanya sekadar teori melainkan pengimplementasiannya yang sesuai nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan agar tidak terjadi penyimpangan dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku di masyarakat.
Ruth Leria Noverika
2218011019
Pertemuan 10 Tugas Analisis Jurnal 1

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara Indonesia yang di dalamnya terkandung 5 sila yang menjadi pedoman bagi rakyat Indonesia.Pancasila merupakan filsafat negara yang menjadi cita-cita bersama dari seluruh bangsa Indonesia. Pengembangan filsafat di negara kita harus berdasarkan Pancasila.

Berdasarkan jurnal tersebut, diketahui bahwa Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis -> (materi/bahan), dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis -> (bentuknya) Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi -> kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis -> berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), yang perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
Kedua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Dalam pandangan filosofis pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial yang selalu berinteraksi dengan kelembagaan sosial lainnya dalam masyarakat.

Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat, apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila demi mencapai cita dan karsa bangsa Indonesia. Inilah dasar pikiran mengapa filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional, dan sistem filsafat pendidikan Pancasila adalah sub sistem dari sistem negara. Dengan memperhatikan fungsi pendidikan dalam membangun potensi bangsa, khususnya dalam melestarikan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang ada pada akhirnya menentukan eksistensi dan martabat bangsa, maka sistem pendidikan nasional dan filsafat pendidikan pancasila seyogyanya terbina secara optimal supaya terjamin tegaknya martabat dan
kepribadian bangsa.

Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya, keutuhan antara manusia sebagai individu dan makhluk sosial.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia yang menjungjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti liberalisme, tetapi kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius. Pancasila mengakui Tuhan sebagai pencipta serta sumber keberadaan dan menghargai religius dalam masyarakat sebagai yang bermakna.
Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila, seperti:
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.

Dengan melaksanakan tiga point di atas, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud.
Nama : Ruth Leria Noverika
NPM : 2218011019

Mata Kuliah Umum
Universitas Lampung

1.
Pemateri ; Dr. Mohammad Bahruddin.
FKUB : Forum Komunitas Umat Beragama.
Konferensi WC RP, Kyoto, 1970 :
Materi : Moderasi Beragama
- No peace among thr nations without peace among the relogions.
- No peace among the religions without dialogue among the religions
- No dialogue among the religions without a consensus on shared etical values, a global etic.
- No new World order without a global etic

Karakter manusia yang memiliki moderasi/cara pandang/semangat mental merupakan spirit/modal untuk hidup rukun.
Kerukunan umat beragama merupakan pilar kerukunan nasional
Moderasi ada 3 pilar :
1. Moderasi Pemikiran
2. Moderasi gerakan
3. Moderasi perbuatan

Moderasi beragama :
1. Moderasi dalam berkeyakinan
2. Terbukanya pintu Rukhsah (Keringanan)
3. Rutin menjalankan ajaran agama walaupun sedikit
4. Moderat dalam perilaku
5. Moderat dalam membelanjakan harta

Hambatan & solusi pada global ethic
1. Bind obedience
2. Intolerance
3. Racism
Indikatot moderat : acknowlage, celebrate, value, learn, respect.

2.
Pemateri : Prof. Dr. H. A. Gani
Materi : Penguatan Karakter Melalui Pendidikan Spititual

Masalah remaja diantaranya : tawuran, perilaku seksual tidak sehat, narkoba, dll. Solusinya yakni perlunya diterapkannya pendidikan spiritual.
Mereka yang sukses adalah mereka yang dapat memanage waktu. harus seimbang antara dunia & akhirat.

3.
Pemateri : Dr. Sairul Bakrie
Materi : Membangun Karakter Kebangsaan
Negarawan : ahli yang menjalankan pemerintahan untuk kemajuan bangsa.


Diperlukan karakter kebangsaan karena negara itu layaknya makhluk hidup, yang perlu dilindungi.

Bela negara / Doktrin Nilai Nasionalisme yang berPancasila:
-Cinta tanah air.
- Sadar berbangsa dan bernegara
- Rela berkorban untuk kepentingan bangsa
- Yakin dengan ideologi Pancasila

Alat pemersatu bangsa : Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika -> NKRI