Posts made by Monique Shalshabil

Nama : Monique Shalshabil
NPM : 221801161

A. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

Berdasarkan berita yang banyak terpapar di media massa, sebagai masyarakat Indonesia kita bisa menilai sendiri bagaimana jalannya proses perilaku politik yang ada di Indonesia. Masyarakat Indonesia dapat menyimpulkan dengan banyaknya tingkah laku yang unik di kalangan elit serta pejabat negara bahwa nilai-nilai tradisional Indonesia yang harusnya tertanam sudah tidak mendarah daging dalam berbangsa dan bernegara. Contoh kasus yang sering dilihat di media massa ialah seorang pejabat negara yang melakukan tindak pidana, seharusnya mengikuti proses hukum yang berlaku. Namun, terdapat berbagai alasan yang nyeleneh membuat yang bersangkutan diringankan dari hukuman yang seharusnya bahkan tidak dijerat hukuman sama sekali. Hal ini sangat miris, dikarenakan ditemukannya ketimpangan antara sang penguasa dan rakyat biasa dimata hukum. Tentunya hal ini sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila yang menyebutkan bahwa “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”

B. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !

Etika generasi muda di lingkungan saya sebenernya baik, terdapat organisasi muda yang menjalankan acara-acara yang mempersatukan warga antar daerah seperti merayakan HUT RI yang diselenggarakan oleh para pemuda pemudi di lingkungan saya. Namun, terdapat oknum pula yang mencoreng nama baik pemuda di lingkungan saya, yakni banyaknya aksi curanmor yang pelakunya sendiri pun pemuda, serta aksi tawuran dan memimun minuman beralkohol yang berujung kekisruhan. Hal ini tentu saja tidak mencerminkan dan nilai yang dianut bangsa Indonesia, dimana bernilai kekeluargaan dan kebersamaan.

Solusi yang tepat untuk dekadensi moral ialah tak luput dari pengawasan orang tua, karena orang tua memiliki peranan penting untuk mendidik serta memberi pengawasan kepada anak. Serta tonggak pertama cerminan seorang anak ialah orang tua. Selain itu, meningkatkan pendidikan moral dan agama, dengan adanya agama yang dipegang teguh, seorang anak akan memiliki moral yang baik, dan tidak akan berprilaku yang menyimpang dari aturan serta ajaran yang berlaku.

Nama: Monique Shalshabil

NPM: 2218011061

ANALISIS JURNAL

Berdasarkan jurnal yang berjudul "Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter" bahwasanya Pancasila merupakan sebuah filsafat dalam acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa dalam usaha keilmuan yang terbangun dalam sistem filsafat yang kredibel. Sebagai suatu sistem filsafat, Pancasila memiliki dasar entologis yaitu upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila Pancasila, dasar epistemologis yaitu upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan, serta dasar aksiologis yaitu nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai budaya yang terkandung dalam Pancasila. Terdapat dua pandangan yang dipertimbangkan untuk menentukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia yaitu pandangan tentang manusia Indonesia dan Pandangan mengenai pendidikan nasional. Pandangan filosofi dengan filsafat merupakan suatu keterpaduan karena saling berkaitan. Pendidiakn merupakan sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya dengan keyakinan, pandangan hidup, dan filosofi tertentu. 

Filsafat dalam pendidikan Pancasila mengimplementasikan ciri intergral kemanusiaan yakni mengakui manusia seutuhnya, Pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia dengan menjungjung tinggi kebebasan yang bertanggung jawab, serta Pancasila mengakui keberadaan Tuhaan sebagai pencipta serta sumber dari segala keberadaan dan menghargai religius yang terjadi di dalam masyarakat sebagai suatu aspek yang bermakna.

Terdapat poin yang harus dilakukan pengajar dalam melaksanakan nilai pancasila yang diharapkan dapat mewujudkan pelaksaan pendidikan berkarakter sesuai dengan falsafalah pancasila diantaranya ialah harus memahami nilai-nilai Pancasila, menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan, dan memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik

Nama : Monique Shalshabil 

NPM: 2218011061

Pancasila A

Fakultas Kedokteran

Pendidikan Dokter 


A. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!

Jawab:

Menurut saya pendidikan di tengah pandemi covid-19 kemarin mulanya masih dengan keterbatasan, perubahan situasi yang terbilang tiba-tiba membuat instansi pendidikan belum siap dalam menghadapinya. Sampai pada akhirnya baik pengajar dan pelajar diperkenalkan dengan sistem kelas online menggunakan platform google classroom atau pada perkuliahan dikhususnya Unila menggunakan vclass yang merupakan platform kelas online menunjang kegiatan pendidikan. Pertemuan secara tatap muka via daring melalui zoom atau google meet pun menjadi salah satu sarana yang dapat memperemukan pelajar dan pengajar berinteraksi secara daring. Proses pendidikan secara online mempunyai sisi negatif dan positifnya, sisi negatifnya kita tidak dapat mendengarkan dan bertemu para pengajar secara langsung serta tidak mengenal secara langsung teman-teman dalam satu rumpun pendidikan. Namun, sisi positif yang saya rasakan sendiri ialah dalam pembelajaran online kita dapat mengulas lebih dalam mengenai pencelasan pengajar di rumah dikarenakan terdapat fitur record yang terdapat pada aplikasi meeting daring yang mempermudah bagi pelajar untuk memahami lebih matang materi yang diberikan. 

B. Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?

Jawab:

Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?

Pengefektifan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 dimulai dengan mematuhi peraturan dan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah guna menekan angka terjangkit virus Covid-19 dengan jasmani yang kuat dan sehat tentunya menjadi syarat paling utama agar dapat mengikuti proses pendidikan dengan maksimal. Menjadi pelajar yang terpelajar dengan mengedepankan rasa nasionalisme dan gotong royong dengan membantu satu sama lain dengan kemampuan semampu yang kita bisa. Tidak menjadi pelajar yang pasif namun harus menjadi pelajar yang aktif dalam segala situasi dalam proses pembelajaran, dengan memperhatikan pengajar yang mengajar, bertutur kata sopan apabila ingin berbicara atau menginterupsi di pertemuan daring, serta menjaga tatakrama dan sikap baik dalam proses pendidikan secara daring maupun luring.

C. Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!

Jawab: 

Lingkungan terdekat saya saat ini ialah pada lingkungan perkuliahan. Contoh pengembangan karakter Pancasila yang baik di lingkungan perkuliahan sebagai berikut.

1. Bersikap ramah pada sesama mahasiswa, dosen, serta seluruh civitas baik akademik maupun non akademik yang berada di kampus.

2. Memperhatikan dengan seksama penjelasan yang diberikan oleh dosen. 

3, Tidak melakukan tindak kecurangan dalam bentuk apapun seperti dalam ruangan ujian.

4. Menjaga tatakrama dalam bersikap baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus.

5. Menerapkan parafrase dalam setiap tugas dengan tidak melakukan tindak plagiarisme dalam mengerjakan tugas. 

6. Ikut berpartisipasi dan antusias yang aktif dengan berbagai metode pembelajaran yang diberikan

Menurut saya, dengan melakukan sebagian contoh kecil diatas akan membuat para pelajar menjadi mahasiswa yang terdidik dan berintegritas yang baik.

D. Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?

Jawab:

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dimana diibaratkan sebagai pondasi yang akan memperkokoh suata negara yang menverminkan kepribadian masyarakat Indonesia karena terdapat butir-butir yang pengimplementasiannya mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. Hakikat Pancasila merupakan kandungan yang terdapat dalam nilai-nilai sila Pancasila yang harus dijadikan sebab yang menjadikannya sebagai dasar negara. Pancasila menunjukan hakikat atau subtansi Pancasila yaitu dasar atau kata dasar Tuhan, manusia, rakyat, dan adil.Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagai konsokuensi logis dari kesadaran kehendak, yang berawal dari dalam diri, sehingga menimbulkan rasa keimanan, rasa kemanusiaan, rasa berbangsa/kebangsaan, rasa demokrasi, dan rasa keadilan.

Nama: Monique Shalshabil
NPM: 2218011061
PSPD A

MATA KULIAH UMUM UNIVERSITAS LAMPUNG
“PENGUATAN KARAKTER, RELIGIUS, DAN KEBANGSAAN”

Pendidikan karakter ialah sesuai nilai dan norma yang berlaku agar tidak dapat disusupi nilai-nilai yang merusak moral.
Karakter religius merupakan cara membentuk manusia yang bermartabat dan nasionalis

Materi 1: Moderasi Beragama
Pemateri: Dr. Mohammad Bahrudin, M.A

Moderat ialah peduli dengan sesama manusia tidak melihat suku dan agama guna mewujudkan kerukunan antar umat beragama.
Dokumen beragama, kedaiamaun dunia tidak bisa tercapat tanpa adanya kerukunan umat beragama. “No peace among the nations without peace among the religions.” Perang salib contoh nyata bahwa apabila tidak ada kerukunan antar umat beragama maka kedamaian dunia pun tidak akan tercapai. Solusi untuk menjaga kesatuan dengan banyaknya pluralitas ialah menjaga kerukunan antar manusia.

Moderasi beragama ialah soul / rouh kerukunan umat beragama.
Kerukunan umat beragama ialah pilar kerukunan nasional.

Yang dirukunkan itu umatnya bukan ajarannya, jangan mencampuradukan ajaran agama.

Moderasi agama merupakan pilihan untuk memiliki arah pandang, sikap dan perilaku pada ajaran agama lain.

Pilar moderasi: Pemikiran, gerakan, perbuatan.

Moderasi berbagai bidang:
1. Keyakinan
2. Terbukanya pintu Rukhsah (keringanan)
3. Perilaku
4. Rutin menjalankan ajaran agama
5. Membelanjakan harta

Hambatan: Blind obedience (fanatisme), intolerance, dan rasicm

Indikator Moderat
1. Acknowlegde dengan menghormati kehadiran agama lain.
2. Celebrate dengan merayakan keberagaman yang disumbangkan setiap agama. Tidak merusuhi atau melarang tradisi agama lain selama tidak melenceng dari norma.
3. Value dengan menjunjung tinggi nilai luhur universal agama. Semua agama mengajarkan mengenai memanusiakan manusia.
4. Learn ialah belajar dari pengalaman sejarah masa lalu.
5. Respect dengan mengapresiasi kontribusi setiap kelompok agama.
6. Tolerate dengan memberikan hak yang sama. Contoh nyata di bandar lampung ialah gereja dan masjid yang bersebrangan di daerah tanjung karang, tanpa adanya bentrok antar umat beragama.


Materi kedua : Penguatan Karakter Melalui Pendidikan Spiritual
Pemateri: Prof. Dr. H. A Gani., S.Ag., S.H., M.Ag.

Generasi muda ialah populasi yang signifikan hampir dari 26,3 persen terdiri dari remaja.

Data menyebutkan bahwa pelajar SD,SMP,SMA yang terlibat tawuran sekotar 1.318 siswa dari total 1.647.835 siswa di DKI JAKARTA. Terdapat juga data dari KPAI dimana terdapat 17 kasus kekerasan yang melibatkan peserta didik dan guru pada tahun 2021 yang tersebar di 11 provinsi dan 20 kabupaten. Terdapat pula bahwa 20,9 persen remaja mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah serta 38,7 persen remaja mengalami kehamilan sebelum menikah dan kelahiran setelah menikah, yang menunjukan bahwa terdapat perilaku seksual tidak sehat dikalangan remaja yang meningkat. Seks bebass serta narkoba, HIV/IDS merupakan masalah serius karena terdapat 26,7 persen penduduk yang terlibat.

Berdasarkan data tersebut sangat bertentangan dengan istilah generasi muda adalah harapan dan penerus bangsa. Solusinya ialah dengan menerapkan pendidikan yang berkonsep berspiritual. Pendidikan spiritual ialah sesuatu yang sangat penting dianggap sebagai nutrisi bergizi tinggi karena sangat dibutuhkan oleh manusia sehat agar tidak melenceng dari hidayah yang diberikan Tuhan. Semua hal tidak boleh dalam porsi yang berlebihan, harus sesuai dengan porsi yang dibutuhkan agar tidak menjadi hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat.
Esensi dari pendidikan spritiual ialah penanaman dan pencerahan manusia yang dilandasi oleh agama.

“YANG SUKSES IALAH MEREKA YANG DAPAT MEMENAGE WAKTU” karena waktu tidak bisa diulang, ibarat pedang, dan peluang. Hidup didunia ialah bertujuan untuk meraih kehidupan yang mulia di akhirat.

4 Perkara yang ditanyakan pada hari akhir ialah umur, ilmu, harta, dan tubuh. Dengan pertanyaan umurnya digunakan untuk apa, ilmunya diajarkan atau tidak, harta didapatkan dari mana, dan tubuh dipergunakan untuk apa.

Mahasiswa yang sukses ialah yang bisa mengelola waktu yang baik, mengajak orang lain sukses, mengingat kematian dan persiapannya (cerdas), serta dapat membuat orang lain bahagia (bahagia).


Materi ketiga: Membangun Karakter Kebangsaan
Pemateri: Dr. Sairul Basri, S.Ag., S.H., M.Pd.

Melawan rakyat sendiri ialah hal yang paling susah karena buta akan protagonis dan antagonis.

Negara Indonesia disegani karena
1. Nasionalisme.
2. Ideologi yang tidak bisa diganti.

Negara kuat karena ideologi kuat.

Proxy war ialah cara untuk menghancurkan masyarakat dari dalam tanpa adanya agresi militer dengan memanfaatkan orang Indonesia sendiri.

Negarawan : Seseorang yang ahli-
menjalankan perneritahan atau negara yang mampu membawa negara yang berwibawa yang taat menyusun arah negara bedepan untuk bemajuan bangsa.
Tujuan : SEGALA UPAYA UNTUK MEMPERTAHANKAN
KEDAULATAN NEGARA, KEUTUHAN Wilayah NKRI DAN KESELAMATAN NEGARA DARI BERBAGAI ANCAMAN

Ancaman negara:
1. Ekonomi, perang dunia kedepan ialah ekonomi dan teknologi. Yang menguasai ekonomi ialah yang terkuat.
2. Senjata biologi seperti covid yang dapat membunuh secara masal tanpa agresi militer yang tidak dapat diadili.
3. Pornografi, mengubah mindset pemikiran seseorang gang menyebabkan spiritual yang luntur.
4. Narkoba, semua golongan sosial tidak luntur dari bahayanya narkoba yang masuk dengan cara perlahan.
5. Radikalisme dan terorisme, radikal dalam ide dan konsep ialah radikal yang dibolehkan. Namun radikalisme dan terorisme yang sangat tidak diperbolehkan karena tujuannya untuk mengubah ideologi negara.
6. Legislasi, merupakan ancaman pembuatan undang-undang demi menguntungkan pihak tertentu untuk merugikan pihak tertentu. Seperti menetapkan undang-undang yang tidak cocok dengan budaya Indonesia dan merugikan masyarakat.
7. Bencana alam, seperti longsong, sunami, banjir, dan meletus gunung berapi yang memakan banyak korban tanpa perang.
8. Politik, dimana di Indonesia saling injak demi pribadinya berdiri dengan mengedepankan kepentingan masing-masing.
9. Ideologi.
10. Teknologi seperti perang cyber dengan saling mengambil data. Pembunuhan secara perlahan melalui radiasi tingkat tinggi yang dipancarkan oleh media elektronik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Negara layaknya makhluk hidup yang tidak tetap dan berubah-ubah undang-undangnya. Serta bisa mati apabila tidak dilindungi dari hambatan, ancaman, tantangan, dan gangguan (HTAG). Yang bertanggung jawab ialah seluruh badan negara Indonesia.

Doktrin nilai nasionalisme yang berpancasila ialah:
1. Mencintai tanah air, karena hidup kita berada ditanah dan air dengan tidak memperjual belikan tanah Indonesia.
2. Sadar berbangsa dan bernegara, yang mempunya aturan, nilai, dan norma yang harus dipatuhi dalam lingkup undang-undang yang mengikat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Rela berkorban demi bangsa dan bernegara. Jangan menghilangkan sejarah karena sarana membangkitkan nasionalisme bagi para generasi muda. Tugas kita ialah menjaga NKRI.
4. Yakin pancasila sebagai ideologi pancasila. Jangan memperdebatkan agama dan pancasila karena kedua unsur itu merupakan satu kesatuan yang berintegrasi. Negara indonesia bukan negara sekurel dan liberal, namun Negara Indonesia ialah yang menjunjung nilai-nilai agama.

Alat pemersatu bangsa oalah pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika yang menciptakan NKRI.

Ideologi terancam apabila warga negara:
1. BERTINDAK SENDIRI TANPA DENGAN KEARIFAN
LOKAL (KARENA PANCASILA DIAMBIL DARI KL)
2. TIDAK DITANAMKAN SEJAK DINI KEPADA SELURUH WN
3. PANCASILA HANYA SEBAGAI SLOGAN SAJ A, TEORI DAN TIDAK MENJADI PANDANGAN HIDUP BERBANGSA
4. BERPIIR DAN BERUPAYA UNTUK MENGGANTI IDEOLOGI
BANGSA (INI RESIKO YANG TERTINGGI)
5. MELEMAHKAN KEBHINEKAAN

Kenakalan remaja:
1. Merokok
2. Minuman keras
3. Melawan orang tua
4. Sex bebas
5. Narkoba
yang dihasilkan ialah menimbulkan generasi yang lemah dan bodoh, tergantung dengan seseorang yang membuat tidak mampu bersaing, serta hura-hura yang mengakibatkan kehilangannya masa depan.

Laksanakan
1. JANGAN MUDAH MENIRU BUDAYA BARU/ASING
2. DEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH
3. BUATLAH DIRI ANDAHANYAPRESTASI BUKAN PRUSTASI
4. HORMATI ORANG TUA DAN GURU (KALAU INI HILANG
BERARTI BUDAYA SUDAH BERUBAH KE DUNIA BARAT)
5. BERUSAHALAH UNTUK MENJADI ORANG BAIK DAN BENAR KARENA ORANG2 SUKSESLAH YANG AKAN MENYELAMATKAN BANGSA DAN AGAMA