Posts made by Safana Nadhira Syarif

Nama : Safana Nadhira Syarif
NPM : 2215012006
Kelas : B
Prodi : S1 Arsitektur

A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?

Indonesia telah meratifikasi hampir semua perjanjian HAM internasional, dan masih berusaha untuk berkomitmen meratifikasi konvensi lainnya meski masih belum terwujud. Salah satu usaha yang dilakukan Indonesia adalah konvensi PBB guna perlindungan bagi semua orang dari penghilangan paksa. Indonesia juga mendukung gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial atas jalannya kekuasaan negara. Walau HAM di Indonesia mengalami kemajuan dan kemunduran di saat yang bersamaan namun Indonesia tetap berupaya mewujudkan HAM dengan berbagai cara, sehingga HAM di Indonesia sedikit demi sedikit dapat terlaksana dengan baik


B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?

Demokrasi di Indonesia sudah sepatutnya mengambil nilai-nila adat dan budaya asli masyarakat, karena hal tersebut dapat menjadi ciri dari bangsa Indonesia itu sendiri dan adat serta budaya Indonesia sangatlah beragam dan indah sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara yang beraneka ragam namun tetap bersatu di tengah perbedaan. Manusia adalah makhluk yang membutuhkan tempat untuk mengadu, dan Indonesia adalah negara yang bermayoritas penduduk beragama yang menyembah kepada Tuhan yang maha esa, jadi jika terdapat prinsip demokrasi berketuhanan kepada Tuhan yang maha esa, adalah hal yang tepat , dan membedakan Indonesia dengan negara lain.

C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?

Menurut saya praktik demokrasi Indonesia saat ini masih belum sesuai dengan Pancasila maupun UUD 1945, walau di beberapa daerah sudah sesuai, hal ini dikarenakan pemilihan wakil rakyat atau pemimpin rakyat tidak memiliki standar khusus, sehingga semua orang tanpa latar belakang tertentu dapat menjadi wakil dari rakyat, baik orang itu mengerti ataupun tidak soal politik. Jadi hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat standar tertentu bagi masyarakat yang ingin menjadi wakil rakyat. HAM juga kurang dijunjung dalam praktik demokrasi, dapat dilihat para wakil rakyat sangat tidak menerima kritikan masyarakat.

D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Saya sebagai rakyat Indonesia akan berusaha menyuarakan hal ini dengan cara kritik pada pemerintah, dikarenakan adanya sosial media hal ini mempermudah rakyat dalam mengkritik karena hal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan agenda politik dapat langsung diketahui.

E. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?


Pihak-pihak yang memiliki kuasa kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama, dan menggunakan loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas, dapat menimbulkan pertanyaan tentang penghormatan terhadap hak asasi manusia dalam konteks demokrasi saat ini. Penggunaan kekuasaan yang semena-mena tersebut, sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan HAM di Indonesia sehingga dapat menjadi ancaman kebebasan individu dan kemajuan demokrasi. Penting bagi rakyat dan pemerintah untuk mengawasi dan mengevaluasi tindakan pihak-pihak yang memiliki kekuasaan ini untuk memastikan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia
Nama : Safana Nadhira Syarif
NPM : 2215012006
Kelas : B
Prodi : S1 Arsitektur

Wawasan Nusantara

Jiwa nasionalisme bisa tumbuh dengan mempelajari wawasan nusantara. Wawasan berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang memiliki arti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi, selanjutnya muncul kata mawas yang artinya memandang, meninjau atau melihat. Wawasan Nusantara memiliki arti cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat bangsa, dan wilayah negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)(meliputi darat, laut, udara, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan). Wawasan nusantara memiliki peranan penting dalam mewujudkan persatuan bangsa. Wawasan Nusantara memiliki manfaat sebagai pedoman, motivasi, dorongan, dan rambu-rambu dalam menentukan segala keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan negara. Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan jiwa nasionalisme yang tinggi disegala aspek kehidupan. Latar belakang wawasan nusantara berdasarkan deklarasi juanda, 30 april 1982 di konferensi PBB menerima dokumen yang berjudul 'THE UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA', wilayah laut Indonesia menjadi sangat luas. TAP MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN (garis-garis besar haluan negara) 'wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan penyelenggara kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara'. Bangsa Indonesia tidak ingin terpeceh menjadi berbagai bangsa untuk mewujudkan nya maka dibutuhkan semangat kebangsaan secara terus menerus. Latar belakang politis wawasan nusantara dalam pembukaan UUD 1945 Alinea ke 2 'Dan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa menghantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur'. Dengan adanya konsepsi wawasan nusantara wilayah Indonesia menjadi sangat luas namun konsepsi wawasan nusantara juga mengajak seluruh rakyat indonesia untuk memandang keragaman di Indonesia sebagai satu kesatuan. Luas wilayah Indonesia adalah suatu tantangan dalam mengelolanya hal ini dikarenakan luas wilayah memunculkan potensi ancaman dan sebaliknya memiliki potensi keunggulan dan kemanfaatan.