Kiriman dibuat oleh Yohana Keel Lie Liyu

KP AUD kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

oleh Yohana Keel Lie Liyu -
Agar dapat menyampaikan dan mendengarkan pesan secara lisan dengan lancar. Perlu mempelajari hal-hal berikut ini:
1. Berlatih Berbicara. Cobalah untuk berbicara secara teratur untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Perhatikan intonasi dan nada suara dari cara mengucapkan kata dan intonasi dapat mempengaruhi pemahaman pesan.
2. Gunakan bahasa tubuh yang sesuai seperti Ekspresi wajah dan gerakan tubuh dapat membantu menyampaikan pesan dengan lebih efektif.
3. Pada saat mendengarkan, perlu konsentrasi penuh pada pembicara. Ini membantu untuk memahami pesan dengan baik.
4. Berlatih berbicara di depan umum seperti Memberikan presentasi, ceramah atau berbicara di depan audiens dapat meningkatkan keterampilan berbicara.

Keterampilan menyampaikan dan mendengarkan yang baik adalah kunci komunikasi yang efektif. Hal ini dapat memungkinkan untuk mengekspresikan diri dengan jelas, memahami orang lain, dan membangun hubungan yang kuat dalam berbagai konteks, baik profesional maupun pribadi.

KP AUD kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

oleh Yohana Keel Lie Liyu -
Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikatormenyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapatmenciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengankomunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakankomunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).

Berikut beberapa model-model proses komunikasi adalah
- Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematicalof Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagaiproses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon daningin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
- Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
- Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasardalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu.
- Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
- Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.
- Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota –anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.

KP AUD kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

oleh Yohana Keel Lie Liyu -
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan komunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada manusia yang tidak dari berkomunikasi, karena setiap kegiatan manusia pasti melalui proses komunikasi. Baik itu dengan diri sendiri maupun orang lain, verbal atau non verbal, tatap muka ataupun menggunakan media. Definisi komunikasi menurut Rogers (dalam Cangara) : “Proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.” (2012:22) Komunikasi merupakan proses berpindahnya sebuah ide atau pesan dari komunikator kepada komunikan dengan tujuan untuk mengubah perilaku penerima sesuai dengan keinginan komunikator.

Berikut ini beberapa fungsi dari komunikasi antara lain
1. Komunikasi berfungsi untuk memhamai diri sendiri dan orang lain.
2. Komunikasi berfungsi untuk mewujudukan relasi yang penuh makna.
3. Komunikasi berfungsi untuk menguji dan mengubah sikap dan perilaku.

unsur-unsur komunikasi adalah sebagai berikut.
1. Sumber Informasi
Sumber informasi adalah orag yang menyampaikan pesan. Pada tahap ini sumber informasi melakukan proses yang kompleks yang terdiri dari timbulnya suatu stimulus yang menciptakan pemikiran dan keingingan untuk berkomunikasi, pemikiran ini diencoding menjadi pesan, dan pesan tersebut disampaikan melalui saluran atau media kepada penerima.

2. Encoding
Encoding adalah suatu proses di mana sistem pusat syaraf sumber informasi memerintahkan sumber informasi untuk memilih simbol-simbol yang dapat dimengerti dan dapat menggambarkan pesan.

3. Pesan
Pesan atau message adalah segala sesuatu yang memiliki makna bagi penerima. Pesan merupakan hasil akhir dari proses encoding. Pesan ini dapat berupa kata-kata, ekspresi wajah, tekanan suara dan penampilan.

4. Media
Media adalah cara atau peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada penerima. Media tersebut dapat berupa surat, telepon atau tatap muka langsung.

5. Decoding
Decoding adalah proses dimana penerima pesan menginterpretasikan pesan yang diterimanya sesuai dengan pengetahuan, minat dan kepentingannya.

6. Feedback atau Umpan Balik
Feedback atau umpan balik adalah respon yang diberikan oleh penerima pesan kepada pengirim sebagai tanggapan atas informasi yang dikirim sumber pesan. Pesan ini dapat berupa jawaban lisan bahwa si penerima setuju atau tidak setuju dengan informasi yang diterima.

7. Hambatan atau Noise
Hambatan atau noise adalah berbagai hal yang dapat membuat proses komunikasi tidak berjalan efektif.

BK kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

oleh Yohana Keel Lie Liyu -
1. Perspektif Biologis – Temperamen
Teori perkembangan biologis tentang temperamen adalah pandangan yang mengaitkan karakteristik temperamen individu dengan faktor-faktor biologis. Salah satu teori yang terkait dengan hal ini adalah teori temperamen oleh Alexander Thomas dan Stella Chess.

Teori ini menekankan bahwa temperamen memiliki akar biologis dan dapat memengaruhi bagaimana anak-anak berinteraksi dengan dunia sekitar mereka. Namun, peran pengasuhan dan lingkungan sosial juga dapat berdampak pada perkembangan temperamen anak. Teori temperamen Thomas dan Chess menjadi dasar bagi penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara faktor-faktor biologis dan perkembangan temperamen.

2. Perspektif Psikoanalisis - Teori psikoseksual dari Freud - Teori psikososial dari Erikson
1. Teori perkembangan psikoseksual Sigmund Freud
Sigmund Freud mengembangkan Teori Psikoseksual yang mengeksplorasi perkembangan individu melalui tahap-tahap psikoseksual.
Pendekatan Freud terhadap perkembangan psikoseksual menyoroti pentingnya pengalaman awal dalam membentuk kepribadian individu. Meskipun banyak aspek teorinya telah dikritik dan diperdebatkan, pendekatannya terhadap tahap-tahap perkembangan masih memengaruhi pemahaman psikologi perkembangan

2. Teori perkembangan psikososial Erik Erikson
Erik Erikson mengembangkan Teori Psikososial yang berfokus pada perkembangan individu melalui serangkaian tahap psikososial.
Pendekatan psikososial Erikson menyoroti peran perkembangan psikososial sepanjang hidup dan bagaimana konflik yang dihadapi di setiap tahap dapat membentuk kepribadian dan identitas individu. Teorinya menekankan peran pengembangan identitas, hubungan interpersonal, dan perkembangan seluruh siklus kehidupan

3. Perspektif Pembelajaran Teori Skinner, Watson dan Bandura
- B.F. Skinner (Teori Behaviorisme)
Skinner memandang pembelajaran sebagai proses di mana individu merespons rangsangan dari lingkungan mereka. Menurutnya, perilaku dipelajari melalui asosiasi antara rangsangan dan respons.
- Albert Bandura (Teori Pembelajaran Sosial)
Bandura mengenalkan ide bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi melalui respons terhadap rangsangan eksternal, tetapi juga melalui proses pengamatan dan pemodelan. Ia mengatakan bahwa individu belajar dari orang lain melalui interaksi sosial.
- John B. Watson (Behaviorisme Klasik)
Watson menekankan bahwa perilaku adalah hasil dari belajar melalui asosiasi antara rangsangan eksternal dan respons. Ia berpendapat bahwa individu lahir tanpa perilaku yang sudah terbentuk dan bahwa semua perilaku dapat dipelajari melalui pengalaman.

4. Perspektif Kognitif - Teori Piaget and Vigotsky
- Teori piaget
Piaget mengemukakan bahwa perkembangan kognitif anak-anak melalui empat tahap, yaitu tahap sensorimotor, preoperasional, konkret operasional, dan formal operasional.
- Vygotsky menekankan peran penting interaksi sosial dan pengaruh lingkungan sosial dalam perkembangan kognitif individu. Inti dari teori Vygotsky adalah bahwa perkembangan kognitif terjadi melalui interaksi sosial, terutama dalam konteks hubungan antara anak-anak dan orang dewasa.

5. Perspektif Kontekstual - Teori ekologi Bronfrenbrenner
Urie Bronfenbrenner adalah seorang psikolog yang mengembangkan Teori Ekologi dalam pembelajaran dan perkembangan manusia. Teori ini menekankan peran penting lingkungan dalam memahami perkembangan individu.

Teori Ekologi Bronfenbrenner menggambarkan kompleksitas pengaruh lingkungan pada perkembangan individu, dan menekankan pentingnya memahami konteks sosial dan budaya dalam pemahaman tentang pembelajaran dan perkembangan manusia.

6. Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik -Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth
Teori John Bowlby dan Mary Ainsworth dalam konteks perkembangan anak adalah sering disebut sebagai Teori Kepeliharaan (Attachment Theory) dan memiliki perspektif evolusioner yang kuat.

Pendekatan evolusioner dari teori kepeliharaan ini menyoroti pentingnya attachment sebagai strategi adaptasi untuk manusia dalam konteks evolusi. Attachment membantu memastikan kelangsungan spesies manusia dengan memberikan perlindungan, dukungan emosional, dan keamanan bagi anak-anak, yang pada gilirannya meningkatkan kemungkinan kelangsungan hidup dan reproduksi

7. Perspektif Moral – Teori Kohlberg
Lawrence Kohlberg adalah seorang psikolog yang mengembangkan Teori Moral yang terkenal. Teori moralnya didasarkan pada perkembangan tahap-tahap moral individu sepanjang waktu.

Kohlberg percaya bahwa perkembangan moral individu melewati tahap-tahap ini sepanjang hidup mereka, meskipun tidak semua individu mencapai tahap tertinggi. Teori ini membantu menjelaskan bagaimana individu berkembang dalam pemahaman dan penerapan nilai dan prinsip moral, serta bagaimana pandangan moral mereka berkembang seiring waktu.

BK kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

oleh Yohana Keel Lie Liyu -
1. Karakteristik perkembangan aud
Anak usia dini memiliki karakter unik . Pemberian stimulasi bagi setiap anak tidak bisa disamakan dan dipukul secara rata. Berikut beberapa karakteristik anak usia dini.
1. Anak sebagai pembelajar yang aktif.
Anak membangun pengetahuan melalui pengalaman konkrit, interaksi sosail, dan refleksi. Mereka akan terus berusaha mengkonstruksi pemahaman atas pengalaman yang dihadapinya dengan kemampuan kognitif dan indera,
2. Anak belajar melalui sensori dan penca indera.
Menurut Montessori (Yuliani Nurani Sudjiono, 2011:92), panca indera merupakan pintu gerbang masuknya masuknya berbagai pengetahuan ke dalam otak anak. Oleh karena itu seluruh panca indera harus memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai fungsinya.
3. Anak sedang berada dalam masa peka.
Perkembangan fisik, motoric, sensoris, intelektual social emosional, dan seni sangat pesat di usia dini. Oleh karena itu mereka membutuhkan stimulasi yang tepat. Pemberian stimulus tersebut tidak hanya dilakukan oleh orangtua, tetapi juga lingkungan dimana anak mulai belajar bersosialisasi seperti di lembaga prasekolah (TK,RA,KB, dsb). Anak akan memperoleh berbagai kegiatan sudah terencana sesuai dengan tahapan perkembangan yang dilakukan melalui aktivitas yang paling disukai anak yaitu bermain.
4. Memiliki momentum emas.
Anak di usia dini merupakan momentum emas yang menjadi landasan tumbuh kembang anak. Pada periode ini, anak akan melalui serangkaian tugas perkembangan. Jika terlewatkan, maka anak tidak akan dapat mengulanginya lagi.
5. Proses belajar anak dipengaruhi oleh kematangan dan lingkungan anak.
Belajar dan perkembangan adalah dua aspek yang saling mempengaruhi. Proses belajar akan mempengaruhi perkembangan anak, dan perkembangan akan mempengaruhi proses belajar anak. Proses ini berlangsung melalui interkasi dengan lingkungan.

2. Ciri perkembangan anak usia dini
terdapat ciri- ciri perkembangan anak usia dini secara umum, antara lain:

1) Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan tinggi dan berat badan serta organ- organ tubuh lainnya). Perubahan aspek psikis (semakin bertambahnya kosa kata dan kematangan dalam hal kognitif, mengingat dan imajinasnya).
2). Perubahan pada proporsi aspek fisik. Yaitu proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangan dan pada usia remaja tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia remaja. Pada aspek psikis (perubahan imajinasi ke realistis dan perubahan perhatian dari yang egosentris perlahan- lahan kepada kelompok teman sebaya).
3) Hilangnya tanda- tanda pada aspek fisik (hilangnya kelenjar thymus yang ada pada bagian dada, kelenjar pineal pada bagian bawah otak, rambut- rambut halus dan gigi susu). Sedangkan pada aspek psikis (hilangnya masa- masa mengoceh, merangkak, dan perilaku impulsive yaitu dorongan untuk bertindak sebelum berpikir).
4) Didapatkannya tanda- tanda baru pada aspek fisik yakni pergantian gigi dan ciri- ciri seks pada usia remaja. Primer (menstruasi pada wanita dan mimpi basah pada lelaki). Sekunder (perubahan pada anggota tubuh pinggul dan buah dada pada wanita sedangkan tumbuh kumis, jakun dan suara pada pria). Tanda- tanda baru pada aspek psikis meliputi keingintahuan yang besar yang berkaitan dengan seks, ilmu pengetahuan, dan nilai agama moral.

3. Prinsip perkembangan anak usia dini
prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini menurut Bredekamp dan Coople (1997), yaitu sebagai berikut.
1) Perkembangan Aspek/Ranah Fisik, Sosial, Emosional, dan Kognitif Anak Saling Berkaitan DAN Saling Mempengaruhi Satu Sama Lain.
2) Perkembangan Fisik/Motorik, Emosi, Sosial, Bahasa dan Kognitif Anak Terjadi dalam Suatu Urutan Tertentu yang Relatif Dapat Diramalkan.
3) Perkembangan Berlangsung dalam Rentang yang Bervariasi Antar Anak dan Antar bidang Pengembangan dari Masing-masing Fungsi.
4) Pengalaman Awal Anak Memiliki Pengaruh Kumulatif dan Tertunda terhadap Perkembangan Anak
5) Perkembangan Anak Berlangsung ke Arah yang Makin Kompleks, Khusus, Terorganisasi, dan Terinternalisasi.
6) Perkembangan dan Cara Belajar Anak Terjadi dan Dipengaruhi oleh Konteks Sosial Budaya yang Majemuk.
7) Anak adalah Pembelajar Aktif, yang Berusaha Membangun Pemahamannya tentang Lingkungan Sekitar dari Pengalaman Fisik, Sosial, dan Pengetahuan yang Diperolehnya.
8) Perkembangan dan Belajar Merupakan Interaksi Kematangan Biologis dan Lingkungan, Baik Lingkungan Fisik maupun Lingkungan Sosial.
9) Bermain merupakan Sarana Penting bagi Perkembangan Sosial, Emosional, Kognitif Anak, dan Menggambarkan Perkembangan Anak.
10) Perkembangan akan Mengalami Percepatan apabila Anak Berkesempatan untuk Mempraktikkan Berbagai Keterampilan yang Diperoleh dan Mengalami Tantangan Setingkat Lebih Tinggi dari Hal-hal yang Telah Dikuasainya.

4. Aspek-aspek perkembangan
Beberapa Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia Dini :
1. Aspek Perkembangan Kognitif
2. Aspek Perkembangan Fisik Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot terkoordinasi (Hurlock: 1998).
3. Aspek Perkembangan Bahasa Hart & Risley (Morrow, 1993) mengatakan umur 2 tahun, anak-anak memproduksi rata-rata dari 338 ucapan yang dapat dimengerti dalam setiap jam, cakupan lebih luas adalah antara rentangan 42 sampai 672.
4. Aspek Perkembangan Sosio-Emosional Masa TK merupakan masa kanak-kanak awal. Pola perilaku sosial yang terlihat pada masa kanak-kanak awal, seperti yang diungkap oleh Hurlock (1998:252) yaitu: kerjasama, persaingan, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial, simpati, empat, ketergantungan, sikap ramah, sikap tidak mementingkan diri sendiri, meniru, perilaku kelekatan.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
Perkembangan anak dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang kompleks. Beberapa faktor utama yang memengaruhi perkembangan anak termasuk:

Faktor Genetik: Warisan genetik dari orang tua memainkan peran penting dalam menentukan ciri fisik dan sifat-sifat anak.

Faktor Lingkungan: Lingkungan tempat anak tinggal, belajar, dan berinteraksi memiliki dampak signifikan pada perkembangan mereka.

Nutrisi: Gizi yang baik sangat penting untuk perkembangan fisik dan kognitif anak.

Stimulasi Kognitif: Interaksi dengan lingkungan, seperti bermain, membaca, dan belajar, berperan dalam perkembangan kognitif anak.

Kesehatan dan Akses Ke Perawatan Kesehatan: Kesehatan fisik anak serta akses ke perawatan kesehatan yang baik memengaruhi perkembangan mereka.

Interaksi Sosial: Hubungan dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan orang dewasa lainnya memainkan peran penting dalam perkembangan sosial dan emosional anak.

Faktor Psikologis: Faktor seperti temperamen, motivasi, dan emosi anak juga mempengaruhi perkembangan mereka.

Pendidikan: Kualitas pendidikan yang diterima anak memengaruhi perkembangan intelektual dan keterampilan mereka.