Kiriman dibuat oleh Rani Prita Andini Rani Prita Andini

Komunikasi tertulis adalah tindakan menulis, mengetik atau mencetak simbol seperti huruf dan angka untuk menyampaikan informasi. Hal ini membantu karena memberikan catatan informasi untuk referensi. Menulis biasanya digunakan untuk berbagi informasi melalui buku, pamflet, blog, surat, memo dan lainnya.Komunikasi tertulis menggunakan media tulisan untuk menyampaikan pesan dan informasi. Komunikasi tertulis lebih bermanfaat karena ada catatan informasi dari komunikator yang bisa digunakan sebagai referensi di masa depan. Contohnya kita membaca suatu buku, blog, catatan dan lain-lain.Contohnya WhatsApp, Line, Gmail, dan lainnya. Ragam komunikasi tertulis adalah membaca dan menulis. Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Karena kegiatan membaca dalam komunikasi ini hanya bisa dilakukan ketika ada seseorang yang menulis pesan.
Komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata, contohnya menggunakan bahasa tubuh seperti mimik wajah dan gerakan tangan bahkan intonasi suara dan kecepatan bicara.Komunikasi nonverbal terdiri dari beberapa jenis, antara lain gerakan tubuh, mimik wajah, gerakan mata, komunikasi ruang, sentuhan, parabahasa, dan komunikasi waktu.berikut ini contoh komunikasi nonverbal yang perlu kita pahami karena sangat penting di dunia kerja.
1.postur tubuh
Ekspresi Sikap Belajar: Postur tubuh siswa dapat mengindikasikan sikap belajar. Misalnya, siswa yang duduk tegak dan fokus cenderung lebih siap untuk belajar dibandingkan dengan yang bersandar dan terlihat tidak tertarik.
Interaksi Sosial: Postur juga memengaruhi interaksi sosial dalam kelas. Siswa yang berdiri tegak atau duduk dengan postur terbuka lebih cenderung berpartisipasi aktif di dalam kelas.
2.Ekspresi wajah (kontak mata)
Ekspresi wajah disebut menjadi bagian penting dari komunikasi nonverbal karena kita bisa memberikan banyak informasi ke lawan bicara lewat ekspresi.
Misalnya, saat kita merasa excited dengan lawan bicara maka ekspresi wajah seperti tersenyum akan muncul. Sedangkan, saat sudah bosan maka ekspresi wajah cemberut akan keluar dengan sendirinya.Itulah mengapa ekspresi wajah sangatlah penting diperhatikan saat kita sedang bicara di tempat kerja.
Ekspresi wajah juga akan menjadi hal pertama yang dilihat bahkan sebelum kita mulai berbicara. Pasalnya, saat kita menunjukkan ekspresi wajah yang jutek pastinya juga akan membuat orang lain merasa terganggu.Itulah mengapa menjaga ekspresi wajah juga sama pentingnya dengan menjaga perkataan saat bicara.

Beberapa peran komunikasi nonverbal dalam konteks pembelajaran:
1. Ekspresi Emosi: Ekspresi wajah dapat membantu mengkomunikasikan emosi dan perasaan siswa. Guru dapat menggunakan ekspresi wajah yang tepat untuk menunjukkan kegembiraan, kekecewaan, atau kebingungan terhadap materi pembelajaran. Hal ini membantu siswa untuk lebih memahami dan merespons materi dengan tepat.

2. Menyampaikan Ketertarikan dan Keterlibatan: Postur tubuh dan ekspresi wajah yang aktif dan terlibat dapat menunjukkan minat dan keterlibatan guru terhadap materi yang diajarkan. Siswa akan merasa lebih termotivasi dan terdorong untuk belajar ketika mereka melihat guru yang antusias dan bersemangat.

3. Mengontrol Kelas dan Membangun Otoritas: Postur tubuh yang tegas dan ekspresi wajah yang menunjukkan kekuasaan dapat membantu guru dalam mengendalikan kelas. Ketika guru memiliki postur yang tegak dan mempertahankan kontak mata yang kuat, siswa akan cenderung lebih fokus dan menghormati guru.

4. Menginterpretasikan Pesan: Komunikasi nonverbal, termasuk ekspresi wajah dan perilaku mata, dapat membantu siswa dalam memahami dan menginterpretasikan pesan dengan lebih baik. Misalnya, ketika guru menjelaskan konsep yang sulit, ekspresi wajah yang jelas dan kontak mata yang kuat dapat membantu siswa dalam membaca dan mengerti maksud yang disampaikan.
Pesan nonverbal kinesik,
Pendekatan komunikasi nonverbal adalah bentuk komunikasi yang menunjukkan bahasa kejujuran, karena gerakan/ekspresi muka atau mimik lebih bermakna (jujur) daripada yang diucapkan. Sedangkan istilah KINESIK sendiri adalah gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekpresi muka atau wajah, isyarat tubuh dan sikap tubuh.Gestur (disebut juga gerak isyarat) adalah suatu bentuk komunikasi non-verbal dengan aksi tubuh yang terlihat mengkomunikasikan pesan-pesan tertentu, baik sebagai pengganti bicara atau bersamaan dan paralel dengan kata-kata. Gestur mengikutkan pergerakan dari tangan, wajah, atau bagian lain dari tubuh.
Komunikasi merupakan kunci terpenting dalam membangun hubungan baik antar setiap individu. Komunikasi yang efektif sangat bergantung pada ketrampilan seseorang dalam mengirim maupun menerima pesan. Kita menyaksikan begitu banyak proyek atau program Perusahaan macet ditengah jalan hanya gara-gara dis-komunikasi para anggotanya. Masalah yang paling sederhana dan sering muncul itu di karenakan kurangnya keterampilan mendengarkan dalam berkomunikasi. Keterampilan mendengarkan seharusnya mengiringi keterampilan bertanya dalam komunikasi yang efektif. Karena sebaik apa pun komunikasi terhadap seseorang tanpa diiringi dengan kemampuan mendengar maka komunikasi tidak efektif. Kemampuan mendengarkan secara aktif diartikan sebagai proses pemahaman secara aktif untuk mendapatkan informasi, dan sikap dari pembicara yang tujuannya untuk memahami pembicaraan tersebut secara objektif. Komunikasi efektif adalah suatu kegiatan pengiriman makna (pesan) dari seorang individu ke individu yang lain di mana kegiatan tersebut dapat menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak. Komunikasi Efektif, inilah yang menjadi permasalah orang Indonesia sekarang mereka masih awam terhadap budaya komunikasi Efektif dan kurangnya ketrampilan mendengar dalam berkomunikasi yang mengakibatkan mereka lebih banyak “berpendapat untuk mengemukakan masalah” daripada “berpendapat untuk memecahkan masalah”. Tujuanpenelitian mengetahui pentingnya ketrampilan mendengar dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan deskriptif eksploratif. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang di dasarkan pada data sekunder. Membangun komunikasi yang efektif, setidaknya kita harus: (1) Berusaha benar-benar mengerti orang lain (emphatetic communication), (2) Memenuhi komitmen atau janji, (3) Menjelaskan harapan atau rencana yang akan di lakukan, (4) Meminta maaf denga tulus ketika membuat kesalahan, (5) Memperlihatkan integritas pribadi.
1.Gambaran model komunikasi paling sederhana,yaitu terjadi secara satu arah.Pesan yang disampaikan melalui arus secara langsung dari pengirim pesan dan penerima pesan.Dalam model komunikasi linier,menerima pesan bersifat pasif sehingga tidak dapat memberikan umpan balik (feedback) secara langsung.