Posts made by Putri Ayu Lestari

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Putri Ayu Lestari -
Nama: Putri Ayu Lestari
Npm: 2213054024

Menyampaikan dan menerima pesan secara tertulis dengan sistematis adalah keterampilan penting dalam berkomunikasi efektif. Berikut adalah langkah-langkah dasar untuk melakukan ini.

Menyampaikan Pesan:
-Identifikasi Tujuan Pesan: Sebelum Anda mulai menulis, tentukan dengan jelas tujuan Anda. Apakah Anda ingin memberikan informasi, meminta bantuan, meminta izin, atau mengungkapkan pendapat Anda?
-Tentukan Audiens: Pertimbangkan siapa yang akan menerima pesan Anda. Ini akan membantu Anda menentukan bahasa, tingkat teknis, dan gaya komunikasi yang sesuai.
-Struktur Pesan: Pesan tertulis yang baik biasanya memiliki struktur yang jelas. Ini dapat mencakup pengantar, isi pesan, dan penutup. Gunakan paragraf, subjudul, atau poin-poin bullet jika perlu.
-Pilih Gaya Bahasa: Tentukan jenis bahasa yang akan Anda gunakan, apakah formal, santai, atau teknis. Pastikan bahasa yang Anda gunakan sesuai dengan audiens dan tujuan Anda.
-Gunakan Tata Bahasa yang Benar: Pastikan pesan Anda bebas dari kesalahan tata bahasa dan ejaan. Ini membantu mempertahankan profesionalitas dan kelancaran komunikasi.
-Jelaskan Poin Utama Terlebih Dahulu: Ketika menulis, penting untuk langsung menyampaikan poin utama Anda di awal pesan. Ini membantu pembaca untuk segera memahami inti pesan Anda.
-Sederhanakan dan Klarifikasi: Pastikan pesan Anda jelas dan tidak ambigu. Hindari kalimat panjang dan rumit. Jika perlu, tambahkan contoh atau ilustrasi untuk membantu pemahaman.
-Gunakan Alenia: Gunakan kata penghubung, seperti "selanjutnya," "sebaliknya," atau "karenanya," untuk menghubungkan ide-ide Anda secara logis dan memberikan alur yang baik dalam pesan Anda.
-Revisi dan Koreksi: Setelah menulis pesan, luangkan waktu untuk membacanya ulang, merevisi, dan memeriksa kesalahan. Ini memastikan pesan Anda jelas dan berkualitas.

Menerima Pesan:
-Baca dengan Seksama: Ketika Anda menerima pesan tertulis, bacalah dengan seksama. Fokuskan perhatian Anda pada isi pesan.
-Identifikasi Tujuan Pesan: Pahami dengan jelas apa yang ingin dikomunikasikan oleh pengirim pesan. Apakah itu informasi, permintaan, atau pendapat?
-Jangan Cepat Menilai: Jangan membuat penilaian atau reaksi emosional terhadap pesan sebelum Anda memahami sepenuhnya apa yang dikomunikasikan.
-Tanyakan Pertanyaan: Jika Anda memiliki keraguan atau butuh klarifikasi, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan kepada pengirim pesan. Ini bisa membantu Anda memahami pesan dengan lebih baik.
-Respon dengan Bijak: Saat Anda merespons pesan, pastikan tanggapan Anda sesuai dengan pesan yang Anda terima. Gunakan bahasa yang sesuai dan berpikir sebelum merespons.
-Revisi Pesan (Opsional): Jika diperlukan, Anda dapat meminta pengirim pesan untuk memberikan klarifikasi atau informasi tambahan.
-Konfirmasi Penerimaan Pesan: Setelah Anda memahami pesan, konfirmasikan kepada pengirim pesan bahwa Anda telah menerima dan memahami pesan tersebut.
Memahami bagaimana menyampaikan dan menerima pesan secara tertulis dengan sistematis adalah keterampilan yang sangat berguna dalam komunikasi pribadi maupun profesional. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memastikan pesan Anda disampaikan dengan jelas dan dipahami dengan baik oleh penerima pesan.

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Putri Ayu Lestari -
Nama: Putri Ayu Lestari
Npm: 2213054024

Menyampaikan dan mendengarkan pesan secara lisan dengan lancar adalah keterampilan penting dalam berkomunikasi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda dalam cara menyampaikan dan mendengarkan pesan secara efektif.
Cara Menyampaikan Pesan Secara Lisan dengan Lancar:
-Persiapkan Pesan Anda: Sebelum berbicara, pastikan Anda telah memahami pesan Anda dengan baik. Rencanakan apa yang akan Anda katakan dan identifikasi tujuan komunikasi Anda.
-Jelas dalam Pemilihan Kata: Gunakan kata-kata yang tepat dan jelas. Hindari penggunaan jargon atau bahasa yang mungkin tidak dipahami oleh pendengar Anda.
-Gunakan Bahasa Tubuh yang Tepat: Ekspresi wajah, gerakan tangan, dan bahasa tubuh secara umum dapat membantu Anda menyampaikan pesan dengan lebih jelas. Pastikan bahasa tubuh Anda sesuai dengan pesan yang Anda sampaikan.
-Suara dan Intonasi: Kontrol nada suara Anda. Hindari berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat. Gunakan intonasi yang tepat untuk menunjukkan rasa percaya diri dan kejelasan dalam pesan Anda.
-Buat Ringkasan: Selama percakapan, beri ringkasan singkat dari waktu ke waktu untuk memastikan pemahaman yang baik. Ini juga memberi kesempatan pada pendengar Anda untuk mengajukan pertanyaan atau klarifikasi jika diperlukan.
-Kendalikan Emosi: Hindari mengungkapkan emosi yang berlebihan yang dapat mengganggu pesan Anda. Cobalah untuk tetap tenang dan terkendali.
-Mendengarkan Tanggapan: Selalu luangkan waktu untuk mendengarkan tanggapan dari pendengar Anda. Ini dapat membantu Anda menyesuaikan pesan Anda jika perlu.

Cara Mendengarkan Pesan Secara Lisan dengan Lancar:
-Berikan Perhatian Penuh: Fokuskan perhatian Anda sepenuhnya pada pembicara dan pesannya. Hindari gangguan dan jangan berbicara atau berpikir tentang tanggapan Anda sendiri selama pembicaraan.
-Tidak Bicara Terlalu Cepat: Jangan tergesa-gesa dalam memberikan tanggapan. Berikan waktu pada pembicara untuk menyelesaikan pesannya sebelum Anda merespons.
-Konfirmasi Pemahaman: Setelah pembicara selesai berbicara, konfirmasikan pemahaman Anda dengan mengulang kembali poin-poin utama yang telah disampaikan.
-Jangan Interupsi: Jangan menginterupsi pembicara selama dia berbicara. Ini dapat mengganggu alur komunikasi dan membuat pembicara merasa tidak dihargai.
-Ajukan Pertanyaan Klarifikasi: Jika Anda tidak yakin tentang sesuatu atau butuh klarifikasi, ajukan pertanyaan dengan sopan. Ini menunjukkan minat Anda pada pembicaraan.
-Berikan Tanggapan yang Relevan: Saat memberikan tanggapan, pastikan itu relevan dengan apa yang telah disampaikan oleh pembicara. Ini akan memperkuat hubungan komunikasi.
-Hormati Pendapat Lain: Terbuka terhadap sudut pandang dan pendapat orang lain, bahkan jika Anda tidak setuju. Ini akan menciptakan lingkungan komunikasi yang lebih sehat. Menyampaikan dan mendengarkan pesan secara lisan dengan lancar memerlukan latihan dan kesadaran diri. Dengan waktu dan usaha, Anda dapat meningkatkan keterampilan komunikasi lisan Anda dan menjadi seorang komunikator yang lebih efektif.

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Putri Ayu Lestari -
Nama : Putri Ayu Lestari
Npm : 2213054024

MODEL H LASWELL
Harold Laswell seorang ilmuwan dalam bidang ilmu politik dari Yale University dalam artikelnya tahun 1948 menyebutkan sebuah model komunikasi yang mungkin paling dikenal sepanjang masa. Model ini muncul dalam perkembangan studi Laswell tantang propaganda politik. Model ini merupakan sebuah pandangan umum tentang komunikasi yang dikembangkan dari batasan ilmu politik. Menurut Lasswel, persoanal komunikasi menyangkut 5 (lima) pertanyaan sederhana sebagai berikut:
• Who? (siapa)
• Says What? (mengatakan apa)
• In Which Channel? (melalui saluran apa)
• To Whom? (kepada siapa)
• With What Effect? (dengan akibat apa).

MODEL SHANNON DAN WEAVER (1949)
Model ini berbeda dengan model Lasswell mengenai istilah yang digunakan bagi masing-masing komponen seperti dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Selain itu Model Matematik atau Model Shannon dan Weaver (1949) melihat komunikasi sebagai proses pemancaran pesan. Claude Shannon and Warren Weaver bukanlah scorang ilmuwan social. Mereka adalah insiyur yang bekerja untuk laboratorium telephone Bell di Amerika Serikat. Tujuan mereka adalah untuk memastikan "the maximum efficiency" dari kabel telephone dan gelombang radio. Mereka mengembangkan sebuah model komunikasi yang ditujukan untuk membantu mengembangkan sebuah teori matematis dari komunikasi (Chandler).

MODEL KOMUNIKASI MELVIN DE FLEUR 1966
Model komunikasi yang dibuat och Melvin DeFleur pada dasarnya merupakan pengembangan dari model komunikasi yang dibuat oleh Shannon dan Weaver. Model DeFleur ini cocok untuk menggambarkan proses komunikasi melalui media massa (komunikasi massa). Di dalamnya tercakup delapan komponen proses komunikasi massa, yaitu: Sumber (source), Pemancar (transmitter), Saluran (channel), penerima (receiver), Tujuan (destination), Gangguan (noise), sarana medium massa (mass medium device), dan sarana penyampai umpan balik (feedback device).

MODEL BERLO (1960)
Model komunikasi Berlo dikenal dengan model SMCR (source, message, chanel, receiver), model ini menekankan pada efektivitas komunikasi, proses komunikasi serta menekankan juga pada ide bahwa meaning are in the people atau arti pesan yang dikirim pada orang yang menerima pesan bukan pada kata-kaat pesan itu sendiri. Dengan kata lain dapat dikatakan bahawa interpretasi pesan terutama tergantung kepada arti dari kata atau pesan yang ditafirkan oleh si pengirim atau si penerima pesan dan bukan pada apa yanga ada dalm komponen pasan itu sendiri. Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan dalam prosesnya hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber pesan, saluran dan penerima atau receiver Berlo (1960), kesemua elemen ini penting dalam menyampaikan pesan dalam memastikan jalannya komunikasi.

MODEL S-O-R (STIMULUS ORGANISM RESPON), HOULAND
Model ini adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Hal ini bisa terjadi karena psikologi dan komunikasi memiliki objek kajian yang sama, yaitu jiwa manusia; yang meliputi sikap, opini, prilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Asumsi dasar teori S-O-R adalah bahwa penyebab terjadinya perubahan prilaku bergantung ada kualitas rangsangan (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme.

MODEL ARISTOTELES
Aristoteles adalah filosof yunani, tokoh paling dini yang mengkaji komunikasi, yang intinya komunikasi adalah persuasi. Model Aristoteles adalah model yang paling klasik atau disebut juga model retoris ( Mulyana, 2005:134 ) Olch karena itu model ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris, komunikasi publik atau pidato.
Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model komunikasi verbal pertama.
Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang pembicara berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dalam rangka merubah sikap mereka.
Aristoteles mengemukakan tiga unsur yang harus ada dalam proses komunikasi:
1. Pembicara (speaker)
2. Pesan (message)
3. Pendengar (listiner)
Sedangkan dalam proses komunikasi persuasive menurut Aristoteles ada tiga factor yang harus dipenuhi: Pertama, Siapa anda (etos kepercayaan anda) Kedua, Apa argumen anda (logos logika dalam pendapat anda) Ketiga, Dan dengan memainkan emosi khalayak (pathos - emosi khalayak).

MODEL KOMUNIKASI WILBUR SCHRAMM
Wilbur Schramm adalah seorang ahli komunikasi yang memberikan pengaruh yang sangat besar dalam memfasilitasi penggunaan model komunikasi linear pada tahun 1950-an dan kemudian bergerak untuk mengembangkan model komunikasi relasional di tahun 1973. Berbagai penelitian komunikasi dan empiris dipengaruhi oleh model komunikasi Schramm.

MODEL HELICAL DANCE
Model komunikasi helikal ini dapat dikaji sebagai pengembangan dari model sirkular dari Osgood & Schramm. Ketika membandingkan model komunikasi linear & sirkular, Dance mengatakan bahwa dewasa ini kebanyakan orang menganggap bahwa pendekatan sirkular adalah paling tepat dalam menjelaskan proses komunikasi.
Helix, yakni suatu bentuk melingkar yang semakin membesar menunjukkan perhatian kepada suatu fakta bahwa proses komunikasi bergerak maju dan apa yang dikomunikasikan kini akan mempengaruhi struktur dan isi komunikan yang datang menyusul. Dance menggaris bawahi sifat dinamik dari komunikasi.

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Putri Ayu Lestari -
Nama : Putri Ayu Lestari
Npm : 2213054024

1. Kata komunikasi secara etimilogis sebenarnya merupakan terjemahan dari bahasa Inggris communication. Communication sendiri berasal dari bahasa latin communis yang berarti "sama atau sama makna", communico atau communicare yang berarti "membuat sama" (to make common) (siapa). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling banyak digunakan sebagai asal-usul dari kata komunikasi-komunikasi merupakan proses berbagai makna dalam bentuk pesan komunikasi antara pelaku komunikasi. Pesan komunikasi bisa berupa gagasan atau ide pikiran yang diwujudkan dengan simbol yang mengandung makna dan dianut secara sama oleh pelaku komunikasi.
Frank EX. Dance dalam bukunya, Human Communication 15 Theory, mengatakan ada 126 definisi tentang komunikasi. Banyaknya definisi tentang komunikasi menunjukkan betapa luasnya dan beragamnya pengertian dari komunikasi yang dapat dilihat dari berbagai aspek, karena itu definisi tentang komunikasi dikemukakan oleh berbagai pakar ilmu dari dari berbagai disiplin ilmu. Lebih luas komunikasi dapat dilakukan oleh semua makhluk hidup ciptaan tuhan, termasuk hewan dan makhluk halus seperti halnya bangsa jin. Komunikasi didefinisikan secara luas sebagai "berbagi pengalaman". Sampai batas tertentu, setiap makhluk dapat dikatakan melakukan komunikasi dalam pengertian berbagi pengalaman. Edward Depari, dalam (Komuniaksi dalam Organisasi) memberikan pengertian: komunikasi adalah penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu yang mengandung arti dilakukan oleh penyampai pesan (source, komunikator sender) dtujukan kepada penerima pesan (receiver)/communicant, audience, (Widjaja: 1986).
Secara etimologis (asal kata) komunikasi berasal dari bahasa Inggris (communication), dan bersumber dari kata latin communicare atau communis (sama) dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi komunikasi berlansung apabila antara orang-orang pelaku komunikasi yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang di komunikasikan. Jelasnya jika seorang mengerti tentang makna pesan yang disampaikan orang lain kepadanya, maka komunikasi akan berlangsung. Begitu juga sebaliknya jika salah satu pelaku komunikasi tidak mengerti makna pesan yang disampaikan, maka komunikasi tidak akan berlangsung.
Secara terminologi komunikasi adalah proses penyampaian suatu pertanyaan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi itu adalah manusia, karena manusia itu adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk kelangsungan hidupnya.

2. - FUNGSI KOMUNIKASI
Komunikasi antar manusia merupakan suatu rangkain proses yang halus dan sederhana. Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur sinyal, sandi, arti-fak peduli bagaimana sederhananya sebuah pesan atau kegiatan itu. Komunikasi antar manusia juga merupakan rangkaian proses yang beraneka ragam. Komunikasi mewujudkan tiga fungsi utama:
1. Komunikasi membentuk dunia sekeliling bagi individu
2. Komunikasi menetapkan kedudukan individu sendiri dalam hubungannya dengan orang lain
3. Komunikasi membantu individu dalam menyesuaikan diri dengan sekelilingnya (Hartley dan Hartley, 1961: 9).

- UNSUR-UNSUR DALAM PROSES KOMUNIKASI
Dalam proses komunikasi terdapat sembilan unsur azasi dari komunikasi ( Onong : 19). Masing-masing unsur sangat berkaitan satu sama lainnya, unsur-unsur tersebut diantaranya:
1. Sender: komunikator yang menyampaikan atau mengirimkan pesan kepada komunikan (seseorang atau sejumlah orang)
2. Encoding: Penyandian, yaitu proses pengalihan pikiran, ide dan gagasan seseorang ke dalam bentuk lambang yang mengandung arti yang dapat dimengerti olch orang lain.
3. Message (pesan): Serangkaian lambang-lambang yang disusun dan dipilih secara sengaja oleh komunikator atau sumber dan mempunyai makna bagi pelaku komunikasi.
4. Media: Saluran komunikasi atau tempat berlalunya pesan dari sumber atau komunikator kepada komunikan atau penerima.
5. Decoding: Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna atau menginterpretasikan lambang-lambang yang dipilih dalam bentuk pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada dirinya (komunikan).
6. Receiver: Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
7. Efek: Seperangkat reaksi dari komunikan ketika dia menerima pesan komunikasi dari komunikator.
8. Feedback: Umpan balik atau tanggapan komunikan ketika dia mendapatkan pesan kiomunikasi dari komunikator yang dikirim kembali kepada komunikator.
9. Noise: Gangguan dari proses komunikasi yang tidak direncanakan yang mengganggu pesan sehingga membuat perbedaan makna pesan dari komunikator.

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> TOPIK DISKUSI -> Re: TOPIK DISKUSI

by Putri Ayu Lestari -
Nama : Putri Ayu Lestari
Npm : 2213054024

1. Komunikasi nonverbal berupa postur dan ekspresi wajah, termasuk perilaku mata dan kontak mata, adalah cara penting untuk menyampaikan pesan tanpa menggunakan kata-kata. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang komunikasi nonverbal ini:

- Postur Tubuh: Postur tubuh seseorang dapat mengungkapkan perasaan dan sikap. Misalnya, seseorang yang tegak dan berdiri lurus mungkin tampak percaya diri, sementara seseorang yang cenderung membungkuk mungkin terlihat tidak percaya diri atau tidak nyaman.

- Ekspresi Wajah: Ekspresi wajah adalah salah satu komponen paling kuat dari komunikasi nonverbal. Senyum, frustasi, marah, atau kebingungan dapat terpancar melalui ekspresi wajah seseorang.

- Perilaku Mata: Mata juga memiliki peran besar dalam komunikasi nonverbal. Kontak mata yang kuat dapat menunjukkan ketertarikan atau perhatian, sedangkan menghindari kontak mata mungkin mengekspresikan ketidaknyamanan atau kebohongan.

- Gerakan Tubuh: Gerakan tubuh, seperti mengangguk atau menggelengkan kepala, menggesekkan tangan, atau menggerakkan kaki, dapat digunakan untuk menyampaikan pesan tambahan atau memberi dukungan pada pesan verbal.

- Jarak Tubuh: Proxemics adalah studi tentang bagaimana jarak antara individu dalam interaksi sosial dapat mengungkapkan pesan tertentu. Misalnya, jarak dekat mungkin mengekspresikan keintiman atau kepercayaan, sedangkan jarak yang lebih jauh dapat menunjukkan kewaspadaan atau ketidaknyamanan.

- Kesesuaian dengan Konteks Budaya: Penting untuk diingat bahwa norma-norma komunikasi nonverbal dapat berbeda-beda di berbagai budaya. Gestur atau ekspresi yang dianggap sopan atau menghormati di satu budaya mungkin tidak relevan atau bahkan dianggap kasar di budaya lain.
Memahami komunikasi nonverbal dapat membantu seseorang menjadi lebih peka terhadap pesan yang tersirat dalam interaksi sehari-hari dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan efektif.

2. Komunikasi non-verbal, termasuk postur dan ekspresi wajah, sangat penting dalam konteks pembelajaran. Berikut adalah beberapa fungsi pentingnya:

- Mengungkapkan Emosi dan Perasaan: Ekspresi wajah dapat membantu guru dan siswa untuk memahami perasaan satu sama lain. Misalnya, senyuman guru dapat mengindikasikan kebahagiaan atau persetujuan, sementara ekspresi wajah yang serius mungkin menunjukkan ketidakpuasan atau perhatian.

- Meningkatkan Pemahaman: Postur tubuh dan kontak mata dapat membantu dalam memahami pesan secara lebih baik. Seorang guru yang mendekati siswa dengan ekspresi ramah dapat membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih terbuka.

- Mengindikasikan Kepentingan dan Perhatian: Kontak mata yang kuat dapat menunjukkan bahwa seseorang benar-benar mendengarkan dan tertarik pada apa yang sedang dibicarakan. Ini bisa memotivasi siswa untuk lebih berpartisipasi dalam pembelajaran.

- Mengontrol Kelas: Guru yang memahami bahasa tubuh dapat mengelola kelas dengan lebih baik. Mereka dapat melihat tanda-tanda ketidakpuasan atau gangguan dari siswa dan meresponsnya secara tepat.

- Mengurangi Miskomunikasi: Bahasa tubuh yang tepat dapat membantu menghindari miskomunikasi. Sebagai contoh, ketika seorang siswa mengangkat tangan untuk bertanya, guru yang memberikan sinyal bahwa mereka siap untuk menjawab pertanyaan tersebut akan menghindari kebingungan.

- Memfasilitasi Pembelajaran Kolaboratif: Postur yang terbuka dan ramah dapat menciptakan atmosfer yang mendukung kerja sama dan diskusi antar siswa.

- Mengajar Keterampilan Sosial: Ketika guru menunjukkan postur dan ekspresi wajah yang sesuai, mereka juga memberikan contoh kepada siswa tentang keterampilan sosial yang penting, seperti empati dan komunikasi efektif.
Jadi, komunikasi non-verbal berupa postur dan ekspresi wajah memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan memfasilitasi pemahaman serta interaksi antara guru dan siswa.