NAMA :PRISKA AMELIA FERNANDA
NPM :2213054029
1) Layanan Dasar Bimbingan (guidance curiculum)
Tujuan layanan dasar bimbingan adalah membantu seluruh siswa dalam mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan. Komponen ini merupakan landasan bagi program bimbingan perkembangan. Contoh materi program bimbingan materi program di sekolah mencakup :
a. Self-esteem (harga diri); b. Motivasi berprestasi;
c. Keterampilan pengambilan keputusan merumuskan tujuan dan membuat perencanaan;
d. Keterampilan pemecahan masalah;
e. Keefektifan dalam hubungan antar pribadi;
f. Keterampilan berkomunikasi;
g. Keefektifan dalam memahami lintas budaya;
h. Perilaku yang bertanggung jawab.
2) Layanan Responsif (Responsive Services)
Tujuan kelompok layanan responsif adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosial pribadi, karier, dan/atau masalah pengembangan pendidikan. Sekalipun layanan ini merespon
topik yang memiliki prioritas dan/atau relevan dalam adegan sekolah.
3) Sistem Perencanaan Individual
Tujuan sistem perencanaan individual adalah membimbing siswa untuk merencanakan, memonitor, mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial pribadi oleh dirinya sendiri. Konselor dapat menggunakan berbagi nara sumber staf, informasi dan kegiatan, serta memfokuskan nara sumber untuk seluruh siswa dan membantu siswa secara individual untuk mengembangkan dan mengimplementasikan perencanaan pribadi. Melalui sistem perencanaan individual, siswa dapat:
a. Mempersiapkan pendidikan, karir, tujuan sosial pribadi yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah, dunia kerja dan masyarakatnya.
b. Merumuskan rencana untuk mencapai tujuan jangka pendek, jangka menengah dan tujuan jangka panjang.
c. Menganalisis apa kekuatan dan kelemahan pada dirinya dalam rangka pencapaian tujuan.
d. Mengukur tungkat pencapaian dirinya.
e. Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.
4) Pendukung Sistem (System Support)
Komponen pendukung sistem lebih diarahkan pada pemberian layanan manajemen yang tidak secara langsung bermanfaat bagi siswa layanan mencakup:
a. Konsultasi dengan guru-guru;
b. Dukungan bagi program pendidikan orangtua dan upaya-upaya masyarakat yang berhubungan;
c. Partisipasi dalam kegiatan yang ada di sekolah dalam rangka peningkatan perencanaan tujuan;
d. Implementasi dan program standarisasi instrumen tes; e. Kerja sama dalam melaksanakan riset yang relevan;
f. Memberikan masukan terhadap pembuat keputusan dalam kurikulum pengajaran, berdasarkan perspektif siswa.
-Evaluasi bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk membenahi program-program yang kurang berhasil. Untuk menghasilkan evaluasi bimbingan dan konseling yang tepat kita harus mengetahui tujuan yang akan dicapai serta dari mana evaluasi akan dimulai. Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk menentukan derajat kualitas pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling.
Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling mempunyai dua tujuan yaitu secara umum dan secara khusus. Tujuan umum evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan tujuan khusus dari evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran atau butir-butir kegiatan program layanan yang telah di susun dalam program bimbingan dan konseling, misalnya: program pengumpulan data, kegiatan bimbingan karir, konseling individual, konseling kelompok dll.
NPM :2213054029
1) Layanan Dasar Bimbingan (guidance curiculum)
Tujuan layanan dasar bimbingan adalah membantu seluruh siswa dalam mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan. Komponen ini merupakan landasan bagi program bimbingan perkembangan. Contoh materi program bimbingan materi program di sekolah mencakup :
a. Self-esteem (harga diri); b. Motivasi berprestasi;
c. Keterampilan pengambilan keputusan merumuskan tujuan dan membuat perencanaan;
d. Keterampilan pemecahan masalah;
e. Keefektifan dalam hubungan antar pribadi;
f. Keterampilan berkomunikasi;
g. Keefektifan dalam memahami lintas budaya;
h. Perilaku yang bertanggung jawab.
2) Layanan Responsif (Responsive Services)
Tujuan kelompok layanan responsif adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosial pribadi, karier, dan/atau masalah pengembangan pendidikan. Sekalipun layanan ini merespon
topik yang memiliki prioritas dan/atau relevan dalam adegan sekolah.
3) Sistem Perencanaan Individual
Tujuan sistem perencanaan individual adalah membimbing siswa untuk merencanakan, memonitor, mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial pribadi oleh dirinya sendiri. Konselor dapat menggunakan berbagi nara sumber staf, informasi dan kegiatan, serta memfokuskan nara sumber untuk seluruh siswa dan membantu siswa secara individual untuk mengembangkan dan mengimplementasikan perencanaan pribadi. Melalui sistem perencanaan individual, siswa dapat:
a. Mempersiapkan pendidikan, karir, tujuan sosial pribadi yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah, dunia kerja dan masyarakatnya.
b. Merumuskan rencana untuk mencapai tujuan jangka pendek, jangka menengah dan tujuan jangka panjang.
c. Menganalisis apa kekuatan dan kelemahan pada dirinya dalam rangka pencapaian tujuan.
d. Mengukur tungkat pencapaian dirinya.
e. Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.
4) Pendukung Sistem (System Support)
Komponen pendukung sistem lebih diarahkan pada pemberian layanan manajemen yang tidak secara langsung bermanfaat bagi siswa layanan mencakup:
a. Konsultasi dengan guru-guru;
b. Dukungan bagi program pendidikan orangtua dan upaya-upaya masyarakat yang berhubungan;
c. Partisipasi dalam kegiatan yang ada di sekolah dalam rangka peningkatan perencanaan tujuan;
d. Implementasi dan program standarisasi instrumen tes; e. Kerja sama dalam melaksanakan riset yang relevan;
f. Memberikan masukan terhadap pembuat keputusan dalam kurikulum pengajaran, berdasarkan perspektif siswa.
-Evaluasi bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk membenahi program-program yang kurang berhasil. Untuk menghasilkan evaluasi bimbingan dan konseling yang tepat kita harus mengetahui tujuan yang akan dicapai serta dari mana evaluasi akan dimulai. Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk menentukan derajat kualitas pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling.
Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling mempunyai dua tujuan yaitu secara umum dan secara khusus. Tujuan umum evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan tujuan khusus dari evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran atau butir-butir kegiatan program layanan yang telah di susun dalam program bimbingan dan konseling, misalnya: program pengumpulan data, kegiatan bimbingan karir, konseling individual, konseling kelompok dll.