གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Riris Setabil

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

Riris Setabil གིས-
Menyampaikan dan menerima pesan secara tertulis dengan sistematis memerlukan detail dan struktur pesan. Berikut Ini adalah cara-caranya:

- Menyampaikan Pesan secara Tertulis dengan Sistematis:

1. Pahami Tujuan Pesan, tentukan tujuan pesan. Apakah pesan tersebut informatif, persuasif, atau instruksional Ini akan membantu merancang pesan dengan lebih baik.

2. Buatlah rangkaian pikiran atau kerangka pesan sebelum mulai menulis. Ini akan membantu menjaga pesan tetap sistematis.

3. Mulailah dengan pengenalan yang jelas. Jelaskan latar belakang pesan dan tujuan . Berikan konteks yang diperlukan.

4. Bagian utama pesan Anda sebaiknya terstruktur dengan baik. Gunakan paragraf yang berbeda untuk setiap poin penting. Pastikan poin-poin tersebut disusun secara logis.

5. Penggunaan Paragraf dan Headings yang tepat akan membantu pembaca memahami struktur pesan. Gunakan judul atau sub judul jika pesan cukup panjang.

6. Gunakan bahasa yang jelas dan singkat.

7. Menyajikan data atau argumen dengan bukti dan dukungan yang relevan. Cantumkan sumber jika perlu.

8. Buat kesimpulan (Conclusion) dan periksa tata bahasa, ejaan, dan kelancaran pesan.

- Menerima Pesan secara Tertulis dengan Sistematis:
Ketika menerima pesan tertulis, baca dengan seksama. Jangan buru-buru melompat ke kesimpulan. Pahami tujuan penulis dan pesan utama. Jika pesan tersebut berisi informasi yang penting, catat poin-poin utama atau buat ringkasan pesan. Perhatikan bagaimana pesan tersebut terstruktur. Apakah ada pengenalan, badan pesan, dan kesimpulan dan jangan terburu-buru dalam memberikan tanggapan Luangkan waktu untuk memahami pesan dengan baik sebelum merespons. Jika ada kebingungan tentang pesan yang diterima, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan atau klarifikasi kepada penulis. Jika merespons pesan tersebut, gunakan struktur yang sama, yaitu pengenalan, isi, dan kesimpulan, untuk memastikan pesan Anda juga tersampaikan dengan jelas dan sistematis.

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

Riris Setabil གིས-
Cara menyampaikan dan mendengarkan pesan secara lisan dengan lancar yaitu :

1. Mendengarkan dengan aktif. Kemampuan mendengar yang baik dapat membantu melancarkan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Jadi pastikan kamu bisa menjadi pendengar yang baik.

2. Memahami audiens. Berusaha untuk memahami minat dan preferensi audiens dapat membantu ketika menciptakan komunikasi yang harmonis. Ini bisa dilatih dengan mengasah empati kamu.

3. Hindari melakukan interupsi. Menghindari interupsi saat orang lain berbicara dapat membantu kita dalam memahami pesan yang disampaikan, dan memberikan respons yang berkualitas.

4. Memperluas jaringan. Jika kamu mempunyai jaringan yang luas dapat memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan berbagai jenis orang dan pandangan, yang akan meningkatkan kemampuan komunikasi.

5. Meminta feedback dari orang lain. Mendapatkan umpan balik dari orang lain bisa memberikan pandangan tentang aspek-aspek yang perlu ditingkatkan dalam komunikasi yang dilakukan.

6. Berbicara dengan kecepatan yang tepat. Kecepatan berbicara dapat memengaruhi bagaimana audiens mendengarkan kita, sehingga perlu untuk berbicara dengan kecepatan yang pas agar pesan dapat disampaikan dengan jelas.

7. Memberikan feedback kepada orang lain. Selain mendapatkan feedback, ketika kita memberikan feedback positif kepada orang lain dapat memotivasi mereka dan melatih kita dalam berkomunikasi. Memberikan feedback negatif juga dapat melatih kita dalam memilih kata-kata yang tepat.

8. Memikirkan hal yang akan diucapkan. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan komunikasi agar kita bisa menjadi lebih baik adalah dengan berpikir tentang hal yang akan diucapkan sebelum menyampaikannya, untuk menghindari ucapan yang spontan atau kasar.

9. Menyampaikan ide dengan jelas dan singkat. Penting untuk tidak bertele-tele atau basa basi ketika berbicara atau menyampaikan ide, agar audiens dapat lebih mudah memahami pesan yang disampaikan.

10. Belajar berbicara di depan umum. Menghadapi situasi yang mengharuskan kita untuk berbicara di depan orang banyak dapat menjadi momen yang baik untuk meningkatkan kemampuan komunikasi.

11. Mempelajari dasar-dasar komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal dapat menyumbang 55% dari bagaimana audiens memandang seseorang, sehingga itu menjadi penting untuk mengetahui bagaimana cara berpakaian, tatap muka, dan gerak tubuh yang baik.

12. Memperhatikan nada dan intonasi. Dalam berkomunikasi, selalu memperhatikan nada dan intonasi, ini bisa mempengaruhi emosi audiens yang mendapatkan pesan yang kita sampaikan.

13. Menghindari pembuatan asumsi. Menghindari pembuatan asumsi ketika berkomunikasi bisa sangat membantu kita dalam memahami makna sebenarnya dari informasi yang disampaikan oleh orang lain.

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

Riris Setabil གིས-
Nama : Riris Setabil
NPM : 2213054046

Berikut model-model proses komunikasi

1. Model Stimulus-Respont
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan
respon dengan cara tertentu.

2. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi
saat pembicara menyampaikan pesannya kepada
khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka.

3. Model Lasswell
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota - anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.

4. Model Shannon dan Weaver
model ini mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.

5. Model Schramm
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.

6. Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing

7. Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks,
komunikasi interperonal dan massa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.

8. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.

9. Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah pembuat pesan.

10. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase-fase yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.

11. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).

12. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur
Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi
berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.

13. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh
Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.

14. Komunikasi sebagai Proses
Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau konsekuensi) serta berkaitan satu sama
lainnya dalam kurun waktu tertentu. Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat
menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan
komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

Riris Setabil གིས-
Nama : Riris Setabil
NPM : 2213054046

1. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

2. a. Fungsi-fungsi komunikasi meliputi:

1. Informasi: Komunikasi digunakan untuk mengirim dan menerima informasi yang penting. Ini dapat berupa informasi faktual, seperti berita atau data, atau informasi subjektif, seperti pendapat atau persepsi.

2. Ekspresi: Komunikasi digunakan untuk mengungkapkan perasaan, emosi, atau pikiran. Ini dapat dilakukan melalui kata-kata, ekspresi wajah, gerakan tubuh, atau bahasa tubuh.

3. Pengaruh: Komunikasi memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang lain. Ini dapat digunakan untuk mempengaruhi pendapat, sikap, atau perilaku orang lain melalui argumen, persuasi, atau pengaruh sosial.

4. Hubungan sosial: Komunikasi memainkan peran penting dalam membangun dan memelihara hubungan sosial. Melalui komunikasi, orang dapat membentuk ikatan, membangun kepercayaan, dan memperkuat hubungan dengan orang lain.

b. Unsur-unsur komunikasi

1. Sumber Informasi (Source)
Source adalah sumber atau orang yang menyampaikan pesan, melalui proses dari timbulnya stimulus untuk menciptakan pemikiran dan keinginan untuk berkomunikasi.

2. Encoding
Encoding merupakan proses di mana sistem pusat saraf sebagai sumber informasi memilih simbol-simbol untuk menggambarkan pesan.

3. Pesan (Message)
Pesan termasuk unsur komunikasi yang menjadi segala sesuatu yang memiliki makna. Di mana, pesan ini merupakan hasil akhir dari proses encoding.

4. Media
Media komunikasi adalah alat atau cara yang digunakan dalam menyampaikan pesan ke komunikan. Media komunikasi di antaranya bisa berupa telepon, surat, atau tatap muka secara langsung.

5. Decoding
Decoding yaitu proses di mana komunikasi menginterpretasikan pesan yang telah diterimanya. Interpretasi komunikasi berdasarkan minat, pengetahuan, ataupun kepentingannya.

6. Umpan Balik (Feedback)
Feedback adalah respon dari penerima pesan ke pengirim pesan, yang menjadi bentuk tanggapan dari pesan yang disampaikan. Feedback ini bisa berupa jawaban lisan penerima baik setuju maupun tidak setuju atas pesan tersebut.

7. Hambatan (Noise)
Noise adalah hal-hal yang mengganggu proses komunikasi, dengan kata lain adanya noise akan membuat komunikasi tidak bisa berjalan efektif.

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> TOPIK DISKUSI -> Re: TOPIK DISKUSI

Riris Setabil གིས-
Nama : Riris Setabil
NPM : 2213054046


1. Komunikasi nonverbal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang kepada orang lain tanpa menggunakan kata-kata.

1. Ekspresi wajah
Ini adalah salah satu jenis komunikasi nonverbal yang memiliki peran besar.Ekspresi wajah juga disebut komunikasi nonverbal yang paling universal. Hal ini karena rata-rata orang akan menunjukkan ekspresi wajah yang sama untuk emosi tertentu. Misalnya, rata-rata orang akan cemberut ketika sedang sedih dan tersenyum berseri-seri saat sedang jatuh cinta.

2. Postur tubuh
Postur tubuh juga merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal yang dapat menyampaikan banyak informasi. Bila dikombinasikan dengan gerak tubuh tertentu, postur tubuh bisa memberikan banyak informasi. Misalnya, berdiri tegak dengan meletakkan tangan di pinggul cenderung menunjukkan sikap yang tegas dan berkuasa.

3. Perilaku mata / kontak mata
Tatapan mata
Tatapan mata juga memainkan peran penting dalam komunikasi nonverbal. Cara seseorang melihat, menatap, dan berkedip dinilai bisa menunjukkan berbagai emosi yang ada pada dirinya. Misalnya, ketika Anda bertemu eorang yang Anda sukai atau hormati, biasanya kecepatan berkedip akan meningkat dan pupil mata membesar.

Tatapan mata pun sering dijadikan patokan untuk menentukan apakah seseorang sedang berkata jujur atau tidak. Kontak mata yang normal dan stabil sering dianggap sebagai tanda bahwa seseorang mengatatakan kebenaran dan dapat dipercaya. Sebaliknya, jika sedang berbohong, orang akan cenderung mengalihkan tatapannya.


2. Fungsi utama komunikasi nonverbal adalah untuk mengirimkan makna melalui repetisi, aksentuasi, hingga komplemen. Bahkan, bisa menjadi substitusi dan kontradiksi dari maksud pesan yang ingin disampaikan.
1. Repetisi
Fungsi ini dimaksudkan untuk mengulangi maksud dari komunikasi verbal. Contohnya menganggukkan kepala ketika mengatakan “iya” dan menggelengkan kepala ketika mengatakan “tidak”.

2. Substitusi
Ada kalanya, komunikasi ini cukup untuk mengirim pesan dan tujuan. Di samping lebih ekspresif dan bermakna daripada kata-kata, komunikasi nonverbal juga lebih mudah dilakukan dan dipahami dalam banyak kasus. Bahkan menjadi solusi terbaik dalam mengatasi keterbatasan bahasa.
Beberapa contoh umum dari fungsi ini adalah melambaikan tangan sebagai pengganti ucapan “halo” atau “selamat tinggal”.

3. Kontradiksi
Kontradiksi adalah penolakan pesan verbal atau pemberian makna lain terhadap pesan verbal yang disampaikan. Kontradiksi bisa berfungsi sebagai humor atau sindiran. Sebagai contoh, seseorang memuji prestasi orang lain, namun sambil mengolok-olok.

4. Aksentuasi
Aksentuasi berfungsi menambahkan intensitas atau kekuatan pada kata-kata verbal. Contohnya ketika mengucapkan kata-kata “Aku senang bisa melihatmu lagi!” dengan lebih keras dan antusias kepada teman yang sudah lama tidak kita jumpai.

5. Komplemen
Fungsi komplemen diartikan sebagai upaya melengkapi serta memperkaya makna pesan verbal.