Posts made by Aprina Dwi Yanti

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Aprina Dwi Yanti -
Nama : Aprina Dwi Yanti
Npm : 2213054014

Menyampaikan dan Mendengarkan Pesan Secara Lisan:
Ekspresi Emosi dan Nuansa: Komunikasi lisan memungkinkan ekspresi emosi, nada suara, dan bahasa tubuh, yang sulit ditangkap dalam bentuk tertulis. Ini memungkinkan penerima pesan untuk memahami konteks emosional dari pembicara.

Respon dan Umpan Balik Langsung: Dalam komunikasi lisan, penerima pesan dapat memberikan umpan balik secara langsung. Ini memungkinkan pembicara untuk menyesuaikan pesan mereka sesuai dengan reaksi dan pertanyaan penerima.

Kepribadian dan Kepercayaan: Komunikasi lisan memungkinkan orang untuk membangun hubungan interpersonal yang kuat. Penyampaian pesan melalui suara dan interaksi langsung membantu dalam membangun kepercayaan dan hubungan personal.

Klarifikasi dan Penjelasan Tambahan: Dalam percakapan lisan, penerima pesan dapat langsung meminta klarifikasi atau penjelasan tambahan jika mereka tidak mengerti. Ini memungkinkan pembicara untuk memberikan penjelasan secara langsung.

Menyampaikan dan Menerima Pesan Secara Tertulis dengan Sistematis:
Ketepatan dan Keketatan: Pesan tertulis memungkinkan pengirim untuk merumuskan pesan dengan lebih teliti dan sistematis. Hal ini membantu menghindari keambiguan dan memastikan pesan disampaikan dengan jelas dan tepat.

Dokumentasi: Pesan tertulis dapat dicetak dan disimpan sebagai dokumentasi resmi. Ini memungkinkan referensi ulang di masa depan dan memastikan bahwa rincian penting tidak terlewatkan.

Komunikasi Jarak Jauh: Dalam era digital, pesan tertulis memungkinkan komunikasi jarak jauh melalui surat, email, pesan teks, dan platform komunikasi online lainnya. Ini memungkinkan komunikasi efektif meskipun penerima pesan berada di lokasi yang jauh.

Perencanaan dan Pengorganisasian: Saat menyampaikan pesan tertulis, pengirim harus memikirkan struktur pesan, penggunaan bahasa yang tepat, dan urutan informasi. Ini membantu dalam perencanaan dan pengorganisasian pesan dengan cermat.

Kemampuan menyampaikan dan mendengarkan pesan secara lisan serta menyampaikan dan menerima pesan secara tertulis dengan sistematis adalah keterampilan komunikasi yang sangat berharga. Kombinasi dari keduanya memungkinkan komunikasi yang efektif dan efisien dalam berbagai konteks dan situasi.

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Aprina Dwi Yanti -
Nama : Aprina Dwi Yanti
Npm : 2213054014

Menyampaikan dan Mendengarkan Pesan Secara Lisan:
Ekspresi Emosi dan Nuansa: Komunikasi lisan memungkinkan ekspresi emosi, nada suara, dan bahasa tubuh, yang sulit ditangkap dalam bentuk tertulis. Ini memungkinkan penerima pesan untuk memahami konteks emosional dari pembicara.

Respon dan Umpan Balik Langsung: Dalam komunikasi lisan, penerima pesan dapat memberikan umpan balik secara langsung. Ini memungkinkan pembicara untuk menyesuaikan pesan mereka sesuai dengan reaksi dan pertanyaan penerima.

Kepribadian dan Kepercayaan: Komunikasi lisan memungkinkan orang untuk membangun hubungan interpersonal yang kuat. Penyampaian pesan melalui suara dan interaksi langsung membantu dalam membangun kepercayaan dan hubungan personal.

Klarifikasi dan Penjelasan Tambahan: Dalam percakapan lisan, penerima pesan dapat langsung meminta klarifikasi atau penjelasan tambahan jika mereka tidak mengerti. Ini memungkinkan pembicara untuk memberikan penjelasan secara langsung.

Menyampaikan dan Menerima Pesan Secara Tertulis dengan Sistematis:
Ketepatan dan Keketatan: Pesan tertulis memungkinkan pengirim untuk merumuskan pesan dengan lebih teliti dan sistematis. Hal ini membantu menghindari keambiguan dan memastikan pesan disampaikan dengan jelas dan tepat.

Dokumentasi: Pesan tertulis dapat dicetak dan disimpan sebagai dokumentasi resmi. Ini memungkinkan referensi ulang di masa depan dan memastikan bahwa rincian penting tidak terlewatkan.

Komunikasi Jarak Jauh: Dalam era digital, pesan tertulis memungkinkan komunikasi jarak jauh melalui surat, email, pesan teks, dan platform komunikasi online lainnya. Ini memungkinkan komunikasi efektif meskipun penerima pesan berada di lokasi yang jauh.

Perencanaan dan Pengorganisasian: Saat menyampaikan pesan tertulis, pengirim harus memikirkan struktur pesan, penggunaan bahasa yang tepat, dan urutan informasi. Ini membantu dalam perencanaan dan pengorganisasian pesan dengan cermat.

Kemampuan menyampaikan dan mendengarkan pesan secara lisan serta menyampaikan dan menerima pesan secara tertulis dengan sistematis adalah keterampilan komunikasi yang sangat berharga. Kombinasi dari keduanya memungkinkan komunikasi yang efektif dan efisien dalam berbagai konteks dan situasi.

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Aprina Dwi Yanti -
NAMA : APRINA DWI YANTI
NPM : 2213054014
KELAS : 3B PGPAUD

Jelaskan model-model proses komunikasi?
Jawab :
1. . Model Linear
Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses linear yang melibatkan pengirim, pesan, saluran, dan penerima. Pesan dikirimkan dari pengirim ke penerima melalui saluran komunikasi tanpa memperhitungkan umpan balik. Model ini sederhana dan mudah dimengerti, tetapi tidak mencakup elemen penting seperti umpan balik dan konteks.

2. Model Interaktif:
Model interaktif menambahkan unsur umpan balik ke dalam proses komunikasi. Dalam model ini, penerima memberikan umpan balik kepada pengirim setelah menerima pesan. Umpan balik ini memungkinkan pengirim untuk mengoreksi atau mengklarifikasi pesan mereka, membuat komunikasi menjadi proses dua arah.

3. Model Transaksional:
Model transaksional menekankan bahwa komunikasi adalah proses saling mempengaruhi di antara pengirim dan penerima. Dalam model ini, baik pengirim maupun penerima berperan sebagai pengirim dan penerima sekaligus, menghasilkan pertukaran pesan yang dinamis. Model ini mempertimbangkan konteks dan interaksi interpersonal yang kompleks dalam komunikasi manusia.

4. Model Shannon-Weaver:
Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses pengiriman informasi dari pengirim ke penerima melalui saluran komunikasi. Model ini mencakup konsep sumber (source), pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver), dan hambatan (noise) yang dapat mengganggu proses komunikasi.

5. Model Berorientasi Konteks (Transactional Model of Communication):
Model ini menekankan pentingnya konteks dalam memahami komunikasi. Faktor konteks seperti budaya, latar belakang, nilai-nilai, dan pengalaman mempengaruhi bagaimana pesan diinterpretasikan. Model ini mencakup elemen-elemen seperti pesan, penerima, umpan balik, situasi, dan konteks.

6. Model Berbasis Budaya (Cultural Model of Communication):
Model ini menekankan peran budaya dalam komunikasi. Budaya mempengaruhi persepsi, nilai, norma, dan ekspektasi yang membentuk pesan dan mempengaruhi bagaimana pesan tersebut dipahami oleh orang lain. Model ini mempertimbangkan perbedaan budaya dan multikulturalisme dalam komunikasi.

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Aprina Dwi Yanti -
NAMA : APRINA DWI YANTI
NPM : 2213054014
KELAS : 3B PGPAUD

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan komunikasi?
Jawab :
Komunikasi adalah proses pertukaran informasi, ide, gagasan, atau perasaan antara individu atau kelompok melalui lambang-lambang verbal atau non-verbal. Dalam konteks ini, lambang-lambang mencakup kata-kata, suara, gambar, gestur, ekspresi wajah, dan lain-lain. Komunikasi adalah fondasi dari interaksi manusia dan memainkan peran kunci dalam menyampaikan pesan, membangun hubungan, dan memahami dunia di sekitar kita.

2. Jelaskan fungsi-fungsi dan unsur-unsur komunikasi?
Jawab :
A) Fungsi-fungsi Komunikasi:
Pertukaran Informasi: Komunikasi memungkinkan pertukaran informasi yang penting untuk pemahaman dan pengambilan keputusan.
Pemahaman: Komunikasi membantu dalam memahami perasaan, pikiran, dan pandangan orang lain, serta memungkinkan penyampaian pesan dengan cara yang dipahami oleh penerima.
Motivasi: Melalui komunikasi, orang dapat memotivasi orang lain untuk mengambil tindakan atau mengubah perilaku.
Koordinasi: Komunikasi efektif diperlukan untuk mengkoordinasikan aktivitas dan tugas di dalam kelompok atau organisasi.
Kontrol: Komunikasi memungkinkan pemantauan dan pengawasan aktivitas serta kinerja individu atau kelompok.
Pembangunan Hubungan: Komunikasi yang baik membangun hubungan interpersonal yang kuat dan memperkuat ikatan sosial di antara individu.

B) Unsur-unsur Komunikasi:
Pengirim (Sender): Individu atau kelompok yang mengirim pesan atau informasi kepada penerima.
Pesan (Message): Informasi, gagasan, atau pesan yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima.
Saluran (Channel): Media atau sarana yang digunakan untuk mengirimkan pesan, seperti lisan, tulisan, atau media elektronik.
Penerima (Receiver): Individu atau kelompok yang menerima dan menginterpretasikan pesan yang dikirimkan oleh pengirim.
Umpan Balik (Feedback): Tanggapan atau respons yang diberikan oleh penerima kepada pengirim, menunjukkan apakah pesan telah dipahami dengan benar atau tidak.
Konteks: Konteks mengacu pada situasi atau lingkungan di mana komunikasi terjadi. Konteks melibatkan faktor-faktor seperti budaya, latar belakang, waktu, tempat, dan hubungan interpersonal antara pengirim dan penerima.
Gestur dan Ekspresi Tubuh: Selain kata-kata dan suara, gestur tangan, mimik wajah, dan postur tubuh juga merupakan bagian dari komunikasi non-verbal yang dapat menyampaikan pesan dan emosi.
Gaya dan Tone: Cara berbicara, intonasi suara, dan bahasa tubuh memainkan peran penting dalam menyampaikan nuansa dan emosi dalam komunikasi.

KP AUD kls B 2023 -> FORUM DISKUSI -> TOPIK DISKUSI -> Re: TOPIK DISKUSI

by Aprina Dwi Yanti -
NAMA ; APRINA DWI YANTI
NPM ; 2213054014
KELAS ; 3B PGPAUD
1. Apa yang kalian ketahui Komunikasi non verbal berupa Postur dan ekspresi wajah (perilaku mata dan kontak mata)?
Jawaban ;
Komunikasi non-verbal adalah bentuk komunikasi yang melibatkan ekspresi tubuh, gerakan, serta ekspresi wajah dan mata tanpa menggunakan kata-kata. Postur tubuh dan ekspresi wajah, termasuk perilaku mata dan kontak mata, adalah bagian penting dari komunikasi non-verbal. Berikut adalah beberapa hal yang dapat diketahui tentang komunikasi non-verbal melalui postur tubuh dan ekspresi wajah:
1. Postur Tubuh:
Pesan yang Dapat Disampaikan:
Sikap Terbuka: Postur tubuh yang terbuka dan santai dapat menunjukkan kepercayaan diri dan kenyamanan.
Sikap Tertutup: Postur tubuh yang tertutup, seperti bersila dengan tangan dan kaki bersilang, dapat menunjukkan ketidakpastian atau keengganan untuk berinteraksi.
Sikap Menyerang: Postur tubuh yang agresif, seperti mengepalkan tangan atau merapatkan tubuh, dapat menimbulkan rasa ancaman.
2. Ekspresi Wajah:
Pesan yang Dapat Disampaikan:
Senyuman: Senyuman yang tulus dapat menunjukkan keramahan, kebahagiaan, atau persetujuan.
Ekspresi Marah atau Kesal: Kerutan di dahi, bibir yang menegang, atau pandangan tajam dapat menunjukkan rasa tidak puas atau ketidaksetujuan.
Kejutan atau Keterkejutan: Mata yang melebar dan mulut terbuka dapat mengekspresikan kejutan atau tidak percaya.
3. Perilaku Mata dan Kontak Mata:
Pesan yang Dapat Disampaikan:
Kontak Mata yang Kuat: Membuat kontak mata yang kuat dapat menunjukkan ketulusan, kepercayaan diri, dan ketertarikan pada percakapan.
Menghindari Kontak Mata: Menghindari kontak mata dapat menunjukkan rasa malu, kebohongan, atau ketidaknyamanan.
Kontak Mata Terputus-Putus: Melihat ke sekitar tanpa menjaga kontak mata yang konsisten dapat menunjukkan kecemasan atau ketidakfokusan.
4. Kecocokan Antara Bahasa Tubuh dan Kata-Kata:
Pesan yang Dapat Disampaikan:
Kecocokan antara ekspresi wajah, postur tubuh, dan kata-kata yang diucapkan dapat menunjukkan ketulusan dan kejujuran dalam komunikasi.
Ketidakcocokan antara bahasa tubuh dan kata-kata dapat menciptakan ketidakpercayaan dan membuat pesan yang disampaikan terlihat tidak konsisten.
Komunikasi non-verbal melalui postur tubuh, ekspresi wajah, dan perilaku mata adalah aspek penting dalam berbagai konteks sosial, termasuk percakapan sehari-hari, presentasi publik, dan situasi profesional. Memahami dan mengenali ekspresi non-verbal dapat membantu memahami perasaan dan niat orang lain, sehingga memperkaya kualitas komunikasi.

2. Jelaskan fungsi Komunikasi non verbal berupa Postur dan ekspresi wajah (perilaku mata dan kontak mata) bagi pembelajaran?
Jawaban :
Fungsi-fungsi komunikasi non-verbal ini dalam pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Menunjukkan Minat dan Perhatian:
Fungsi: Postur tubuh yang terbuka, senyuman, dan kontak mata yang baik dapat menunjukkan minat dan perhatian pada materi yang diajarkan atau kepada guru/pembicara.
Pentingnya: Siswa yang menunjukkan minat dan perhatian lebih mungkin terlibat dalam pembelajaran, mengikuti pelajaran dengan baik, dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang materi.
2. Mengkomunikasikan Emosi dan Kepribadian:
Fungsi: Ekspresi wajah dapat mengkomunikasikan emosi seperti kebingungan, ketertarikan, kebahagiaan, atau frustrasi. Kontak mata yang baik dapat mencerminkan kepercayaan diri dan ketegasan.
Pentingnya: Guru yang memahami bahasa tubuh siswa dapat merespons emosi dan kebutuhan siswa dengan lebih baik, membangun hubungan yang positif, dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
3. Memfasilitasi Keterlibatan dan Partisipasi:
Fungsi: Dengan menggunakan bahasa tubuh yang terbuka dan menghadap kepada siswa, guru dapat memfasilitasi partisipasi dan keterlibatan siswa dalam diskusi kelas.
Pentingnya: Siswa yang merasa diperhatikan dan didengarkan melalui komunikasi non-verbal cenderung lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi, bertanya pertanyaan, dan berbagi pendapat mereka.
4. Mengarahkan Perhatian dan Fokus:
Fungsi: Guru yang menggunakan gerakan tangan atau pandangan mata untuk menunjuk ke papan tulis atau objek tertentu dapat membantu siswa memahami fokus mereka dan memahami apa yang harus diperhatikan.
Pentingnya: Membimbing perhatian siswa dengan komunikasi non-verbal membantu mengarahkan fokus mereka ke materi pembelajaran yang relevan.
5. Meningkatkan Keterbukaan dan Kepercayaan:
Fungsi: Bahasa tubuh yang terbuka, senyuman tulus, dan kontak mata yang baik dapat menciptakan suasana kelas yang terbuka dan penuh kepercayaan.
Pentingnya: Suasana kelas yang penuh kepercayaan dan keterbukaan dapat meningkatkan kenyamanan siswa untuk bertanya, berbagi pemikiran, dan membuat kesalahan tanpa rasa takut.
6. Menyampaikan Keterampilan Sosial:
Fungsi: Memahami bahasa tubuh yang sesuai dan kontak mata dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial seperti menghormati pendapat orang lain, mendengarkan dengan baik, dan menunjukkan kepedulian.
Pentingnya: Keterampilan sosial yang baik membangun hubungan positif dengan guru dan teman sekelas, menciptakan lingkungan pembelajaran yang ramah dan kolaboratif.
Dengan memahami dan memanfaatkan komunikasi non-verbal, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung, memfasilitasi keterlibatan siswa, dan memperkuat hubungan interpersonal di kelas. Oleh karena itu, pemahaman komunikasi non-verbal adalah keterampilan yang sangat penting bagi guru untuk meningkatkan efektivitas pengajaran dan pembelajaran.