Perkembangan anak usia dini adalah periode penting dalam kehidupan seseorang, yang mencakup anak-anak dari lahir hingga usia 6 tahun. Selama periode ini, terjadi berbagai karakteristik perkembangan yang mencakup pertumbuhan fisik yang pesat, pengembangan kemampuan bahasa, kemampuan kognitif yang berkembang, proses sosialisasi, perkembangan keterampilan motorik, identifikasi gender, dorongan kemandirian, pengungkapan emosi, kemampuan bermain, dan tantangan dalam pengendalian diri. Meskipun setiap anak unik, pemahaman terhadap karakteristik perkembangan ini membantu orang tua, pengasuh, dan pendidik dalam memberikan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal selama masa penting ini.
2 Ciri perkembangan AUD
Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan tinggi dan berat badan serta organ- organ tubuh lainnya). Perubahan aspek psikis (semakin bertambahnya kosa kata dan kematangan dalam hal kognitif, mengingat dan imajinasnya).
Perubahan pada proporsi aspek fisik. Yaitu proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangan dan pada usia remaja tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia remaja. Pada aspek psikis (perubahan imajinasi ke realistis dan perubahan perhatian dari yang egosentris perlahan- lahan kepada kelompok teman sebaya).
Hilangnya tanda- tanda pada aspek fisik (hilangnya kelenjar thymus yang ada pada bagian dada, kelenjar pineal pada bagian bawah otak, rambut- rambut halus dan gigi susu). Sedangkan pada aspek psikis (hilangnya masa- masa mengoceh, merangkak, dan perilaku impulsive yaitu dorongan untuk bertindak sebelum berpikir).
Didapatkannya tanda- tanda baru pada aspek fisik yakni pergantian gigi dan ciri- ciri seks pada usia remaja. Primer (menstruasi pada wanita dan mimpi basah pada lelaki). Sekunder (perubahan pada anggota tubuh pinggul dan buah dada pada wanita sedangkan tumbuh kumis, jakun dan suara pada pria). Tanda- tanda baru pada aspek psikis meliputi keingintahuan yang besar yang berkaitan dengan seks, ilmu pengetahuan, dan nilai agama moral.
Pranatal – Dimulai dari pembuahan sampai lahir
Bayi – Lahir sampai usia 24 bulan
Kanak- Kanak – Usia 2 tahun sampai 10 tahun
Remaja – Usia 10 tahun sampai 20 tahun
Dewasa Awal- Usia 20 tahun sampai 40 tahun
Dewasa Pertengahan – Usia 40 tahun sampai 60 tahun
Lanjut Usia – Usia tahap akhir Usia 60 tahun ke atas
3 Prinsip perkembangan AUD
1. Aspek-aspek perkembangan anak seperti fisik, sosial,
emosional, dan kognitif satu sama lain saling terkait
secara erat.
2. Perkembangan terjadi dalam suatu urutan.
3. Perkembangan berlangsung dengan rentang yang
bervariasi antar anak dan juga antar bidang
perkembangan dari masing-masing fungsi.
4. Pengalaman pertama anak memiliki pengaruh
kumulatif dan tertunda terhadap perkembangan anak.
5. Perkembangan berlangsung kea rah kompleksitas,
organisasi, dan internalisasi yang lebih meningkat.
6. Perkembangan dan belajar terjadi dipengaruhi oleh
konteks sosial dan cultural yang majemuk.
4 Aspek-aspek perkembangan AUD
Perkembangan anak usia dini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks. Faktor-faktor ini berinteraksi satu sama lain dan memiliki dampak signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Faktor-faktor tersebut mencakup genetika yang memainkan peran dalam menentukan karakteristik fisik dan kemampuan kognitif anak. Lingkungan keluarga juga memegang peran besar, dengan kualitas interaksi, perawatan, dan dukungan emosional yang diberikan oleh orang tua berperan penting. Faktor-faktor seperti nutrisi yang cukup, akses ke perawatan kesehatan yang baik, serta stimulasi kognitif melalui mainan dan buku juga berkontribusi pada perkembangan anak. Interaksi dengan teman sebaya, lingkungan sekolah yang mendukung, model peran orang tua, budaya, nilai-nilai keluarga, stres, dan faktor ekonomi dan sosial juga memainkan peran kunci dalam perkembangan anak. Selain itu, layanan kesehatan mental yang mudah diakses dan penyesuaian terhadap perubahan dalam lingkungan juga berdampak pada perkembangan anak. Kesemua faktor ini saling berinteraksi dan berperan dalam membentuk perkembangan holistik anak usia dini, sehingga penting bagi orang tua, pengasuh, dan pendidik untuk memahami dan merespons kebutuhan anak serta menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.
5 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan AUD
1. Perkembangan Nilai Agama dan Moral
Aspek perkembangan pertama dan yang paling utama untuk diajarkan kepada Si Kecil adalah nilai agama dan moral. Hal ini berfokus dalam menanamkan nilai-nilai dasar, norma-norma yang berlaku hingga kesadaran. Si Kecil perlu mengenal agama dan menjalankan ibadah agar lebih memahami arah hingga tujuan mereka dengan baik sejak dini.
Tidak hanya itu, belajar agama dan moral banyak manfaat serta menanamkan sikap-sikap baik pada Si Kecil seperti menolong sesama, bersikap jujur, sopan, menghormati orang yang lebih tua, hingga toleransi dengan penganut agama yang berbeda. Harapannya, Si Kecil akan tumbuh dengan persepsi yang tepat dan benar. Oleh karena itulah, orang tua memiliki peran penting dalam memulainya sedari dini.
2. Perkembangan Fisik-Motorik
Sesuai dengan namanya, aspek fisik motorik ini merupakan segala sesuatu yang langsung berhubungan dengan perkembangan tubuh di kecil. Apa saja?
Perkembangan fisik dan perilaku keselamatan. Hal ini meliputi berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala yang sesuai dengan ukuran anak seumuran. Selain itu, perilaku keselamatan ini meliputi kemampuan hidup Si Kecil yakni bersih dan juga sehat untuk keselamatan diri sendiri. Si Kecil juga memiliki motorik halus baik yang meliputi kemampuan mereka dalam menggunakan alat untuk ekspresi diri dan juga eksplorasi. Contohnya yaitu menggunakan pensil, bermain dengan boneka dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, Si Kecil juga perlu memiliki motorik kasar yang baik. Hal ini meliputi kemampuan tubuh dalam berkoordinasi antar anggota tubuh. Contohnya yaitu menjaga keseimbangan, lincah, dan juga lentur sesuai peraturan. Bunda dapat melatih motorik kasar Si Kecil dengan mengajak mereka berolahraga.
3. Perkembangan Kognitif
Aspek perkembangan kognitif berhubungan erat dengan akal dan pikiran sehingga jangan heran jika pertumbuhan pada area ini memiliki jangkauan yang sangat luas. Banyak pelajaran penting yang akan didapatkan oleh Si Kecil, beberapa diantaranya: mampu berpikir logis dengan mengenal perbedaan, klasifikasi, perencanaan, pola, sebab akibat dan inisiatif. Si Kecil dapat menyebutkan, mengenal, dan juga menggunakan lambang-lambang seperti abjad dan angka. Tidak hanya itu, tahap ini juga akan membantu Si Kecil untuk menggambarkan ulang banyak hal yang pernah mereka lihat. Pembelajaran yang paling penting adalah Si Kecil dapat belajar memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan fleksibel, praktis, dan juga diterima secara sosial. Si Kecil juga dapat menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru yang mereka dapatkan baik di sekolah maupun rumah.
4. Perkembangan Bahasa
Bahasa menjadi aspek perkembangan anak yang bisa Bunda amati dan latih sejak dini. Si Kecil dapat mengerti berbagai hal yang dimaksud oleh orang tua seperti cerita, aturan, perintah dan juga menghargai bacaan. Tidak sampai di situ, bahasa juga meliputi bagaimana cara Si Kecil berbahasa dengan baik seperti tanya jawab, memahami bentuk dan juga bunyi dari masing-masing huruf juga angka.
5. Perkembangan Sosial-Emosional
Perkembangan emosi anak usia pada usia dini menjadi hal yang perlu diperhatikan karena berperan penting dan terkait erat dengan pengenalan diri Si Kecil juga orang sekitar. Berbagai macam hal yang masuk dalam aspek ini adalah sebagai berikut: Si Kecil akan lebih senang jika bermain dengan teman sebayanya, memahami perasaan, merespon pembicaraan, berbagai mainan dengannya, mendengarkan ucapannya, hingga belajar menghargai hak dan pendapat orang lain sehingga Si Kecil akan tetap berlaku sopan. Tidak hanya itu, aspek ini juga mengajarkan Si Kecil arti dari tanggung jawab, hak-hak, hingga aturan bagi mereka dan orang lain. Selain hubungan dengan orang lain maupun teman sebayanya, hal ini akan membantu Si Kecil untuk memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan mereka, mengendalikan diri, hingga menyesuaikan diri untuk berinteraksi dengan orang lain.
6. Perkembangan Seni
Aspek terakhir pada perkembangan anak adalah seni. Setiap anak yang terlahir bersifat imajinatif dan memiliki sisi seni mereka sendiri. Si Kecil akan tertarik untuk mengekspresikan diri dan juga mulai mengeksplorasi diri dalam banyak hal dari sisi kesenian. Contohnya yaitu musik, lukisan, kerajinan, drama dan masih banyak lagi yang lainnya.