གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Anisa miftahul Jannah

Menurut saya pada band Sukatani dapat mewakili masyarakat setempat yang sudah pernah merasakan kejadian tersebut salah satunya pada oknum-oknum tersebut, jadi tidak salah apabila masyarakat setempat sangatt mendukung dengan adanya lagu" bayar, bayar,bayar" karena sudah terjadi dimana-mana dan suda merakyat pada umumnya

Sejarah tari A -> TUGAS DISKUSI -> Topik DIskusi -> Re: Topik DIskusi

Anisa miftahul Jannah གིས-
Nama:Anisa miftahul jannah
Npm:2213043033

Adat Sai batin” memiliki makna satu batin atau memiliki satu junjungan. Hal ini sesuai dengan tatanan sosial dalam Suku Saibatin, hanya ada satu raja adat dalam setiap generasi kepemimpinan. Budaya Suku Saibatin cenderung bersifat aristokratis karena kedudukan adat hanya dapat diwariskan melalui garis keturunan.terutama pertunjukan tari pada masyarakat Lampung yang tinggal di daerah Pesisir Barat, mayoritas masyarakatnya merupakan masyarakat Lampung yang beradat Saibatin. Kelompok masyarakat adat Saibatin menjunjung tinggi nilai dan adat yang berlaku di masyarakatnya yang sudah tertanam sejak dulu, nilai-nilai tersebut hingga kini masih tetap dipertahankan terlihat dari bentuk pertunjukan tari yang masih berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Pertunjukan tari yang hingga kini masih difungsikan oleh masyarakat adat, dari dulu hingga kini terikat dengan sebuah peristiwa adat yang disebut dengan istilah nyambai. Acara nyambai merupakan wadah atau sarana untuk mengekspresikan kemampuan menari muli dan meghanai atau anak-anak remaja putra dan putri.

Sedangkan Budaya Suku Saibatin cenderung bersifat aristokratis karena kedudukan adat hanya dapat diwariskan melalui garis keturunan. Tidak seperti Suku Pepadun, tidak ada upacara tertentu yang dapat mengubah status sosial seseorang dalam masyarakat.
Ciri lain dari Suku Saibatin dapat dilihat dari perangkat yang digunakan dalam ritual adat. Salah satunya adalah bentuk siger (sigekh) atau mahkota pengantin Suku Saibatin yang memiliki tujuh lekuk/pucuk (sigokh lekuk pitu).

Berdasarkan sejarah perkembangannya, masyarakat Pepadun awalnya berkembang di daerah Abung, Way Kanan, dan Way Seputih (Pubian). Kelompok adat ini memiliki kekhasan dalam hal tatanan masyarakat dan tradisi yang berlangsung dalam masyarakat secara turun temurun.
Masyarakat Pepadun menganut sistem kekerabatan patrilineal yang mengikuti garis keturunan bapak. Dalam suatu keluarga, kedudukan adat tertinggi berada pada anak laki-laki tertua dari keturunan tertua, yang disebut “Penyimbang”. Gelar Penyimbang ini sangat dihormati dalam adat Pepadun karena menjadi penentu dalam proses pengambilan keputusan. Status kepemimpinan adat ini akan diturunkan kepada anak laki-laki tertua dari Penyimbang

1 .salah satu ekspresi seni masyarakat Lampung adat Saibatin yang dipentaskan pada saat upacara adat yaitu tari khakot.
Tarian ini
merupakan tari kolektif milik masyarakat Lampung adat Saibatin di Pesisir. Tari Khakot berasal dari
kata Khakot atau Khapot dalam bahasa Lampung dari dialek A (api) yang berarti
menyatu atau bersatu. Maksud dari istilah menyatu atau bersatu ini yaitu suatu
bentuk kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama yang dipimpin oleh
seorang hulubalang yang diikuti anak mayau (prajurit) berjalan secara beriringan menuju medan pertempuran.Tari Khakot merupakan bentuk seni pertunjukan yang pentaskan pada suatu acara adat, sebagai salah satu bagian dari prosesi arak-arakan atau iringaniringan pengantin untuk menuju pelaminan. Upacara perkawinan bagi
masyarakat Lampung merupakan prosesi acara adat yang diselenggarakan secara
ramai, meriah, dan megah.
Tari Khakot merupakan simbol identitas budaya masyarakat Lampung,
tarian ini erat kaitannya dengan ritual upacara perkawinan adat, selalu
dihadirkan ketika masyarakat mengadakan upacara adat. Masyarakat yang
tergabung dalam satu pekon atau kampung secara bersama-sama
mempertahankan keberadaan tari Khakot dengan cara merawat dan menjaga
eksistensinya

2.Tari Cangget merupakan suatu bentuk pertunjukan tari yang dimiliki oleh masyarakat Lampung beradat pepadun.
Tari Cangget biasanya hadir dan menjadi bagian daripada rangkaian upacara adat atau begawi yang diselenggarakan untuk merayakan pesta daur hidup seperti perkawinan dalam masyarakat Lampung Pepadun. Secara sempit Cangget diartikan sebagai suatu tarian yang dilakukan oleh wanita, namun secara luas cangget adalah peristiwa begawi itu sendiri. Begawi dan Cangget adalah satu-kesatuan yang tak dapat dipisahkan
Tarian ini merupakan wujud kegembiraan atas kemenangan betan subing saat mengalahkan raja bajau. Tarian Cangget termasuk ke dalam angkatan tua yang hadir bahkan pada masa Hindu-Buddha di Lampung.
Pada tahun 1942 tepatnya pada masa pendudukan Jepang, tarif ini mulai berkembang di wilayah Lampung. Tarian ini bukan hanya dibawakan untuk upacara pernikahan tetapi juga saat kirab budaya dan ajang lainnya
Sejak saat itu pula Tari Canget sering kali menjadi seperti ajang pencarian jodoh. Hal ini dikarenakan banyak muda-mudi Lampung yang akhirnya bermesraan dan menikah berawal dari Tari Candet.
Tari Cangget biasanya dipertunjukan saat menyambut tamu agung, upacara pernikahan, dan pesta adat di Provinsi Lampung.