Posts made by Rini Puspita Wati

Nama :Rini Puspita Wati
NPM :2257051019

Rangkuman dari PPT
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakaiannya secara tepat dan dipahami secara tepat pula.
Ciri-ciri kalimat efektif
1. Kelogisan
Kelogisan kalimat adalah kalimat yang ditulis dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan atau kaidah yang berlaku.(Arifin dan tasai, 2000: 97)
Contoh:
 Tidak logis
a. (1a) Acara berikutnya adalah sambutan Bapak rector Universitas Lampung. Waktu dan tempat kami persilahkan.
 Logis
b. (1b) Acaranya berikutnya adalah sambutan rector Universitas Lampung. Bapak Sugeng P. Harianto kami persilahkan. (1c) Acara berikutnya adalah sambutan Bapak Sugeng P. Harianto sebagai rector Universitas Lampung. Bapak kami persilahkan.

2. Kepanduan
• Kepanduan adalah hubungan yang pandu dalam kalimat antara kata atau kelompok kata sehingga memiliki kesatuan pikiran dan konherensi yang baik.
• ciri kepaduan dalam kalimat terlihat pada adanya keterkaitan makna antardata dalam kalimat. Kepaduan atau koherensi yang baik dan kompak adalah hubungan timbul yang baik dan jelas antara unsur-unsur yang membentuk kalimat itu.
Contoh:
• Ketidakpaduan
a. Saya pun akhirnya saling memaafkan
• Kepaduan
a. Kami pun akhirnya saling memanfaatkan

3. Kesejajaran
 Kesejajaran bentuk
Kesejajaran atau paralelisme bentuk membantu memberi kejelasan dalam unsur gramatikal dengan mempertahankan bagian yang sederajat dalam konstruksi yang sama.
Contoh:
• Ketidaksejajaran bentuk
• Kesejajaran bentuk
• Kesejajaran makna
• Ketidaksejajaran makna
• Kesejajaran makna

4. Kehematan
Kehematan adalah pemakaian kata yang cermat dan menghindari pengguna kata mubazir.
a. Penghilang subjek berulang
b. Penghematan penggunaan kata
c. Penghilang bentuk ganda

5. Kevariasian
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah, kalimat-kalimat yang digunakan perlu memperhatikan kevariasian kalimatnya. Variasi ini akan memberikan efek yang berbeda.
a. Varian sinonim kata
b. Varian Panjang pendek kalimat
c. Varian Aktif-Pasif
6. Varian jenis kalimat
Varian kalimat dapat juga dilakukan dengan menggunakan variasi jenis kalimat. Dalam Bahasa Indonesia ada tiga jenis kalimat, yaitu kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Contohnya, untuk menyatakan sesuatu.

7. Varian pola kalimat
Adanya variasi pada pola kalimat dapat menghindari kebosanan. Posisi subjek yang ada di awal kalimat dapat diunah menjadi di akhir kalimat, misalkan pola kalimat Subjek-Predikat-Objek dapat diubah menjadi Objek-Predikat-Subjek.
• Varian pola kalimat
Kerja keras diperlukan untuk memperbaiki keadaan
(S-P-Ket.)

6. Kefokusan
Kefokusan adalah pemusatan perhatian pada bagian kalimat tertentu. Sebuah kata yang biasanya diletakkan pada awal kalimat adalah kata yang dipentingkan.
Kefokusan kalimat dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu pengedepanan, pengulangan, dan pertentangan.
a. Pengedepanan
Pengedepanan kalimat agar dapat dilakukan dengan cara meletakkan bagian yang difokuskan atau ditonjolkan pada awal kalimat.
b. Pengulangan
Unsur yang akan difokuskan dapat ditempuh melalui pengulangan bagian yang difokuskan.
c. Pertentangan
Fokus suatu gagasan dapat pula dilakukan melalui pertentangan.

Rangkuman dari Video
Kalimat efektif merupakan sebuah kalimat yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam hal penyampaian pesan, gagasan pikiran atau perasaan kepada pembaca atau pendengar dengan kata lain. Kalimat efektif merupakan satuan-satuan lingual yang diutarakan seorang penulis atau pembicara kepada pendengar atau pembacanya.
Beberapa aspek yang perlu kita pertimbangkan dan harus kita kuasai terkait penyusunan kalimat efektif:
1. Keutuhan
Keutuhan adalah kesepadanan struktur dan makna dalam kalimat setiap unsur kalimat harus memiliki kesatuan makna dan untuk mendapatkan keutuhan makna ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Contohnya: Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu.
2. Kesejajaran
Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam bentuk kata dalam kalimat , kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat.
3. Kefokusan
Kefokusan ini merupakan penegasan atau penekanan pada ide pokok di dalam sebuah kalimat
4. Kesematan
Kehematan adalah penanggalan kata-kata yang tidak kita gunakan tidak akan mempengaruhi nilai makna dalam kalimat.
5. Kecermatan
Kecermatan berarti kalimat tidak bersifat ambigu atau tidak menimbulkan tafsir ganda.
6.Kelogisan
Kelogisan berbicara tentang bagaimana tentang sebuah kalimat itu harus masuk akal atau diterima dengan akal yang sehat.
7. Kevariasian
Kevariasian dapat kita lakukan dengan mengubah struktur kalimat atau diksi yang terdapat dalam kalimat tersebut.
Nama : Rini Puspita Wati
NPM : 2257051019
Kelas : A

Pendidikan Kewarganegaraan tidak lepas dari realitas bangsa Indonesia saat ini yang masih awam tentang demokrasi. Lebih dari sekedar pendidikan kewarganegaraan yang
umumnya dikenal sebagai Pendidikan.
Demokrasi Pendidikan Kewarganegaraan memiliki dimensi dan orientasi pemberdayaan warga negara melalui keterlibatan dosen danmahasiswa dalam praktik berdemokrasi langsung sepanjang perkuliahan.
Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membangun karakter
(Character Building) bangsa Indonesia yang antara lain: a) membentuk kecakapan partisipatif warga negara yang bermutu dan bertanggung jawab
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; b)menjadikan warga negara Indonesia yang cerdas, aktif, kritis dan demokratis, namuntetap memiliki komitmen menjaga persatuan dan integritas bangsa; c) mengembangkan kultur demokrasi yang berkeadaban yaitu kebebasan, persamaan, toleransi dan tanggungjawab .Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat manusia sebagai mahluk Tuhan yang Maha Esa dan merupaan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintahan dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia (Pasal 1 butir 1 UU No 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia). Di dalam HAM terdapat empat prinsip
dasar HAM yaitu; 1)kebebasan, 2)
kemerdekaan, 3) persamaan dan 4) keadilan.Kebebasan merupakan penghormatan yang diciptakan oleh Sang Pencipta kepada martabat
manusia selaku ciptaan-Nya dimana manusia diberi kebebasan oleh Tuhan untuk berkuasa. Kemerdekaan memiliki arti bahwa manusia telah diberikan kebebasan oleh Sang Pencipta
oleh karena itu manusia harus dibiarkan meredeka dalam arti tidak boleh dijajah, dibelenggu atau dipasungdalam bentuk apapun.
Pengertian demokrasi secara terminologi telah dikemukakan oleh para ahli tentang demokrasi. Menurut Abraham Lincoln, pengertian demokrasi adalah sistem
pemerintah yang diselenggaran dari rakyat, oleh rakyat dan untu rakyat. Menurut Charles Costello, pengertian demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi dengan hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.
Nama : Rini Puspita Wati
NPM : 2257051019
Kelas : A

Pendidikan Pancasila merupakan bentuk mereka buat belajar, setelah mereka selesai akan memahami ideologi negara Indonesia adalah Pancasila.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu bentuk pendidikan untuk mengembangkan kultur demokratis yang mencakup kebebasan,persamaan, kemerdekaan dan juga dapat memiliki skill, dapat memiliki kemampuan di bidang value, pendidikan kewarganegaraan
adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan
sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan
sekolah, masyarakat, dan orang tua, yang kesemuanya itu diproses guna melatih
para siswa untuk berfikir kritis, analitis, bersikap, dan bertindak demokratis dalam
mempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan
1) UUD 1945; Pembukaan UUD 1945 alinea kedua dan keempat, pasal 27,
pasal 30 (1), pasal 31 (1)
2) Tap MPR Nomor II/MPR/1999
3) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
4) Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
5) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
6) SK Dirjen Dikti nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan .