Posts made by Wahyu Daffa Saputra

Nama : Wahyu Daffa Saputra
Npm : 2217051160

1) Sementara menunggu temannya diruang seminar, Eka membaca koran radar yang sangat digemarinya.

2)Kustiami selalu membawa banyak oleh-oleh waktu kembali dari rumahnya anak perempuannya.

3) Dengan ini, saya kirimkan sebuah kamus bahasa lampung kepada saudara iqbal.

4) Kepada mahasiswa dan mahasiswi yang ingin menonton pertunjukan itu diminta menghubugi pak Fuad karena beliau merupakan dosen senior mata kuliah seni pertunjukan untuk kampus hijau.

5) Tolong kamu beritahu saya kapan dia kembali dari Rumah sakit Abdul Muluk.

6) Indonesia adalah sebuah kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau kecil.

7) Marilah kita bekerja keras untuk kesejahteraan masyarakat lampung.

8) Kepada mahasiswa yang ingin menonton pertunjukan konser itu diminta menghubungi Ibu Prof. Dr. Sakhira M.si

9) Mahasiswa harus jujur dalam mengutip pendapat berbagai pakar dengan cara harus mencantumkan kutipan secara lengkap agar tidak dikatakan sebagai seorang mahasiswa yang plagiator.

10) jika harga bensin naik lagi, banyak rakyat yang miskin akan merasa susah terutama mahasiswa yang kos.
Nama : Wahyu Daffa Saputra
Npm : 2217051160

Rangkuman dari PPT :
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menciptakan atau mengungkapkan pikiran di benak pendengar atau pembaca dengan cara yang sama seperti apa yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Argumen yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Logika
Sebuah kalimat dapat dikatakan logis jika dapat diterima oleh akal pikiran yang menyusun kalimat tersebut dan ejaannya sesuai dengan aturan yang berlaku.
2. koherensi
Koherensi adalah kalimat yang memiliki hubungan yang konsisten antara kata atau kalimat sedemikian rupa sehingga memiliki kesatuan jiwa dan koherensi yang baik. Sifat-sifat kohesi dapat dilihat dari hubungan antar kalimat, koherensi dan kekompakan yang baik adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur yang membentuk kalimat tersebut.
3. Penyelarasan
Paralel adalah kalimat-kalimat yang memiliki bentuk, makna, dan detail yang sama agar lebih mudah dipahami. Perataan bentuk, atau paralelisme, membantu mengklarifikasi elemen gramatikal dengan mempertahankan bagian-bagian serupa dalam struktur yang sama. Menyelaraskan bentuk berarti menyelaraskan unsur-unsur kalimat, sehingga memudahkan untuk memahami ungkapan pikiran. Keselarasan makna terlihat jelas dalam pengaturan pikiran yang hati-hati.
4. Hemat
Hemat berarti penggunaan kata yang hati-hati, menghindari penggunaan kata yang berlebihan atau tidak perlu, tetapi tidak melanggar aturan gramatikal.
varian ke-5
Variasi dalam formasi kesalahan memiliki efek yang berbeda. Keraf (2001:
44) menekankan bahwa variasi tidak lebih dari diversifikasi bentuk bahasa untuk mempertahankan minat dan perhatian orang.
- Varian sinonim dari kata tersebut
Varian sinonim kata pada dasarnya mengubah isi pesan yang ingin disampaikan, penulis biasanya menggunakan varian anonim untuk menarik minat dan perhatian pembaca.
- Variasi pada kalimat panjang pendek
Penggunaan variasi struktur kalimat panjang pendek dapat mencerminkan pemikiran penulis. Selain itu, variasi kalimat panjang dan pendek memberikan variasi yang tidak membosankan. Ingatlah bahwa variasi panjang dan pendek tidak boleh memengaruhi kejelasan konten. - Variasi aktif-pasif
Penggunaan kalimat aktif dan pasif. Klausa aktif ditandai dengan awalan me- dan klausa pasif dengan awalan di-.
- Variasi jenis kalimat
Variasi kalimat dapat dibuat dengan menggunakan variasi jenis kalimat. Ada tiga jenis kalimat dalam bahasa Indonesia, yaitu kalimat deklaratif, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Efisiensi kalimat dapat dicapai dengan menggunakan berbagai jenis kalimat. - Variasi kalimat
Variasi pola kalimat dapat menghindari kebosanan. Posisi objek di awal kalimat dapat diubah di akhir kalimat, mis. B. Subjek – predikat – objek, pola kalimatnya bisa diubah menjadi objek – predikat – subjek atau yang lainnya.
6. Fokus
To focus berarti memfokuskan atau memperhatikan kalimat tertentu. Fokus dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu prioritas, pengulangan, dan resistensi.

Rangkuman Dari video :
Kalimat efektif adalah kalimat yang menyampaikan pesan, ide, pemikiran atau perasaan dengan sangat tepat kepada pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah satuan tuturan yang disampaikan oleh penulis atau pembicara kepada pendengar atau pembaca, dan pembaca atau pendengar dapat memahami, memahami apa yang disampaikan ketika penulis atau pembicara menginterpretasikan apa yang disampaikannya. Singkatnya, kalimat efektif adalah kalimat yang mudah kita pahami ketika kita mendengar atau membacanya. Ada beberapa aspek bahasa yang harus kita perhatikan dan kemudian kuasai untuk menyusun kalimat yang efektif, yaitu kelengkapan, paralelisme, fokus, kekikiran, ketepatan, logika dan variasi.

1. keutuhan
struktur dan makna dalam kalimat. Setiap unsur kalimat harus koheren.
Contoh kalimat:
“Setiap peserta diharapkan hadir tepat waktu.”
Alasan mengapa kalimat di atas tidak efektif adalah kata mengaburkan makna kalimat dan mengaburkan makna. Kalimat efektif, terutama aspek-aspek yang perlu, tidak dianjurkan menggunakan preposisi sebelum kalimat. Kalimat efektif harus berbunyi:

“Seluruh peserta diharapkan hadir tepat waktu. “

2. Penyelarasan
Paralelisme adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat.
Contoh kalimat:

Organisasi harus meninjau kebijakan mereka ketika membuat keputusan untuk kepentingan karyawan.
Alasan ketidakefektifan kalimat tersebut adalah perbedaan antara kata jelajahi, ambil, dan kesejahteraan. Akan lebih bagus jika kata-katanya cocok.
Kalimat efektif harus berbunyi:


Ringkasan berdasarkan PPT
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menciptakan atau mengungkapkan pikiran di benak pendengar atau pembaca dengan cara yang sama seperti apa yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Argumen yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Kelogisan
Sebuah kalimat dapat dikatakan logis jika dapat diterima oleh akal pikiran yang menyusun kalimat tersebut dan ejaannya sesuai dengan aturan yang berlaku.
2. Kepaduan
Kepaduan adalah kalimat yang memiliki hubungan yang konsisten antara kata atau kalimat sedemikian rupa sehingga memiliki kesatuan jiwa dan koherensi yang baik. Sifat-sifat kohesi dapat dilihat dari hubungan antar kalimat, koherensi dan kekompakan yang baik adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur yang membentuk kalimat tersebut.
3. Penyelarasan
Paralel adalah kalimat-kalimat yang memiliki bentuk, makna, dan detail yang sama agar lebih mudah dipahami. Perataan bentuk, atau paralelisme, membantu mengklarifikasi elemen gramatikal dengan mempertahankan bagian-bagian serupa dalam struktur yang sama. Menyelaraskan bentuk berarti menyelaraskan unsur-unsur kalimat, sehingga memudahkan untuk memahami ungkapan pikiran. Keselarasan makna terlihat jelas dalam pengaturan pikiran yang hati-hati.
4. Penghematan
Hemat berarti penggunaan kata yang hati-hati, menghindari penggunaan kata yang berlebihan atau tidak perlu, tetapi tidak melanggar aturan gramatikal.
5. Kevariasian
Variasi dalam formasi kesalahan memiliki efek yang berbeda. Keraf (2001:
44) menekankan bahwa variasi tidak lebih dari diversifikasi bentuk bahasa untuk mempertahankan minat dan perhatian orang.
- Varian sinonim dari kata tersebut
Varian sinonim kata pada dasarnya mengubah isi pesan yang ingin disampaikan, penulis biasanya menggunakan varian anonim untuk menarik minat dan perhatian pembaca.
- Variasi pada kalimat panjang pendek
Penggunaan variasi struktur kalimat panjang pendek dapat mencerminkan pemikiran penulis. Selain itu, variasi kalimat panjang dan pendek memberikan variasi yang tidak membosankan. Ingatlah bahwa variasi panjang dan pendek tidak boleh memengaruhi kejelasan konten. - Variasi aktif-pasif
Penggunaan kalimat aktif dan pasif. Klausa aktif ditandai dengan awalan me- dan klausa pasif dengan awalan di-.
- Variasi jenis kalimat
Variasi kalimat dapat dibuat dengan menggunakan variasi jenis kalimat. Ada tiga jenis kalimat dalam bahasa Indonesia, yaitu kalimat deklaratif, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Efisiensi kalimat dapat dicapai dengan menggunakan berbagai jenis kalimat. - Variasi kalimat
Variasi pola kalimat dapat menghindari kebosanan. Posisi objek di awal kalimat dapat diubah di akhir kalimat, mis. B. Subjek – predikat – objek, pola kalimatnya bisa diubah menjadi objek – predikat – subjek atau yang lainnya.
6. Kefokusan
Kefokusan berarti memfokuskan atau memperhatikan kalimat tertentu. Fokus dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu prioritas, pengulangan, dan resistensi. Ringkasan berdasarkan video

Kalimat efektif adalah kalimat yang menyampaikan pesan, ide, pemikiran atau perasaan dengan sangat tepat kepada pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah satuan tuturan yang disampaikan oleh penulis atau pembicara kepada pendengar atau pembaca, dan pembaca atau pendengar dapat memahami, memahami apa yang disampaikan ketika penulis atau pembicara menginterpretasikan apa yang disampaikannya. Singkatnya, kalimat efektif adalah kalimat yang mudah kita pahami ketika kita mendengar atau membacanya. Ada beberapa aspek bahasa yang harus kita perhatikan dan kemudian kuasai untuk menyusun kalimat yang efektif, yaitu kelengkapan, paralelisme, fokus, kekikiran, ketepatan, logika dan variasi.

1. Keutuhan
Kesesuaian struktur dan makna dalam kalimat. Setiap unsur kalimat harus koheren.
Contoh kalimat:

Setiap peserta diharapkan hadir tepat waktu.
Alasan mengapa kalimat di atas tidak efektif adalah kata mengaburkan makna kalimat dan mengaburkan makna. Kalimat efektif, terutama aspek-aspek yang perlu, tidak dianjurkan menggunakan preposisi sebelum kalimat. Kalimat efektif harus berbunyi:

Seluruh peserta diharapkan hadir tepat waktu.

2. Kesejajaran
Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat.
Contoh kalimat:

Organisasi harus meninjau kebijakan mereka ketika membuat keputusan untuk kepentingan karyawan.
Alasan ketidakefektifan kalimat tersebut adalah perbedaan antara kata jelajahi, ambil, dan kesejahteraan. Akan lebih bagus jika kata-katanya cocok.
Kalimat efektif harus berbunyi:

Perusahaan harus memeriksa kebijakan dalam pengambilan keputusan untuk kesejahteraan karyawan.
Alasan ketidak efektifan kalimat tersebut adalah ketidak setaraan antara kata mengkaji, pengambilan dan kesejehteraan. Alangkah baiknya jika kata-kata itu disejajarkan.
Kalimat yang efektif seharusnya :
Perusahaan harus mengkaji kebijakan dalam mengambil keputusan untuk menyejahterakan karyawan.

3. Kefokusan
Kefokusan adalah penegasan atau penekanan kepada ide pokok kalimat.
Contoh kalimat :
Saya sudah baca buku itu.
Alasan kurang efektifnya kalimat di atas adalah kita dapat memberikan penekanan dengan mengubah konstruksinya menjadi lebih tegas karena ide pokoknya.
Kalimat yang efektif seharusnya :
Buku itu sudah saya baca.

4. Kehematan
Kehematan adalah penanggalan kata-kata mubazir dalam kalimat. Perlu kita ingat bahwa kata-kata mubazir di sini berarti kata-kata yang jika kita tidak gunakan tidak akan mempengaruhi nilai makna dari sebuah kalimat.
Contoh kalimat :
Rapat akan diadakan pada hari Rabu, tanggal 20 bulan September tahun 2017.
Alasan kurang efektifnya kalimat diatas adalah penggunan kata hari, tanggal, bulan dan tahun yang mubazir. Kata tersebut dapat dihilangkan karena tidak mempengaruhi kalimat, dan membuat kalimat lebih efektif.
Kalimat yang efektif seharusnya :
Rapat akan diadakan pada Rabu, 20 September 2017.

5. Kecermatan
Kecermatan berarti kalimat tidak bersifat ambigu atau tidak menimbulkan tafsir ganda.
Contoh Kalimat :
Guru baru pergi ke ruang guru.
Alasan ketidak efektifan kalimat di atas karena memiliki dua tafsir, karena dalam kalimat di atas tidak disertai dengan tanda baca.
Kalimat yang efektif seharusnya :
Guru, baru pergi ke ruang guru.
Guru baru, pergi ke ruang guru.

6. Kevariasian
Kevariasian ini dapat kita lakukan dengan mengubah struktur kalimat atau diksi yang terdapat di dalam kalimat tersebut sehingga kalimat menjadi efektif.
Contoh Kalimat :
Pemerintah melakukan penghematan APBN.
Kalimat di atas bukan kalimat salah tetapi terkadang untuk menghindarkan pembaca atau pendengan tidak dilanda kebosanan, kalimat di atas dapat divariasikan dengan mengubah struktur kalimatnya tanpa mengubah maknanya.
Contoh kalimat yang divariasikan dengan kalimat aktif dan pasif :
Penghematan APBN dilakukan pemerintah.

7. Kelogisan
Kelogisan ini berbicara tentang bagaimana sebuah kalimat itu harus masuk akal atau harus diterima dengan akal yang sehat.
Contoh Kalimat :
Kepada bapak waktu dan tempat dipersilakan.
Alasan ketidak logisan kamlimat tersebut adalah coba anda bayangkan kepada bapak waktu dan tempat dipersilahkan, ini yang dipersilahkan siapa si bapaknya atau sewaktunya, tentu saja si bapaknya atau kalaupun itu memang waktu yang dipersilahkan adakah waktu dapat dipersilakan.
Kalimat yang efektif seharusnya:
Disilakan kepada bapak untuk membawakan sambutan di depan.
NAMA : WAHYU DAFFA SAPUTRA
NPM : 2217051160
KELAS : A

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah membawa misi pendidikan moral bangsa, membentuk warga negara yang cerdas, demokratis, dan berakhlak mulia, yang secara konsisten melestarikan dan mengembangkan cita-cita demokrasi dan membangun karakter bangsa. Sedangkan visi pendidikan Kewarganegraan adalah mewujudkan proses pendidikan yang terarah pada pengembangan kemaampuan individu, sehingga menjadi warga Negara yang cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab. Dengan demikian akan membentukwarga negara Indonesia yang didasarkan pada Pancasila dan karakter positip masyarakat Indonesia.
Pendidikan Kewarnegaraan memiliki banyak pengertian, yaitu studi tentang pemerintah dan kewarnegaraan yang terkait dengan kewajiban, dan hak-hak istimewa warganegara.
Pendidikan Kewarnegaraan memiliki tujuan untuk membangun suatu karakter bangsa Indonesia yang cerdas, aktif, kritis, dan demokratis, namun tetap memiliki komtimen menjaga persatuan dan integritas bangsa.
Selain itu terdapat bahasan mengenai Demokrasi, yang memiliki definisi suatu sistem pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat, demokrasi digolongkan menjadi dua macam, yaitu demokrasi langsung dan tidak langsung.
HAM (Hak Asasi Manusia) memiliki pengertian hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai sesuatu yang bersifat kodrati.
Ketiga unsur tersebut sangatlah berperan penting dalam urgensi Pendidikan Kewarnegaraan sebagai Pendidikan karakter bangsa Indonesia melalui demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Mahasiswa merupakan salah satu komponen strategis bangsa Indonesia dalam pengembangan demokrasi dan masyarakat madani.
Mahasiswa memiliki tugas dan tanggungjawab terhadap nasib masa depan demokrasi dan masyarakat madani di Indonesia yang dapat diwujudkan dengan pengembangan sikap-sikap demokratis, toleran, dan kritis dalam perilaku sehari-hari melalui cara-cara yang dialogis, santun dan bermartabat. Pendidikan kewarganegaraan pun memiliki peran penting dalam membentuk karakter bangsa yang bermartabat. Pendidikan kewarganegaraan itu pondasi pola pikir masyarakat.