Nama : Farid sidhiq s
Npm : 2257051028
kelas : B
Analisis saya dari jurnal yang berjudul "DINAMIKA SOSIAL POLITIK MENJELANG PEMILU SERENTAK 2019" dan melihat tantangan konsolidasi demokrasi dalam Pemilihan Presiden 2019 di Indonesia. Pemilihan umum serentak pada tahun 2019 di Indonesia menandai pertama kalinya pilpres dilakukan bersamaan dengan pileg, sehingga menarik untuk melihat dinamika sosial politik yang terjadi sebelum pemilu 2019. Jurnal tersebut terdiri dari enam artikel yang membahas isu-isu elektoral yang relevan pada Pemilihan Umum Serentak 2019 di Indonesia.
Artikel pertama membahas tentang dinamika koalisi dalam pemerintahan Joko Widodo dan upaya koalisi dalam pemilu serentak 2019 serta kelemahan sistem presidensial. Artikel kedua membahas tentang upaya mobilisasi suara perempuan melalui label "emak-emak" dan "ibu bangsa" yang dianggap sebagai narasi simbolis. Artikel ketiga membahas tentang netralitas Polri dalam proses pemilu 2019. Artikel keempat membahas tentang fenomena populisme di Indonesia dan transformasinya dalam dinamika kontestasi politik menjelang Pemilu 2019. Artikel kelima membahas karakteristik dan peran media dalam mempengaruhi preferensi pemilih dalam pemilu. Terakhir, artikel keenam membahas pengaruh kepemimpinan dan kinerja kepala daerah terhadap hasil Pemilu 2019.
Jurnal ini membahas tantangan-tantangan yang menghambat konsolidasi demokrasi di Indonesia. Meskipun pilpres dan pileg telah diadakan secara bersamaan, pilar-pilar penting demokrasi seperti pemilihan umum, partai politik, masyarakat sipil, dan media massa belum berfungsi secara efektif dan optimal, sehingga menimbulkan fluktuasi dalam konsolidasi demokrasi di Indonesia. Beberapa masalah yang muncul selama tahapan pemilihan presiden tidak mendapatkan solusi yang konkret dan memadai, seperti politik identitas dan persaingan sengit untuk suara Muslim, masalah partai politik, dan pemangku kepentingan terkait pemilihan yang belum mampu memenuhi peran penting mereka secara efektif dan bertanggung jawab.
Seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan pemilu, seperti partai politik, penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu, DKPP), pemerintah (pusat dan daerah), dan lembaga penegak hukum, perlu bekerja sama secara profesional untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemilu presiden. Kerjasama seluruh pemangku kepentingan dalam proses demokrasi sangat diperlukan karena keberhasilan tidak dapat dicapai oleh satu pemangku kepentingan saja.
Npm : 2257051028
kelas : B
Analisis saya dari jurnal yang berjudul "DINAMIKA SOSIAL POLITIK MENJELANG PEMILU SERENTAK 2019" dan melihat tantangan konsolidasi demokrasi dalam Pemilihan Presiden 2019 di Indonesia. Pemilihan umum serentak pada tahun 2019 di Indonesia menandai pertama kalinya pilpres dilakukan bersamaan dengan pileg, sehingga menarik untuk melihat dinamika sosial politik yang terjadi sebelum pemilu 2019. Jurnal tersebut terdiri dari enam artikel yang membahas isu-isu elektoral yang relevan pada Pemilihan Umum Serentak 2019 di Indonesia.
Artikel pertama membahas tentang dinamika koalisi dalam pemerintahan Joko Widodo dan upaya koalisi dalam pemilu serentak 2019 serta kelemahan sistem presidensial. Artikel kedua membahas tentang upaya mobilisasi suara perempuan melalui label "emak-emak" dan "ibu bangsa" yang dianggap sebagai narasi simbolis. Artikel ketiga membahas tentang netralitas Polri dalam proses pemilu 2019. Artikel keempat membahas tentang fenomena populisme di Indonesia dan transformasinya dalam dinamika kontestasi politik menjelang Pemilu 2019. Artikel kelima membahas karakteristik dan peran media dalam mempengaruhi preferensi pemilih dalam pemilu. Terakhir, artikel keenam membahas pengaruh kepemimpinan dan kinerja kepala daerah terhadap hasil Pemilu 2019.
Jurnal ini membahas tantangan-tantangan yang menghambat konsolidasi demokrasi di Indonesia. Meskipun pilpres dan pileg telah diadakan secara bersamaan, pilar-pilar penting demokrasi seperti pemilihan umum, partai politik, masyarakat sipil, dan media massa belum berfungsi secara efektif dan optimal, sehingga menimbulkan fluktuasi dalam konsolidasi demokrasi di Indonesia. Beberapa masalah yang muncul selama tahapan pemilihan presiden tidak mendapatkan solusi yang konkret dan memadai, seperti politik identitas dan persaingan sengit untuk suara Muslim, masalah partai politik, dan pemangku kepentingan terkait pemilihan yang belum mampu memenuhi peran penting mereka secara efektif dan bertanggung jawab.
Seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan pemilu, seperti partai politik, penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu, DKPP), pemerintah (pusat dan daerah), dan lembaga penegak hukum, perlu bekerja sama secara profesional untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemilu presiden. Kerjasama seluruh pemangku kepentingan dalam proses demokrasi sangat diperlukan karena keberhasilan tidak dapat dicapai oleh satu pemangku kepentingan saja.