Nama : David Ronaldo
NPM : 2217011129
Kelas C
Pada jurnal "Demokrasi sebagai Wujud Nilai-Nilai Sila Keempat Pancasila dalam Pemilihan Umum Daerah di Indonesia" membahas pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila keempat, dalam konteks pemilihan umum di Indonesia. Penulis menekankan bahwa pemilihan umum merupakan cerminan dari sistem demokrasi yang seharusnya memungkinkan partisipasi aktif warga negara dalam pemerintahan.
Namun, pelaksanaan pemilu di Indonesia masih belum sepenuhnya mencerminkan ideologi yang disepakati oleh masyarakat, dengan banyaknya konflik dan ketidakpuasan yang muncul selama proses pemilihan. Isu utama yang diangkat dalam jurnal ini adalah politisasi identitas dan fragmentasi di kalangan pemilih, yang sering kali mengarah pada konflik sosial.
Penulis juga mencatat bahwa kegagalan partai politik dalam menyediakan calon pemimpin yang berkualitas dan profesionalisme birokrasi yang dipolitisasi juga menjadi faktor yang menghambat konsolidasi demokrasi di Indonesia. Oleh karena itu, jurnal ini merekomendasikan perlunya reformasi dalam sistem pemilihan umum dan penguatan peran civil society serta media dalam mengawasi proses pemilu.
Upaya untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu dan institusi penegak hukum, serta memastikan netralitas birokrasi dalam pelayanan publik, juga diperlukan untuk mencapai demokrasi yang substantif dan inklusif di masa depan. Dengan demikian, komitmen dari semua elemen masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan dalam konsolidasi demokrasi di Indonesia.
NPM : 2217011129
Kelas C
Pada jurnal "Demokrasi sebagai Wujud Nilai-Nilai Sila Keempat Pancasila dalam Pemilihan Umum Daerah di Indonesia" membahas pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila keempat, dalam konteks pemilihan umum di Indonesia. Penulis menekankan bahwa pemilihan umum merupakan cerminan dari sistem demokrasi yang seharusnya memungkinkan partisipasi aktif warga negara dalam pemerintahan.
Namun, pelaksanaan pemilu di Indonesia masih belum sepenuhnya mencerminkan ideologi yang disepakati oleh masyarakat, dengan banyaknya konflik dan ketidakpuasan yang muncul selama proses pemilihan. Isu utama yang diangkat dalam jurnal ini adalah politisasi identitas dan fragmentasi di kalangan pemilih, yang sering kali mengarah pada konflik sosial.
Penulis juga mencatat bahwa kegagalan partai politik dalam menyediakan calon pemimpin yang berkualitas dan profesionalisme birokrasi yang dipolitisasi juga menjadi faktor yang menghambat konsolidasi demokrasi di Indonesia. Oleh karena itu, jurnal ini merekomendasikan perlunya reformasi dalam sistem pemilihan umum dan penguatan peran civil society serta media dalam mengawasi proses pemilu.
Upaya untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu dan institusi penegak hukum, serta memastikan netralitas birokrasi dalam pelayanan publik, juga diperlukan untuk mencapai demokrasi yang substantif dan inklusif di masa depan. Dengan demikian, komitmen dari semua elemen masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan dalam konsolidasi demokrasi di Indonesia.