Kiriman dibuat oleh Yolanda Azyra Febra

KIMIA D MKU Pancasila 2024 -> Forum Analisis Jurnal

oleh Yolanda Azyra Febra -
Nama : Yolanda Azyra Febra
NPM : 2217011144

Analisis mengenai hubungan antara hukum dan etika dalam konteks politik hukum di Indonesia menunjukkan bahwa pencapaian tujuan negara, sebagaimana diatur dalam UUD 1945, harus dirumuskan dan disepakati oleh seluruh elemen bangsa. Proses ini dikenal sebagai politik hukum, yang mencakup kegiatan legislasi sebagai langkah akhir dari kebijakan publik. Dalam hal ini, etika terapan berperan penting karena memberikan panduan moral dalam perilaku manusia dalam konteks negara. Dengan demikian, hubungan antara hukum dan etika menjadi krusial untuk memastikan bahwa hukum yang dibentuk tidak hanya sah secara legal tetapi juga mencerminkan nilai-nilai moral yang diharapkan oleh masyarakat.
Lebih lanjut, analisis ini mengidentifikasi tiga dimensi utama yang menggambarkan hubungan antara hukum dan etika: substansi dan wadah, luasnya hubungan, serta motivasi individu untuk mematuhi atau melanggar norma-norma tersebut. Dimensi substansi dan wadah menunjukkan bagaimana hukum dapat berfungsi sebagai alat untuk mengatur perilaku sosial, sementara dimensi luasnya hubungan menyoroti interaksi kompleks antara berbagai kepentingan politik dalam proses legislasi. Motivasi individu untuk mematuhi atau melanggar hukum sering kali dipengaruhi oleh nilai-nilai etika yang ada dalam masyarakat, yang dapat bervariasi tergantung pada konteks budaya dan sosial.
Akhirnya, dinamika politik hukum di Indonesia sering kali dipengaruhi oleh kekuatan politik yang beragam, di mana proses pembuatan hukum tidak lepas dari pertarungan kepentingan antar partai politik. Hal ini menciptakan tantangan bagi integritas sistem hukum, karena keputusan akhir sering kali ditentukan oleh dominasi politik daripada pertimbangan etis. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang etika dalam pembuatan kebijakan agar hukum yang dihasilkan dapat mencerminkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Keterlibatan semua elemen bangsa dalam proses ini akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan negara yang adil dan berkeadilan.

KIMIA D MKU Pancasila 2024 -> Forum Analisis Jurnal

oleh Yolanda Azyra Febra -
Reviewer: Yolanda Azyra Febra (2217011144)
Resume Jurnal: Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Jenis Jurnal: Cakrawala: Jurnal Pendidikan
Volume dan Halaman: 12 (1): 32-42
Tahun: 2018
Penulis: Mursyidah Dwi Hartati, Ponoharjo, Mohamad Khamim
Tanggal Review: 18 November 2024

I. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila terhadap sikap mahasiswa dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dengan populasi sebanyak 103 mahasiswa, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsional cluster random sampling, di mana 70% dari setiap kelas diambil sebagai sampel, menghasilkan 40 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan regresi, setelah sebelumnya diuji validitas dan reliabilitasnya dengan Pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden umumnya memiliki pengembangan kepribadian Pancasila yang baik. Mahasiswa diharapkan dapat menjaga kepribadian bangsa dalam menghadapi tantangan IPTEK, dengan berpegang pada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara untuk mendukung pembangunan nasional.


II. Pendahuluan
Di era globalisasi, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Globalisasi menciptakan dunia yang semakin terbuka, namun juga membawa tantangan bagi nilai-nilai budaya lokal, termasuk Pancasila. Penelitian ini mengkaji bagaimana mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dapat membantu mahasiswa dalam menyikapi perubahan yang dibawa oleh kemajuan teknologi.


III. Materi dan Metode
Mata kuliah Pendidikan Pancasila dirancang untuk memberikan pedoman bagi mahasiswa dalam menganalisis masalah pembangunan bangsa melalui perspektif nilai-nilai Pancasila. Dasar pelaksanaan pendidikan ini meliputi:
- Dasar Filosofis: Pancasila sebagai pandangan hidup yang menghindari pertentangan ideologi.
- Dasar Sosiologis: Kebhinekaan masyarakat Indonesia yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi pemersatu.
- Dasar Yuridis: Pancasila sebagai norma dasar negara yang tertuang dalam UUD 1945.


IV. Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kepribadian Pancasila di kalangan mahasiswa berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan nilai-nilai kebangsaan di tengah arus globalisasi. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya memahami IPTEK tetapi juga mengintegrasikannya dengan nilai-nilai luhur Pancasila.


V. Kesimpulan
Pendidikan Pancasila memiliki peranan penting dalam membentuk sikap dan perilaku mahasiswa terhadap perkembangan IPTEK. Dengan pemahaman yang baik tentang nilai-nilai Pancasila, mahasiswa dapat lebih bijak dalam menyikapi tantangan globalisasi dan teknologi tanpa kehilangan identitas budaya mereka.
Nama : Yolanda Azyra Febra
NPM : 2217011144

Etika berasal dari bahasa yunani yaitu "Ethos" yang berarti tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Ilmu tentang segala sesuatu yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasan (ETIMOLOGIS). Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik pada diri seseorang maupun masyarakat.

Dalam arti luas etika adalah Ilmu yang membahas tentang kriteria baik dan buruk. Pada umumnya etika diartikan Sebagai pemikiran filosofis mengenai segala sesuatu yang dianggap baik atau buruk dalam perilaku manusia. Keseluruhan perilaku manusia dengan norma dan prinsip-prinsip yang mengatur disebut moralitas atau etika. Etika pancasila merupakan cabang filsafat yang dijabarkan dari sila- sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Dimensi nilai pancasila
Sila ke-1
Mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas yang mendekatkan diri manusia kepada Tuhan YME, ketaatan kepada dnilai agama yang dianutnya.
Sila ke-2
Mengandung dimensi humanis, artinya menjadi manusia lebih manusiawi yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusian dalam pergaulan antar sesama.
Sila ke-3
Mengandung nilai solidaritas, rasa kebersamaan, cinta tanah air.
Sila Ke-4
Mengandung dimensi nilai berupa sikap menghargai orang lain, mau mendengar pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
Sila Ke-5
Mengandung nilai mau peduli atas nasib orang lain, kesediaan membantu kesulitan orang lain.

Contoh kasus urgensi Pancasila sebagai sistem etika yaitu sebagai berikut:
- Kasus korupsi yang banyak melanda negara Indonesia sehingga dapat melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Masih terjadinya aksi terorisme yang mengatasnamakan agama sehingga dapat merusak semangat toleransi dalam kehidupan antar umat beragama dan meluluhlantahkan semangat persatuan atau mengancam disintegrasi bangsa.
- Masih terjadinya pelanggaran HAM dalam kehidupan bernegara.
- Kesenjangan antarkelompok masyarakat kaya dan miskin masih menandai kehidupan masyarakat Indonesia.
- dll.

KIMIA D MKU Pancasila 2024 -> Forum Analisis Jurnal

oleh Yolanda Azyra Febra -
Nama : Yolanda Azyra Febra
NPM : 2217011144

Analisis Jurnal tentang Urgensi Pancasila dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Jurnal ini membahas pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di Indonesia. Pancasila, sebagai ideologi negara, mencerminkan nilai-nilai budaya dan agama masyarakat Indonesia, yang seharusnya menjadi panduan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang ilmiah.

• Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila diakui sebagai dasar negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Ia berfungsi sebagai pedoman moral dan etika bagi bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila bersifat meta-yuridis, artinya belum memiliki kekuatan hukum sampai dituangkan dalam norma hukum positif. Oleh karena itu, penting untuk menegaskan bahwa pengembangan ilmu pengetahuan harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila agar tidak terjebak dalam sekularisme yang bisa merugikan masyarakat.

•Konsep Dasar Nilai Pancasila

Jurnal ini menjelaskan bahwa Pancasila memiliki tiga kategori nilai:

1. Nilai Dasar (Instrinsik): Nilai-nilai pokok yang tidak terikat waktu dan tempat, mencakup cita-cita dan tujuan bangsa.
2. . Nilai Instrumenta: Penjabaran nilai dasar yang bersifat kontekstual dan harus disesuaikan dengan perkembangan zaman.
3. Nilai Praktis: Interaksi antara nilai instrumental dengan situasi konkret, menggambarkan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pentingnya Pancasila sebagai landasan pengembangan Iptek terletak pada fakta bahwa setiap inovasi harus menghormati nilai-nilai tersebut. Hal ini menciptakan kerangka acuan yang jelas bagi para ilmuwan dan teknokrat dalam melakukan penelitian dan pengembangan.

• Peran Pancasila dalam Pengembangan Iptek

Jurnal ini menekankan bahwa Iptek harus digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan bukan sebaliknya. Dalam konteks ini, ada beberapa prinsip yang harus dipatuhi:

- Iptek harus menghormati keyakinan religius masyarakat.

- Ilmu pengetahuan harus diarahkan untuk kemanusiaan dan berlandaskan etika.

- Penguasaan Iptek harus merata di seluruh lapisan masyarakat.

Dengan demikian, Pancasila berfungsi sebagai sumber nilai yang mendasari pengembangan Iptek, memastikan bahwa kemajuan teknologi tidak mengabaikan aspek moral dan sosial.

• Sumber Historis dan Sosiologis

Jurnal ini juga menguraikan sumber historis Pancasila yang dapat ditelusuri dari Pembukaan UUD 1945. Dalam konteks ini, Pancasila menjadi pedoman bagi upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan dan pengembangan Iptek. Sejak 1980-an, kebutuhan akan integrasi Pancasila dalam pendidikan tinggi semakin dirasakan, terutama di kalangan intelektual muda.

Secara keseluruhan, jurnal ini menegaskan urgensi penegasan kembali peran Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam setiap aspek penelitian dan inovasi, diharapkan Iptek dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.