Helena Pritricia Susanto
2217011023
Tanggapan saya terkait materi dan video terkait adalah, Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti bahwa Pancasila bersifat dinamis dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman serta kebutuhan masyarakat tanpa kehilangan esensi nilai-nilai dasarnya. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila tidak kaku, melainkan mampu menerima dan mengakomodasi perkembangan pemikiran, teknologi, serta dinamika sosial-politik yang terus berkembang, selama tetap berlandaskan pada lima prinsip dasarnya: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.
Dalam konteks ideologi terbuka, Pancasila juga mengandung fleksibilitas untuk menghadapi tantangan global seperti demokratisasi, hak asasi manusia, dan perubahan ekonomi, sambil tetap menjaga kearifan lokal dan identitas bangsa. Ini memungkinkan Pancasila tetap relevan di tengah arus modernisasi dan globalisasi, serta mampu menjadi pedoman moral dan etika dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dapat saya simpulkan bahwa, Pancasila sebagai ideologi terbuka memungkinkan bangsa Indonesia untuk bersikap adaptif tanpa mengabaikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Ini memastikan bahwa Pancasila terus menjadi dasar yang kokoh bagi pembangunan bangsa yang inklusif, demokratis, dan berkeadilan, sambil tetap mengakomodasi kemajuan serta perubahan di berbagai bidang kehidupan.
2217011023
Tanggapan saya terkait materi dan video terkait adalah, Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti bahwa Pancasila bersifat dinamis dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman serta kebutuhan masyarakat tanpa kehilangan esensi nilai-nilai dasarnya. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila tidak kaku, melainkan mampu menerima dan mengakomodasi perkembangan pemikiran, teknologi, serta dinamika sosial-politik yang terus berkembang, selama tetap berlandaskan pada lima prinsip dasarnya: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.
Dalam konteks ideologi terbuka, Pancasila juga mengandung fleksibilitas untuk menghadapi tantangan global seperti demokratisasi, hak asasi manusia, dan perubahan ekonomi, sambil tetap menjaga kearifan lokal dan identitas bangsa. Ini memungkinkan Pancasila tetap relevan di tengah arus modernisasi dan globalisasi, serta mampu menjadi pedoman moral dan etika dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dapat saya simpulkan bahwa, Pancasila sebagai ideologi terbuka memungkinkan bangsa Indonesia untuk bersikap adaptif tanpa mengabaikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Ini memastikan bahwa Pancasila terus menjadi dasar yang kokoh bagi pembangunan bangsa yang inklusif, demokratis, dan berkeadilan, sambil tetap mengakomodasi kemajuan serta perubahan di berbagai bidang kehidupan.