Forum Diskusi

Forum Diskusi

Number of replies: 36

Mahasiswa berikut forum diskusi untuk menjawab pertemuan hari ini.

1. mahasiswa kaitkan materi dan video pada pertemuan hari ini mengenai apa yang sudah dijelaskan pada materi dan video, 

2. setiap mahasiswa wajib memberikan pendapat terkait pertemuan hari ini dengan menjelaskan dan memberikan teori yang diambil

In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Helena Pritricia Susanto 2217011023 -
Helena Pritricia Susanto
2217011023

Tanggapan saya terkait materi dan video terkait adalah, Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti bahwa Pancasila bersifat dinamis dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman serta kebutuhan masyarakat tanpa kehilangan esensi nilai-nilai dasarnya. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila tidak kaku, melainkan mampu menerima dan mengakomodasi perkembangan pemikiran, teknologi, serta dinamika sosial-politik yang terus berkembang, selama tetap berlandaskan pada lima prinsip dasarnya: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.

Dalam konteks ideologi terbuka, Pancasila juga mengandung fleksibilitas untuk menghadapi tantangan global seperti demokratisasi, hak asasi manusia, dan perubahan ekonomi, sambil tetap menjaga kearifan lokal dan identitas bangsa. Ini memungkinkan Pancasila tetap relevan di tengah arus modernisasi dan globalisasi, serta mampu menjadi pedoman moral dan etika dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dapat saya simpulkan bahwa, Pancasila sebagai ideologi terbuka memungkinkan bangsa Indonesia untuk bersikap adaptif tanpa mengabaikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Ini memastikan bahwa Pancasila terus menjadi dasar yang kokoh bagi pembangunan bangsa yang inklusif, demokratis, dan berkeadilan, sambil tetap mengakomodasi kemajuan serta perubahan di berbagai bidang kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Ulfi Mira Sasmita 2217011057 -
Nama: Ulfi Mira Sasmita
Npm :2217011057

Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka karena sifatnya yang fleksibel dan dinamis. Artinya, Pancasila dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan perubahan sosial yang terjadi, tanpa mengubah jati dirinya.Sebagai ideologi terbuka, Pancasila tidak bersifat dogmatis. Ia mampu menerima dan menyerap berbagai pemikiran dan gagasan baik yang sejalan dengan nilai-nilai dasar Pancasila, dan dapat menolak pemikiran dan gagasan yang bertentangan dengan Pancasila. Pancasila juga disebut sebagai ideologi terbuka karena tidak hanya berlaku untuk satu golongan, ras, atau agama saja, melainkan berlaku untuk seluruh warga negara Indonesia tanpa kecuali.Sebagai ideologi terbuka, Pancasila mencerminkan keterbukaan pemikiran dan mampu menerima segala perubahan yang terjadi di masyarakat. Hal ini memungkinkan Pancasila untuk tetap relevan dan efektif dalam memecahkan masalah-masalah yang muncul seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Pancasila dibentuk melalui proses musyawarah dan diskusi yang melibatkan berbagai kalangan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa Pancasila sejak awal dirancang untuk menjadi ideologi yang inklusif dan representatif dari keberagaman bangsa Indonesia.Sebagai ideologi terbuka, Pancasila dapat mengembangkan pandangan dasar dan penerapannya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Artinya Pancasila tidak perlu mengubah nilai-nilai dasarnya untuk mengikuti perkembangan zaman, tetapi dapat menyesuaikan standarnya agar tetap relevan.Dengan sifat-sifatnya ini, Pancasila mampu menjadi landasan yang kokoh bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan dan perubahan di berbagai aspek kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Shela Puspa Ningrum II 2217011134 -
Nama : Shela Puspa Ningrum
NPM : 2217011133
Kelas b

Menurut pendapat saya mengenai materi dari ppt , video :
Pancasila sebagai ideologi terbuka menunjukkan sifat dinamis dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat tanpa kehilangan nilai-nilai intinya Sebagai ideologi yang mampu merangkul dan beradaptasi terhadap kemajuan pemikiran, teknologi, dan dinamika sosial politik yang terus berkembang sepanjang berlandaskan pada lima prinsip utama:

1. Sila ketuhanan intinya adalah
kejujuran, bahwa untuk berbakti kepada tuhan yg maha esa itu landasannya melaksanan kejujuran ini sesuai
dengan semua ajaran agama.
jadi usaha apa Baik pemerintah maupun masyarakat .agar Bangsa ini berkarakter kejujuran.
karena dengan berwatak jujur akan
memajukan Seluruh Bangsa Indonesia.

2. kemanusiaan pada intinya
belas kasih ( kasih sayang)
usaha apa pemerintah dan masyarakat agar Bangsa ini bisa
menghidupkan Rasa kasih sayang
saling tolong menolong .saling cukup mencukupi agar seluruh
Bangsa indonesia adil dan makmur.

3. Sila ke tiga Persatuan (kebangsaan)
intinya bakat kebenaran.
usaha apa pemerintah dan masyarskat agar Bangsa ini
mau mengindahkan pekertinya
supaya berbakat kebenaran.

4. sila ke empat kedaulatan Rakyat.
intinya pikiran yang positip.
image yg baik.
jadi usaha apa pemerintah agar
bangsa indonesia. untuk selalu
ber pikir positip .
karena dengan ber image postip
menjadikan kesehatan (badan sehat).

5. keadilan sosial artinya.
saling cukup memcukupi
usaha apa pemerintah dan masyarakat agar mempunyai watak
bergotong royong dan cinta belas kasih.
karens yg di sebut adil itu tidak tamak tapi mau mrmbantu sedama
agar terwunud adil dan makmur.

Dimana kelima prinsip dapat merespons secara fleksibel tantangan global seperti demokratisasi, hak asasi manusia, dan transformasi ekonomi dengan tetap menjaga kearifan lokal dan identitas nasional dalam kerangka ideologi terbuka.

Hal ini menjadikan Pancasila tetap relevan di era modernisasi dan globalisasi serta menjadi pedoman moral dan etika dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan pemerintahan

Jadi , dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila sebagai ideologi terbuka memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk beradaptasi tanpa mengabaikan nilai-nilai luhur yang dikandungnya . Hal ini akan memastikan bahwa Pancasila tetap kokoh sebagai landasan pembangunan nasional yang inklusif, demokratis, berkeadilan, serta responsif terhadap perubahan dan kemajuan di berbagai bidang kehidupan
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Khusnul Khotimah 2217011094 -
Khusnul Khotimah_2217011094

Terkait materi dan video di atas mengenai Pancasila sebagai ideologi terbuka, berikut adalah beberapa poin yang dapat dikaitkan dengan teori dan pendapat pribadi:

1. Pendapat terkait pertemuan:
Pancasila sebagai ideologi terbuka mencerminkan fleksibilitas dan relevansinya terhadap perkembangan zaman, namun tetap mempertahankan nilai-nilai dasar yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Ideologi terbuka memungkinkan Pancasila untuk menerima ide-ide dari luar yang dapat memperkaya pelaksanaan lima sila tersebut, tetapi tetap selektif untuk menjaga esensi yang asli.

2. Teori yang diambil:
Dalam teori ideologi terbuka, seperti yang sudah dijelaskan, ideologi terbuka adalah kumpulan gagasan yang fleksibel dan tidak dogmatis, yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan situasi tanpa kehilangan inti dari nilai-nilai dasarnya. Hal ini selaras dengan konsep Pancasila, di mana nilai-nilai yang ada dalam Pancasila (religiusitas, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial) sudah tertanam dalam budaya masyarakat Indonesia dan bukan sekadar nilai-nilai yang dipaksakan dari elit tertentu.

3. Kesimpulan:
Pancasila tetap relevan karena mampu beradaptasi dengan zaman, tanpa kehilangan jati diri. Ideologi ini tidak statis, tetapi dinamis dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan sosial, politik, maupun teknologi, sehingga layak disebut sebagai ideologi terbuka.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Dwi Pauliyanna Safitri 2217011061 -
Dwi Pauliyanna Safitri
2217011061

1. Dalam materi dan video di bahas Pancasila sebagai ideologi negara, Pancasila dipahami sebagai filosofi dasar yang menjadi panduan bagi bangsa Indonesia, baik secara normatif maupun realitas di lapangan​. Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hal pemerintahan, sosial, maupun politik. Secara khusus, Pancasila sebagai ideologi terbuka menunjukkan fleksibilitasnya dalam menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, namun tetap mempertahankan nilai-nilai dasar​.

2. Menurut saya, Pemahaman tentang Pancasila sebagai ideologi terbuka sangat penting. Pancasila dianggap tidak hanya sebagai sistem nilai yang tetap, tetapi juga terbuka untuk diinterpretasikan sesuai dengan perkembangan zaman. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli dalam materi, seperti pandangan Soerjanto Poespowardojo, Pancasila bersifat integral, etis, dan religius​. Pancasila menolak ideologi yang ekstrem seperti materialisme, pragmatisme, dan spiritualisme yang otoriter. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila memiliki dimensi idealitas (berisi nilai-nilai dasar), normatif (dijabarkan dalam peraturan perundangan), dan realitas (mencerminkan kehidupan nyata di masyarakat)​.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by M. Nashirul Haqq Cayaputra -
M. Nashirul Haqq Cayaputra
2217011123

Tanggapan saya mengenai materi dan video tersebut adalah, Pancasila merupakan ideologi terbuka yang di mana konsep-konsep ide dan gagasan yang terkandung di dalam sila-silanya dapat berkembang sesuai dengan zamannya serta memiliki relevansi terhadap masyarakat dan kultur di lingkungan masyarakat. Selain pancasila dapat mengimbangi perkembangan pengetahuan, teknologi serta kondisi zaman yang kian berkembang tanpa menghilangkan esensi dari 5 dasar pancasila.

Pancasila dapat diimplementasikan pada isu global seperti HAM, gejolak ekonomi dan lain sebagaimana yang membuat ideologi pancasila tetap memiliki relevansi meskipun telah dirumuskan setengah abad lebih, pancasila juga dapat dijadikan sebagai pedoman oleh masyarakat indonesia sebagai pijakan bermasyarakat guna mencapai tujuan yang besar bagi masyarakat.

Sehingga dalam hal ini saya simpulkan, pancasila merupakan ideologi yang dirumuskan oleh Founding Fathers kita yang memiliki relevansi yang kuat terhadap perkembangan zaman, sebagai ideologi terbuka pancasila dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman ditengah gempuran globalisasi dan berbagai isu-isu seperti demokrasi, humanity, ekonomi dan kesetaraan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Heldha Rahmania Putri -
Heldha Rahmania Putri_2217011128

Pendapat saya terkait materi dan video adalah Pancasila sebagai ideologi terbuka merujuk pada sifat dasar ideologi ini sendiri, yaitu dinamis, fleksibel, dan adaptif terhadap perkembangan zaman, serta tantangan sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Pancasila memungkinkan adanya perubahan dalam bentuk penerapan atau penafsirannya tanpa harus mengubah nilai-nilai fundamental yang menjadi intinya. Ideologi terbuka berarti Pancasila dapat terus disesuaikan dengan realitas yang ada di masyarakat, ini tidak berarti bahwa Pancasila berubah fundamental, tetapi lebih pada bagaimana prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila diterapkan sesuai dengan situasi yang dihadapi bangsa. Misalnya, prinsip keadilan sosial bisa diterjemahkan dalam berbagai kebijakan ekonomi yang relevan dengan perkembangan zaman, dari masalah kemiskinan hingga kesenjangan digital di era modern.

Jadi, Pancasila mampu menyesuaikan diri dengan kondisi baru tanpa kehilangan identitasnya. Pancasila bersifat inklusif yang berarti ideologi ini dapat mengakomodasi keragaman pemikiran, agama, dan budaya tanpa mengabaikan unsur persatuan yang menjadi elemen kunci dalam menjaga stabilitas dan keutuhan bangsa. Sebagai ideologi yang terbuka, Pancasila juga bersifat dialogis. Artinya, dalam penerapannya, Pancasila membuka ruang untuk diskusi, kritik, dan dialog yang sehat mengenai cara terbaik untuk merealisasikan nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Heny Agnes Nurlita -
Heny Agnes Nurlita
2217011040

Tanggapan saya mengenai video dan materi tersebut adalah, Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak bersifat kaku atau tertutup, tetapi dinamis dan mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan tantangan baru. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila tidak hanya menekankan pada konsep-konsep dasar yang tetap, tetapi juga memberikan ruang untuk penafsiran yang relevan dengan situasi sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang terus berubah. Beberapa ciri Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah Adaptif, Dialogis, Tidak Dogmat, dan Fleksibilitas.

Namun, keterbukaan ini bukan berarti Pancasila dapat diubah-ubah secara sembarangan. Prinsip-prinsip dasar Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial, tetap menjadi fondasi yang harus dijaga. Keterbukaan Pancasila lebih kepada kemampuannya untuk terus relevan dalam menghadapi tantangan baru tanpa kehilangan jati dirinya sebagai landasan ideologi bangsa.

Kesimpulannya, Pancasila sebagai ideologi terbuka menunjukkan bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya bersifat dinamis dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, tanpa kehilangan esensi dasarnya. Keterbukaan ini memungkinkan Pancasila tetap relevan dalam menghadapi berbagai tantangan baru, baik di bidang sosial, politik, ekonomi, maupun budaya, dengan tetap berlandaskan pada prinsip-prinsip dasar yang tidak berubah. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila mendorong dialog, fleksibilitas, dan interpretasi yang sesuai dengan konteks masyarakat Indonesia yang beragam, sambil tetap menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by TIARA CAHYA MUKTI -
Nama : Tiara Cahya Mukti
NPM : 2217011027
Kelas : B

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Pancasila sebagai ideologi negara memiliki makna yang mendalam dan relevansi yang kuat dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila tidak hanya sekadar kumpulan nilai, tetapi juga merupakan panduan hidup yang dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dalam pandangan saya, Pancasila mencerminkan cita-cita bersama bangsa Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan berkeadaban, pancasila juga berperan sebagai landasan filosofis yang mendalam bagi negara Indonesia.

Urgensi Pancasila sebagai ideologi negara terlihat dalam kemampuannya untuk memberikan arah dan tujuan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dengan mengedepankan nilai-nilai seperti keadilan sosial dan demokrasi, Pancasila mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Ini menunjukkan bahwa Pancasila bukanlah doktrin kaku, melainkan sebuah sistem ideologi yang dinamis dan inklusif.

Dalam konteks teori Weltanschauung dan Philosophische Grondslag, Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai yang mengakar dalam budaya bangsa. Soediman Kartohadiprodjo menyatakan bahwa Pancasila adalah filsafat bangsa Indonesia, dengan lima sila sebagai intinya, yang mencerminkan pandangan hidup dan cara berinteraksi antarwarga negara. Notonagoro menegaskan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dalam pengertian filsafat, memberikan kerangka normatif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dardji Darmodihardjo menilai Pancasila sebagai filsafat yang idealistis, theis, dan praktis. Ini menunjukkan bahwa Pancasila tidak hanya berbicara tentang nilai-nilai abstrak, tetapi juga tentang implementasi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan Soerjanto Poespowardojo menekankan bahwa Pancasila sebagai orientasi kemanusiaan harus dipahami dengan cara negatif dan positif. Secara negatif, Pancasila bukanlah materialisme yang merendahkan manusia menjadi objek tanpa subjektivitas. Pancasila juga bukan pragmatisme, yang cenderung menilai tindakan berdasarkan kegunaan semata. Sebaliknya, Pancasila mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan yang lebih dalam. Selain itu, spiritualisme juga ditolak karena sering kali digunakan untuk membenarkan tindakan otoriter. Namun, Pancasila tetap mengakui dimensi spiritual dalam kehidupan manusia.

Jika dirumuskan secara positif, Pancasila terdiri dari nilai integral, etis, dan religius. Ini berarti bahwa Pancasila mengajak masyarakat untuk membangun hubungan yang harmonis dengan Tuhan dan sesama manusia. melalui Penolakan sosialisasi otoriter dan mendorong praktik demokrasi yang sehat.

Pancasila membedakan antara actus hominis (tindakan manusia) dan actus humanus (tindakan kemanusiaan) yang berkaitan dengan dimensi religius dan moral. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan manusia harus selalu mempertimbangkan aspek etis dan spiritual, sehingga tidak mengingkari eksistensi Tuhan sebagai pencipta.

Filsafat Pancasila sangat penting karena memberikan kerangka bagi pengembangan masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab. Nilai-nilai dasar dalam Pancasila bersifat umum dan universal, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Dengan demikian, Pancasila memiliki dimensi normatif yang dijabarkan dalam norma-norma hukum yang berlaku di Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Nabila Sakhi Az-Zahra -
Nabila Sakhi Az-Zahra
2217011052

Pada pertemuan hari ini, topik yang dibahas adalah Pancasila sebagai ideologi terbuka. Dalam materi dan video, dijelaskan bahwa Pancasila memiliki sifat sebagai ideologi yang fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman, tanpa mengubah nilai-nilai dasarnya.

Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti bahwa meskipun nilai-nilainya bersifat tetap, penerapannya dapat berubah sesuai dengan kondisi sosial, budaya, politik, dan ekonomi yang berkembang. Artinya, Pancasila tidak kaku, tetapi bisa berinteraksi dengan tantangan dan perubahan zaman sambil tetap mempertahankan inti atau esensi dari lima sila yang terkandung di dalamnya.

Dalam video yang ditayangkan, dijelaskan pula bahwa sebagai ideologi terbuka, Pancasila memberikan ruang bagi masyarakat untuk menafsirkan dan mengaktualisasikannya sesuai kebutuhan bangsa tanpa kehilangan prinsip-prinsip dasar seperti keadilan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan kepercayaan kepada Tuhan. Ini memungkinkan Pancasila untuk tetap relevan di tengah dinamika globalisasi dan modernisasi.

Menurut pendapat saya, pertemuan hari ini memberikan pemahaman yang penting mengenai bagaimana Pancasila mampu menjadi landasan yang kokoh bagi Indonesia dalam menghadapi berbagai perubahan. Pancasila sebagai ideologi terbuka bukan hanya konsep yang teoritis, melainkan benar-benar dapat diaplikasikan dalam konteks kehidupan sehari-hari. Pancasila memberikan fleksibilitas bagi bangsa Indonesia untuk beradaptasi dengan tuntutan zaman, tanpa mengorbankan jati diri bangsa yang tercermin dalam lima silanya.

Saya juga berpendapat bahwa sifat Pancasila yang terbuka ini sangat penting untuk menjaga integrasi nasional dan kebhinekaan Indonesia. Pancasila mampu menjadi pedoman yang mengarahkan bangsa Indonesia menuju persatuan dalam keberagaman. Meskipun tantangan zaman terus berubah, nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan mampu memandu bangsa Indonesia dalam menjawab tantangan global.

Jadi, Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah fondasi yang tidak hanya melindungi keutuhan bangsa, tetapi juga membekali Indonesia untuk maju di tengah perubahan global tanpa melupakan identitasnya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Amel Nenchis S -
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, seringkali disebut sebagai ideologi terbuka. Artinya, Pancasila memiliki sifat fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan.Terbuka terhadap Perubahan: Pancasila tidak bersifat statis, melainkan terbuka terhadap perubahan. Pancasila mampu mengakomodasi berbagai ide dan gagasan baru, asalkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasarnya. Hal ini memungkinkan Pancasila untuk terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan tantangan global.Hasil Musyawarah Muafakat: Pancasila lahir dari proses musyawarah mufakat para pendiri bangsa. Proses ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kompromi, yang merupakan ciri khas dari suatu ideologi yang terbuka.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Tiara Brazeski -
Tiara Brazeski
2217011118

Ideologi terbuka adalah suatu sistem gagasan, nilai, dan keyakinan yang bersifat dinamis dan fleksibel, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, lingkungan sosial, serta kebutuhan masyarakat. Ideologi ini tidak kaku atau dogmatis, melainkan terbuka terhadap kritik, masukan, dan perkembangan baru yang relevan untuk meningkatkan kesejahteraan atau kemajuan masyarakat.

Beberapa ciri utama ideologi terbuka adalah:
1. Ideologi terbuka dapat berubah atau diperbarui sesuai dengan tantangan dan perkembangan baru di masyarakat tanpa kehilangan nilai dasarnya.
2. Ideologi terbuka biasanya mencari konsensus melalui dialog dan musyawarah untuk mengatasi perbedaan pendapat, bukan dengan paksaan atau dogma.
3. Ideologi ini bersifat kontekstual, artinya berakar pada realitas sosial dan budaya di mana ideologi itu berkembang, tetapi tetap terbuka untuk perubahan ketika kondisi sosial berubah.
4. Meskipun fleksibel, ideologi terbuka tetap menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang bersifat universal.

Sebagai contoh, Pancasila di Indonesia sering disebut sebagai ideologi terbuka, karena mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, tetapi tetap berpegang pada nilai-nilai dasar seperti keadilan, ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan kesejahteraan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Arif Fikri ardiansyah -
Tanggapan saya terkait materi dan video terkait adalah Pancasila sebagai idiologi yang sangat fleksibel dan dapat diadaptasi dalam nilai-nilai kehidupan yang berubah ubah dari zaman ke zaman sebagai idiologi yang fleksibel.

Kesimpulan yang saya dapat sampaikan adalah Pancasila dapat melindungi dari idiologi radikal yang dapat bertentangan dengan tujuan negara
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Agnes Cindy Arianty Br Karo Sekali 2217011114 -
Nama : Agnes Cindy Arianty Br Karo Sekali
Nmp : 2217011114

Pancasila sebagai ideologi terbuka yang memiliki arti bahwa Pancasila mampu dan sanggup untuk beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman tanpa mengubah nilai-nilai dan unsur unsur dasar pada suatu pancasila. Sebagai ideologi, Pancasila bersifat dinamis dan fleksibel, sehingga bisa diterapkan dalam berbagai situasi sosial, politik, dan budaya yang terus berubah. Ada beberapa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial, menjadi landasan dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila juga memungkinkan adanya dialog dan diskusi mengenai penerapannya, sehingga tetap relevan dan dapat diterima oleh seluruh rakyat Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Pancasila tidak kaku dan tidak statis, melainkan mampu bertransformasi sesuai dengan perkembangan dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia di berbagai era.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Teli Hosana Marpaung 2217011162 -
Teli Hosana Marpaung
2217011162
Pancasila sebagai ideologi terbuka merupakan konsep yang menegaskan bahwa Pancasila bersifat dinamis dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan esensinya. Dalam konsep ini, Pancasila tidak kaku, tetapi tetap berlandaskan pada nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam setiap sila. Para ahli seperti Driyarkara dan Soediman Kartohadiprodjo memberikan pandangan yang mendalam mengenai hal ini.

Pendapat Driyarkarya seorang filsuf terkenal di Indonesia, memandang Pancasila sebagai ideologi yang berorientasi pada kemanusiaan dan mengutamakan kesejahteraan bersama. Baginya, Pancasila memberikan arah pada kehidupan berbangsa dan bernegara yang menempatkan manusia sebagai pusatnya. Driyarkara melihat Pancasila sebagai sebuah dasar filsafat yang harus tetap terbuka terhadap perubahan sosial, namun tidak mengabaikan nilai-nilai universal yang terkandung dalam setiap silanya.

Pendapat Soediman Kartohadiprodjo
Sementara itu, Soediman Kartohadiprodjo menekankan bahwa Pancasila sebagai ideologi terbuka harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan jati dirinya. Menurutnya, keterbukaan Pancasila terletak pada kemampuannya untuk menerima gagasan-gagasan baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern, namun tetap setia pada prinsip-prinsip dasar yang telah ditetapkan.

Dari pandangan para ahli dan materi video yang disampaikan, dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki karakter yang fleksibel, mampu menghadapi perubahan zaman, tetapi tetap kokoh dalam menjaga nilai-nilai dasarnya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Ilmadin nur alfita Alfita -
Tanggapan saya tentang materi dari video tersebut adalah Pancasila sebagai ideologi bahwa Pancasila bersifat dinamis dan Sebagai ideologi terbuka, Pancasila melainkan mampu menerima dengan adanya perkembangan pemikiran, teknologi dan dinamika dan adanya yang terus berkembang, selama,selalu menetapkan yang berlandaskan pada lima prinsip dasarnya adalah Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Yang tertulis di Pancasila dan memiliki maknanya tersendiri pada setiap prinsip dasarnya.

Dalam ideologi terbuka, Pancasila juga menghadapi tantangan global seperti demokratisasi, hak asasi manusia, ekonomi,dan identitas bangsa. memungkinkan Pancasila tetap selalu di tengah arus dan globalisasi, serta mampu menjadi pedoman moral untuk bangsa, penting nya etika dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat

Kesimpulan Pancasila ideologi terbuka bangsa Indonesia untuk tanpa mengabaikan nilai-nilai pancasila yang terdapat di dalamnya. bahwa Pancasila akan teerus menjadi dasar nilai- nilai idelogi banyak yang untuk pembangunan bangsa yang adil sambil tetap selalu membangun kemajuan serta perubahan dalam bermasyarakat .
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Ananda suci Ramadhani -
Ananda Suci Ramadhani (2217011075)

Tanggapan saya pada materi vidio yang telah diberikan ini adalah pancasila bukanlah berasal dari nilai-nilai pribadi melainkan berasal dari nilai-nilai yang sudah sejak dulu berkembang pada masyarakat Indonesia. Pancasila mampu menyaring ide atau gagasan yang masuk dari luar dan menjadikannya suatu nilai positif dalam membantu melaksanakan sila-sila dalam Pancasila. Sila-sila dalam Pancasila berisi tuntunan dasar bagaimana mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Kesimpulan yang dapat saya sampaikan terkait pancasila dengan ideologi terbuka membuat masyarakat dapat mempunyai pedoman hidup tanpa harus mengabaikan nilai nilai luhur yang mana dalam pancasila juga terdapat aspek aspek yang mencakup semua tentang kehidupan kita dalam bernegara, berbangsa, bersuku, dan juga beragama.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Tirani Ajeng Utami -
Tirani Ajeng Utami
2217011065
Kelas B

Menurut saya, tanggapan mengenai Pancasila sebagai ideologi terbuka menunjukkan bahwa Pancasila bukanlah ideologi yang kaku atau dogmatis, pancasila mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan perubahan masyarakat tanpa kehilangan nilai-nilai dasarnya. Sebagai ideologi yang bersumber dari kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, Pancasila memiliki kemampuan untuk merespons tantangan modern dengan fleksibilitas, namun tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang melandasinya, seperti kemanusiaan, keadilan sosial, persatuan, dan musyawarah.

Ideologi terbuka berarti Pancasila tidak menutup diri terhadap gagasan baru atau perubahan yang bisa memperkuat kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, hal ini tetap dilakukan dengan filter atau koridor yang menjaga agar nilai-nilai Pancasila tetap diutamakan. Dengan begitu, Pancasila mampu menjawab tantangan globalisasi, modernisasi, dan demokratisasi, namun tetap berakar pada identitas nasional.

Sifat keterbukaan ini menjadikan Pancasila relevan sepanjang masa, karena mampu berkembang sesuai dengan tuntutan zaman, sekaligus menjadi dasar pemersatu yang melampaui perbedaan suku, agama, ras, dan golongan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Adesya Trie Zakinah 2217011082 -
Nama: Adesya Trie Zakinah
NPM : 2217011082

1. Materi yang dijelaskan dalam materi dan video mengenai Pancasila menekankan konsep Pancasila sebagai ideologi negara yang terbuka dan dinamis, serta memiliki landasan filosofis yang mendalam. Dalam dokumen "BAB 4 Pendidikan Pancasila", Pancasila dijelaskan sebagai ideologi yang tidak hanya berdasarkan gagasan sejarah, tetapi juga memiliki dimensi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Artinya, Pancasila sebagai ideologi tidak hanya melibatkan konsep gagasan, tetapi juga bagaimana gagasan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan nyata bangsa Indonesia.

Dalam video, dijelaskan lebih lanjut bahwa Pancasila adalah ideologi terbuka,
yang artinya dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan esensi dasarnya. Pancasila dikembangkan dari nilai-nilai yang sudah ada di masyarakat Indonesia, seperti nilai religiusitas, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Nilai-nilai ini bukan berasal dari elit penguasa, melainkan sudah ada dan hidup dalam masyarakat Indonesia. Ciri utama dari ideologi terbuka, seperti yang dibahas dalam video, adalah fleksibilitasnya dalam menerima perubahan dari luar tanpa menghilangkan jati diri atau nilai-nilai dasarnya. Hal ini memungkinkan Pancasila untuk tetap relevan dalam menghadapi tantangan globalisasi dan ideologi asing, selama nilai-nilai tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila.

Oleh karena itu, baik dalam dokumen maupun video, Pancasila ditegaskan sebagai pedoman hidup yang tidak hanya menuntun warga negara dalam kehidupan bernegara, tetapi juga berperan sebagai alat pemersatu bangsa yang multikultural. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila mampu menyesuaikan dengan perubahan zaman, namun tetap menjaga nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi bangsa Indonesia.


2. Tanggapan saya terkait Materi yang disampaikan terkait Pancasila sebagai
ideologi negara dan dasar negara memiliki beberapa poin penting yang perlu digarisbawahi. Pertama, Pancasila merupakan hasil pemikiran mendalam para pendiri bangsa Indonesia yang diformulasikan sebagai falsafah negara pada 18 Agustus 1945. Ideologi ini tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga mengarahkan tujuan bangsa Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai universal seperti kemanusiaan, keadilan, dan persatuan. Selanjutnya, Pancasila memiliki peran vital sebagai ideologi terbuka. Artinya, meskipun Pancasila mengandung nilai-nilai fundamental yang tetap, ia juga memiliki fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Hal ini membuatnya relevan di berbagai konteks sosial dan politik yang terus berubah. Pancasila memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengembangkan pemikiran baru tanpa meninggalkan prinsip-prinsip dasarnya.

Dari segi filsafat, Pancasila mencerminkan tiga dimensi penting: dimensi realitas, idealitas, dan fleksibilitas. Dimensi realitas menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila lahir dari kondisi nyata kehidupan bangsa Indonesia. Dimensi idealitas mengacu pada cita-cita luhur yang ingin dicapai, seperti kehidupan yang adil dan sejahtera. Sedangkan dimensi fleksibilitas memberikan ruang untuk perubahan pemikiran yang tetap sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila juga berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa, khususnya dalam
konteks Indonesia yang sangat beragam. Dengan perbedaan suku, agama, dan ras
yang ada, Pancasila menjadi fondasi yang mengintegrasikan keberagaman ini
menjadi kesatuan yang harmonis. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menciptakan ruang dialog dan penyelesaian konflik yang damai.

Kesimpulannya, sebagai ideologi negara, Pancasila memegang peran penting
dalam penyelenggaraan pemerintahan. Setiap kebijakan yang dibuat oleh negara
seharusnya merujuk pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dengan cara ini, Pancasila tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga alat praktis untuk mewujudkan kehidupan yang adil, makmur, dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Nandia Devina Dwi Hendri -
Nama: Nandia Devina Dwi Hendri
NPM: 2217011171

Tanggapan saya terkait materi dan video yaitu membahas mengenai Pancasila sebagai ideologi. Ideologi dapat diartikan sebagai kumpulan gagasan/ ide yang saling berkaitan antar 1 sama lain yang membentuk 1 tujuan dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Gagasan ini juga sebagai cita-cita atau kombinasi dari keduanya, yaitu cita-cita masa depan. Terdapat 5 sila yang terkandung dalam pancasila sesuai dengan ciri ciri ideologi terbuka yaitu ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila bersifat dinamis sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman serta kebutuhan masyarakat tanpa kehilangan nilai-nilai dasar Pancasila. Pancasila tidak kaku sehingga mampu menerima dan mengakomodasi perkembangan pemikiran, teknologi, serta dinamika sosial-politik yang terus berkembang. Dalam konteks ideologi terbuka, Pancasila juga mengandung fleksibilitas untuk menghadapi tantangan global seperti demokratisasi, hak asasi manusia, dan perubahan ekonomi, sambil tetap menjaga kearifan lokal dan identitas bangsa.

Ide atau gagasan Pancasila bukanlah berasal dari masyarakat melainkan berasal dari nilai-nilai yang sudah sejak dahulu berkembang. Beberapa tokoh atau pemikir Indonesia yang mendefinisikan ideologi sebagai berikut:
1. Sastrapratedja: Ideologi adalah seperangkat gagasan/ pemikiran yang berorientasi pada tindakan dan diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur.
2. Soerjanto: Ideologi adalah hasil refleksi manusia berkat kemampuannya menjaga jarak dengan dunia kehidupannya.
3. Mubyarto: Ideologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan, dan simbol-simbol sekelompok masyarakat atau suatu bangsa yang menjadi pegangan dan pedoman kerja (atau perjuangan) untuk mencapai tujuan masyarakat atau bangsa itu.
Nilai–nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila menjadi visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai–nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila menjadi visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Visi atau arah yang dimaksud adalah terwujudnya kehidupan yang berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan, menjunjung tinggi persatuan, pro rakyat, serta adil dan makmur. Pancasila sebagai ideologi bersifat terbuka karena bersifat demokratis dan mengandung dinamika internal yang mengundang dan merangsang warga negara yang meyakininya untuk mengembangkan pemikiran baru, tanpa khawatir kehilangan hakikat dirinya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Fitra Rizqi Ramadhani Fitra 2217011087 -
Fitra Rizqi Ramadhani
2217011087

Tanggapan saya terkait penjelasan video dan ppt tersebut adalah, Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti bahwa Pancasila bersifat dinamis dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman serta kebutuhan masyarakat tanpa kehilangan esensi nilai-nilai dasarnya.

Sebagai ideologi terbuka, Pancasila tidak kaku, melainkan mampu menerima dan mengakomodasi perkembangan pemikiran, teknologi, serta dinamika sosial-politik yang terus berkembang, selama tetap berlandaskan pada lima prinsip dasarnya: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.

Dalam konteks ideologi terbuka, Pancasila juga mengandung fleksibilitas untuk menghadapi tantangan global seperti demokratisasi, hak asasi manusia, dan perubahan ekonomi, sambil tetap menjaga kearifan lokal dan identitas bangsa. Ini memungkinkan Pancasila tetap relevan di tengah arus modernisasi dan globalisasi, serta mampu menjadi pedoman moral dan etika dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dapat saya simpulkan bahwa, Pancasila sebagai ideologi terbuka memungkinkan bangsa Indonesia untuk bersikap adaptif tanpa mengabaikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.Ini memastikan bahwa Pancasila terus menjadi dasar yang kokoh bagi pembangunan bangsa yang inklusif, demokratis, dan berkeadilan, sambil tetap mengakomodasi kemajuan serta perubahan di berbagai bidang kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Weni Indriyani 2217011124 -
Weni indriyani
2217011124

Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup Indonesia yang berasal dari pemikiran mendalam para pendiri negara. Para ahli sepakat bahwa Pancasila adalah filsafat bangsa Indonesia yang bersifat idealis, percaya pada Tuhan, dan praktis. Berbeda dengan paham-paham yang hanya mementingkan satu aspek, Pancasila menyeimbangkan berbagai aspek kehidupan. Karakteristik utama Pancasila adalah sifatnya yang menyeluruh dalam memandang manusia, beretika sebagai pedoman dalam bernegara, dan religius dalam mengakui pentingnya kepercayaan pada Tuhan.

Sebagai ideologi terbuka, Pancasila memiliki nilai-nilai dasar yang tetap, namun penerapannya dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman. Hal ini memungkinkan Pancasila untuk ditafsirkan sesuai kebutuhan, tanpa keluar dari nilai intinya. Dalam praktiknya, Pancasila berfungsi sebagai panduan etika dalam menjalankan negara dan sebagai alat untuk mengevaluasi kesesuaian kebijakan pemerintah dengan nilai-nilai dasar bangsa. Dengan demikian, Pancasila menjadi ideologi yang unik dan fleksibel, mampu menggabungkan nilai-nilai penting bagi Indonesia serta beradaptasi dengan perubahan zaman, sambil tetap menjaga prinsip-prinsip dasarnya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Rara Cahyani -
Rara Cahyani
2217011071

Menurut saya mengenai Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki alasan yang kuat untuk diakui dan diterima dalam konteks masyarakat Indonesia, di mana keberagaman budaya, agama, dan pandangan hidup menjadi bagian integral dari identitas nasional. Pertama, Pancasila mengedepankan nilai-nilai universal yang dapat disesuaikan dengan berbagai dinamika sosial dan perkembangan zaman, sehingga memungkinkan penerapannya dalam konteks yang berbeda tanpa mengubah substansi dasarnya. Kedua, sifat terbuka ini mendorong dialog dan kerjasama antar kelompok masyarakat yang berbeda, menciptakan ruang bagi partisipasi aktif dalam proses demokrasi serta pengambilan keputusan yang inklusif. Ketiga, Pancasila berfungsi sebagai landasan moral dan etika dalam menetapkan kebijakan publik yang adil dan berkeadilan, sehingga setiap lapisan masyarakat merasa terwakili dan diberi penghargaan. Dengan demikian, Pancasila sebagai ideologi terbuka tidak hanya menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi juga sebagai alat untuk memfasilitasi persatuan dan kesatuan di tengah keragaman yang ada, menjadikannya relevan dan adaptif terhadap tantangan zaman.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Gaby Apulina Haloho 2217011110 -
Gaby Apulina Haloho
2217011110

Tanggapan saya terkait materi dan video yaitu Ideologi Pancasila dikenal sebagai ideologi terbuka yang memiliki arti yaitu ideologi yang mampu mengikuti arus perkembangan zaman, dinamis, sistem pemikiran yang terbuka, dan hasil konsensus masyarakat. Oleh karenanya Pancasila dijadikan sebagai dasar negara dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pandangan hidup bangsa Indonesia yang mengandung nilai dasar dan nilai instrumental yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan dinamika secara internal.

Pancasila digunakan sebagai ideologi negara Indonesia karena menjadi pedoman bagi masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Pancasila merupakan gagasan yang diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan, dan religius yang ada dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum negara terbentuk. Dan pancasila disebut sebagai ideologi terbuka karena sila-sila dalam pancasila memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan ideologi terbuka.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Nuril Dewita Alfajriah -
Nama : Nuril Dewita Alfajriah
NPM : 2217011155

Pendapat saya mengenai materi dan video tersebut mengenai Pancasila sebagai ideologi negara yaitu Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, bukan hanya sekadar kumpulan nilai-nilai, tetapi juga merupakan ideologi yang terbuka dan dinamis. Ideologi memiliki fungsi penting, yaitu menanamkan keyakinan atau kebenaran perjuangan kelompok atau kesatuan yang berpegang teguh pada ideologi itu. Ideologi berupa pedoman artinya menjadi pola dan norma hidup. Maka, ideologi menjadi sumber inspirasi dan sumber cita-cita hidup bagi para warganya. Pancasila memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dalam konteks sosial, politik, dan ekonomi yang terus berubah, Pancasila tetap relevan dan mampu memberikan arahan bagi masyarakat Indonesia. Misalnya, dalam menghadapi tantangan globalisasi dan teknologi informasi, nilai-nilai Pancasila dapat diaplikasikan untuk mendukung kemajuan tanpa mengabaikan identitas budaya bangsa. Sebagai ideologi yang terbuka, Pancasila mengakomodasi keragaman yang ada di Indonesia. Dengan mengakui berbagai suku, agama, dan budaya, Pancasila menciptakan ruang bagi dialog dan toleransi antar kelompok masyarakat. Hal ini penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi perbedaan. Fleksibilitas Pancasila terlihat dalam penerapannya di berbagai bidang kehidupan. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat diimplementasikan dalam kebijakan publik, pendidikan, hingga kehidupan sehari-hari. Misalnya, sila keempat yang menekankan pada musyawarah untuk mufakat dapat diterapkan dalam proses pengambilan keputusan di tingkat komunitas maupun pemerintahan. Sebagai ideologi yang terbuka, Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai simbol, tetapi juga sebagai alat untuk mendorong perubahan dan kemajuan. Fleksibilitasnya memungkinkan Pancasila untuk terus menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam menjalani dinamika kehidupan yang kompleks.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by KADEK WENDI SEPTIANI 2217011018 -
Nama: Kadek Wendi Septiani
Npm: 2217011018

Pendapat saya mengenai vidio dan materi pertemuan hari ini di vclass,Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti bahwa Pancasila dapat diinterpretasikan dan diadaptasi sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Ideologi ini tidak kaku, melainkan fleksibel dan inklusif, memungkinkan dialog dan penyesuaian terhadap nilai-nilai lokal serta perkembangan global.
Beberapa pendapat para ahli tentang Pancasila:
1. Soekarno: Ia melihat Pancasila sebagai dasar negara yang mencerminkan jiwa dan karakter bangsa Indonesia, menekankan pentingnya nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan.
2. Miriam Budiardjo: Menyatakan bahwa Pancasila merupakan sumber nilai yang harus dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, mencakup aspek moral dan etika.
3. Notonegoro: Mengemukakan bahwa Pancasila merupakan filsafat hidup yang harus diinternalisasi oleh setiap warga negara untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
4. Jimly Asshiddiqie: Menekankan bahwa Pancasila harus dijadikan paradigma dalam setiap kebijakan publik, dengan tujuan untuk mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Nandia Primadina -
Nandia Primadina
2217011031

Ideologi adalah kumpulan gagasan yang saling berkaitan yang membentuk arah dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa menghilangkan prinsip dasarnya. Ciri-cirinya meliputi gagasan yang muncul dari masyarakat, fleksibel terhadap perubahan tanpa kehilangan identitas, dan memberikan panduan umum daripada peraturan yang spesifik. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia termasuk ideologi terbuka karena bersumber dari nilai-nilai yang sudah lama ada dalam masyarakat Indonesia. Setiap sila dalam Pancasila merefleksikan gagasan yang relevan dengan kehidupan bangsa, seperti religiusitas, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan. Pancasila mampu menyaring pengaruh luar yang datang seiring kemajuan informasi dan komunikasi.

Pancasila bersifat fleksibel dan tidak kaku, sehingga dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa mengorbankan nilai-nilai pokoknya. Beberapa ahli menyatakan bahwa Pancasila berisi nilai-nilai filosofis yang integral, etis, dan religius, dan menolak paham seperti materialisme, pragmatisme, dan spiritualisme otoriter. Sebagai falsafah negara, Pancasila memberikan ruang bagi masyarakat untuk berkembang sambil tetap menjadi pedoman etis dalam kehidupan bernegara. Dengan nilai-nilai universal yang dijabarkan dalam peraturan perundang-undangan, Pancasila tetap relevan sebagai ideologi terbuka yang mampu beradaptasi dengan perubahan tanpa kehilangan jati dirinya.

Pendapat saya mengenai pertemuan hari ini adalah bahwa Pancasila sebagai ideologi terbuka mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, namun tetap menjaga fondasi utamanya. Sebagai ideologi yang fleksibel, Pancasila harus terus relevan dengan perkembangan sosial tanpa mengorbankan nilai-nilai pokoknya. Kemampuan Pancasila untuk menerima pengaruh luar dengan tetap mempertahankan identitasnya menunjukkan peran pentingnya dalam menjaga stabilitas serta memajukan kehidupan bangsa Indonesia di era globalisasi.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Niki Nabila Utami -
Niki Nabila Utami
2217011088

Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti pancasila mengikuti arus perkembangan zaman, dinamis, sistem pemikiran yang terbuka, dan hasil konsensus masyarakat. Sebab pancasila sebagai dasar negara yang menjadi patokan mayarakat untuk berperilaku dan hidup bermasyarakat. Banyaknya perbedaan dari berbagai aspek membuat pancasila harus bersifat terbuka. Hal ini dikarenakan agar perbedaan tersebut dapat diterima dan dijadikan satu kesatuan sehingga tidak adanya perpecah belahan bangsa. Selain daripada itu, Proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat dapat berkembang pesat dan dapat di pilah mana saja yang dapat diambil untuk kemajuan bangsa dan negara.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Sisva Febriyanti Manurung -
Sisva febriyanti Manurung
2217011105

Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka karena memiliki sifat dinamis, fleksibel, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai dasarnya. Ideologi terbuka memungkinkan penafsiran ulang dan implementasi yang kontekstual sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang terus berubah, sambil tetap berpegang pada prinsip-prinsip inti yang tidak berubah.

Teori Konstruktivisme Sosial: Dalam teori ini, ideologi dianggap sebagai hasil konstruksi sosial yang terbentuk dan terus berkembang melalui interaksi masyarakat. Ideologi tidak bersifat statis tetapi dapat berubah seiring perkembangan masyarakat. Hal ini cocok dengan Pancasila, yang meskipun memiliki nilai-nilai dasar tetap, bisa dikontekstualisasikan sesuai dengan perubahan sosial.Dengan konsep ideologi terbuka, Pancasila tetap relevan dalam setiap era dan dapat menjawab tantangan-tantangan baru tanpa kehilangan identitas dan nilai-nilai dasarnya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Irham Maulana 2217011138 -
Irham Maulana
2217011138

Tanggapan saya mengenai materi dan video tersebut adalah bahwa Pancasila sebagai ideologi terbuka menunjukkan sifat dinamis dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan zaman serta kebutuhan masyarakat, tanpa meninggalkan inti nilai-nilainya. Sebagai ideologi yang tidak kaku, Pancasila dapat menerima perubahan pemikiran, teknologi, serta dinamika sosial-politik, asalkan tetap berpegang pada lima prinsip dasarnya: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.

Sebagai ideologi terbuka, Pancasila juga memiliki kelenturan untuk menghadapi tantangan global seperti demokratisasi, hak asasi manusia, dan perubahan ekonomi, sambil tetap menjaga kearifan lokal dan identitas nasional. Hal ini memungkinkan Pancasila tetap relevan dalam menghadapi modernisasi dan globalisasi, serta menjadi panduan moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Kesimpulannya, Pancasila sebagai ideologi terbuka memungkinkan Indonesia untuk bersikap adaptif terhadap perubahan tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur yang ada, sehingga tetap menjadi fondasi yang kuat bagi pembangunan bangsa yang inklusif, demokratis, dan berkeadilan, serta dapat mengikuti perkembangan di berbagai aspek kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Mutiara Clariska Amanda -
Mutiara Clariska Amanda
2217011180

Dalam pertemuan hari ini, materi yang dibahas berkaitan dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka. Pancasila dipahami sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang berlandaskan pada nilai-nilai filsafat yang mendalam, seperti yang dikemukakan oleh para tokoh seperti Ir. Soekarno dalam pidatonya di sidang BPUPKI. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar negara tetapi juga sebagai cerminan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial, serta hubungan dengan Tuhan, yang dapat terus berkembang seiring perubahan zaman. Video yang disajikan memberikan gambaran bagaimana ideologi Pancasila berperan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, terutama dalam menjaga keseimbangan antara hak individu dan kepentingan kolektif. Dalam diskusi, Pancasila bukanlah materialisme, pragmatisme, atau spiritualisme yang otoriter, melainkan suatu paham humanisme religius yang mengedepankan keseimbangan antara aspek individu dan sosial. Kesimpulannya secara teori Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung tiga dimensi: idealitas, normatif, dan realitas. Dimensi idealitas merujuk pada nilai-nilai dasar yang dianggap benar dan baik oleh masyarakat Indonesia. Dimensi normatif berkaitan dengan norma yang dijabarkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sementara itu, dimensi mencerminkan realitas kehidupan masyarakat yang selalu berubah, sehingga penafsiran terhadap Pancasila harus sesuai dengan konteks zaman​.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Tsulistiya Ma'rifatul Khasanah -
Tsulistiya Ma'rifatul Khasanah
2217011044

Materi yang dibahas dalam presentasi tersebut membahas tentang Pancasila sebagai ideologi terbuka. Pancasila, yang digagas oleh Ir. Soekarno pada saat sidang BPUPKI, dipandang sebagai sebuah ideologi yang tidak kaku dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Ideologi ini dibangun atas dasar pemikiran filosofis yang mendalam dari para pendiri negara, dan dijadikan landasan falsafah negara sejak 18 Agustus 1945. Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai panduan etis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Beberapa ahli, seperti Driyakarya, Soediman Kartohadiprodjo, Notonagoro, dan Dardji Darmodihardjo, memberikan pandangan yang berbeda terkait Pancasila. Misalnya, Notonagoro menyatakan bahwa Pancasila memiliki kedudukan sebagai dasar negara yang berbasis filsafat. Sedangkan Soediman menekankan bahwa kelima sila dalam Pancasila adalah representasi dari nilai-nilai bangsa Indonesia. Soerjanto Poespowardojo menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar materialisme, pragmatisme, atau spiritualisme yang absolut, melainkan sebuah ideologi yang memadukan aspek integral etis dan religius.

Sebagai ideologi terbuka, Pancasila memiliki tiga dimensi utama, yaitu idealitas, normatif, dan realitas. Dimensi idealitas mencerminkan cita-cita luhur yang menjadi pedoman bangsa. Dimensi normatif berkaitan dengan nilai-nilai yang dijabarkan dalam tata aturan perundangan. Sementara dimensi realitas mencerminkan kondisi nyata yang ada di masyarakat. Ketiga dimensi ini menunjukkan bahwa Pancasila adalah sebuah ideologi yang fleksibel, mampu berkembang sesuai dengan dinamika sosial, dan selalu relevan dalam menjawab tantangan zaman.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Abdullah Fahd Yanuardi 2217011004 -
Abdullah Fahd Yanuardi
2217011004

Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat dikatakan sebagai suatu ideologi atau gagasan dalam berpendapat namun tetap menjunjung nilai nilai dasar masyarakat, bangsa, dan agama. Sehingga perumusan suatu gagasan atau ide baik dari masyarakat maupun dari aparat pemimpin haruslah berdasarkan kebutuhan dan keperluan dari masyarakat itu sendiri.

Ideologi pancasila itu sendiri tidak hanya terpakut pada beberapa golongan tertentu saja, semua masyarakat ikut adil dalam menyampaikan ideologinya. Tak hanya golongan agama tertentu saja, tak hanya beberapa golongan suku tertentu saja, tetapi semua bagian dari masyarakat Indonesia
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Agung Hasintongan Parulian Hasibuan -
Agung Hasintongan Parulian Hasibuan
2217011076
Pancasila, sebagai ideologi negara Indonesia, merupakan konsep yang memiliki kedalaman filosofis dan relevansi yang berkelanjutan dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Materi yang disampaikan melalui dokumen dan video pembelajaran mengenai Pancasila menekankan karakteristiknya sebagai ideologi yang terbuka dan dinamis, namun tetap memiliki landasan filosofis yang kokoh dan mendalam. Pancasila tidak hanya dipahami sebagai serangkaian gagasan historis, tetapi juga memiliki dimensi yang menjadikannya lebih dari sekadar konsep abstrak.

Dalam perkembangannya, Pancasila telah terbukti mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan esensi dasarnya. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti religiusitas, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial, bukanlah konsep yang dipaksakan oleh elit penguasa, melainkan nilai-nilai yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak lama. Keunikan Pancasila sebagai ideologi terbuka terletak pada fleksibilitasnya dalam menerima pengaruh eksternal sambil tetap mempertahankan jati diri dan nilai-nilai fundamentalnya. Hal ini memungkinkan Pancasila untuk tetap relevan dalam menghadapi tantangan globalisasi dan ideologi asing, selama nilai-nilai tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasarnya.

Para ahli seperti Driyarkara dan Soediman Kartohadiprodjo memberikan pandangan yang memperkaya pemahaman kita tentang Pancasila sebagai ideologi terbuka. Driyarkara memandang Pancasila sebagai sebuah falsafah yang berorientasi pada kemanusiaan dan kesejahteraan bersama, sementara tetap terbuka terhadap perubahan sosial. Soediman Kartohadiprodjo menekankan kemampuan Pancasila untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan jati dirinya, menerima gagasan-gagasan baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern namun tetap setia pada prinsip-prinsip dasarnya.

Dalam konteks filsafat, Pancasila mencerminkan tiga dimensi penting: realitas, idealitas, dan fleksibilitas. Dimensi realitas menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila berakar pada kondisi nyata kehidupan bangsa Indonesia. Dimensi idealitas mengacu pada cita-cita luhur yang ingin dicapai, seperti kehidupan yang adil dan sejahtera. Sementara itu, dimensi fleksibilitas memberikan ruang untuk perubahan pemikiran yang tetap sejalan dengan nilai-nilai dasar Pancasila.

Sebagai dasar negara dan pedoman hidup, Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai panduan dalam kehidupan bernegara, tetapi juga berperan sebagai alat pemersatu bangsa yang multikultural. Dalam konteks Indonesia yang sangat beragam, dengan perbedaan suku, agama, dan ras, Pancasila menjadi fondasi yang mengintegrasikan keberagaman ini menjadi kesatuan yang harmonis. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menciptakan ruang dialog dan penyelesaian konflik yang damai, menjadikannya instrumen yang efektif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Dari perspektif teori Weltanschauung dan Philosophische Grondslag, Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai yang mengakar dalam budaya bangsa. Soediman Kartohadiprodjo menyatakan bahwa Pancasila adalah filsafat bangsa Indonesia, dengan lima sila sebagai intinya, yang mencerminkan pandangan hidup dan cara berinteraksi antarwarga negara. Notonagoro menegaskan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dalam pengertian filsafat, memberikan kerangka normatif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dardji Darmodihardjo menilai Pancasila sebagai filsafat yang idealistis, theis, dan praktis, menunjukkan bahwa Pancasila tidak hanya berbicara tentang nilai-nilai abstrak, tetapi juga tentang implementasi nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Soerjanto Poespowardojo menekankan bahwa Pancasila sebagai orientasi kemanusiaan harus dipahami dengan cara negatif dan positif. Secara negatif, Pancasila bukanlah materialisme yang merendahkan manusia menjadi objek tanpa subjektivitas, bukan pula pragmatisme yang cenderung menilai tindakan berdasarkan kegunaan semata. Sebaliknya, Pancasila mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan yang lebih dalam. Jika dirumuskan secara positif, Pancasila terdiri dari nilai integral, etis, dan religius, mengajak masyarakat untuk membangun hubungan yang harmonis dengan Tuhan dan sesama manusia, menolak sosialisasi otoriter, dan mendorong praktik demokrasi yang sehat.

Dalam implementasinya, Pancasila membedakan antara tindakan manusia dan tindakan kemanusiaan yang berkaitan dengan dimensi religius dan moral. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan manusia harus selalu mempertimbangkan aspek etis dan spiritual, sehingga tidak mengingkari eksistensi Tuhan sebagai pencipta. Filsafat Pancasila sangat penting karena memberikan kerangka bagi pengembangan masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab. Nilai-nilai dasar dalam Pancasila bersifat umum dan universal, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, memiliki dimensi normatif yang dijabarkan dalam norma-norma hukum yang berlaku di Indonesia.

Kesimpulannya, Pancasila sebagai ideologi negara memegang peran vital dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan berbangsa. Setiap kebijakan yang dibuat oleh negara seharusnya merujuk pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga alat praktis untuk mewujudkan kehidupan yang adil, makmur, dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman, mampu beradaptasi dengan perubahan global, namun tetap mempertahankan jati diri dan nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Maulida Aprilia 2217011176 -
Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti bahwa Pancasila bersifat dinamis dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, tanpa kehilangan nilai-nilai dasarnya. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila tidak kaku dan dapat ditafsirkan serta diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, asalkan tidak melanggar prinsip-prinsip yang terkandung dalam lima silanya.
Adapun beberapa ciri Pancasila sebagai ideologi terbuka:
1. Fleksibel dan dinamis: Pancasila dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial, budaya, ekonomi, dan politik di Indonesia, namun tetap menjaga esensinya sebagai pedoman dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Tidak bersifat doktriner: Pancasila tidak dipaksakan dalam interpretasi yang sempit. Nilai-nilainya terbuka untuk diinterpretasikan sesuai konteks perkembangan masyarakat dan tantangan zaman.
3. Mengutamakan dialog dan musyawarah: Sebagai ideologi terbuka, Pancasila mendorong adanya dialog dan musyawarah untuk menyelesaikan masalah serta mencapai kesepakatan bersama.
4. Menghargai pluralisme: Pancasila mendukung keanekaragaman budaya, agama, dan pandangan politik, namun tetap menjaga persatuan dalam kerangka kebangsaan Indonesia.
5. Mendorong partisipasi aktif masyarakat: Ideologi terbuka menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan, sehingga Pancasila mengakomodasi aspirasi rakyat dalam kerangka demokrasi.

Sebagai ideologi terbuka, Pancasila berperan penting dalam menjaga stabilitas negara sekaligus menjadi landasan bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi dan modernisasi tanpa meninggalkan nilai-nilai kebangsaan dan kearifan lokal.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

by Weni Indriyani 2217011124 -
NAMA : WENI INDRIYANI
NPM : 2217011124

Penjelasan mengenai Pancasila sebagai ideologi terbuka terhubung erat dengan materi dan vidio. Penjelasan tentang fleksibilitas dan kemampuan adaptasi Pancasila, yang memungkinkannya berkembang seiring waktu tanpa kehilangan prinsip-prinsip dasarnya, sangat sesuai dengan definisi ideologi terbuka yang disajikan dalam materi. Materi tersebut menekankan bahwa ideologi terbuka menerima perkembangan zaman tanpa mengubah ciri khasnya. Selain itu, materi maupun vidio menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila berakar pada masyarakat Indonesia, bukan berasal dari kelompok elite tertentu. Keterbukaan Pancasila terhadap pengaruh eksternal, sambil tetap melakukan seleksi terhadap ide-ide yang masuk, juga ditekankan baik dalam materi maupun vidio. Terakhir, gagasan bahwa Pancasila berfungsi sebagai panduan hidup yang adaptif, bukan seperangkat aturan yang kaku, didukung oleh vidio yang menyatakan bahwa ideologi terbuka memberikan prinsip dasar yang dapat disesuaikan dengan perubahan zaman.  

Pendapat saya pada pertemuan ini yaitu memberikan pemahaman penting tentang Pancasila sebagai ideologi terbuka, yang relevan dalam menghadapi perubahan zaman, diperkuat oleh aplikasi teori-teori sosial. Teori adaptasi menjelaskan bagaimana Pancasila dapat bertahan dan berkembang dengan menyesuaikan diri dengan perubahan. Teori konsensus menyoroti bagaimana sifat inklusif Pancasila memfasilitasi kesepakatan di tengah keragaman. Teori sistem nilai menunjukkan bagaimana Pancasila menyediakan kerangka etika yang dinamis untuk masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, memahami Pancasila sebagai ideologi terbuka sangat penting untuk menjaga relevansi dan keberlanjutannya di masa mendatang.