Nama : Imam Ariadi
NPM : 2215061042
PSTI B
1. Hal positif apa yang anda dapatkan dari artikel tersebut? Apakah ada konstitusi yang dilanggar? Jelaskan!
PSBB adalah singkatan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar, yang merupakan istilah Indonesia untuk Pembatasan Sosial Berskala Besar. PSBB diterapkan oleh pemerintah Indonesia untuk meminimalkan penyebaran COVID-19. Namun, pelaksanaan PSBB telah dikritik karena dianggap otoriter dan melanggar hak asasi manusia. Kecenderungan petugas sipil dan keamanan untuk bertindak terhadap pelanggar PSBB dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Penggunaan Undang-Undang Karantina Kesehatan tahun 2018 sebagai dasar tindakan mereka dianggap tidak tepat karena undang-undang itu sendiri mengakui hak asasi manusia dan penerapan universal dari kebebasan dasar. Undang-undang menyatakan bahwa Indonesia harus sepenuhnya menghormati martabat, hak asasi manusia, kebebasan dasar, dan penerapan universal dari individu. Upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19 melalui PSBB seharusnya dihargai. Namun, sebelum mengambil tindakan terhadap pelanggar, penting untuk mendidik mereka tentang manfaat PSBB. Harapannya adalah bahwa niat baik pemerintah dan pasukan keamanan dapat dibenarkan secara moral kepada dunia karena intimidasi tidak boleh menghilangkan hak asasi manusia individu. Membuat kebijakan publik tidak boleh dipisahkan dari kebijaksanaan dan etika, dan harus bertujuan untuk menguntungkan masyarakat secara keseluruhan.
2. Bagaimanakah jika suatu negara tidak memiliki konstitusi? Apakah konstitusi efektif dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara?
Jika suatu negara tidak memiliki konstitusi, maka negara tersebut akan menghadapi banyak masalah dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Konstitusi merupakan dasar hukum yang mengatur struktur pemerintahan, hak-hak dan kewajiban warga negara, dan sistem kekuasaan dalam negara. Tanpa konstitusi yang jelas, negara tersebut akan sulit untuk mengambil keputusan dan tindakan yang tepat dalam mengatasi masalah yang dihadapi.
Konstitusi juga berfungsi sebagai pengaman hak dan kebebasan individu. Tanpa adanya konstitusi, hak dan kebebasan individu dapat dengan mudah diabaikan atau dilanggar oleh pemerintah atau kelompok yang memiliki kekuasaan. Oleh karena itu, konstitusi menjadi alat penting untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan.
Selain itu, konstitusi juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan stabilitas politik dalam negara. Dengan adanya konstitusi yang jelas, masyarakat akan merasa bahwa hak-hak dan kepentingan mereka dilindungi dan dijamin oleh hukum, sehingga dapat menumbuhkan rasa kepercayaan dan keamanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam hal efektivitas, konstitusi dapat menjadi efektif dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara jika dibuat dengan baik dan dipatuhi oleh semua pihak. Konstitusi yang baik harus mencerminkan nilai-nilai demokrasi dan mengakomodasi kepentingan semua warga negara. Selain itu, pemerintah dan seluruh warga negara harus patuh dan menghormati konstitusi yang telah dibuat.
Namun, konstitusi tidak dapat menjadi solusi tunggal untuk semua masalah yang dihadapi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Konstitusi harus didukung dengan sistem pemerintahan yang efektif, lembaga hukum yang independen, dan partisipasi aktif dari masyarakat. Hal ini akan memastikan bahwa konstitusi dapat berfungsi dengan baik dan mencapai tujuannya dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Kemukakan contoh tantangan kehidupan bernegara saat ini, yang menurut anda perlu diantisipasi, apakah pasal - pasal dalam UUD NKRI 1945 sekarang sudah mampu menjadi pedoman untuk menyelesaikan tantangan tersebut dan mengapa demikian?
Beberapa tantangan kehidupan bernegara yang perlu diantisipasi saat ini antara lain:
Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan negara, seperti kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya.
Krisis lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, seperti perubahan iklim, kerusakan ekosistem, dan berkurangnya sumber daya alam.
Peningkatan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi, terutama di kalangan masyarakat yang rentan seperti kaum miskin, perempuan, dan kelompok minoritas.
Ancaman keamanan, baik dari dalam maupun luar negeri, seperti tindakan terorisme, konflik antarnegara, dan kejahatan siber.
Pasal-pasal dalam UUD NKRI 1945 sekarang masih dapat menjadi pedoman untuk menyelesaikan tantangan-tantangan tersebut. Misalnya:
Pasal 27 ayat (2) yang menjamin hak atas kesehatan dan lingkungan yang baik bagi setiap warga negara. Hal ini dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan upaya pencegahan penyebaran pandemi COVID-19 dan mengurangi dampak lingkungan.
Pasal 33 ayat (3) yang menegaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Pasal ini dapat menjadi landasan untuk mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.
Pasal 28G ayat (1) yang menjamin hak setiap orang untuk memperoleh perlindungan atas kesetaraan di depan hukum. Hal ini dapat dijadikan acuan untuk mengatasi ketidaksetaraan sosial dan ekonomi.
Pasal 30 yang menjamin hak setiap warga negara atas keamanan yang aman dan tenteram dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pasal ini dapat menjadi landasan untuk mengantisipasi dan menanggulangi ancaman keamanan.
4. Bagaimakah menurut pendapatmu sebagai warganegara mengenai konsep bernegara kita dalam menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan? Adakah yang perlu di perbaiki, jelaskan!
Konsep bernegara dalam menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan sangat penting bagi keberlangsungan suatu negara. Dalam konteks Indonesia, konsep ini sangat penting mengingat Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan budaya.
Namun, ada beberapa hal yang mungkin perlu diperbaiki untuk memperkuat konsep persatuan dan kesatuan di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:
Meningkatkan Pendidikan tentang Persatuan dan Kesatuan: Pendidikan dapat memainkan peran penting dalam memperkuat konsep persatuan dan kesatuan di Indonesia. Pendidikan tentang keberagaman budaya dan agama Indonesia, serta pentingnya menghormati perbedaan dapat membantu meningkatkan rasa saling menghargai dan toleransi antar sesama.
Menekankan pada Persamaan Hak: Persamaan hak antar warga negara Indonesia harus ditekankan lebih lanjut. Setiap warga negara harus diakui dan dihargai tanpa memandang suku, agama, atau budaya mereka. Hal ini dapat membantu memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di Indonesia.
Menekankan pada Identitas Kebangsaan: Identitas kebangsaan harus ditekankan lebih lanjut dalam masyarakat Indonesia. Hal ini dapat membantu mengurangi konflik yang muncul akibat perbedaan suku, agama, atau budaya.
Meningkatkan Partisipasi dalam Pembangunan: Partisipasi yang lebih besar dalam pembangunan dapat membantu memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di Indonesia. Partisipasi ini dapat melibatkan warga negara dari berbagai latar belakang dan membantu memperkuat rasa memiliki terhadap negara.
Membangun Rasa Kepercayaan: Membangun rasa kepercayaan antar warga negara dapat membantu memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di Indonesia. Rasa kepercayaan ini dapat dibangun melalui komunikasi yang jujur dan terbuka serta tindakan nyata yang memperkuat persatuan dan kesatuan.
Dalam kesimpulannya, untuk memperkuat konsep persatuan dan kesatuan di Indonesia, diperlukan upaya yang terus-menerus dan kolaboratif dari seluruh warga negara Indonesia. Hal ini meliputi upaya untuk meningkatkan pendidikan, menekankan pada persamaan hak, menguatkan identitas kebangsaan, meningkatkan partisipasi dalam pembangunan, dan membangun rasa kepercayaan antar warga negara.