Posts made by Deta Sari aslina

Nama : DETA SARI ASLINA
NPM :2217051117
KELAS : D

analisis yang saya dapatkan dari video yang menjelaskan perkembangan demokrasi di Indonesia adalah bahwa perkembangan demokrasi melewati beberapa periode/fase.
1. Perkembangan demokrasi pada masa revolusi kemerdekaan.
Masa revolusi, demokrasi sangat terbatas karena negara mencari identitasnya sendiri, terjadi pemberontakan dan agresi militer Belanda terus-menerus.
2. Perkembangan Demokrasi Parlementer (1945-1959).
Indonesia telah mencapai puncak demokrasi dimana hampir semua unsur demokrasi terdapat dalam pembentukan kehidupan politiknya.
Tetapi demokrasi parlementer gagal karena
a) Dominasinya politik aliran, yang berdampak pada pengelolaan konflik.
b) Basis sosial ekonomi yang masih lemah.
c) Persamaan kepentingan anatara presiden Soekarno dengan kalangan angkatan darat, yang sama-sama tidak senang dengan politik berjalan.
3. Perkembangan Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Kemudian pada masa demokrasi terpimpin, politik Indonesia dibentuk oleh tiga faktor penting yaitu ABRI, Presiden Soekarno dan PKI.
4. Perkembangan demokrasi orde baru.
Tiga tahun pertama menunjukkan bahwa kekuasaan terbagi di antara komunitas penguasa. Namun, setelah tiga tahun, dominasi peran ABRI, birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik, pembatasan peran dan kegiatan partai politik, dan campur tangan pemerintah dalam urusan partai politik menjadi nyata. mata publik dalam pemerintahan orde baru kekuasaan seolah-olah akan didistribusikan kepada kekuatan masyarakat.
5. Perkembangan demokrasi reformasi (1998 sampai sekarang)
Demokrasi yang diterapkan Negara kita pada era reformasi ini adalah demokrasi Pancasila, tentu saja dengan karakteristik yang berbeda dengan orde baru dan sedikit mirip dengan demokrasi perlementer tahun 1950-1959.
Dari video tersebut dapat kita simpulkan bahwa perkembangan Setiap periode memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan demokrasi.

Adapun Ciri-ciri demokrasi pada masa reformasi adalah:
1. Pemilu yang diselenggarakan (1999-2004) jauh lebih demokratis dibanding sebelumnya.
2. Perputaran kekuasaan terjadi dari pemerintahan pusat sampai ke tingkat desa.
3. Rekrutmen politik untuk jabatan politik terbuka.
4. Kebebasan menyampaikan pendapat dapat dijamin
NAMA: DETA SARI ASLINA
NPM:2217051117
KELAS: D

ANALISIS VIDEO
Demokrasi Itu Gaduh, tapi Kenapa Bertahan dan Dianut Banyak Negara?

Dari video tersebut banyak di paparkan dampak negative ataupun positif dari demokrasi,dimana dijelaskan keuntungan demokrasi contohnya adalah demokrasi memberikan hak suara kepada seluruh rakyat untuk memilih pemimpin mereka. Dengan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh warga negara untuk menentukan arah pemerintahan mereka, maka demokrasi memberikan kesempatan bagi kepentingan masyarakat yang lebih luas untuk diwakili dan diakomodasi.
              Meskipun demokrasi memiliki kelemahan dan seringkali terjadi konflik, banyak negara yang memilih untuk menganut sistem ini karena memberikan kesempatan yang sama, pengawasan yang ketat, serta menghindari konflik dan kekerasan. Oleh karena itu, demokrasi masih menjadi sistem politik yang dipilih dan diakui banyak negara di dunia.Sebagaimana di akhir video dipaparkan bahwa:
"Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang paling buruk tapi tidak ada yang lebih baik dari itu” (Winston Churchill, Mantan Perdana Menteri Inggris).

Maka kita mendapatkan pandangan bahwa demokrasi yang kita anut sekarang adalah suatu bentuk keseimbangan yang paling mungkin dari semua yang dapat dilakukan meskipun demokrasi memiliki banyak dampak negative sekalipun.
NAMA: DETA SARI ASLINA
NPM:2217051117
KELAS: D


Jurnal yang berjudul “dinamika social politik menjelang pemilu serentak 2019
Jurnal ini membahas tantangan dalam mengkonsolidasikan demokrasi pada pemilihan presiden (pilpres) tahun 2019 di Indonesia. Meskipun pilpres merupakan cerminan dari pembangunan demokrasi Indonesia, namun masih banyak kendala yang dihadapi. Pembangunan demokrasi belum tercapai secara optimal karena pilar-pilar yang memperkuat konsolidasi demokrasi belum berjalan dengan baik. Pemilihan presiden tahun 2019 belum mampu memberikan kepemimpinan yang efektif dan membangun kepercayaan publik, terlihat dari kerusuhan yang terjadi setelah pengumuman hasil oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan satu kandidat menolak hasil tersebut. Saat ini, hasil pilpres masih dalam proses dan Mahkamah Konstitusi (MK) akan menentukan hasil akhir karena dua kandidat mengklaim diri sebagai pemenang.
               Dari jurnal ini dijelaskan bahwa Indonesia telah berhasil menyelenggarakan pemilu yang aman dan damai, namun pemilu serentak 2019 menunjukkan bahwa masih terdapat banyak tantangan dalam membangun konsolidasi demokrasi yang berkualitas. Kualitas pemilu sangat dipengaruhi oleh kualitas partai politik dan koalisi yang terlibat, karena pemilu bukan hanya tentang suksesi kepemimpinan, tetapi juga berkaitan dengan keberlangsungan sosial rakyat dan eksistensi NKRI. Indonesia sebagai negara demokrasi nomor empat terbesar di dunia perlu meningkatkan nilai-nilai demokrasinya untuk memperlihatkan bahwa negara ini menjalankan demokrasi substantif.