Posts made by Are Benata Tarigan 2213053124

Nama :Are Benata Tarigan
NPM : 2213053124

Analisis Vidio 1
Judul : Apakah moral? ~ The Trolley Problem

Di dalam vidio tersebut 2 masalah yang membuat kita harus memutuskan pilihan. Masalah pertama kita harus menyelamatkan 1 orang atau 5 orang yang terikat di rel kereta dengan pilihan membelokkan kereta menyelematkan 5 dan menyelamatkan 1 orang berarti membiarkan kereta berjalan lurus. Dan dari survei tersebut 90% orang lain memilih membelokkan kereta dengan alasan 5 lebih banyak dibanding 1, lalu kasus kedua hampir sama tetapi untuk menyelamatkan 5 orang yg terikat di rel kita harus memilih untuk mendorong seseorang berbadan besar untuk menahan kereta agar 5 orang tersebut selamat. Tetapi surveinya 90% orang memilih untuk tidak mendorong orang berbadan besar tersebut.
Maka mengorban sedikit untuk yang lebih banyak adalah pilihan yang lebih baik? atau apakah hanya karena kita itu tidak dilakukan oleh tangan kita sendiri lantas kitas boleh menyetujuinya?
Maka untuk menjawabnya kita dapat menggunakan trolley problem untuk bertanya mengenai persoalan moralitas seperti hal-hal berusan
Nama : Are Benata Tarigan
NPM : 2213053124

Analisi Jurnal 2

Judul Jurnal : Pentingnya Pendidikan Nilai Moral Bagi Generasi Penerus
Penulis : Ahmad Nawawi
Jurusan PLB FIP UPI Bandung
Tahun terbit : Agustus 2011

Pembahasan
Apakah pendidikan nilai moral itu? Pendidikan dalam arti yang luas
meliputi semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan
pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya serta keterampilannya
kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkannya agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah (Soegarda
Poerbakawaca dan Harahap, H.A.H., 1981: 257).
Jadi pendidikan nilai moral adalah suatu usaha sadar yang dilakukan
oleh manusia (orang dewasa) yang terencana untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik (anak, generasi penerus) menanamkan ke-
Tuhanan, nilai-nilai estetik dan etik, nilai baik dan buruk, benar dan salah,
mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban; akhlak mulia, budi pekerti
luhur agar mencapai kedewasaannya dan bertanggung jawab.

Kesimpulan
Pedidikan nilai moral/agama sangat penting bagi para remaja sebagai generasi penerus bangsa, agar martabat bangsa terangkat,
kualitas hidup meningkat, kehidupan menjadi lebih baik, aman dan
nyaman serta sejahtera.
Kondisi ideal remaja sebagai generasi penerus, merupakan individu yang sedang berkembang, dan oleh karena itu perlu diberi
kesempatan berkembang secara proporsional dan terarah, dan
mendapatkan layanan pendidikan yang berimbang antara penge-
tahuan umum dan pendidikan nilai moral/agama. Mereka memiliki
peran dan posisi strategis dalam kelangsungan kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Nama : Are Benata Tarigan
NPM : 2213053124

Analisis Jurnal
Judul jurnal : Penerapan Nilai Moral Pancasila Dalam Mewujudkan Generasi Anti Korupsi di SD Negeri Osiloa Kupang Tengah !
Penulis : Asti Yunita Benu, 2Agnes Maria Diana Rafael, 3Imanuel Baok, 4
Intan Yunita
Tungga, 5Maria M Nina Niron,
6Niski Astria Ndolu, 7
Vebiyanti P Leo
Tahun terbit : Januari 2022

Pembahasan
Nilai Moral pancasila adalah suatu pedoman bagi masyarakat untuk bertindak hidup sebagaimana telah diatur dalam pancasila atau
ideologi Indonesia, dengan kata lain moral pancasila adalah sikap bermasyarakat yang
baik dimana harus dilakukan oleh masyarakat. Pendidikan Moral Pancasila
merupakan pendidikan yang berupaya untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila.Tujuan dari Penerapan Nilai Moral Pancasila Sejak Dini
Dalam Mewujudkan Generasi Anti Korupsi di SD Negeri Osiloa Kupang Tengah ialah membangun dan membekali
peserta didik sebagai generasi emas dengan jiwa Pancasila yang baik guna menghadapi dinamika perubahan,
menembangkan pendidikan nasional yang meletakan pendidikan moral Pancasila sebagai jiwa utama dalam
penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik dengan dukungan keterlibatan publik yang di lakukan melalui
pendidikan jalur formal, nonformal dan informal, merevitalisasi dan memperkuat potensi pendidik, tenaga
pendidikan, peserta didik ,masyarakat dan lingkungan keluarga.

Kesimpulan
Dari sosialisasi penerapan nilai moral pancasila dalam mewujudkan generasi anti korupsi di SD Negeri Osiloa Kupang
Tengah, dapat disimpulkan bahwa dengan menanamkan nilai moral sejak dini dapat mencengah ajakan/dorongan negatif
untuk melalukan korupsi sejak dini. Penanaman nilai moral pancasila kepada peserta didik dapat membangun dan
membekali peserta didik sebagai generasi emas dalam mewujudkan budaya anti korupsi sejak dini.
Nama :Are Benata Tarigan
NPM : 2213053124

Pancasila sebagai lambang negara dan juga dasar negara maka ini menjadi pedoman kita dalam kehidupan sehari-hari
Pada sila pertama mengajak kita agar percaya kepada Tuhan dan melaksanakan perintahnya
contoh
- bersyukur kepada Tuhan
-tidak memaksakan sesuatu
-menjalankan ibadah sesuai agama masing"
-berdoa sebelum makan
-menghormati agama lain, dll
sila kedua mengajak kita untuk bersikap saling mencintai sesama manusia
contoh
-membantu korban bencana alam
-membantu adik belajar
-bersikap sopan
-menolong teman, dll
sila ketiga mengajak kita untuk cinta Tanah Air
contoh
-mengikuti upacara bendera dengan tertib
-mencintai produk lokal
- bermain dengan rukun
-tidak membeda-bedakan suku, agama
-melestarikan budaya daerah
sila keempat mengajak kita bermusyawarah ketika menyelesaikan suatu masalah
contoh
-menyampaikan pendapat
-berdiskusi
-menerima hasil musyawarah dengan lapang dada
-saling menghargai pendapat
-musyawarah dalam pemilihan ketua kelas
sila kelima mengajak kita bersikap adil terhadap sesama
contoh
-tidak berbuat curang
-menghargai hasil karya orang lain
-tidak boros
-bergotong royong
-melaksanakan hak dan kewajiban
kenapa kita harus menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah karena ini menjadi dasar kita semua agar hidup dengan damai dan sejahtera.Apalagi di kehidupan yang modern ini kita semakin dituntut bisa saling bekerja sama agar tetap terjalin toleransi antar perbedaan
Nama : Are Benata Tarigan
NPM : 2213053124

PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI MORAL BAGI GENERASI PENERUS
Apabila kita melihat dari sudut pandang psikologi perkembangan, dunia nampak semakin tua, manusia semakin cerdas, pengetahuan se makin dewasa, dan teknologi pun semakin canggih. Namun di balik semua itu, apakah kehidupan kita menjadi semakin baik, semakin nyaman, dan semakin sejahtera baik secara lahiriah maupun bathiniah? Mungkin tidak, bahkan sebaliknya.Keadaan tersebut tidak saja mengakibatkan terpuruknya ekonomi, tetapi juga mengakibatkan merosotnya kualias hidup, bahkan merosotnya martabat bangsa. Apakah gerangan yang menyebabkan semua itu? Kalau kita telaah mungkin akan muncul sederetan faktor penyebab. Ada yang mengatakan karena pejabatnya tidak jujur, korup, penegak hukumnya tidak adil, rakyatnya tidak produktif, karyawan bawahannya tidak loyal, tidak bisa kerjasama, tidak empati, tidak mempunyai keteguhan hati dan komitmen, pelajar dan mahasiswanya tawuran, dan sebagainya. Kalau kita simak dari uraian di atas, faktor penyebab utamanya adalah masalah nilai moral, sekali lagi nilai moral. kesimpulan bahwa satupenyebab krisis multi dimensi, termasuk krisis moral yang menimpa bangsa kita adalah karena telah terabaikannya “pendidikan moral” (dalam pengertian pendidikan agama, budi pekerti, akhlaq, nilai moral) bagi generasi penerus. Betapa tidak, ajaran agama mengatakan: “Carilah untuk kehidupan duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan carilah akhiratmu seolah-olah kamu akan mati besok pagi”. Allah pun berfirman dalam al Qur’an: “Barang siapa menginginkan dunia maka raihlah dunia itu dengan ilmu, dan barangsiapa menginginkan akhirat maka raihlah dengan ilmu pula”.
Melihat dan memperhatikan fenomena dan kondisi ideal remaja sebagai generasi penerus, maka pendidikan nilai moral perlu ditanamkan sejak dini dan harus dikelola secara serius. Dilaksanakan dengan perencanaan yangmatang danprogram yangberkualitas. Misalnya dengan jumlah jam pelajaran yang memadai, program yang jelas, teknik dan pendekatan proses pembelajaran yang handal serta fasilitas yang memadai. Jika hal ini bisa dilaksanakan dengan baik, niscaya generasi akan memiliki moral yang baik, akhlak mulia, budi pekerti yang luhur, empati, dan tanggungjawab.

Pedidikan nilai moral/agama sangat penting bagi para remaja sebagai generasi penerus bangsa, agar martabat bangsa terangkat, kualitas hidup meningkat, kehidupan menjadi lebih baik, aman dan nyaman serta sejahtera.
- Kondisi faktual pendidikan nilai moral/agama di Indonesia dari tahun 1968 sampai saat ini masih terabaikan, belum ditangani secara terencana dan serius. Hal ini terbukti adanya jumlah jam pelajaran yang bernuansa pendidikan agama dan budi pekerti sangat minim, yaitu hanya 2 sampai 4 jam perminggu dari jumlah jam 34 sampai 42 jam perminggu. Padahal dengan KTSP sebenarnya lebih bisa diatur, sehingga kebutuhan ini bisa terakomodasi dan terpenuhi.