Posts made by Annisa Aulia Putri

Pkn Mipa kimia 2025 -> FORUM JAWABAN POST TEST

by Annisa Aulia Putri -
Nama: Annisa Aulia Putri
NPM: 2217011143
Kelas: C

Setalah saya baca, kurang lebih jurnal ini membahas tentang bagaimana konsep demokrasi di Indonesia seharusnya nggak hanya sekadar meniru sistem Barat, tapi harus benar-benar berakar dari nilai-nilai yang ada dalam Pancasila, terutama sila keempat: "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan." Menurut penulis jurnal ini, demokrasi itu bukan hal asing buat Indonesia karena sejak dulu kita sudah mengenal nilai-nilai seperti musyawarah, gotong royong, dan kebersamaan dalam mengambil keputusan. Makanya, sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia sebaiknya disesuaikan dengan karakter bangsa sendiri, bukan cuma copy-paste dari luar negeri.

Selain itu, jurnal ini juga menjelaskan kalau pemilu dan pilkada sebagai bentuk nyata dari demokrasi sebenarnya bisa jadi sarana untuk mewujudkan nilai-nilai sila keempat. Tapi sayangnya, realisasi di lapangan sering melenceng dari nilai-nilai itu. Misalnya, masih banyak kecurangan dalam pemilu, konflik antarpendukung, bahkan penyalahgunaan kekuasaan oleh partai politik. Bahkan calon independen yang seharusnya jadi alternatif pun dipersulit dengan syarat yang berat. Ini semua menunjukkan kalau pelaksanaan demokrasi di Indonesia belum sepenuhnya mencerminkan semangat permusyawaratan dan kebijaksanaan seperti yang dimaksud dalam Pancasila.

Kemudian, dalam jurnal ini menggarisbawahi bahwa demokrasi yang baik bukan hanya soal memilih secara langsung atau bebas, tapi juga soal bagaimana proses politik dijalankan dengan jujur, adil, dan menghargai hak semua warga negara. Partai politik juga disindir nih dalam jurnal ini karena sering ngga mencerminkan nilai demokrasi dalam internalnya. Misalnya pemilihan calon yang didasarkan pada instruksi ketua partai, bukan hasil musyawarah. Ini dianggap berbahaya karena bisa merusak kepercayaan rakyat dan memunculkan politik balas budi.

Intinya, jurnal ini ngajak kita untuk kembali pada esensi demokrasi ala Pancasila yang mengutamakan musyawarah, kebijaksanaan, dan kepentingan bersama, bukan sekadar formalitas atau ajang rebutan kekuasaan. Demokrasi itu harus dijalankan dengan nilai-nilai luhur, agar benar-benar jadi alat untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pkn Mipa kimia 2025 -> FORUM JAWABAN POST TEST

by Annisa Aulia Putri -
Nama: Annisa Aulia Putri
NPM: 2217011143
Kelas: C

Jurnal ini pada dasarnya membahas bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia tidak hanya sekadar urusan memilih dalam pemilu, tapi juga tentang bagaimana kehidupan sosial dan politik kita sehari-hari membentuk kualitas demokrasi itu sendiri. Lewat tulisan-tulisan di dalamnya, para peneliti mencoba melihat bahwa demokrasi yang sehat seharusnya bukan cuma soal prosedur seperti mencoblos saat pemilu, tapi juga soal substansi misalnya, apakah suara rakyat benar-benar didengar? Apakah pemerintahan bekerja untuk rakyat? Dan apakah semua warga punya kesempatan yang sama dalam politik?

Salah satu hal yang dimention dalam jurnal ini adalah kondisi politik yang makin hari makin dikuasai oleh segelintir elite. Kekuasaan seperti hanya berputar di kalangan itu-itu saja, dan parahnya, masyarakat kadang cuma dijadikan alat untuk mendulang suara, bukan benar-benar diajak berpikir atau berperan aktif dalam pengambilan keputusan. Akibatnya, partisipasi politik kita jadi rendah dan cenderung formalitas. Apalagi dengan berkembangnya media sosial dan teknologi informasi, politik jadi makin bising, tapi tidak selalu berarti makin cerdas atau makin dalam.

Jurnal ini juga memperlihatkan bagaimana peran masyarakat sipil sangat penting dalam memperbaiki keadaan. Kalau masyarakat lebih sadar akan hak-haknya, lebih berani mengkritisi kebijakan, dan tidak gampang terbawa arus politik identitas atau uang, maka demokrasi bisa tumbuh lebih kuat. Tapi tentu ini tidak bisa instan. Butuh proses panjang, pendidikan politik yang berkelanjutan, dan kerja sama antara warga, pemerintah, dan lembaga-lembaga terkait.

Intinya jurnal ini kasih kita gambaran kalau demokrasi bukanlah sesuatu yang bisa kita anggap sudah jadi atau selesai. Justru, demokrasi itu suatu proyek bersama yang terus berkembang, dan kualitasnya sangat tergantung pada seberapa besar kita, sebagai masyarakat, mau ikut terlibat secara sadar dan aktif. Jadi, jurnal ini seperti pengingat bahwa kita semua punya peran bukan cuma politisi atau pejabat, tapi juga warga biasa.