Posts made by Alya Nurul Izzati

MKU PKN KIMIA A GENAP 2024 -> ANALISIS KASUS

by Alya Nurul Izzati -
Alya Nurul Izzati
2217011086
Kelas A

1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi dari berita tersebut dan hal positif apa yang bisa anda ambil?
Jawab:
Saya setuju dengan pernyataan Bu Risma. Memlibatkan anak-anak dalam demonstrasi adalah bentuk eksploitasi dan tidak adil bagi mereka. Anak-anak belum memiliki pemahaman yang utuh tentang isu-isu yang didemonstrasikan. Mereka juga rentan terhadap bahaya dan kekerasan yang mungkin terjadi selama demonstrasi. Hal positif yang bisa diambil dari berita ini adalah kepedulian Bu Risma terhadap anak-anak dan upaya beliau untuk melindungi mereka dari eksploitasi. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga kondusifitas kota dan menghindari kerusakan fasilitas umum.

2. Bagaimanakah solusimu untuk mengantisipasi hal yang tidak di inginkan dalam menyampaikan aspirasi/pendapat di depan umum?
Jawab:
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam menyampaikan aspirasi di depan umum, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan:
- Penting untuk berkomunikasi dengan pihak berwenang dan menyampaikan aspirasi dengan cara yang damai dan tertib.
- Peserta demonstrasi harus memahami isu yang didemonstrasikan dan mengetahui hak dan kewajiban mereka selama demonstrasi.
- Penting untuk menghindari tindakan kekerasan dan provokasi yang dapat memicu kerusuhan.
- Orang tua harus berperan aktif dalam mendidik anak-anak tentang pentingnya berdemokrasi dan menyampaikan aspirasi dengan cara yang bertanggung jawab.

3. Jelaskan apa sajakah yang dimaksud dengan kewajiban dasar manusia itu? Apakah kewajiban dasar manusia menjadikan hak itu dibatasi?
Jawab:
Kewajiban dasar manusia adalah kewajiban yang melekat pada setiap individu untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Contohnya adalah kewajiban untuk menaati hukum, menghormati hak orang lain, dan menjaga lingkungan. Kewajiban dasar manusia tidak serta-merta membatasi hak. Hak dan kewajiban manusia adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Hak seseorang untuk menyampaikan pendapat dibatasi oleh kewajiban untuk tidak menyebarkan ujaran kebencian atau menghasut kekerasan. Sebagai mahasiswa, saya percaya bahwa setiap individu memiliki hak dan kewajiban yang harus dijalankan dengan bijak dan bertanggung jawab.

MKU PKN KIMIA A GENAP 2024 -> ANALISIS KASUS

by Alya Nurul Izzati -
Alya Nurul Izzati
2217011086
Kimia-A

1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi dari berita tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil dari kejadian tersebut?
Jawab:
Saya menganggap bahwa unjuk rasa adalah salah satu bentuk ekspresi yang sah untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap kebijakan yang dianggap merugikan. Dalam konteks ini, saya melihat bahwa situasi ini menciptakan tantangan yang lebih banyak, di mana kita ingin menyuarakan pendapat, tetapi juga harus menjaga kesehatan diri dan orang lain. Hal positif yang bisa diambil dari kejadian ini adalah kesadaran kolektif bahwa kita harus menemukan cara-cara baru dan lebih aman untuk berpartisipasi. Misalnya, kita bisa memanfaatkan teknologi untuk mengadakan diskusi daring atau menggunakan platform media sosial untuk menggalang dukungan dan menyebarkan informasi tentang isu-isu yang kita pedulikan.

2. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai tata cara mengemukakan pendapat di tempat umum seperti demonstran yang merusak fasilitas umum saat menyampaikan orasinya tetapi merasa tidak bersalah meskipun telah jelas-jelas merusak dan bagaimanakah cara menyalurkan aspirasi yang lebih baik di tengah pandemi covid-19?
Jawab:
Dalam pandangan saya, mengemukakan pendapat di tempat umum adalah hak bagi setiap warga negara, termasuk saya sebagai mahasiswa. Namun, hak ini juga disertai tanggung jawab untuk melakukannya dengan cara yang tidak merugikan orang lain. Saya merasa sangat penting untuk menjaga fasilitas umum dikala menyampaikan aspirasi. Ketika demonstran merusak properti, itu tidak hanya menciptakan dampak negatif bagi masyarakat, tetapi juga dapat menyebabkan hilangnya dukungan dari publik yang seharusnya mendukung gerakan tersebut. Di tengah pandemi, cara yang lebih baik untuk menyalurkan aspirasi bisa dilakukan dengan mengadakan diskusi online, menyusun petisi, atau menyebarkan informasi melalui media sosial yang mana tidak hanya lebih aman, tetapi juga memungkinkan lebih banyak orang untuk terlibat tanpa harus berkumpul secara fisik.

3. Bagaimanakah solusimu mengenai permasalahan benturan kepentingan antara pengusaha dan buruh dalam konteks tetap mengedepankan antara hak dan kewajiban yang seimbang?
Jawab:
Saya percaya solusi yang efektif harus melibatkan diskusi antara kedua belah pihak. Pembentukan forum atau pertemuan dapat membantu kedua belah pihak untuk saling memahami kebutuhan dan kekhawatiran masing-masing, serta membahas isu-isu yang ada. Dalam diskusi ini, penting untuk mengedepankan pendekatan win-win, di mana kedua belah pihak dapat menyampaikan kebutuhan dan kekhawatiran mereka. Selain itu, pemerintah harus berperan aktif dalam menciptakan regulasi yang adil yang melindungi hak-hak buruh sambil tetap memberikan ruang bagi pengusaha untuk beroperasi dengan efektif. Dengan cara ini, kita bisa mencapai keseimbangan yang lebih baik antara hak dan kewajiban.

4. Jelaskan hal yang perlu diperbaiki dalam rangka menjunjung tinggi hak dan kewajiban antara negara dan warga negara sehingga mewujudkan kehidupan yang harmoni dalam konsep bermasyarakat, berbangsa dan bernegara?
Jawab:
Untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dalam masyarakat, negara dan warga negara harus saling memahami hak dan kewajiban masing-masing. Pertama, pendidikan yang baik mengenai hak dan kewajiban harus dimulai sejak dini, baik di sekolah maupun di perguruan tinggi. Sebagai mahasiswa, kita dapat berperan dalam mengedukasi masyarakat sekitar kita tentang pentingnya memahami hak dan kewajiban ini. Selain itu, penting bagi pemerintah untuk menyediakan saluran komunikasi yang efektif agar masyarakat dapat menyampaikan aspirasi dan keluhan mereka. Dialog yang terbuka dan transparan antara pemerintah dan masyarakat dapat membantu menciptakan rasa saling percaya dan memahami. Terakhir, penegakan hukum yang adil dan konsisten sangat penting untuk memastikan bahwa hak-hak warga negara dilindungi. Dengan melakukan langkah-langkah ini, kita dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan harmonis, di mana setiap orang merasa dihargai dan didengar.

Nama: Alya Nurul Izzati
NPM: 2217011086
Kelas: Kimia-A

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) merupakan salah satu peraturan yang terus berkembang seiring perjalanan bangsa Indonesia. Meskipun disahkan pada tahun 1945, sejarahnya menunjukkan perubahan-perubahan signifikan. Misalnya, peralihan dari sistem pemerintahan parlementer (seperti pada konstitusi tahun 1949 dan 1950) ke sistem presidensial saat ini merupakan perubahan besar yang mencerminkan adaptasi terhadap dinamika politik. 

Setelah Reformasi 1998, empat kali amandemen dilakukan untuk memperbaiki UUD 1945. Tujuannya adalah untuk memperkuat demokrasi, membatasi kekuasaan presiden, dan memberikan peran yang lebih besar kepada lembaga legislatif dan yudikatif. Lembaga-lembaga baru seperti Mahkamah Konstitusi dan Dewan Perwakilan Daerah dibentuk untuk menyeimbangkan kekuasaan. Meskipun demikian, tantangan masih ada. Ketimpangan kekuasaan, penegakan hukum yang lemah, dan penyalahgunaan wewenang menghambat terwujudnya cita-cita UUD 1945.

Solusi utama untuk mengatasi hal tersebut adalah pemberdayaan rakyat. Menurut saya, pendidikan kewarganegaraan yang baik, baik di sekolah maupun di masyarakat, sangat penting agar warga negara memahami hak dan kewajibannya. Dengan demikian, mereka dapat berpartisipasi aktif dalam mengawasi pemerintah. Penegakan hukum yang adil dan tegas juga krusial agar UUD 1945 tidak hanya menjadi aturan di atas kertas, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan nyata. Terakhir, lembaga-lembaga negara yang independen dan bebas dari pengaruh politik perlu diperkuat. Intinya, UUD 1945 bisa menjadi pedoman bagi Indonesia untuk membangun pemerintahan yang demokratis dan benar-benar melayani rakyat. Ini adalah proses yang terus berlangsung, sejalan dengan perjalanan Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Alya Nurul Izzati
2217011086
Kelas A

Berikut adalah tanggapan saya mengenai video materi yang telah Bapak berikan, yaitu mengenai "Pancasila Sebagai Sistem Etika":

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, bukan hanya sekedar sebuah teori atau konsep, tetapi juga sebagai pedoman moral bagi seluruh warga negara, termasuk saya sebagai mahasiswa. Konsep Pancasila sebagai sistem etika menekankan pentingnya memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu aspek yang perlu ditekankan jika menurut opini saya adalah bagaimana saya sebagai mahasiswa dapat menginternalisasikan nilai-nilai moral Pancasila, seperti gotong royong, keadilan, demokrasi, persatuan, dan lainnya, dalam setiap tindakan dan sikap yang ditunjukkan. Pemahaman yang mendalam tentang etika dan etiket terhadap mahasiswa akan membantu dalam membentuk karakter yang baik dan perilaku yang benar.

Tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai sistem etika tentu tidak bisa dianggap remeh. Perubahan dalam tatanan sosial dan budaya, lunturnya wibawa pemerintahan, konsep ekonomi liberal, pemanfaatan teknologi untuk hal negatif, semua ini merupakan faktor-faktor yang dapat mengancam keberlangsungan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Oleh karena itu, penting bagi kami sebagai mahasiswa untuk terus memahami dinamika perkembangan tersebut dan tetap teguh dalam mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya adalah dengan memahami Pancasila sebagai sistem etika, maka saya sebagai mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat dan negara. Sebagai mahasiswa, maka saya harus mampu menjaga integritas, moralitas, dan etika dalam setiap tindakan dan keputusan yang akan diambil. Dengan demikian, Pancasila dapat tetap menjadi pedoman yang relevan dan berarti atau berperan bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kedepannya.