Nama : Muhammad Raihan Amin
NPM : 2215061056
Kelas : PSTI D
Prodi : Teknik Informatika
A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
Artikel tersebut menjelaskan penegakkan HAM bahwa kinerja Indonesia terkait HAM buruk selama 2019. Banyak pelanggaran HAM berat di masa lalu dicatat oleh Komite HAM. Ini disebabkan oleh banyaknya pelanggaran HAM yang terjadi di Papua, termasuk pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama yang sewenang-wenang melalui peraturan dan kebijakan, diskriminasi berbasis gender, ketidakmampuan pemerintah untuk memberikan keadilan, mengungkapkan kebenaran, dan memberikan pemulihan kepada korban pelanggaran HAM masa lalu.. Saya menemukan hal positif bahwa Indonesia terus berusaha melakukan beberapa reformasi penting untuk melindungi HAM yang lebih baik, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi sektor keamanan publik.
B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa mencerminkan karakter religius masyarakat Indonesia. Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk yang beragama Islam, tetapi juga memiliki keragaman agama lainnya. Konsep "berke-Tuhanan yang Maha Esa" mencerminkan prinsip inklusifitas dan menghormati keragaman agama di dalam negara. Hal ini juga menegaskan pentingnya kebersamaan dan kesatuan di antara masyarakat yang berbeda-beda dalam mencapai tujuan bersama. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa mencerminkan keterkaitan yang kuat antara nilai-nilai adat istiadat, budaya, dan agama dalam masyarakat Indonesia. Ini memberikan fondasi moral dan etika yang penting dalam pelaksanaan demokrasi, sambil menghormati keragaman agama dan memastikan hak-hak individu tetap dijaga.
C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Secara umum, Indonesia telah mengadopsi sistem demokrasi yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. UUD NRI 1945 juga mengatur dasar-dasar pelaksanaan demokrasi, termasuk pemilihan umum, lembaga-lembaga negara, dan hak asasi manusia. Namun, dalam praktiknya, masih terdapat beberapa tantangan dan permasalahan yang dapat memengaruhi implementasi demokrasi yang sepenuhnya sesuai dengan Pancasila, UUD NRI 1945, dan nilai-nilai hak asasi manusia. Berikut ini adalah beberapa contoh tantangan dan permasalahan tersebut :
1. Pembatasan dalam berpendapat dan berekspresi
2. Partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan sering kali terbatas, terutama di tingkat lokal
3. Perlindungan hak-hak minoritas, baik agama, suku, maupun gender
4. Korupsi dan kesenjangan sosial
D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Menurut pendapat saya, situasi di mana anggota parlemen menggunakan posisi mereka untuk mewakili suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik pribadi yang tidak sejalan dengan kepentingan masyarakat sebenarnya adalah perilaku yang tidak etis dan merugikan demokrasi. Sangat penting bagi anggota parlemen untuk mewakili kepentingan rakyat dan menyuarakan aspirasi mereka. Para anggota parlemen yang dipilih oleh masyarakat diharapkan akan bekerja untuk kepentingan umum dan memperjuangkan masalah yang penting dan bermanfaat bagi masyarakat.
Tetapi jika anggota parlemen malah menggunakan kekuatan mereka untuk mendukung agenda politik pribadi, itu akan mengkhianati kepercayaan rakyat dan merusak demokrasi. Ini adalah contoh ketidakjujuran, korupsi, dan ketidakjujuran dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. Transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik yang lebih besar dalam proses politik sangat penting untuk memperbaiki kondisi ini. Masyarakat harus terus mengawasi dan menuntut pertanggungjawaban dari anggota parlemen, serta memastikan bahwa pemilihan mereka dilakukan dengan integritas, etika, dan kualifikasi. Selain itu, masyarakat harus lebih menyadari pentingnya berpartisipasi dalam demokrasi, termasuk memilih calon anggota parlemen dengan hati-hati dan kritis. Dengan masyarakat yang sadar dan aktif, kita dapat memastikan bahwa anggota parlemen benar-benar mewakili kepentingan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab mereka dengan integritas dan dedikasi.
E. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
Praktik semacam itu memiliki potensi yang sangat berbahaya dalam konteks hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini. Konsep hak asasi manusia menekankan perlindungan dan penghargaan terhadap hak-hak dasar yang melekat pada setiap individu, termasuk hak atas hidup, kebebasan, kesetaraan, dan martabat. Kekuasaan kharismatik yang memanipulasi loyalitas dan emosi rakyat dengan cara yang merugikan kebebasan dan martabat individu, serta mengorbankan nyawa rakyat untuk tujuan yang tidak jelas, bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut. Oleh karena itu demokrasi saat ini, masyarakat dan lembaga-lembaga negara harus bekerja sama untuk memastikan bahwa hak asasi manusia tetap dihormati dan dilindungi, serta membatasi pengaruh negatif yang mungkin timbul dari pihak-pihak yang memanfaatkan kekuasaan kharismatik secara tidak bertanggung jawab.
NPM : 2215061056
Kelas : PSTI D
Prodi : Teknik Informatika
A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
Artikel tersebut menjelaskan penegakkan HAM bahwa kinerja Indonesia terkait HAM buruk selama 2019. Banyak pelanggaran HAM berat di masa lalu dicatat oleh Komite HAM. Ini disebabkan oleh banyaknya pelanggaran HAM yang terjadi di Papua, termasuk pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama yang sewenang-wenang melalui peraturan dan kebijakan, diskriminasi berbasis gender, ketidakmampuan pemerintah untuk memberikan keadilan, mengungkapkan kebenaran, dan memberikan pemulihan kepada korban pelanggaran HAM masa lalu.. Saya menemukan hal positif bahwa Indonesia terus berusaha melakukan beberapa reformasi penting untuk melindungi HAM yang lebih baik, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi sektor keamanan publik.
B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa mencerminkan karakter religius masyarakat Indonesia. Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk yang beragama Islam, tetapi juga memiliki keragaman agama lainnya. Konsep "berke-Tuhanan yang Maha Esa" mencerminkan prinsip inklusifitas dan menghormati keragaman agama di dalam negara. Hal ini juga menegaskan pentingnya kebersamaan dan kesatuan di antara masyarakat yang berbeda-beda dalam mencapai tujuan bersama. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa mencerminkan keterkaitan yang kuat antara nilai-nilai adat istiadat, budaya, dan agama dalam masyarakat Indonesia. Ini memberikan fondasi moral dan etika yang penting dalam pelaksanaan demokrasi, sambil menghormati keragaman agama dan memastikan hak-hak individu tetap dijaga.
C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Secara umum, Indonesia telah mengadopsi sistem demokrasi yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. UUD NRI 1945 juga mengatur dasar-dasar pelaksanaan demokrasi, termasuk pemilihan umum, lembaga-lembaga negara, dan hak asasi manusia. Namun, dalam praktiknya, masih terdapat beberapa tantangan dan permasalahan yang dapat memengaruhi implementasi demokrasi yang sepenuhnya sesuai dengan Pancasila, UUD NRI 1945, dan nilai-nilai hak asasi manusia. Berikut ini adalah beberapa contoh tantangan dan permasalahan tersebut :
1. Pembatasan dalam berpendapat dan berekspresi
2. Partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan sering kali terbatas, terutama di tingkat lokal
3. Perlindungan hak-hak minoritas, baik agama, suku, maupun gender
4. Korupsi dan kesenjangan sosial
D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Menurut pendapat saya, situasi di mana anggota parlemen menggunakan posisi mereka untuk mewakili suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik pribadi yang tidak sejalan dengan kepentingan masyarakat sebenarnya adalah perilaku yang tidak etis dan merugikan demokrasi. Sangat penting bagi anggota parlemen untuk mewakili kepentingan rakyat dan menyuarakan aspirasi mereka. Para anggota parlemen yang dipilih oleh masyarakat diharapkan akan bekerja untuk kepentingan umum dan memperjuangkan masalah yang penting dan bermanfaat bagi masyarakat.
Tetapi jika anggota parlemen malah menggunakan kekuatan mereka untuk mendukung agenda politik pribadi, itu akan mengkhianati kepercayaan rakyat dan merusak demokrasi. Ini adalah contoh ketidakjujuran, korupsi, dan ketidakjujuran dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. Transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik yang lebih besar dalam proses politik sangat penting untuk memperbaiki kondisi ini. Masyarakat harus terus mengawasi dan menuntut pertanggungjawaban dari anggota parlemen, serta memastikan bahwa pemilihan mereka dilakukan dengan integritas, etika, dan kualifikasi. Selain itu, masyarakat harus lebih menyadari pentingnya berpartisipasi dalam demokrasi, termasuk memilih calon anggota parlemen dengan hati-hati dan kritis. Dengan masyarakat yang sadar dan aktif, kita dapat memastikan bahwa anggota parlemen benar-benar mewakili kepentingan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab mereka dengan integritas dan dedikasi.
E. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
Praktik semacam itu memiliki potensi yang sangat berbahaya dalam konteks hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini. Konsep hak asasi manusia menekankan perlindungan dan penghargaan terhadap hak-hak dasar yang melekat pada setiap individu, termasuk hak atas hidup, kebebasan, kesetaraan, dan martabat. Kekuasaan kharismatik yang memanipulasi loyalitas dan emosi rakyat dengan cara yang merugikan kebebasan dan martabat individu, serta mengorbankan nyawa rakyat untuk tujuan yang tidak jelas, bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut. Oleh karena itu demokrasi saat ini, masyarakat dan lembaga-lembaga negara harus bekerja sama untuk memastikan bahwa hak asasi manusia tetap dihormati dan dilindungi, serta membatasi pengaruh negatif yang mungkin timbul dari pihak-pihak yang memanfaatkan kekuasaan kharismatik secara tidak bertanggung jawab.