Laporan Project based Learning kelompok 2
Posts made by M. Akbar Fikardo 2211011131
1. Jelaskan sifat kepribadian dalam kepemimpinan ?
Sifat pribadi dalam kepemimpinan mencakup berbagai karakteristik dan kualitas yang mempengaruhi cara seorang pemimpin memimpin dan memengaruhi orang lain. Beberapa sifat pribadi yang penting dalam kepemimpinan meliputi:
Integritas: Seorang pemimpin harus jujur, adil, dan konsisten dalam tindakan dan keputusan mereka.
Keberanian: Kemampuan untuk mengambil risiko dan membuat keputusan sulit, bahkan dalam situasi yang tidak pasti.
Ketegasan: Kemampuan untuk mempertahankan prinsip dan tujuan meskipun dihadapkan dengan tekanan atau tantangan.
Kepedulian: Menunjukkan empati dan perhatian terhadap kebutuhan dan keinginan anggota tim, serta memiliki kemampuan mendengarkan dengan baik.
2. Bagaimana tipe kepribadian dan kepemimpinan ?Kepribadian dan kepemimpinan memiliki hubungan yang kompleks. Tipe kepribadian seseorang dapat mempengaruhi gaya kepemimpinan yang paling efektif bagi mereka. Beberapa teori kepemimpinan menghubungkan tipe kepribadian dengan gaya kepemimpinan yang sesuai. Salah satu kerangka kerja yang terkenal adalah teori MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) yang mengelompokkan orang ke dalam 16 tipe kepribadian berdasarkan empat dimensi utama:
Extraversion (E) vs. Introversion (I): Orang ekstrovert cenderung berenergi dari interaksi sosial, sementara orang introvert cenderung mendapat energi dari waktu sendirian atau aktivitas yang lebih tenang.
Sensing (S) vs. Intuition (N): Orang sensor lebih memperhatikan fakta konkret dan detail, sementara orang intuisi lebih fokus pada ide-ide dan interpretasi makna.
Thinking (T) vs. Feeling (F): Orang yang berkecenderungan berpikir membuat keputusan berdasarkan logika dan objektivitas, sedangkan orang yang cenderung merasa membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai personal dan pertimbangan emosional.
Judging (J) vs. Perceiving (P): Orang yang berorientasi pada perencanaan (judging) cenderung terstruktur
3. Bagaimana mengetahui kecerdasan dalam kepemimpinan?
Pemimpin yang efektif memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, bagaimana memotivasi teamwork, menangani dan mendelegasikan tanggung jawab, mendengarkan umpan balik (feedback), dan memiliki fleksibilitas untuk memecahkan masalah di tempat kerja yang selalu berubah. Berdasarkan pendapat para ahli dan beberapa penelitian hasil disimpulkan bahwa 3 kecerdasan yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosi (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpin dan erat kaitannya dengan ketiga elemen penting dalam menentukan efektivitas kepemimpinan.
4. Bagaimana kecerdasan emosional berpengaruh dalam kepemimpinan?
Kecerdasan emosional (EQ) memainkan peran kunci dalam kepemimpinan yang efektif. Berikut adalah beberapa cara di mana kecerdasan emosional mempengaruhi kepemimpinan:
Empati: Pemimpin dengan tingkat EQ yang tinggi dapat merasakan dan memahami perasaan dan kebutuhan anggota tim. Mereka dapat menempatkan diri mereka di posisi orang lain dan merespons dengan empati, membangun hubungan yang kuat dan saling percaya.
Manajemen Emosi: Pemimpin yang cerdas emosional dapat mengelola emosi mereka sendiri dengan baik, bahkan dalam situasi yang menantang. Mereka tidak mudah terpancing emosi dan mampu tetap tenang di bawah tekanan, memberi contoh bagi anggota tim mereka.
Motivasi Diri dan Orang Lain: Pemimpin dengan EQ yang tinggi memiliki kemampuan untuk memotivasi diri mereka sendiri dan juga orang lain. Mereka memahami kebutuhan dan keinginan orang lain, dan menggunakan pengetahuan ini untuk memotivasi tim mereka menuju tujuan bersama.
Keterampilan Komunikasi yang Lebih Baik: Pemimpin dengan EQ yang tinggi cenderung memiliki keterampilan komunikasi yang lebih baik. Mereka mendengarkan dengan penuh perhatian, memahami emosi di balik kata-kata, dan merespons dengan cara yang mendukung dan menginspirasi.
Pengelolaan Konflik yang Efektif: Dalam situasi konflik, pemimpin dengan EQ yang tinggi dapat mengelola konflik dengan bijaksana. Mereka dapat meredakan ketegangan, mencari solusi yang adil, dan membangun perdamaian dalam tim.
Kepemimpinan Transformasional: Pemimpin dengan EQ yang tinggi cenderung mempraktikkan kepemimpinan transformasional, yaitu gaya kepemimpinan yang menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk mencapai potensi terbaik mereka. Mereka menciptakan lingkungan di mana orang merasa dihargai dan termotivasi untuk berinovasi dan berkembang.
Sifat pribadi dalam kepemimpinan mencakup berbagai karakteristik dan kualitas yang mempengaruhi cara seorang pemimpin memimpin dan memengaruhi orang lain. Beberapa sifat pribadi yang penting dalam kepemimpinan meliputi:
Integritas: Seorang pemimpin harus jujur, adil, dan konsisten dalam tindakan dan keputusan mereka.
Keberanian: Kemampuan untuk mengambil risiko dan membuat keputusan sulit, bahkan dalam situasi yang tidak pasti.
Ketegasan: Kemampuan untuk mempertahankan prinsip dan tujuan meskipun dihadapkan dengan tekanan atau tantangan.
Kepedulian: Menunjukkan empati dan perhatian terhadap kebutuhan dan keinginan anggota tim, serta memiliki kemampuan mendengarkan dengan baik.
2. Bagaimana tipe kepribadian dan kepemimpinan ?Kepribadian dan kepemimpinan memiliki hubungan yang kompleks. Tipe kepribadian seseorang dapat mempengaruhi gaya kepemimpinan yang paling efektif bagi mereka. Beberapa teori kepemimpinan menghubungkan tipe kepribadian dengan gaya kepemimpinan yang sesuai. Salah satu kerangka kerja yang terkenal adalah teori MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) yang mengelompokkan orang ke dalam 16 tipe kepribadian berdasarkan empat dimensi utama:
Extraversion (E) vs. Introversion (I): Orang ekstrovert cenderung berenergi dari interaksi sosial, sementara orang introvert cenderung mendapat energi dari waktu sendirian atau aktivitas yang lebih tenang.
Sensing (S) vs. Intuition (N): Orang sensor lebih memperhatikan fakta konkret dan detail, sementara orang intuisi lebih fokus pada ide-ide dan interpretasi makna.
Thinking (T) vs. Feeling (F): Orang yang berkecenderungan berpikir membuat keputusan berdasarkan logika dan objektivitas, sedangkan orang yang cenderung merasa membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai personal dan pertimbangan emosional.
Judging (J) vs. Perceiving (P): Orang yang berorientasi pada perencanaan (judging) cenderung terstruktur
3. Bagaimana mengetahui kecerdasan dalam kepemimpinan?
Pemimpin yang efektif memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, bagaimana memotivasi teamwork, menangani dan mendelegasikan tanggung jawab, mendengarkan umpan balik (feedback), dan memiliki fleksibilitas untuk memecahkan masalah di tempat kerja yang selalu berubah. Berdasarkan pendapat para ahli dan beberapa penelitian hasil disimpulkan bahwa 3 kecerdasan yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosi (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpin dan erat kaitannya dengan ketiga elemen penting dalam menentukan efektivitas kepemimpinan.
4. Bagaimana kecerdasan emosional berpengaruh dalam kepemimpinan?
Kecerdasan emosional (EQ) memainkan peran kunci dalam kepemimpinan yang efektif. Berikut adalah beberapa cara di mana kecerdasan emosional mempengaruhi kepemimpinan:
Empati: Pemimpin dengan tingkat EQ yang tinggi dapat merasakan dan memahami perasaan dan kebutuhan anggota tim. Mereka dapat menempatkan diri mereka di posisi orang lain dan merespons dengan empati, membangun hubungan yang kuat dan saling percaya.
Manajemen Emosi: Pemimpin yang cerdas emosional dapat mengelola emosi mereka sendiri dengan baik, bahkan dalam situasi yang menantang. Mereka tidak mudah terpancing emosi dan mampu tetap tenang di bawah tekanan, memberi contoh bagi anggota tim mereka.
Motivasi Diri dan Orang Lain: Pemimpin dengan EQ yang tinggi memiliki kemampuan untuk memotivasi diri mereka sendiri dan juga orang lain. Mereka memahami kebutuhan dan keinginan orang lain, dan menggunakan pengetahuan ini untuk memotivasi tim mereka menuju tujuan bersama.
Keterampilan Komunikasi yang Lebih Baik: Pemimpin dengan EQ yang tinggi cenderung memiliki keterampilan komunikasi yang lebih baik. Mereka mendengarkan dengan penuh perhatian, memahami emosi di balik kata-kata, dan merespons dengan cara yang mendukung dan menginspirasi.
Pengelolaan Konflik yang Efektif: Dalam situasi konflik, pemimpin dengan EQ yang tinggi dapat mengelola konflik dengan bijaksana. Mereka dapat meredakan ketegangan, mencari solusi yang adil, dan membangun perdamaian dalam tim.
Kepemimpinan Transformasional: Pemimpin dengan EQ yang tinggi cenderung mempraktikkan kepemimpinan transformasional, yaitu gaya kepemimpinan yang menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk mencapai potensi terbaik mereka. Mereka menciptakan lingkungan di mana orang merasa dihargai dan termotivasi untuk berinovasi dan berkembang.
NAMA : M. AKBAR FIKARDO
NPM : 2211011131
S1 MANAJEMEN KELAS A
NPM : 2211011131
S1 MANAJEMEN KELAS A
1. Berita tersebut itu baik karna merupakan himbauan terhadap orang tua agar anak2 tidak ikut2an dalam melakukan aksi demonstrasi
2. • tidak memaksakan kehendak atau pendapat ke orang lain
• harus tau batasan dalam berbicara di depan umum
3. Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila hak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia dan tidak dapat dibatasi
2. • tidak memaksakan kehendak atau pendapat ke orang lain
• harus tau batasan dalam berbicara di depan umum
3. Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila hak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia dan tidak dapat dibatasi
NAMA: M.Akbar Fikardo
NPM: 2211011131
KELAS: MANAJEMEN (A)
NPM: 2211011131
KELAS: MANAJEMEN (A)