Posts made by Lia Wulandari

PSPS_SLTL_Kelas A_Ganjil_2023/2024 -> Forum Diskusi

by Lia Wulandari -
Folklor lisan itu merupakan sebuah tradisional yang disampaikan seutuhnya melalui lisan dari generasi ke generasi selanjutnya yang terdiri dari:
1. Bahasa rakyat adalah bagian integral dari budaya dan identitas sebuah masyarakat. seperti logat bahasa (dialek), slang, bahasa tabu, onomatis.
Hal-hal penting terkait dengan bahasa rakyat termasuk ekspresi kearifan lokal, penjagaan warisan budaya, serta penggunaan yang mewakili keberagaman dan kekayaan sebuah komunitas.
2. Ungkapan tradisional adalah warisan budaya yang mengandung nilai-nilai dan kearifan lokal seperti pribahasa dan sindiran. Pentingnya termasuk mempertahankan identitas budaya, menyampaikan pesan-pesan moral, serta menyimpan pengetahuan turun-temurun yang dapat menjadi panduan bagi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.
3. Pertanyaan tradisional yang dikenal sebagai teka-teki adalah pertanyaan-pertanyaan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, sering kali membahas nilai-nilai, kearifan lokal, sejarah, atau pengetahuan yang dihormati dalam suatu budaya.
4. Sajak dan puisi rakyat, seperti pantun dan syair adalah cerminan dari nilai-nilai budaya, cerita-cerita, dan ekspresi kreatif masyarakat. Pentingnya meliputi penyampaian sejarah lisan, kearifan lokal, serta pembentukan identitas budaya yang kuat dalam suatu komunitas.

PSPS_SLTL_Kelas A_Ganjil_2023/2024 -> Foum Diskusi

by Lia Wulandari -
Folklor lisan adalah sebuah tradisi yang disampaikan seutuhnya melalui lisan dari generasi ke generasi selanjutnya. Folklor lisan sering disebut juga dengan istilah tradisi lisan. Ciri yang sering ditemukan dalam folklor ini adalah, biasanya seorang pencerita (sumber) akan mengadakan suatu pertemuan langsung dengan pendengarnya, sehingga terjadilah sebuah bentuk pewarisan budaya yang bahkan terkadang diadakan juga pertukaran cerita dalam pertemuan tersebut.

- Beberapa hal penting terkait dengan folklor lisan meliputi:
1. Tradisi Lisan: Cerita, legenda, dan mitos yang disampaikan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
2. Ungkapan tradisional seperti pribahasa dan sindiran yang merupakan warisan budaya yang mengandung nilai-nilai lokal.
3. Pertanyaan tradisional dan juga puisi rakyat atau sajak seperti pantun dan syair.
Hal-hal penting lainnya terkait folklor lisan itu meliputi pelestarian warisan budaya, pemahaman nilai-nilai tradisional, dan penelitian untuk memahami asal-usul serta perubahan dalam cerita-cerita tersebut.

PSPS_SLTL_Kelas A_Ganjil_2023/2024 -> Forum diskusi

by Lia Wulandari -
Folklor adalah sebagian kebudayaannya yang diwariskan secara turun-temurun secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (mnemonic device).

- folklor mempunyai ciri-ciri seperti:
1). Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan
2). Folklor bersifat tradisional 3).Folklor bersifat anonim
4). Folklor biasanya mempunyai bentuk berumus atau berpola
5).Folklor mempunyai kegunaan (function) dalam kehidupan bersama suatu kolektif.
6. Bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri ini terutama berlaku bagi folklor lisan dan sebagian lisan.
7. Menjadi milik bersama (kolektif) dari masyarakat tertentu.

- jenis-jenis folklor digolongkan menjadi 3 kelompok besar, yaitu:
1. Folklor lisan (verbal folklore), yang terdiri atas bahasa rakayat (logat, julukan, pangkat tradisional), ungkapan tradisional (peribahasa, pepatah, dan pameo), pertanyaan tradisional (teka-teki), puisi rakyat (pantun, gurindam dan syair), cerita prosa rakyat (mite, legenda dan dongeng), dan nyanyian rakyat.
2. Folklor sebagian lisan (partly verbal folklore), seperti keyakinan rakyat, permainan rakyat, teater rakyat, tarian rakyat, adat-istiadat, dan upacara.
3. Folklor bukan lisan (non verbal folklore), yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok material dan kelompok bukan material. Adapun yang termasuk kelompok material antara lain: bangunan arsitektur rakyat, kerajinan tangan, pakaian, perhiasan obat-obatan tradisional, makanan dan minuman. Sedangkan yang termasuk kelompok bukan material antara lain: gerak isyarat tradisional, bunyi isyarat tradisional dan music rakyat.

PSPS_SLTL_Kelas A_Ganjil_2023/2024 -> Forum Diskusi

by Lia Wulandari -
Hal-hal penting terkait dengan teknik wawancara adalah:
1. Membangun hubungan baik dengan responden, hal ini pewawancara membuat responden dapat merasa terbantu untuk membuat perannya, dapat memahami instruksi yang diberikan secara jelas, memperkuat kinerja, dan menyiapkan sikap yang ramah dan bersahabat serta masih dalam batas interaksi sosial yang profesional.
2. Mempertahankan kenetralan, pewawancara tetap bersikap obyektif, dan profesional, karena sikap pewawancara akan mempengaruhi persepsi responden mengenai sebuah pertanyaan.
3. Mempertahankan diri dan menjelaskan tujuan survei, kehadiran pewawancara pertama kali dengan kandidat responden adalah tugas yang tidak ringan karena saat itulah kontrak pertama kali untuk berinteraksi dengan responden.
4. Mengajak responden bekerjasama, pewawancara mempunyai sikap peka terhadap situasi wawancara, melakukan pendekatan manusiawi, melalui sikap empati dan segera menyesuaikan diri dengan responden dan dapat menerima sebagaimana adanya.
5. Probing adalah teknik yang digunakan oleh pewawancara untuk merangsang pikiran responden sehingga memperoleh informasi lebih banyak, dalam hal ini pewawancara harus mampu komunikatif, rileks, interaktif, akrab dan kritis tapi tidak memojokkan responden dan tidak bernada interogasi.
6. Mencatat hasil wawancara, suatu pengisian kuesioner yang baik harus hanya mencatat apa yang dikatakan responden, tidak menafsirkan jawaban, dengan catatan.

PSPS_SLTL_Kelas A_Ganjil_2023/2024 -> Forum Diskusi

by Lia Wulandari -
Wawancara (Interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya, Wawancara dilakukan dengan cara penyampaian sejumlah pertanyaan dari pewawancara kepada narasumber.

- Jenis-jenis wawancara itu sebagai berikut:
1. Wawancara Terstruktur
Pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawaban telah disiapkan, responden diberi pertanyaan yang sama kemudian pengumpul data mencatatnya, alat bantu yang digunakan biasanya tape recorder, gambar, brosur, dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.
2. Wawancara Semistruktur
pewawancara biasanya mempunyai daftar pertanyaan tertulis yang sudah tersusun rapi atau terstruktur untuk diajukan kepada narasumber. Tetapi bahwa wawancara juga memiliki kemungkinan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara bebas yang masih memiliki kaitan dengan permasalahan yang dibahas. Wawancara jenis ini dapat juga disebut sebagai wawancara terarah atau wawancara bebas terpimpin.
3. Wawancara Tidak Berstruktur
Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang bebas, peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data-datanya.

- Teknik wawancara yang baik agar dapat mengumpulkan sumber sumber lisan yang baik adalah kita harus menyiapkan tema, kemudian kita menyiapkan pertanyaan sesuai topik wawancara, lalu kita harus memastikan pertanyaan kita itu jelas dan mudah dimengerti oleh narasumber, kita juga tidak segan untuk meminta contoh atau penjelasan ketika yang dijelaskan itu blm kita mengerti kemudian tetap fokus dalam wawancara sesuai tema yang ditentukan.