Posts made by Asty Yulia Pratiwi 2213053255

Nama : Asty Yulia Pratiwi

NPM : 2213053255

Analisis jurnal

Identitas Jurnal:

Nama Jurnal : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan

Nomor : 3

Halaman : 119-133

Tahun Terbit : 2011

Judul Jurnal : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI MORAL BAGI GENERASI PENERUS

Nama Penulis : Ahmad Nawawi


Pembahasan 

Pendidikan nilai moral/agama sangat penting bagi tegaknya satu bangsa. Tanpa pendidikan nilai moral (agama, budi pekerti, akhlak) kemungkinan besar suatu bangsa akan hancur dan berantakan. Jadi pendidikan nilai moral adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh manusia (orang dewasa) yang terencana untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik (anak, generasi penerus) menanamkan keTuhanan, nilai-nilai estetik dan etik, nilai baik dan buruk, benar dan salah, mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban; akhlak mulia, budi pekertiluhur agar mencapai kedewasaannya dan bertanggung jawab. Terdapat tiga tingkatan dalam perkembangan moral yang dilalui para remaja yaitu masa remaja awal, masa remaja, dan pasca remaja. Pendidikan nilai dan moral sangat penting dilakukan akibat dari munculnya fenomena amoral tingkah laku remaja seperti menipu, perilaku menyontek di sekolah, tidak menaati peraturan, mélanggar norma, mencaci maki, mencuri, menodong/merampok, menjambret, memukul hingga membunuh. Remaja sebagai generasi penerus juga memiliki kemampuan potensial yang bisa diolah menjadi kemampuan aktual. Mereka memiliki potensi moral yang dapat diolah dan dikembangkan menjadi moral yang positif sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa dan Negara yang penuh dengan kejujuran, tidak korup, semangat yang tinggi dan bertanggung jawab. Melihat dan memperhatikan fenomena dan kondisi ideal remaja sebagai generasi penerus, maka pendidikan nilai moral perlu ditanamkan sejak dini dan harus dikelola secara serius sehingga dapat menciptakan generasi bangsa yang berjiwa bebas korupsi, kolusi, nepotisme dan kekerasan.

Nama : Asty Yulia Pratiwi
NPM : 2213053255

Pentingnya pendidikan moral bagi generasi penerus bangsa

Pendidikan nilai moral/agama sangat penting bagi tegaknya satu bangsa. Tanpa pendidikan nilai moral (agama, budi pekerti, akhlak) kemung kinan besar suatu bangsa bisa hancur, carut marut. Didikan nilai moral/agama sangat penting bagi para remaja sebagai generasi penerus bangsa, agar martabat bangsa terangkat,
kualitas hidup meningkat, kehidupan menjadi lebih baik, aman dan nyaman serta sejahtera.

Hambatan atau tantangan dalam menegakkan nilai dan moral tersebut dikalangan generasi muda.

Kondisi faktual pendidikan nilai moral/agama di Indonesia dari tahun 1968 sampai saat ini masih terabaikan, belum ditangani secara terencana dan serius. Hal ini terbukti adanya jumlah jam pelajaran yang bernuansa pendidikan agama dan budi pekerti sangat minim, yaitu hanya 2 sampai 4 jam perminggu dari jumlah jam 34 sampai 42 jam perminggu. Padahal dengan KTSP sebenarnya lebih bisa diatur, sehingga kebutuhan ini bisa terakomodasi dan terpenuhi. Fenomena kenakalan remaja saat ini juga sangat mencemaskan dan meresahkan, bahkan telah mengganggu ketertiban umum dan membuat kehidupan tidak aman serta nyaman. Jika hal ini tidak segera ditangani secara serius dan terencana yaitu dengan pendidikan nilai moral/agama, kemungkinan besar bangsa ini akan kehilangan generasi penerus. Kondisi ideal remaja sebagai generasi penerus, merupakan individu yang sedang berkembang, dan oleh karena itu perlu diberi kesempatan berkembang secara proporsional dan terarah, dan mendapatkan layanan pendidikan yang berimbang antara pengetahuan umum dan pendidikan nilai moral/agama. Mereka memiliki peran dan posisi strategis dalam kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara

Dampak positif yang ditimbulkan dari penerapan nilai dan moral dikalangan generasi muda.

Remaja sebagai generasi penerus juga memiliki kemapuan potensial yang bisa diolah menjadi kemampuan aktual. Selain itu juga memiliki potensi kecerdasan intelektual, emosi dan sosial, berbahasa, dan kecerdasan seni yang bisa diolah menjadi kecerdasan aktual yang dapat membawa mereka kepada prestasi yang tinggi dan kesuksesan. Mereka memiliki potensi moral yang dapat diolah dan dikembangkan menjadi moral yang positif sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa dan Negara yang penuh dengan kejujuran, tidak korup, semangat yang tinggi dan bertanggungjawab.

Dampak negatif yang ditimbulkan dari penerapan nilai dan moral dikalangan generasi muda.
Pengambilan keputusan yang sulit karena terpaku oleh suatu nilai dan moral tertentu sehingga dapat menghambat dalam pembuatan keputusan seseorang.
Nama : Asty Yulia Pratiwi
NPM : 2213053255

Analisis Jurnal
Pendidikan Nilai dan Moral dalam Sistem Kurikulum Pendidikan di Aceh
Pentingnya peran lembaga pendidikan untuk memperkuat moral akibat dari perubahan sosial yang terjadi di Aceh. Perubahan sosial yang pesat dalam gaya hidup menyebabkan lunturnya rasa cinta dalam sosial budaya di kalangan remaja. Fenomena tersebut terlihat dari akhlak, gaya hidup, dan aktivitas sosial remaja dalam kehidupan sehari-hari di Aceh. Dasar qanun adalah pelaksanaan sistem pendidikan Islam di sekolah yang berada di Provinsi Aceh, agar dapat terlaksana dengan baik. Penyelenggaraan pendidikan Islam berpedoman pada ketentuan Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2015 perubahan atas Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, dan Pasal 1 ayat 21 adalah pendidikan yang didasarkan atau dijiwai dengan ajaran Islam. Berdasarkan hal tersebut satuan pendidikan di provinsi Aceh menyelenggarakan pendidikan berdasarkan ajaran Islam. Salah satu hasil amanah qanun yaitu dengan adanya kurikulum Aceh (kurikulum Islami) sebagai landasan pelaksanaannya. Pendidikan di Provinsi Aceh dengan ciri tersebut maka penyelenggaraan pendidikan Islam akan mampu melatih generasi muda masyarakat Aceh agar memiliki akhlak yang luhur sesuai dengan budaya Aceh yang kental dengan syariat Islam. Pendidikan ini akan membantu mereka untuk merasakan keamanan, stabilitas, dan keselamatan, untuk menentukan identitas mereka, dan kepemilikan kelompok serta penerimaan mereka terhadap nilai-nilai dan keyakinan yang telah diatur oleh agama islam. Namun dalam proses implementasinya, sekolah-sekolah di kabupaten dan kota Aceh merasa kurikulum Islam terlalu terburu-buru untuk diterapkan, hal ini dibuktikan dengan kurang seriusnya pihak instansi pemerintah yang terlibat dalam mempersiapkan segala kebutuhan implementasinya. dari program Islam. Sekolah yang menganut kurikulum Islam hanya bisa dipahami sebagai wacana tanpa tindakan nyata, karena  belum memberikan gambaran sebenarnya tentang  proses belajar mengajar dan penilaian kurikulum Islam. Bagaimana pendidikan dilaksanakan dan apa yang  diinginkan Dinas Pendidikan.