གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Aura Fitria Ananda 2213053094

Nama : Aura Fitria Ananda
NPM : 2213053094
Kelas : 2G

Judul : EFEKTIVITAS DESAIN PEMBELAJARAN TERPADU BERBASIS CORE CONTENT DI SEKOLAH DASAR
Penulis :Een Y. Haenilah

Desain pembelajaran menjadi peran yang penting dalam menciptakan kualitas proses dan hasil belajar di kelas. Mengkritisi, mengadaptasi dan mengembangkan kurikulum adalah bagian penting dari pekerjaan guru. Kurikulum mendefinisikan topik penting sebagai sarana untuk mencapainya dan cara yang tepat untuk membuat materi pembelajaran berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Pengertian model pendidikan dasar didasarkan pada pendidikan yang lancar, yang mengutamakan perkembangan anak seutuhnya secara kognitif, sosial dan emosional.
Prinsip-prinsip pendidikan dasar didasarkan pada teori pembelajaran Gestalt. Teori ini mengutamakan keseluruhan di bandingkan bagian-bagian.
Menurut kurikulum, pembelajaran terpadu memberikan makna penuh kepada siswa (Fograty, 1991). Kurikulum terpadu cenderung melihat bahwa mata pelajaran harus terintegrasi secara keseluruhan. Rancangan pembelajaran tematik berbasis isi pokok mendorong tercapainya tujuan setiap indikator, karena dibangun dengan perangkat pembelajaran yang terintegrasi.
Sebagai kurikulum tematik, integrasi semua mata pelajaran didasarkan pada homogenitas tujuan yang dapat dicapai dengan beberapa metrik sekaligus, sehingga pengalaman belajar dapat diperlakukan sebagai pusat pembelajaran dengan mata pelajaran.
Nama : Aura Fitria Ananda
NPM : 2213053094
Kelas : 2G

Judul jurnal : "KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA"
Penulis Jurnal : Ida Bagus Brata
Volume : 05
Nomer : 01
Tahun terbit : 2016

Abstrak Jurnal :
Kearifan lokal merupakan elemen budaya yang harus digali, dikaji, dan direvitalisasikan karena esensinya begitu penting dalam penguatan fondasi jatidiri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Pertanyaan yang muncul adalah apakah nilai-nilai
budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa berbagai permasalahan di era kesejagatan ini.

Kata kunci : kearifan lokal, identitas bangsa

Pendahuluan Jurnal :
Kebudayaan Indonesia berakar dari kebudayaan etnik (lokal) di Indonesia yang memiliki keragaman. Pantaslah motto “Bhinneka Tunggal Ika” menjadi bingkai dalam memahami isi (nilai) kebudayaan ini. Berkaitan dengan tujuan inilah sangat penting dipupuk rasa persatuan dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan Indonesia untuk memahaminya lewat pendekatan kebudayaan se Indonesia.

KERANGKA KONSEPSUAL DAN TEORETIK
Kebudayaan tradisional menjadi mitos sebagai sosok kebudayaan yang arif. Mitos itu sesungguhnya mengusung kelestarian dan jagadhita. Namun secara realitas di tengah- tengah gelombang perubahan akibat kapitalisme, modernisme, dan globalisme, konflik antar budaya tradisional dan budaya modern tidak dapat dihindarkan walaupun sinergi dan adaptasi unsur tradisional dengan unsur modern merupakan fakta kultural yang tidak terbantahkan.
Bangsa ini dengan mudah dapat dilihat bahwa persoalan agama, etnisitas, dan identitas merupakan isu sensitif yang serting kali dapat dimanipulasi untuk memicu reaksi-reaksi emosional yang sering kali apabila tidak diantisipasi dengan baik berpotensi menimbulkan hal-hal yang bersifat fatal.

KEARIFAN LOKAL SEBAGAI PEREKAT IDENTITAS BANGSA
Di tengah munculnya kecenderungan kehidupan dunia yang makin bergerak ke arah bebas sekat, maka wawasan lokal makin terintegrasi ke dalam wawasan nasional dan global. Pada masyarakat Indonesia wawasan kesatuan jiwa “Bhinneka Tunggal Ika” yang bermakna kesatuan dalam keragaman, spirit gotong royong dengan istilah berbeda-beda pada setiap daerah, seperti sambatan/gugur gunung (Jawa), metetulung (Bali), pelagandong (Maluku), halawo sato (Nias), mapalus (Minahasa), dan lain-lain dapat diposisikan sebagai modal budaya yang sangat penting bagi basis kehidupan berbangsa dan bernegara. Penting untuk disadari bahwa bangsa Indonesia mewarisi berbagai kekayaan alam, kekayaan hayati, dan kekayaan keanekaragaman sosiokultural. Kekayaan ini merupakan modal dasar yang harus dikelola untuk kesejahteraan masyarakatnya.

Kesimpulan :
Bangsa Indonesia sudah ditakdirkan sebagai bangsa yang multikultur,karena dasar itulah semua komponen bangsa ini berkewajiban mendidik dan juga memelihara masyarakat agar mampu hidup bersama di tengah keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing serta mampu memberi jaminan hidup budaya orang/etnis lain.
Nama : Aura Fitria Ananda
Npm : 2213053094
Kelas : 2G
Analisis video “Identitas Nasional”

Identitas nasional ialah hal yang menjadi dasar suatu negara dan menjadikannya berbeda dari negara lain.
Empat unsur identitas nasional yaitu
-Suku Bangsa,terdapat banyak sekali suku bangsa atau etnis yang ada di Indonesia.Beberapa suku yang ada di Indonesia yaitu suku Jawa,Makassar,Bugis,Batak,Bali,Lombok,Aceh
-Agama,bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang agamis.Agama agama yang tumbuh dan berkembang di negara Indonesia yaitu Islam,Kristen,Katolik,Hindu,Budha dan Konghucu.
-Kebudayaan,kebudayaan merupakan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah pangkat pangkat atau model model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau sebagai pedoman untuk bertindak sesuai lingkungan yang di hadapi.
-Bahasa,bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain.bahasa digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia baik secara lisan,tulisan,gerakan dan juga isyarat.

Identitas nasional tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu UUD 1945 pasal 35&36c
Identitas nasional yang menunjukkan jati diri bangsa Indonesia sebagai berikut:
1.bahasa Indonesia
2.bendera merah putih
3.lagu kebangsaan Indonesia raya
4.lambang negara Pancasila
5.semboyan negara “Bhinneka tunggal Ika”
6.dasar falsafah Pancasila
7.konstitusi hukum negara UUD 1945
8.bentuk negara kesatuan Republik Indonesia
9.wawasan nusantara
10.kebudayaan nasional