Posts made by AYU ARINDA 2213053079

Nama : Ayu Arinda
NPM : 2213053079

Dalam video yang ditampilkan, tahap perkembangan moral menurut Lawrence Kohlberg terdiri dari 3 level, yang dimana setiap level memiliki 2 tahap sehingga selluruhnya menjadi 6 tahap.

1. Level pertama yaitu Pra-Konvensional, yang terdiri dari dua tahap yaitu:
-Tahap 1: Menghindari hukuman, contohnya saat kita memiliki alasan untuk bertindak atau tidak bertindak melakukan sesuatu untuk menghindari suatu hukuman, seperti saat kita memilih untuk tidak menerobos lampu merah dengan alasan agar tidak melanggar peraturan dan ditilang polisi.
- Tahap 2: Keuntungan dan minat pribadi, contohnya saat memperhitungkan apa yang akan kita dapat setelah melakukan tindakan, seperti berharap akan mendapatkan timbal balik dikemudian hari.

2. Level kedua yaitu Konvensional, yang terdiri dari 2 tahap yaitu :
- Tahap 3: Menjaga sikap orang baik, contohnya saat kita menghindari suatu keributan atau pertengkaran karena memikirkan bagaimana kesepakatan sosial yang ada dan pendapat orang lain terhadap dirinya. Kita memilih untuk tidak bertengkar tidak dikarenakan pertengkaran itu tidak baik dan orang baik tidak melakukan pertengkaran.
- Tahap 4: Memelihara peraturan, contohnya saat ketua kelas mendapati kedua temannya sedang bertengkar dan dia berfikir peraturan harus ditegakkan dan aoabila tidak ada yang mematuhinya maka keadaan akan menjadi kacau karena peraturan harus selalu dipatuhi untuk memberiksn kenyamanan untuk semua orang.

3. Level 3 yaitu Pasca-Konvensional, yang terdiri dari dua tahap yaitu:
- Tahap 5: Orientasi kontrak sosial, contonya ketika kita menyadari bahwa setiap orang memiliki latar belakang dan situasi yang berbeda. Ketika melihat sebuah kasus maka tidak ada yang absolut atau pasti, sehingga hak-hak individu harus dilihat bersamaan dengan hukum yang ada.
- Tahap 6: Prinsip etika universal, yang dimana menggambarkan prinsip internal seseorang. Contohnya ketika kita melakukan hal yang kit anggap benar, meskipun hal tersebut bertentangan dengan hukum yang berlaku.

Dari cerita dilema Heinz, saya memilih melakukan tahap 6 yaitu prinsip etika universal yang menggambarkan prinsip internal seseorang, alasannya karena keadaan yang dialami Heinz pada kondisi darurat, yang dimana saat itu Heinz sangat memerlukan obat untuk istrinya yang sedang sekarat tetapi uangnya kurang untuk membayar obat tersebut. Heinz sudah meminta keringanan kepada apoteker untuk membayar 1000 dollar terlebih dahulu yang kurangnya nantinya akan dibayar kemudian hari tetapi apoteker menolak untuk membantu.
Nama : Ayu Arinda
NPM : 2213053079

IDENTITAS JURNAL
Judul jurnal : PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM SISTEM KURIKULUM PENDIDIKAN DI ACEH
Vol : 9
No : 3
Halaman : 710-724
Tahun terbit : 2021
Penulis: Iwan Fajri, Rahmat, Dadang Sundawa, Mohd Zailani Mohd Yusofi

PEMBAHASAN
Pengembangan moral siswa termasuk kedalam sistem pendidikan. Yang dimana berkaitan dengan pengajaran dan pendisiplinan siswa untuk memiliki perilaku serta karakteristik pribadi yang baik. Proses pendidikan di sekolah harus diarahkan pada pembentukan nilai-nilai kebaikan siswa. Pembentukan nilai-nilai yang baik dapat mengarah pada kohesi siswa, iklim terbuka, komunikasi yang jujur, penguatan hubungan, seni mendengarkan, kepercayaan, bersikap positif kepada teman, ekspresi dan sentimen emosional, dan pertumbuhan harga diri (Sankar, 2004). Sikap religius, jujur, toleransi, disiplin, pekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, ingin tahu, nasionalis, patriotik, menghargai prestasi, ramah dan komunikatif, cinta damai, gemar membaca, sadar lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab merupakan nilai yang diatur dan harus diwujudkan dalam sistem pendidikan.
Dalam menjawab perihal tersebut pemerintah Aceh tidak hanya menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan yang diamanatkan secara nasional, pemerintah Aceh juga melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kekhususan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah Aceh. Penyelenggaraan pendidikan di seluruh satuan pendidikan berpedoman pada ajaran Islam. Pelaksanaan pendidikan di Sekolah di Aceh secara keseluruhan sudah Islami, dengan indikator sistem pengelolaan sekolah memiliki nilai transparansi, akuntabilitas, pendekatan keteladanan, pengembangan budaya berorientasi islami dan penerapan kurikulum islami sebagaimana diatur dalam qanun. Pendidikan nilai dan moral di satuan pendidikan di Aceh diselenggarakan selain sesuai dengan pendidikan nasional, juga mengacu pada penerapan melalui kurikulum islami yang berpedoman sesuai dengan qanun pendidikan di Aceh. Proses pembelajaran yang dilaksanakan di Aceh berbasis dan berorientasi kepada budaya islami yang berbasis syariat islam di Aceh.
Nama : Ayu Arinda
NPM : 2213053079

IDENTITAS JURNAL
Judul jurnal : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
No : 2
Halaman : 63-75
Tahun terbit : 2008
Penulis: Hidayati

PEMBAHASAN
Saat ini pendidikan Indonesia mengalami kegagalan dalam membentuk akhlak dan moral yang meliputi kepribadian yang beriman, menghargai perbedaan dan berakhlak mulia. Menurut Susanto (1998 : 109) perubahan masyarakat akibat berkembang pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang besar pada budaya, nilai, agama. Contohnya seperti pristiwa yang terjadi belakangan ini yaitu terjadinya prilaku-prilaku kekerasan, dan kriminalitas yang terjadi dimana-mana. Hal ini yang menyebabkan kemunduran yang terjadi dalam pendidikan di Indonesia baik dalam lingkup formal (sekolah) dan informal (keluarga dan masyarakat). Maka dari itu kita sebagai pendidik bukan hanya untuk mengajar melainkan juga untuk mendidik. Salah faktor penyebab gagalnya pendidikan di Indonesia yaitu dalam proses pembelajaran peserta didik dituntut oleh kurikulum setiap minggunya, pengetahuan hanya disampaikan dengan mentransfer dari buku paket, peserta didik dipaksa untuk menelan mentah-mentah materi yang sudah diprogram, yang menyebabkan peseta didik kurang untuk dapat mengambangkan pemikiran kritis, reflektif, dan kreatif sehingga tidak memberikan pengalaman secara kontekstual.
Nama : Ayu Arinda
NPM : 2213053079

Menurut pendapat saya kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah ini disebabkan karena kurangnya pengawasan orang tua dan guru, kurangnya didikan terkait sopan santun, etika, kasih sayang, dan saling menghargai sesama, yang menyebabkan siswa kurang terkontrol dan melakukan pembullyan, perkelahian sampai menghilangkan nyawa. Terlebih lagi anak-anak yang dibawah umur yang cenderung meniru apa yang mereka lihat di sekitar, seharusnya kita sebagai guru atau orang tua memberikan perhatian lebih agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
Nama : Ayu Arinda
NPM : 2213052079

Teori trolley problem merupakan suatu kondisi dimana apabila kita harus memilih 1 pilihan diantara 2 pilihan, logisnya mau tidak mau kita pasti akan memilih untuk mengorbankan yg lebih sedikit, atau memilih untuk tidak ikut campur (contoh kedua tidak mau mendorong orang dari atas jembatan), karena harus selalu ada yang dikorbankan demi kepentingan yang lebih besar, selalu ada opsi untuk mengorbankan diri (rela berkorban demi orang banyak).
Moral sering digunakan sebagai alat oleh penguasa dan segelintir orang untuk membenarkan perang, memberantas etnis tertentu, genocide, diskriminasi minoritas, pengerusakan lingkungan, industrialisasi dengan alasan demi perdamaian dunia, kepentingan umum, demi kelompok yang lebih besar, demi masa depan yang lebih cerah atau karena 90% orang berfikir demikian yang menjadikan hal-hal tersebut menjadi seolah benar dan bermoral. Ketika beberapa orang memilih untuk melakukan itu semua, artinya pada saat itu bukan moral yang mereka gunakan, melainkan nafsu dan keegoisan yang dimiliki, yang berarti moralitas hanyalah soal egoisme manusia untuk kepentingan dirinya atau kelompoknya sendiri.