གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Bunga Gesyarini

PSPS_SLTL_Kelas A_Ganjil_2023/2024 -> Forum Diskusi

Bunga Gesyarini གིས-
Upacara adat merupakan salah satu bentuk folklore sebagian lisan. Upacara adat adalah ritual yang dilakukan oleh masyarakat untuk memperingati peristiwa penting, seperti kelahiran, kematian, panen, dan sebagainya. Upacara adat biasanya disertai dengan berbagai kegiatan, seperti nyanyian, tarian, dan doa.
Upacara adat yang merupakan folklore sebagian lisan:
- Upacara adat pernikahan, yaitu upacara yang dilakukan untuk merayakan pernikahan.
- Upacara adat kematian, yaitu upacara yang dilakukan untuk memperingati kematian seseorang.
- Upacara adat panen, yaitu upacara yang dilakukan untuk merayakan panen.
- Upacara adat kelahiran, yaitu upacara yang dilakukan untuk menyambut kelahiran bayi.

PSPS_SLTL_Kelas A_Ganjil_2023/2024 -> Forum Diskusi

Bunga Gesyarini གིས-
Ungkapan tradisional adalah salah satu bentuk folklore lisan yang berupa ungkapan yang digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari

Puisi rakyat adalah salah satu bentuk folklore lisan yang berupa karya sastra yang disampaikan secara lisan dari generasi ke generasi.

Pertanyaan tradisional adalah salah satu bentuk folklore lisan yang berupa pertanyaan yang digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Pertanyaan tradisional dapat berupa teka-teki, anekdot, dan sebagainya.

Bahasa rakyat adalah salah satu bentuk folklore lisan yang berupa bahasa yang digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa rakyat dapat berupa logat, dialek, slang, jargon, dan sebagainya.

PSPS_SLTL_Kelas A_Ganjil_2023/2024 -> Foum Diskusi

Bunga Gesyarini གིས-
Folklore lisan adalah salah satu bentuk folklore yang disampaikan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Folklore lisan dapat berupa cerita rakyat, dongeng, pantun, lagu, dan sebagainya.

Folklore lisan memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:

- Penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan. Folklore lisan tidak dituliskan, tetapi disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut.
- Bersifat tradisional. Folklore lisan diturunkan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
- Bersifat anonim. Tidak diketahui siapa penciptanya.
- Bersifat dinamis. Folklore lisan dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

PSPS_SLTL_Kelas A_Ganjil_2023/2024 -> Forum diskusi

Bunga Gesyarini གིས-
Folklore lisan adalah salah satu bentuk folklore yang disampaikan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Folklore lisan dapat berupa cerita rakyat, dongeng, pantun, lagu, dan sebagainya.

Folklore lisan memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:
- Penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan. Folklore lisan tidak dituliskan, tetapi disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut.
- Bersifat tradisional. Folklore lisan diturunkan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
- Bersifat anonim. Tidak diketahui siapa penciptanya.
- Bersifat dinamis. Folklore lisan dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Jenis-jenis Folklore lisan
- Cerita rakyat: Cerita rakyat Indonesia yang terkenal antara lain Malin Kundang, Cindelaras, dan Sangkuriang.
- Puisi rakyat: Contoh puisi rakyat Indonesia antara lain pantun, syair, dan mantra.
- Lagu rakyat: Contoh lagu rakyat Indonesia antara lain lagu anak-anak, lagu daerah, dan lagu perjuangan.
- Ungkapan tradisional: Contoh ungkapan tradisional Indonesia antara lain peribahasa "seperti air di daun talas" dan pepatah "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna

PSPS_SLTL_Kelas A_Ganjil_2023/2024 -> Forum Diskusi

Bunga Gesyarini གིས-
Teknik dalam menyusun draf wawancara untuk sejarah lisan adalah sebagai berikut:

Tentukan tujuan wawancara. Apa yang ingin Anda ketahui dari narasumber? Apakah Anda ingin mengumpulkan informasi tentang peristiwa sejarah tertentu, pengalaman hidup narasumber, atau perspektif narasumber tentang suatu isu?

Pilih narasumber yang tepat. Siapa yang paling tepat untuk diwawancarai tentang topik yang Anda pilih? Pastikan narasumber memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan dengan topik wawancara.

Pelajari topik wawancara. Pelajari sebanyak mungkin tentang topik wawancara agar Anda dapat mengajukan pertanyaan yang tepat dan mendalam.

Susun daftar pertanyaan. Susun daftar pertanyaan yang akan Anda ajukan kepada narasumber. Pertanyaan harus jelas, singkat, dan lugas. Hindari mengajukan pertanyaan yang sugestif atau mengarahkan.

Urutkan pertanyaan. Urutkan pertanyaan dari yang umum ke yang spesifik. Anda juga dapat mengurutkan pertanyaan berdasarkan tema atau kronologi.

Tulis pertanyaan tambahan. Selain daftar pertanyaan utama, Anda juga dapat menyiapkan pertanyaan tambahan untuk diajukan kepada narasumber jika diperlukan.