Posts made by Tantri Ayu Ratna Sari 2213053269

Nama: Tantri Ayu Ratna Sari
NPM: 2213053269
analisis dari video tersebut yang menampilkan seorang pengajar muda dari program indonesia mengajar bernama Martencis Veronica Siregar yang di tempatkan di Tanjung Matol, Kalimantan Utara. Di mana daerah tersebut merupakan salah satu daerah pelosok yang jaraknya jauh dari kota. Dari video tersebut dapat diketahui bahwa masyarakat di desa tersebut masih memiliki kesadaaran yang rendah mengenai pendidikan, banyak anak yang tidak melanjutkan sekolah setelah lulus SD dan banyak anak perempuan yang menikah di usia dini. Hal tersebu terjadi karena rendahnya kesadaran orang tua mereka mengenai pentingnya pendidikan dan oendidikan dini tersebut menjadi tradisi di sana.
ketika martencis mengajar ia mengelola kelas semenarik mungkin agar anak-anak tertarik untuk belajar dan ia juga menciptakan kelas yang kondusif dan agar mereka tidak bosan ia mengajak anak-anak untuk belajar di luar seligus mencari udara segar. Selain itu bapak kepala sekolah memberikan bonus untuk murid yang berprestasi dengan mengajak nya jalan-jalan keluar desa tanjung matol, dan agar para siswa termotivasi untuk belajar anak yang berprestasi tersebut menceritakan pengalamannya ketika diajak jalan-jalan.
Di samping rendahnya tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan ternyata masih sangat kental kebudayaan yang ada disini kegiatan memburu dan meramu masih mereka terapkan untuk bertahan hidup.
Hal ini membuktikan masih banyak tempat-tempat yang masih perlu perhatian dari pemerintah terutama agar generasi-generasi emas dapat lahir dan dapat membangun negeri ini menjadi lebih baik lagi dan mereka dapat melanjutkan pendidikannya.
Nama: Tantri Ayu Ratna Sari
NPM 2213053269
Hardskill dan softskill adalah dua jenis kriteria yang berbeda dalam menilai kemampuan seseorang. Berikut adalah perbedaan antara kriteria nilai hardskill dan softskill:

1. Hardskill:
- Bersifat konkret dan terukur: Hardskill mencakup kemampuan yang dapat diukur dengan jelas, seperti kemampuan matematika, pemrograman, atau keahlian teknis lainnya.
- Diajarkan melalui pendidikan formal atau pelatihan: Hardskill biasanya diajarkan melalui sekolah, kursus, atau pelatihan khusus.
- Lebih mudah untuk dinilai dan diuji: Kemampuan hardskill dapat diuji melalui tes atau tugas yang bersifat objektif.

2. Softskill:
- Bersifat abstrak dan sulit diukur: Softskill melibatkan aspek seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, kerjasama tim, dan adaptabilitas, yang sulit diukur secara langsung.
- Dikembangkan melalui pengalaman dan interaksi sosial: Softskill sering kali berkembang melalui pengalaman hidup, interaksi dengan orang lain, dan belajar dari situasi di kehidupan sehari-hari.
- Penilaian subjektif: Softskill lebih sulit dinilai secara objektif, dan penilaian sering kali bergantung pada persepsi individu atau pendapat orang lain.

Kedua jenis kriteria ini penting dalam konteks profesional dan pribadi. Hardskill sering kali diperlukan untuk menjalankan tugas dan pekerjaan khusus, sementara softskill dapat memengaruhi sejauh mana seseorang berhasil berinteraksi dengan orang lain dan beradaptasi dalam berbagai situasi.
Nama: Tantri Ayu Ratna Sari
NPM: 2213053269
Video tersebut merupakan presentasi tentang etika dan moral, serta bagaimana hal ini berkaitan dengan generasi muda, perkembangan teknologi, dan pembelajaran daring. Analisis video tersebut dapat dibagi menjadi beberapa poin penting:

1. Konteks Generasi Muda: Video tersebut memulai dengan menggambarkan generasi muda yang memiliki akses mudah ke informasi melalui media sosial dan bagaimana hal ini memengaruhi pemikiran dan perilaku mereka.

2. Peran Etika dan Moral: Pembicara menjelaskan bahwa etika dan moral sangat penting bagi generasi muda, terutama dalam menghadapi berbagai masalah sosial seperti kekerasan, penistaan agama, dan pembunuhan.

3. Definisi Etika dan Moral: Pembicara memberikan definisi etika dan moral, menunjukkan bahwa keduanya berkaitan erat dengan nilai-nilai dan norma yang membentuk perilaku manusia sehari-hari.

4. Peran Keluarga: Video menekankan pentingnya keluarga dalam menanamkan etika dan moral. Keluarga dianggap sebagai tempat utama di mana nilai-nilai seperti kejujuran dan sopan santun diajarkan dan dipraktikkan.

5. Peran Pendidikan: Pembicara juga menyebutkan peran sekolah dalam mengajarkan etika dan moral. Namun, dalam konteks pembelajaran daring yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19, siswa diingatkan untuk mematuhi etika komunikasi saat berinteraksi dengan guru secara online.

6. Etika Berkomunikasi: Video memberikan panduan tentang etika berkomunikasi dalam pembelajaran daring, termasuk menjaga waktu yang tepat, menggunakan bahasa yang baik dan sopan, dan menunjukkan rasa hormat kepada guru.

7. Pesan Akhir: Video mengakhiri dengan mengingatkan pentingnya etika dan moral dalam keluarga, pendidikan, dan komunikasi online.

Dengan demikian, video tersebut menggarisbawahi pentingnya etika dan moral dalam membentuk perilaku generasi muda dan memberikan panduan konkret tentang bagaimana mengamalkannya dalam berbagai konteks, termasuk keluarga, sekolah, dan komunikasi daring.
Nama: Tantri Ayu Ratna Sari
NPM: 2213053269
dari video tersebut diperlihatkan bahwa anak zaman sekarang sudah luntur nilai-nilai luhur atau nilai nilai moral yang biasanya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti menghormati orang tua, menghormati guru dan lain sebagainya namun zaman sekarang ini mereka
atau siswa tidak menghormati gurunya yang sedang menjelaskan materi di papan tulis, para siswa juga terlihat tidak rapi dan mengeluarkan baju sekolah ketika masih dilingkungan sekolah. hal ini menunjukkan bahwa moral anak kian hari makin meluntur dan perlunya pendidikan moral yang mendalam agar moral anak bisa lebih baik lagi.
Nama: Tantri Ayu Ratna Sari
NPM: 2213053269
Analisis dari artikel jurnal "Proses Pendidikan Nilai Moral di Lingkungan Keluarga sebagai Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja" adalah sebagai berikut:

Jurnal tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan nilai moral di lingkungan keluarga sebagai upaya untuk mengatasi kenakalan remaja. Pendidikan nilai moral di lingkungan keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan perilaku remaja.

Dalam jurnal ini, penulis menjelaskan bahwa proses pendidikan nilai moral di lingkungan keluarga melibatkan interaksi antara orang tua dan anak. Orang tua memiliki peran sebagai model dan contoh yang baik bagi anak dalam hal sikap, perilaku, dan nilai-nilai moral yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, jurnal ini juga menyoroti pentingnya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak dalam proses pendidikan nilai moral. Komunikasi yang terbuka dan efektif memungkinkan anak untuk memahami nilai-nilai moral yang diajarkan oleh orang tua, serta memberikan kesempatan bagi anak untuk mengungkapkan pemikiran, perasaan, dan pertanyaan mereka terkait dengan nilai-nilai moral.

Dalam konteks mengatasi kenakalan remaja, jurnal ini menekankan bahwa pendidikan nilai moral di lingkungan keluarga dapat membantu remaja untuk mengembangkan kesadaran moral, mengenali konsekuensi dari tindakan mereka, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Dengan adanya pendidikan nilai moral yang kuat di lingkungan keluarga, remaja dapat memiliki landasan moral yang kokoh untuk menghindari perilaku kenakalan remaja.

Dalam kesimpulannya, jurnal ini menekankan bahwa pendidikan nilai moral di lingkungan keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi kenakalan remaja. Orang tua sebagai model dan pendidik utama harus memberikan contoh yang baik dan mengkomunikasikan nilai-nilai moral dengan efektif kepada anak. Dengan demikian, pendidikan nilai moral di lingkungan keluarga.